Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR AUDIT

ENRON CORPORATION

OLEH KELOMPOK 3 :

KADEK AGUSTINA ANGGARA JAYA 1781621005


MADE ADITYA BAYU PRADHANA 1781621007
I GEDE DANY SATRIYA UPADANA 1781621008

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019

0
ENRON CORPORATION

Arthur Edward Andersen lahir pada tahun 1885. Sejak kecil ia telah tertarik dengan
angka-angka. Orang tua Andersen tidak menyadari bahwa ketertarikan Andersen terhadap angka-
angka memberikan dorongan kekuatan dalam hidupnya. Kurang dari satu abad dari semenjak ia
lahir, sebuah kontor akuntan yang bernama Arthur Andersen menjadi organisasi jasa professional
terbesar dunia dengan lebih dari 1000 patner dan beroperasi di puluhan Negara yang tersebar di
seluruh dunia

Think Straight, Talk Straight


Disiplin, kejujuran, dan etik kerja keras adalah tiga ciri utama yang ditanamkan oleh
orang tua Andersen. Menjadi yatim piatu pada saat remaja membuat Andersen harus bekerja
sebagai tukang pos dan mengambil kelas malam untuk dapat sampai ke jenjang sekolah tinggi.
Setelah lulus dari sekolah tinggi Andersen berkuliah di Universitas Illinois sambil bekerja
sebagai akuntan di Allis-Chalmers, sebuah perusahaan pembuat traktor yang berbasis di
Chicago.
Pada usia 23 tahun, Andersen adalah CPA termuda di Negara Illinois. Beberapa tahun
kemudian, Andersen dan seorang temannya, Clarence Delany, bekerjasama untuk menyediakan
jasa akuntansi, audit, dan jasa-jasa lain yang terkait. Dua akuntan muda tersebut menamai
perusahaan mereka dengan nama Andersen, Delany & Company. Ketika Delany memutuskan
untuk tidak lagi bekerjasama dengan Andersen, lalu Andersen mengganti nama perusahaannya
menjadi Arthur Andersen & Company.
Sepanjang karirnya, Arthur Edward Andersen mengandalkan moto sederhana sebagai
pedoman untuk membuat keputusan penting dalam wilayah pribadi maupun professional, yaitu:
”Think Straight, Talk Straight”.
Pada pertengahan tahun 1940-an, Arthur Andersen & Company memiliki kantor yang
tersebar di Amerika Serikatdan mempekerjakan lebih dari 1000 akuntan. Ketika Arthur Andersen
meninggal pada tahun 1947, banyak anggapan bahwa sebuah perusahaan akan bubar ketika
ditinggal oleh pendirinya. Namun setelah kekacauan dan perpecahan selama beberapa bulan,
asosiasi patner perusahaan yang tersisa memilih anak didik yang paling dipercaya untuk
menggantikannya.

1
Pengganti Arthur Endersen, Leonard Spacek adalah seorang akuntan yang memiliki
semangat tinggi dan percaya bahwa peran utama seorang independen auditor adalah untuk
memastikan bahwa klien mereka melaporkan secara penuh dan jujur tentang masalah keuangan
perusahaan mereka.
Kepemimpinan dan keterampilan bisnis Leonard Spacek yang kuat merubah Arthur
Andersen & Company menjadi sebuah kantor akuntan terkemuka di tingkat Internasional. Ketika
Spacek pensiun pada tahun 1973, Arthur Andersen & Company dapat dikatakan sebagai kontor
akuntan paling dihormati tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga seluruh dunia. Tiga dekade
kemudian, Arthur Andersen & Company mempekerjakan lebih dari 80.000 akuntan professional,
memiliki kantor di lebih dari 80 negara, dan memiliki pendapatan tahunan mendekati $10 milyar.
Namau pada akhir 2001, perusahaan tersebut mengalami krisis yang paling signifikan
dalam sejarah sejak kematian pendirinya. Ironisnya krisis berasal dari audit sebuah perusahaan
energi, yang didirikan pada tahun 1930.

Perusahan Terbesar di Dunia


Northern Natural Gas Company didiirikan di Omaha, Nebraska pada tahun 1930.
Investor untuk perusahaan yang tergolong masih baru ini adalah perusahaan Lone Star Gas
Corporation. Northern bergulat dengan permasalahan bagaimana membujuk pelanggan untuk
menggunakan gas alam untuk memanaskan rumah mereka. Sayangnya perhatian kepada mereka
muncul akibat “ledakan” rumah yang disebabkakn oleh kebocoran gas alam yang menyebabkan
Northen kehilangan banyak pelanggan potensial mereka. Namun harga yang relatif murah
menyebabkan masih ada orang yang tetap menjadi pelanggan Northen.
Ketersediaan sumber daya yang tidak terbatas dan murahnya tarif tenaga kerja pada tahun
1930an, memungkinkan Northen untuk mengembangkan jaringan pipa yang luas untuk
menyalurkan gas alam ke perumahan dan industri di Negara Great Plains. Pada tahun 1947,
perusahaan yang masih relatif tidak dikenal ini mencapai tonggak utama ketika sahamnya
terdaftar di New York Stock Exchange.
Pada tahun 1980, Northen berubah nama menjadi InterNorthern, Inc. Selama beberapa
tahun berikutnya manajemen perusahaan memperluas ruang lingkup operasi dengan berinvestasi
pada usaha diluar industri gas alam, mencakup eksplorasi minyak, bahan kimia, pertambangan
batu bara, dan penjualan bahan bakar. Pada tahun 1985, InterNorthern dibeli oleh perusahaan gas

2
alam Houston sebesar $2,3 milyar. Akuisisi ini mengendalikan 40.000 mil jaringan pipas gas
alam dan memungkinkan untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka sebagai perusahaan gas
alam terbesar di Amerika Serikat.
Pada tahun 1986, InterNorthern berubah nama menjadi Enron. Kenneth Lay, mantan
ketua Houston Natural Gas Company, muncul sebagai top executive dan memilih Houston, Texas
sebagai kantor pusat. Lay mempekerjakan Jeffrey Skilling untuk menjadi salah satu bawahannya.
Selama tahun 1990an Skilling mengembangkan dan mengimplementasikan rencana untuk
mengubah Enron dari pemasok gas konvensional menjadi sebuah perusahaan yang
memperdagangkan energi sebagai perantara antara produsen produk – produk energi, terutama
gas alam dan listrik ke konsumen komuditas tersebut. Pada tahun 2001 Lay memposisikan
Skilling sebagai CEO. Walaupun Lay tetap sebagai pimpinan perusahaan. Lay dan Skilling
menjelaskan kepada pemegang saham bahwa Enron mengalami metamorfosis dibandingkan
dengan 15 tahun lalu.
Sebagai Top Executive perusahaan terbesar ketujuh di dunia, memungkinkan Lay untuk
berinteraksi langsung dengan pejabat politik dan pemerintahan. Pada bulan juni 2001, Skilling
dipilih sebagai CEO No 1 di seluruh Negara. Sementara Enron dielu-elukan sebagai perusahaan
paling inovatif di Amerika. CFO Enron, Andrew Fastow diakui atas usahanya dalam
menciptakan struktur keuangan untuk perusahaan terbesar Negara yang kompleks.
Sepanjang masa jabatan mereka, Lay dan Skilling terus focus pada peningkatan hasil
operasional perusahaan. Lay mengungkapkan bahwa tujuan utamanya adalah menjadikan Enron
sebagai perusahaan terbesar di dunia.
Kurang beruntung untuk Lay, Skilling, Fastow, ribuan karyawan Enron dan pemegang
saham, Lay gagal mencapai tujuannya untuk membuat perusahaan terbesar dunia. Dalam
hitungan bulan selama tahun 2001 Enron hancur sangat cepat. Enron tibaba runtuh dan investor
pun panik, mengarah majalah Newsweek yang menggambarkan sebagai krisis terbesar investor
sejak krisis terakhir tahun 1929. Masalah keuangan Enron dipicu oleh keraguan publik atas
keputusan akuntansi dan pelaporan keuangan yang dibuat oleh akuntan perusahaan. Keputusan
tersebut telah di review, dianalisis, dan nampaknya telah disetujui oleh kantor akuntan publik
Andersen.

3
Debits, Credits, and Enron
Pada tahun 2001 harga saham Enron turun dimana publik menyalahkan eksekutif Enron
yang ditandai turunnya harga gas alam. Muncul kekhawatiran tentang potensi jangka panjang
dari pasar elektronik seperti EnronOnline yang berdampak pada keseluruhan perekonomian
nasional. Pada pertengahan Oktober harga saham telah jatuh ke $ 30-an pertengahan dari tinggi
di bawah $ 80 di awal tahun.
Pada tanggal 16 Oktober 2001 Enron menerbitkan laporan kuartal pendapatan untuk
kuartal ketiga 2001. Bahwa laporan mengungkapkan perusahaan telah mengalami kerugian
besar pada kuartal tersebut. Bahkan lebih bermasalah untuk analis keuangan banyak adalah $
misterius 1,2 miliar penurunan ekuitas pemilik Enron dan aset yang tampaknya diungkapkan
sebagai renungan dalam siaran pers laba. Tulisan ini turun akibat dari pembalikan transaksi yang
telah direkam sebelumnya yang melibatkan swap saham Enron untuk catatan piutang. Enron
telah memperoleh wesel tagih dari pihak ketiga terkait yang telah diinvestasikan dalam
kemitraan terbatas diselenggarakan dan disponsori oleh perusahaan. Setelah mempelajari
transaksi-transaksi secara lebih mendalam, staf akuntansi Enron dan perusahaan Andersen
auditor menyimpulkan bahwa catatan piutang tidak seharusnya dilaporkan dalam bagian aset dari
neraca perusahaan melainkan sebagai pengurangan ekuitas pemilik. Setelah harga saham jatuh,
tiga minggu kemudian pada tanggal 8 November Enron menyajikan kembali laporannya dimana
pendapatan yang dilaporkan untuk lima tahun sebelumnya dan memusnahkan sekitar $ 600 juta
dari keuntungan perusahaan sebagai pertanda ambruknya Enron. Pada tanggal 2 Desember, 2001
berbagai tekanan menyebabkan Enron mengajukan kebangkrutan. Berikutnya oleh lebih dari $
100 miliar kerugian yang dihasilkan ketika klien lain Andersen, WorldCom mengajukan
kebangkrutan.
Publik menyadari semua yang disajikan Enron sebelumnya adalah sandiwara. Selama
1990-an, ratusan perusahaan besar mulai membangun SPE. Dalam kebanyakan kasus, SPEs
digunakan untuk membiayai akuisisi aset atau dana proyek konstruksi atau terkait aktivitas.
Apapun, motivasi yang mendasari untuk menciptakan suatu SPE hampir selalu "menghindari
utang." Artinya, SPEs disediakan perusahaan besar dengan mekanisme untuk meningkatkan
pembiayaan yang diperlukan untuk berbagai keperluan tanpa diwajibkan untuk melaporkan
utang dalam neraca mereka. Selama awal tahun 1990, Securities and Exchange Commission
(SEC) dan FASB telah bergulat dengan perdebatan dan isu-isu akuntansi pelaporan keuangan

4
ditimbulkan oleh SPE. Meskipun perdebatan sengit dan diskusi, SEC dan FASB menyediakan
bimbingan formal untuk perusahaan dan akuntan mereka dalam penyusunan laporan untuk SPE.
Pedoman yang paling penting bahwa badan otoritatif diimplementasikan untuk SPE, yang
disebut 3 aturan persen, terbukti sangat kontroversial. Aturan memperbolehkan perusahaan untuk
menghilangkan aset suatu SPE dan kewajiban dari keuangan konsolidasi pernyataan asalkan
pihak independen perusahaan menyediakan minimal 3 persen dari modal SPE itu.
Sepanjang tahun 1990-an, banyak perusahaan mengambil keuntungan dari hukum yang
minimaldan akuntansi pedoman untuk SPEs untuk mengalihkan sejumlah besar kewajiban
mereka neraca perusahaan. Di antara pengguna paling agresif dan inovatif dari
Struktur SPE adalah Enron, yang menciptakan ratusan SPE. Tidak seperti kebanyakan
perusahaan, Enron tidak batasnya SPEs untuk aktivitas pendanaan. Dalam banyak kasus, Enron
menggunakan SPE untuk tujuan tunggal men-download aset berkinerja buruk dari laporan
keuangan atas laporan keuangan entitas terkait tetapi tidak dikonsolidasi.
Sherron Watkins mengungkapkan dalam surat yang dikirimkannya ke Kenneth Lay pada
bulan Agustus 2001, banyak transaksi SPE Enron menghasilkan keuntungan yang begitu besar
yang disebabkan oleh keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan pasar nilai saham
biasanya. Pada musim gugur tahun 2001, dewan direksi Enron ditunjuk Komite Khusus
Investigasi diketuai oleh William C. Powers, dekan University of Texas Law School, untuk
mempelajari transaksi besar perusahaan SPE.Februari 2002, komite yang mengeluarkan laporan
temuannya.
Untuk meyakinkan pemberi pinjaman demi kelangsungan aliran uang tunai ke Enron, tim
manajemen perusahaan menyadari bahwa mereka harus mempertahankan peringkat kredit yang
tinggi merilis laporan keuangan setiap periode dengan mengesankan.Ketika harga pasar saham
Enron jatuh di bawah yang ditetapkan,Enron diminta untuk memberikan saham tambahan
dengan mengagunkan pinjaman yang diberikan serta melakukan pembayaran tunai yang
signifikan untuk SPE, atau untuk merestrukturisasi sebelum transaksi dengan SPE tersebut.
Dalam skenario terburuk, Enron mungkin terpaksa untuk bersatu dan menggabungkan aset dan
kewajiban dalam perusahaan konsolidasi laporan keuangan.
Pada bulan Oktober 2001 jatuhnya harga saham Enron merupakan kerugian terberat
yang diderita oleh perusahaan SPE besar. Dari beberapa dokumen yang diperoleh pada tahun
2002 ternyata Enron telah menyalahgunakan metode mark-to-pasar akuntansi untuk

5
nya kontrak jangka panjang yang melibatkan berbagai komoditas energi, gas alam dan terutama
listrik. Mengingat sifat dari bisnis mereka, perusahaan perdagangan energi secara teratur masuk
ke dalam kontrak jangka panjang untuk memberikan komoditas energi.
Hal ini menyebabkan kemarahan publik yang luar biasa pada eksekutif Enron
terutama Kenneth Lay, Jeffrey Skilling, dan Andrew Fastow. Sherron Watkins bersaksi bahwa
budaya perusahaan Enron adalah "arogan" dan "mengintimidasi karyawannya. Akhirnya, seorang
eksekutif atas Dynegy, sebuah perusahaan yang sempat mempertimbangkan penggabungan
dengan Enron selama akhir tahun 2001, melaporkan bahwa "Kurangnya pengendalian internal
[dalam Enron] adalah mindboggling." Akuntansi Enron dipertanyakan kongres dan Skilling
menjawab dengan tenang dan berulang-ulang: "Saya bukan seorang akuntan” dan akhirnya
eksekutif dan akuntannyalah yang bertanggung jawab terhadap integritas laporan keuangan
perusahaan mereka. Keputusasaan atas jawaban yang kurang dari orang dalam Enron
menyebabkan Kongres peneliti, pers bisnis, dan masyarakat untuk memusatkan perhatian
perusahaan audit independen Enron, Andersen. Partai-partai ini menegaskan bahwa wakil
Andersen menjelaskan mengapa audit mereka gagal untuk menghasilkan laporan audit yang
lebih transparan.Lebih tajam, para kritikus menuntut agar Andersen menjelaskan bagaimana bisa
mengeluarkan opini-opini audit wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan Enron
sepanjang 15 tahun sebagai perusahaan audit independen perusahaan.

Say it ain’t so Joe


Joseph Berardino menjadi Direktur eksekutif dari Andersen, tidak lama sebelum
perusahaan tersebut menghadapi badai kritik mengenai kebangkrutan dari klien terbesar kedua
mereka, Enron Corporation. Berardino lulus perguruan tinggi pada Tahun 1972, dan memulai
karir bisnisnya di Andersen hanya beberapa bulan setelah Leonard Spacek mengakhiri karir
bisnisnya yang panjang dan terkenal dengan perusahaan. Sepanjang sejarahnya Andersen
memiliki kebijakan yaitu bicara melalui satu suara yaitu suara direktur eksekutif mereka. Jadi
tugas yang tidak menyenangkan untuk menghadapi kemarahan dan tuduhan memetingkan diri
sendiri yang ditujukan kepada Andesen karena kebangkrutan Enron, jatuh kepada Berardino,
meskipun dia tidak pernah menjadi bagian sebagai pembuat keputusan utama selama proses
pengauditan enron.

6
Pertanyaan yang sering dipertanyakan kepada berardino adalah apakah perusahaannya
telah menyadari pernyataan yang dibuat oleh Sherron Watkins pada Agustus 2011 dan jika iya,
bagaimana Andersen menanggapi pernyataan tersebut. Kenyataannya, beberapa bulan
sebelumnya, perwakilan Andersen telah menyadari betapa cepatnya kondisi keuangan Enron
memburuk dan Andersen telah terlibat terlalu dalam membantu Enron mengatasi krisis tersebut.
Usaha Andersen tersebut meliputi usaha membantu pejabat Enron untuk merestrukturisasi
beberapa perusahaan SPE sehingga mereka dapat memenuhi syarat sebagai entita s yang
terkonsolidasi. Pada februari 2001, beberapa pejabat Andersen menyarankan untuk memutuskan
Enron sebagai klien mereka karena sifat agressif Enron terhadap keputusan pelaporan keuangan
dan akuntansi enron.
Pada 12 Desember 2001, Joseph Berardino bersaksi di depan komite jasa keuangan di
gedung DPR AS. Dalam kesaksian tersebut, berardino mengakui bahwa tim audit enron telah
membuat kesalahan ketika membuat analisis terhadap transaksi besar pada SPE yang terjadi di
tahun 1999. Menurut berardino , ketika petuas Andersen mengrtahui kesalahan tersebut pada
musim gugur 2001, mereka telah mengingatkan pejabat Enron, dan member tahu mereka untuk
memperbaikinya. Sekitar 20 % dari laba yang diumumkan Enron pada November 2001
disumbangkan dari item ini.
Berardino menunjukkan bahwa sisa 80 % dari pencatatan ulang laba mencakup SPE lain
yang diciptakan Enron pada 1997. Tidak diketahui oleh auditor Andersen setengah dari ekuitas
“eksternal” SPE minimum 3 % itu dikontribusikan oleh Enron. Sebagai hasilnya , entitas tersebut
tidak memiliki kualifikasi sebagai SPE , berarti bahwa data finansialnya seharusnya disertakan
dalam laporan keuangan konsolidasi Enron. Ketika petugas Andersen menemukan aturan 3% ini
pada musim gugur 2001 , mereka segera menginformasikan kepada komite audit perusahaan
bahwa kegagalan staff enron dalam mengungkap sumber pendanaan SPE dapat digolongkan
sebagai pelanggaran Securities Exchange Act of 1934. Berardino mengimplikasikan bahwa
kurangnya kepatuhan klien terhadap SPE ini menghilangkan tanggung jawab Andersen terhadap
kesalahan pelaporan keuangan dan akuntansi sehubungan entitas tersebut. Berardino
mengimplikasikan bahwa kurangnya kepatuhan klien terhadap SPE ini menghilangkan tanggung
jawab Andersen terhadap kesalahan pelaporan keuangan dan akuntansi sehubungan dengan
entitas tersebut.

7
Berardino juga menjelaskan kepada kongres bahwa auditor Andersen telah terlibat secara
minimal dalam transaksi yang pada akhirnya menyebabkan pengurangan senilai $1,2 milyar dari
ekuitas pemegang saham yang dilaporkan Enron pada Oktober 2001.
Kesaksian Berardino di depan konres pada desember 2001 gagal memuaskan kritikus
Andersen.selama beberapa bulan berikutnya , berardino telah membela tuduhan yang tetus
bermunculan. Sebagian besar tuduhan ini berpusat pada tiga isu utama. Pertama, banyak kritik
sehubungan dengan isu controversial dan berkelanjutan mengenai ruang lingkup jasa audit,
ketika mengkritik peran Andersen dalam urusan enron. Selama beberapa decade dari terakhir
dari abad ke dua puluh, perusahaan akuntansi utama telah memperlua lini produk jasa
professional yang mereka tawarkan kepada klien audit mereka . Suatu penelitian riset
memfokuskan pada hampi 600 perusahaan besar yang menerbitkan laporan pada awal 1999
mengungkapkan bahwa dari $1 fee audit yang dibayarkan kepada auditor independent , mereka
membayar $2,69 jasa konsultasi non audit. Jasa ini mencaku banyak jenis aktivitas seperti studi
kelayakan , internal auditing, desain system akuntansi, pengembangan e-commerce, dan berbagai
jasa IT lainnya.
Laporan public bahwa Andersen memperoleh sekitar $52 juta fee audit dari Enron tahun
2000, hanya $25 juta yang berhubungan langsung dengan audit tahun 2000. Kritikus menuduh
bahwa fee konsultasi yang besar dari perusahaan akuntansi dank lien auditnya telah
mebahayakan independensi kliennya. Sumber kedua dari kritik yang ditujukan kepada Andersen
berasal dari peran penting perusahaan itu dalam perlakuan akuntansi dan pelaporan keuangan
agresif enron untuk transaksi SPEnya. The Power Report menerbitkan suatu laporan kepada
public pada februari 2002 yang menghasilkan banyak kritik ini. Bahwa laporan panjang yang
meneliti detail beberapa transaksi SPE terbesar dan paling mencurigakan dari Enron . Powers
Report secara langsung dan berulang mendokumentasikan bahwa personel Andersen telah
banyak terlibat dalam transaksi ini.
Pihak yang paling kritis terhadap keterlibatan Andersen dalam keputusan pelaporan dan
akuntansi Enron untuk transaksi SPE adalah mantan Ketua SEC Lynn Turner. Selama masa
jabatannya di SEC pada tahun 1990-an, Turner telah terlibat dalam badan federal yang
menyelidiki audit Andersen terhadap Waste Management Inc. penyelidikan itu menghasilkan
saksi terhadap beberapa auditor Andersen dan pencatatan ulang $1,4 milyar laporan keuangan
Waste Management, pencatatan akuntansi terbesar di sejarah AS pada saat itu.

8
Selama menghadapi mimpi buruk dengan public yang dihadapi Andersen setelah
pengajuan kebangkrutan Enron, suatu taktik utama yang diadopsi Joseph Berardino adalah untuk
bersikeras bahwa kasus Enron karena keputusan bisnis yang buruk, bukan kesalahan dari pihak
Andersen. Berardino menyatakan bukan kami yang menyebabkan perusahaan bangkrut.
Pernyataan tersebut gagal menghasilkan simpati bagi Andersen .

Ridicule and Retrospection


Pada awal tahun 2002 Andersen menghadapi kritik dari penyelidik kongres, tuntutan
hokum dalam jumlah besar dari pemegang saham Enron dan kreditornya, tuntutan criminal dari
pemerintah federal yang muncul karena terjadinya pemusnahan dokumen. Pada akhir maret
2002, tanpa disangka mengundurkan diri sebagai sebagai CEO Andersen setelah gagal
menegosiasikan merger Andersen dengan salah satu dari KAP BIG Five. Selama beberapa
waktu berikutnya, lusinan klien Andersen memberhentikan perusahaan itu sebagai auditor
independennya karena khawatir perusahaan tidak akan bertahan jika terbukti bersalah dalam
tuntutan kriminalnya. Segera setelah pengumuman pemberhentian, departemen kehakiman
mengungkapkan bahwa David Duncan, mantan partner audit Enron telah mengaku bersalah
karena melanggar hukum dan bersedia bersaksi melawan perusahaannya. Pengakuan Duncan
menjadi bukti yang mematikan bagi Andersen. Pada Juni 2002 , juri Federal menyatatakan
perusahaan bersalah karena melanggar hukum. Keputusan ini memaksa perusahaan mengakhiri
hubungannya dengan klien yang tersisa, secara efektif mengakhiri hubungannya dengan klien
yang tersisa. Hal ini secara efektif mengakhiri karir gemilang Andersen dalam profesi akuntansi
AS.
Selama beberapa bulan dan tahun berikutnya, berbagai pejabat Enron menghadapi
tuntutan pidana yang diajukan oleh penegak hukum federal, diantaranya Kenneth Lay, Jeffrey
Skilling, dan Andrew Fastow. Pada tahun 2004 Fastow mengaku bersalah telah berkonspirasi
untuk melakukan sekuritas dan juga tuduhan lain. Fastow menerima sepuluh tahun penjara dan
diharuskan menyerahkan $25 juta asset pribadinya yang dikumpulkan semasa jabatannya di
Enron. Vonis terhadap Lay dan Skilling masih ditunda.
Korban dalam profesi akuntansi akibat skandal Enron tidak terbatas pada Andersen,
partner dan pegawainya. Banjir guyonan dan tertawaan yang ditujukan kepada Andersen
mencoreng dan mempermalukan semua akuntan di Negara tersebut termasuk akuntan public dan

9
mereka yang bekerja di sector swasta. Mimpi buruk Enron juga mendorong instropeksi dalam
profesi dan tuntutan public untuk memperkuat fungsi audit independen untuk memperbaiki
praktik pelaporan keuangan dan akuntansi.
Setelah skandal Enron terungkap , FASB menetapkan Pelaporan Akuntansi dan keuangan
bagi SPE . pada tahun 2002, kongres menerbitkan Sarbanes Oxley Act untuk memperkuat
pelaporan keuangan bagi perusahaan public yang pada dasarnya memperbaiki kekuatan dan
kualitas independent audit. Diantara beberapa peraturan lainnya Sarbanes Oxley Act membatasi
tipe jasa konsultasi yang dapat diberikan auditor independent kepada kliennya dan
mengharuskan perusahaan public untuk membuat laporan tahunan mengenai kualitas control
internalnya. Perubahan yang paling mendasar dalam profesi akibat skandal enron adalah
diciptakannay satu badan federal baru yaitu The Public Companies Accounting Oversight Board
untuk melihat proses pembuatan aturan untuk fungsi audit independent.

Jawaban Kasus:
1. Kegagalan Perusahaan Enron menyebabkan terjadinya krisis kepercayaan terhadap profesis
Akuntan Publik. Terhadap hal tersebut pihak-pihak yang bertanggung jawab atas krisis
kepercayaan yang disebabkan oleh Enron adalah antara lain :
- Manajemen Enron, karena telah secara sengaja memanipulasi transaksi yang
menyebabkan laba yang tinggi dan tidak sesuai.
- SEC dan FASB selaku pihak regulator, karena belum menerbitkan aturan formal
mengenai special purpose entities (SPE) sehingga perusahaan dapat memanfaatkan
keadaan ini untuk kepentingannya sendiri.
- Pihak auditor Andersen yang melakukan manipulasi bersama pihak Enron dan
memberikan opini wajar tanpa pengecualian padahal perusahaan tersebut tidak berjalan
sesuai dengan opini yang diberikan oleh auditor.
2. Terdapat 3 jenis jasa konsultasi yang harus disediakan oleh kantor audit untuk para client
audit mereka pada tahun yang baru saja berakhir yaitu antara lain :
- Jasa Penjaminan (Assurance Services) adalah jasa profesional independen yang
meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Pengambil keputusan
memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, mereka mencari jasa penjaminan untuk meningkatkan mutu

10
informasi yang akan dijadikan sebagai dasar keputusan yang akan mereka lakukan.
Contoh jasa penjaminan adalah jasa pengujian dan jasa pemeringkatan.
- Jasa Bukan Penjaminan (Nonassurance Services) adalah jasa yang diberikan oleh
akuntan publik atau auditor independen yang didalamnya ia tidak memberikan suatu
pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Profesi
akuntan publik atau auditor independen juga memberikan berbagai jenis jasa lain yang
pada umumnya tidak atau bukan merupakan jasa penjaminan. Jenis jasa bukan
penjaminan yang diberikan oleh akuntan publik atau auditor independen adalah jasa
akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen.
- Jasa Atestasi (Attestation Services) adalah jenis jasa penjaminan yang dilakukan profesi
akuntan publik atau auditor independen dengan menerbitkan suatu laporan tertulis yang
menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak
lain. Ada tiga bentuk jasa atestasi, yaitu Audit atas Laporan Keuangan Historis,
Penelaahan (Review) atas Laporan Keuangan Historis dan Jasa Atestasi Lainnya
3. Diasumsikan kutipan dari Powers Report yang menyediakan penjelasan akurat mengenai
keterlibatan Anderson dalam Pembuatan Keputusan pelaporan keuangan dan akuntansi
enron. Berdasarkan asumsi tersebut, menurut kami Andersen telah melanggar standar audit
professional. Hal ini tercermin dari turut campurnya pihak Andersen dalam pencatatan
transaksi SPE Enron, adanya hal-hal yang belum jelas namun tidak diungkapkan pada
catatan atas laporan keuangan dan diloloskan oleh Andersen dengan opini wajar tanpa
pengecualian. Anderson telah melanggar beberapa standar professional akuntansi yaitu:
 SA200: Auditor harus bersikap independen dan tidak memihak atau bersifat netral.
Dalam kasus enron hal ini telah dilanggar dan tidak bisa mempertahankan
independensinya.
 SA210: Persetujuan mengenai ketentuan perikatan audit. Anderson melanggar hal ini
karena telah membantu menyusun pembukuan perusahaan dan sebagai auditor internal.
 SA220: Pengendalian mutu kualitas audit atas laporan keuangan. Anderson telah gagal
mempertahankan kualitas mutu auditnya yang menyebabkan ditutupnya Kantor Akuntan
Anderson.
 SA700: Perumusan pendapatan dan pelaporan atas laporan keuangan. Pihak Anderson
mengetahui kalau ternyata laporan keuangan enron telah dimanipulasi namun selama 15

11
tahun Anderson tetap memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian yang
menyebabkan terjadinya kebohongan publik yang berkepentingan.

4. Terdapat pernyataan utama yang termasuk dalam standar professional auditing terkait
dengan persiapan dan penyimpanan kertas kerja audit. Agar kertas kerja itu bermanfaat
maka hal-hal atau syarat yang harus diperhatikan adalah lengkap, teliti, ringkas, jelas, dan
rapi. Pihak yang mempunyai hak atas kertas kerja adalah perusahaan audit, karena kertas
kerja ini digunakan untuk mencatat bukti yang telah dikumpulkan selama pemeriksaan oleh
auditor, kertas kerja ini merupakan media untuk menghubungkan antara catatan klien dengan
laporan pemeriksaan akuntan. Selain itu kertas kerja merupakan dasar penyusunan Laporan
Hasil Audit, merupakan alat bagi supervisor atau partner untuk mereview dan mengawasi
perkerjaan anggota tim audit, merupakan alat pembuktian dari Laporan Hasil Audit,
menyajikan data untuk keperluan referensi, dan merupakan salah satu pedoman untuk tugas
audit periode berikutnya. Seorang akuntan publik harus menjaga kerahasiaan informasi yang
diperolehnya selama penugasan audit dan tidak boleh terlibat dalam pengungkapan fakta
atau informasi tersebut, bila ia tidak memperoleh ijin khusus dari klien yang bersangkutan,
kecuali jika dikehendaki oleh hukum serta kode etik profesinya, meskipun kertas kerja
dibuat oleh auditor dari catatan klien dalam daerah wewenang klien, dan atas biaya klien,
kertas kerja sepenuhnya adalah milik auditor. Hal ini disebabkan kertas-kertas tidak hanya
berisi tentang catatan klien tapi juga berisi langkah-langkah yang dilakukan auditor dalam
melaksanakan audit.
5. Berikut lima rekomendasi yangdibuat untuk memperkuat fungsi audit independen antara
lain:
a. Pihak regulator, lebih memperhatikan mengenai pedoman akuntansi dan pelaporan
keuangan yang diterbitkan perusahaan dan memastikan bahwa peraturan tersebut
membantu perusahaan dan akuntan perusahaan untuk mengungkapkan kondisi
keuangan yang sebenarnya secara historis sehingga informasi mudah untuk dipahami.
b. Sarbanes-Oxley Act memberikan batasan atas jenis jasa konsultasi yang diberikan
auditor independen kepada klien serta member syarat kepada perusahaan perusahaan
untuk menyiapkan laporan tahunan sesuai dengan kualitas pengendalian internal yang
dimiliki.

12
c. Pembentukan agensi federal baru yaitu public companies accounting oversight
board untuk mengawasi proses pembuatan aturan untuk fungsi audit independen.
d. Mewajibkan perusahaan untuk merotasi atau mengganti auditor eksternalnya secara
berkala untuk menghindari adanya hubungan istimewa antara auditor dengan klien, dan
untuk meningkatkan laporan audit yang dihasilkan karena auditor yang mengetahui
bahwa mereka akan diganti umumnya akan melaksanakan audit dengan standar yang
baik agar memiliki redibilitas tinggi dimata auditor yang baru.
e. Pembentukan fungsi audit internal dan komite audit. Fungsi audit internal untuk
membantu manajemen melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif dan dapat
mendukung audit atas laporan keuangan. Pembentukan komite audit yang nantinya akan
menerima laporan dari auditor independen serta mereview hasil audit yang
menunjukkan kebijakan akuntansi penting yang digunakan, alternatif perlakuan-
perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen
perusahaan.

6. Telah terjadi perubahan yang signifikan atau berkembang selama beberapa dekade terakhir
mengenai konsep profesionalisme yang berkaitan dengan ilmu akuntansi publik. Apabila
dikaitkan dengan konsep profesionalisme, telah terjadi penurunan tingkat profesionalitas
oleh KAP Andersen selaku auditor independent Enron. Auditor eksternal yang diharapkan
dapat memberikan opini secara independent terhadap laporan keuangan yang dihasilkan oleh
klien, lebih memilih untuk bekerja sama dan memanipulasi laporan keuangan yang
menyebabkan laba yang fiktif. Dengan Andersen menerima bayaran yang sangat tinggi
diduga dapat mempengaruhi kualitas profesionalisme Andersen.

7. SEC tidak mensyaratkan perusahaan public untuk memiliki laporan keuangan kuartalan
yang telah diaudit. Sejalan dengan hal tersebut menurut kami, laporan keuangan kuartalan
tidak diharuskan untuk diaudit karena akan menyebabkan agency cost yang tinggi dari sisi
perusahaan yang diaudit. Apabila dilihat dari sisi auditor, auditor tidak bertanggung jawab
atas laporan keuangan kuartalan, kecuali laporan keuangan kuartalan yang berakhir pada 31
Desember, karena laporan keuangan tahunan wajib untuk diaudit.

13
14

Anda mungkin juga menyukai