Anda di halaman 1dari 7

KASUS MANIPULASI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PT CAKRA MINERAL

TBK
Rhesky Herlinda1 , Wafiq Aisyah2 , Elfina Damayanti3 , Putri Nurcahyani Arif4
Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Makassar: Jl. A. P.
Pettarani, Tidung, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 9022

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa kasus manipulasi laporan keuangan pada
PT Cakra Mineral Tb pada tahun 2016. Kecurangan laporan keuangan sebagai suatu perbuatan
atau kelalaian berupa Tindakan yang disengaja atau tidak disengaja, yang mengakibatkan
laporan keuangan secaraa material menjadi menyesatkan. Kasus kecurangan laporan keuangan
terjadi pada beberapa Perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia seperti yang terjadi pada
PT Cakra Mineral Tbk memberikan informasi palsu dan tidak akurat dalam laporan tahunan
publik serta laporan keuangan yang menyebabkan investor internasional, yang memiliki
sejumlah besar saham CKRA, mengaku mengalami kerugian yang signifikan selama lebih dari
dua tahun, direksi CKRA dengan tidak benar mengklaim bahwa CKRA memiliki 55% saham
di Murui sejak bulan Agustus 2014, namun ternyata CKRA tidak pernah terdaftar sebagai
pemegang saham Murui. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi Pustaka
dengan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari data atau informasi melalui
jurnal ilmiah.

Kata Kunci: Manipulasi, CKRA, BEI, Kecurangan Laporan Keuangan

PENDAHULUAN
PT Cakra Mineral Tbk merupakan perusahaan publik yang bergerak di sektor
pertambangan, dengan operasi utama yang meliputi eksplorasi, penambangan, dan pengolahan
mineral. Sebagai entitas yang terdaftar di bursa efek, perusahaan memiliki kewajiban untuk
menyajikan laporan keuangan yang akurat, transparan, dan dapat dipercaya kepada pemangku
kepentingan. Dugaan manipulasi dalam laporan keuangan PT Cakra Mineral Tbk menimbulkan
kekhawatiran serius di kalangan investor dan regulator. Berbagai pihak mengamati
peningkatan yang mencurigakan dalam kinerja keuangan perusahaan, yang menimbulkan
pertanyaan tentang keandalan dan keabsahan informasi yang disajikan.

Faktor-faktor yang dapat menjadi akar penyebab kasus manipulasi laporan keuangan
termasuk tekanan untuk mencapai target kinerja keuangan, kurangnya pengawasan internal

1
yang memadai, serta adanya konflik kepentingan di antara pihak-pihak terkait dalam
perusahaan. Manipulasi laporan keuangan tidak hanya merugikan investor dengan memberikan
informasi yang salah atau menyesatkan, tetapi juga dapat merusak reputasi perusahaan dan
mempengaruhi kestabilan pasar. Selain itu, dampaknya juga dapat meluas ke sektor ekonomi
yang lebih luas. Kasus kecurangan laporan keuangan terjadi pada beberapa Perusahaan yang
listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti yang terjadi pada PT Cakra Mineral Tbk
memberikan informasi palsu dan tidak akurat dalam laporan tahunan publik.(Welly Charisma
& Suryandari, 2021)

TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi
yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode
tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan meliputi bagian dari proses transaksi keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan ( yang dapat disajikan dalam berbagai
cara, sebagai contoh laporan arus kas/laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materai
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Menurut Munawir (2010), laporan keuangan adalah suatu bentuk pelaporan yang terdiri
dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan
atau menggambarkan jumlah asset, kewajiban, dan ekuitas dari suatu Perusahaan pada tanggal
tertentu.

Kecurangan Laporan Keuangan

Kecurangan laporan keuangan adalah Tindakan yang disengaja atau kelalaian yang
berakibat pada salah saji material yang menyesatkan laporan keuangan. Selain itu kecurangan
pelaporan keuangan merupakan suatu kelalaian maupun penyalahsajian yang disengaja dalam
jumlah tertentu atau pengungkapan dalam pelaporan keuangan untuk menipu para pengguna
laporan keuangan.

Kecurangan pelaporan keuangan dengan proksi variabel yakni FFR (Fraudulent


Financial Reporting). Variabel kecurangan pelaporan keuangan (FFR), diukur dengan cara
memberi nilai “1” jika Perusahaan tersebut melakukan kecurangan pelaporan keuangan dan
nilai “0” jika Perusahaan tersebut tidak melakukan kecurangan.

2
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Pustaka dan sumber data empiris
primer maupun sekunder. Pengumpulan data dengan cara dengan mencari data atau informasi
melalui jurnal ilmiah.

Populasi penelitian ini adalah laporan keuangan Perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam laporan keuangan ini yaitu laporan keuangan
Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015-2017.

PEMBAHASAN

Gambaran Kasus PT Cakra Mineral Tbk

PT Cakra Mineral Tbk adalah Perusahaan publik yang beroperasi di sektor


pertambangan, terutama dalam eksplorasi dan penambangan mineral, Perusahaan ini terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan
yang akurat dan transparan kepada publik. Terdapat peningkatan signifikan dalam pendapatan
Perusahaan dalm periode yang singkat tanpa penjelasan. Neraca Perusahaan mungkin telah
dimanipulasi untuk menunjukkan likuiditas atau solvabilitas yang lebih baik daripada yang
sebenarnya, misalnya dengan menggelembungkan nilai asset atau menyembunyikan
kewajiban.(Christian et al., 2022)

Tahun 2016 direksi PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) dilaporkan ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Polda Kalimantan Tengah, dengan dugaan penggelapan, manipulasi
akuntansi dan menyesatkan investor. Direktur utama CKRA, Boelio Muliadi, digugat pada
pengadilan negeri Palangkaraya, berkaitan dengan dua Perusahaan tambang Zicronium, PT
Takaras Inti Lestari (ITL) dan PT Murui Jaya Perdana (MJP), PT Cakra Mineral Tbk telah
membuat laporan kepada otoritas bursa tahun 2014, bahwa CKRA telah mengakuisisi TIL-
MJP, namun sesungguhnya CKRA sama sekali belum membayar agar sah menguasai 55%
saham TIL-MJP, Para pemegang saham TIL-MJP telah di dorong Boelio Muliadi dan Harun
Abidin (yang merupakan pemegang saham pinjam) untuk menandatangani perjanjian tukar
menukar saham, untuk menguasai 55% saham TIL-MJP, dibayar dengan 330 juta lembar saham
CKRA. Dari 330 juta lembar saham CKRA, 165 juta lembar untuk pemegang saham TIL-MJP,
165 juta lembar untuk Harun Abidin. (Christian et al., 2023)

3
Pihak Yang Terliibat

Kasus seperti ini melibatkan banyak pihak dan berdampak cukup luas, keterlinatan
CEO, Komisaris, Komite audit, auditor internal, sampai pada auditor eksternal. Hal ini
mengurangi Tingkat kepercayaan Masyarakat terhaddap kinerja Perusahaan ditandai dengan
turunnya harga saham Perusahaan. Munculnya kasus ini menimbulkan pertanyaan apakah tata
Kelola Perusahaan tidak diterapkan dengan baik?.(Empiris et al., 2014)

Fenomena yang terjadi dapat membuktikan bahwa kurangnya integritas laporan


keuangan dalam penyajian informasi bagi pengguna laporan keuangan. Penyajian laporan tidak
melaporkan kondisi Perusahaan yang sebenarnya integritas laporan keuangan adalah laporann
keuangan yang menampilkan kondisi suatu Perusahaan yang sebenarnya, tanpa ada yang
ditutup-tutupi atau disembunyikan. Jadi apabila seorang auditor mengaudit laporan keuangan
yang tidak berintegritas maka, peluang seorang auditor untuk dituntut akan semakin besar.
Apabila laporan keuangan ini overstate akan sangat merugikan bagi pengguna laporan
keuangan tersebut.

Penyebab dan Akibat

Penyebab dan akibat terjadinya kasus manipulasi laporan keuangan pada PT Cakra Mineral
Tbk

Penyebab manipulasi laporan keuangan di PT Cakra Mineral Tbk bisa bervariasi,


seperti tekanan untuk memenuhi target keuangan, kurangnya pengawasan internal, atau adanya
konflik kepentingan. Akibatnya, reputasi perusahaan terganggu, investasi dapat merosot, dan
pihak berkepentingan mungkin mengalami kerugian finansial.

Penyelesaian Kasus

Penyelesaian kasus manipulasi laporan keuangan pada PT Cakra Mineral Tbk


melibatkan investigasi menyeluruh oleh otoritas yang berwenang, seperti Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Langkah-langkah penyelesaian melibatkan sanksi
hukum, perbaikan sistem pengawasan internal perusahaan, pemulihan kepercayaan investor
melalui transparansi, dan mungkin restrukturisasi manajemen untuk mencegah kejadian serupa
di masa depan.

4
Faktor-Faktor Integritas Laporan Keuangan

Faktor pertama yang mempengaruhi integritas laporan keuangan adalah struktur


corporate governance. Mekanisme corporate governance dalam penelitian ini meliputi
kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independent dan komite audit.
Struktur corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja
Perusahaan melalui supervise atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas
manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan.

Faktor kedua yang mempengaruhi integritas laporan keuangan yaitu audit tenure. Audit
tenure adalah lamanya jangka waktu pemberian jasa audit terhadap klien tertentu oleh suatu
kantor akuntan publik. Namun audit tenure lama akan mendorong terciptanya pengetahuan
bisnis seorang auditor.

Menurut penelitian Azhar (2016) dan Giri (2010) menunjukkan hasil bahwa audit
tenure berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, karena seorang auditor dalam
menjalankan tugas mengaudit laporan keuangan Perusahaan tidak menjaga independensinya
oleh karena itu hasil audit yang dilakukan oleh seorang auditor tidak menggambarkan integritas
laporan keuangan,

Faktor ketiga yang mempengaruhi integritas laporan keuangan yaitu ukuran


Perusahaan. Ukuran Perusahaan juga menanggung peranan penting dalam Perusahaan yang
melakukan manipulasi data akuntansi. Ukuran Perusahaan yang kecil dianggap lebih banyak
melakukan praktik manajemen laba daripada Perusahaan besar. Hal ini disebabkan karena
semakin besar ukuran Perusahaan biasanya informasi yang tersedia untuk infestor dalam
pengambilan Keputusan sehubungan dengan investasi dalam saham Perusahaan tersebut
semakin banyak dan Perusahaan besar lebih diperhatikan oleh Masyarakat sehingga akan lebih
berhari-hari dalam melakukan laporan keuangan.(Syukrina et al., 2019)

MITIGASI

Untuk membantu mengatasi kasus PT Cakra Mineral Tbk, ada beberapa Langkah mitigasi yang
dapat dilakukan diantaranya adalah:

1. Transparansi dan Kerjasama


Perusahaan harus bersedia untuk bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang,
seperti otoritas regulasi dan Lembaga pengawas pasar modal, serta memberikan
informasi yang transparan tentang situasi Perusahaan.

5
2. Penyelidikan internal
Perusahaan harus melakukan penyelidikan internal untu mengidentifikasi penyebab
masalah dan menentukan tanggungjawab internal.
3. Perbaikan tata Kelola Perusahaan\
Meningkatkan tata Kelola Perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan
dan prosedur yang berlaku, serta mengurangi resiko pelanggaran dimasa depan.
4. Komersialisasi sosial
Mencari Solusi komersial yang dapat mebantu Perusahaan mengatasi masalah
keuangan atau hukum dihadapinya, seperti restrukturisasi utang atau penjualan asset.
5. Komunikasi krisis
Melakukan komunikasi yang efektif kepada para pemegang saham, investor, karyawan,
dan pihak terkait lainnya utnuk menjelaskan situasi, Langkah-langkah yang diambil dan
rencana pemulihan.

KESIMPULAN

Kecurangan laporan keuangan adalah Tindakan yang disengaja atau kelalaian yang
berakibat pada salah saji material yang menyesatkan laporan keuangan. Selain itu kecurangan
pelaporan keuangan merupakan suatu kelalaian maupun penyalahsajian yang disengaja dalam
jumlah tertentu atau pengungkapan dalam pelaporan keuangan untuk menipu para pengguna
laporan keuangan.

PT Cakra Mineral Tbk adalah Perusahaan publik yang beroperasi di sektor


pertambangan, terutama dalam eksplorasi dan penambangan mineral, Perusahaan ini terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan
yang akurat dan transparan kepada publik. Terdapat peningkatan signifikan dalam pendapatan
Perusahaan dalm periode yang singkat tanpa penjelasan. Neraca Perusahaan mungkin telah
dimanipulasi untuk menunjukkan likuiditas atau solvabilitas yang lebih baik daripada yang
sebenarnya, misalnya dengan menggelembungkan nilai asset atau menyembunyikan
kewajiban.

Untuk membantu mengatasi kasus PT Cakra Mineral Tbk, ada beberapa Langkah
mitigasi yang dapat dilakukan diantaranya adalah: Transparansi dan Kerjasama, penyelidikan
internal, perbaikan tata Kelola Perusahaan, komersialisasi sosial, dan komunikasi krisis.

DAFTAR PUSTAKA

6
Christian, N., Karen, K., Yenanda, K., & Evelyn, V. (2023). Analysis of Cash Flow Shenanigans at
PT Cakra Mineral Tbk. International Journal of Social Science, Education, Communication
and Economics (SINOMICS JOURNAL), 2(2), 257–266. https://doi.org/10.54443/sj.v2i2.134
Christian, N., Wijaya, E., Teresa, S., & Akuntansi, J. (2022). ANALISA FINANCIAL
SHENANIGANS TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PT CAKRA MINERAL TBK. In
Bisnis dan Akuntansi (JEBA) (Vol. 24).
Empiris, S., Perusahaan, P., Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa, S., Indonesia, E., Indrasti, A.
W., & Akt, M. (2014). PERAN KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG SERTA UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Ekonomika Dan Manajemen,
9(2), 152–163. https://beritalima.com/direksi-pt-cakra-mineral-tbk-
Syukrina, V., Janrosl, E., & Yuliadi, D. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Financial Statement Fraud Pada Perusahaan Perbankan. In Jurnal Akuntansi Keuangan dan
Bisnis (Vol. 12, Issue 1). http://jurnal.pcr.ac.id
Welly Charisma, O., & Suryandari, D. (2021). Analisis Pengaruh Likuiditas, Ukuran perusahaan,
dan Konservatisme Akuntansi terhadap Kualitas Laba dengan Profitabilitas sebagai Variabel
Moderasi. In Jurnal Akuntansi Bisnis (Vol. 19, Issue 2).

Anda mungkin juga menyukai