Disusun Oleh :
1. Chezsa Desty Artamevia (11190560294)
2. Elva Clarisa (11190500327)
3. Kurnia Irawan (11190560265)
4. Dimas Refantino (11190500325)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kasus Audit. Adapun makalah tersebut berjudul “Analisis
Kasus Audit Pada Worldcom”
Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan
kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari Ibu Rini Ratnaningsih, M. Ak. Sebagai
dosen mata kuliah Kasus Audit. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu dan
tenaga yang telah diberikan
Kami menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan sumbang saran dan kritik dari semua pihak
yang membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga
terwujudnya makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................3
2.1 Kode Etik........................................................................................................3
2.1.1 Kode Etik Profesi Akuntan Publik......................................................3
2.2 Pengertian Audit Internal menurut para ahli..................................................3
BAB III GAMBARAN UMUM KASUS..................................................................6
3.1 Profil Perusahaan............................................................................................6
3.2 Kasus yang terjadi di perusahaan WorldCom................................................6
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................................12
4.1 Pelanggaran Kode Etik Auditor yang terjadi dalam kasus WorldCom..........12
4.2 Peranan Auditor Internal................................................................................13
4.3 Pelanggaran Tata Kelola Perusahaan pada kasus WorldCom........................13
BAB V PENUTUP.....................................................................................................15
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................15
5.2 Saran...............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah :
1. Kode etik apa yang auditor langgar?
2. Apa Peran Auditor Internal dalam menangani kasus ?
3. Prinsip Tata Kelola apa yang dilanggar perusahaan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kode etik apa yang dilanggar
2. Untuk mengetahui Peran Auditor Internal
3. Untuk mengetahui pelanggaran prinsip tata Kelola perusahaan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
masyarakat (publik). Terdapat 3 (tiga) tanggung jawab akuntan publik dalam
melaksanakan pekerjaannya yaitu:
4
Tanggung Jawab Akuntan Publik
SA 240 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam
suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 450 Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi selama audit.
Kecurangan (fraud) menurut Standar Audit (“SA’) 240 yang
diterbitkan IAPI
“Kecurangan: Suatu tindakan yang disengaja oleh satu individu atau
lebih dalam manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,
karyawan, atau pihak ketiga, yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk
memperoleh suatu keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum.”
Tata Kelola Perusahaan Menurut Wahyudi Prakarsa (2007:120)
“Good Corporate Governance yaitu mekanisme administratif yang
mengatur hubungan-hubungan antara manajemen perusahaan, komisaris,
direksi, pemegang saham dan kelompok- kelompok kepentingan
(stakeholders) yang lain. Hubungan-hubungan ini dimanifestasikan dalam
bentuk berbagai aturan permainan dan sistem insentif sebagai kerangka kerja
yang diperlukan untuk menentukan tujuan-tujuan perusahaan dan cara-cara
pencapaian tujuan-tujuan serta pemantauan kinerja yang dihasilkan.”
5
BAB III
7
adalah bahwa akun cadangan dikurangiuntuk menutupi biaya jaringan yang telah
dikapitalisasi.
b. Skandal CEO Bernad Ebbres
Skandal akuntansi di dalam tubuh perusahaan ini sendiri dimulai
sejak pertengahan tahun 1999 dan terus berlanjut hingga Mei 2002.
Di bawah Bernard Ebbers (CEO), Scott Sullivan (CFO), David Myers (Pengawas) dan
Buford "Buddy" Yates (Direktur Jenderal Akuntansi) memanipulasi laporan
akuntansi perusahaan, membuat laporan akuntansi palsu untuk menutupi pendapatan
WorldCom yang hakikatnya mengalami penurunan dengan membuat
gambar pertumbuhan keuangan dan profitabilitas palsu untuk menopang harga saham
WorldCom di pasar saham.
Penipuan itu dilakukan terutama dalam dua cara :
1. Underreporting 'line cost` (biaya interkoneksi dengan perusahaantelekomunikasi
lainnya) dengan memanfaatkan biaya-biaya pada neracadaripada fakta
pengeluaran mereka.
2. Menggelembungkan pendapatan dengan memasukkan catatan akuntansi palsu
dari "alokasi dana perusahaan yang belum diisi".
Pada tahun 2002, sebuah tim audit internal WorldCom bekerja secara rahasia,
menyelidiki dan menggali kemana alokasi dana perusahaan yang hilang sebesar $ 3,8
milyar. Hingga pada akhirnya, mereka menemukan jawabannya bawa dana
perusahaan tersebut telah di selewengkan oleh CEO dan rekan-rekan kerjanya untuk
memperkaya diri mereka sendiri diluar standar pendapatan seharusnya.
Segera kemudian komite audit perusahaan dan dewan direksi diberitahu oleh
para audit mengenai masalah penipuan akuntansi ini. Tidak lama kemudian, mereka
segera memanggil dan memecat CFO Scott Sullivan, dan David Myers segera
mengundurkan diri.Kemudian pada tahun 2001, Arthur Andersen dan US Securities
and Exchange Commission (SEC) meluncurkan sebuah investigasi masalah ini pada
tanggal 26 Juni 2002. Sehingga pada akhir tahun 2003, diperkirakan bahwa total aset
perusahaan ini ternyata telah diselewengkan oleh CEO mereka sekitar $ 11 miliar.
8
tersebut digunkan untuk kepentingannya sendiri bukan untuk membeli kembali
saham WorldCom. Dia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.
b) Cynthia Cooper
Salah satu auditor internal WorldCom danmenjabat sebagai vice presiden yang
mengetahui adanya sesuatu yang tidak beres dengan laporan keuangan WorldCom
c) Arthur Endersen
Sebagai Auditor Eksternal Independen merupakan pihak yang seharusnya
menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme, telah melakukan pelanggaran
kode etik profesi dan ingkar dari tanggung jawab terhadap profesi maupun
masyarakat dengan tidak melaporkan temuan audit yang dimanipulasi oleh
WorldCom. Arthur Andersen sebagai Auditor Eksternal Worldcom. Dia menyetujui
tindakan manipulasi karena :
o Tidak adanya integritas dalam praktik audit Arthur Andersen, sehingga
kecuranganyang dilakukan tidak diungkapkan dalam opini auditor.
o Adanya hubungan antara Arthur Andersen dengan Sullivan dan Myers yang
merupakan pekerja di KAP Arthur Andrsen sebelum bergabung dengan
WorldCom.
Arthur Andersen menyulap biaya sewa yang seharusnya merupakan biaya
operasional rutin yang akan mengurangi pendapatan pada tahun yang sama
menjadi biaya investasi, sehingga bisa disebar untuk jangka 10 tahun.
Biaya yang disulap oleh WorldCom per kuartalnya sebesar US$ 500-800 juta.
Dengan manipulasi data seperti ini, WorldCom bisa melaporkan laba
bersihUS$ 1,4 miliar pada kuartal I/2001 dan US$ 172 juta pada kuartal
I/2002. Padahal,kalau manajemen WorldCom melaporkan apa adanya, selama
lima kuartal rapornyaakan merah. Inilah informasi yang menyesatkan para
investor dan kreditor.
d) Scott D. Sullivan
Sebagai CFO WorldCom, dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari
total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos
yangtak seharusnya.
e) Dewan Direksi
Menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada Ketua dan
mencegah manipulasi yang dilakukan manajemen
f) Staff Akuntan WorldCom
9
Dalam hal ini autan WorldCom sangat berperan aktif dalam skandal yang terjadi.
Berikut beberapa alas an akuntan WorldCom mau diajak bekerja sama dalam
memanipulasi laporan keuangan :
o Money
o Pressure
o Culture
o Internal Control
o Chance
o Etika
g) Mr Cooper
Ketua komite audit mempertanyakan mengenai beban operasi sebagai biaya
modal.Bukan hanya biaya akan tetapi pengakuan belanja modal digunakan
untukmeningkatkan laba.
h) Mr Buford "Buddy" Yates
Memasuki pengakuan bersalah untuk penipuan sekuritas dan konspirasi dan setuju
untuk bekerja sama dalam pemalsuan laporan keuangan WorldCom.
i) David F. Myers
Memasuki pengakuan bersalah dengan tiga tuduhan kejahatan penipuan di September
26, 200210)
j) Wistle Blower
Whistle Blower berani maju untuk memberitahukan tentang kegiatan yang
terjadi pada skandal worldom tersebut, yaitu Whistle Blower membocorkan kejahatan
pihak internal perusahaan.
k) Manajemen WorldCom Manajemen WorldCom dalam skandal WorldCom
berperan dalam menggelembungkan angka pada periode berjalan dengan
cara:
o Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak worldcom kepada pihak
ketigadipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan
yangseharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan
dibebankan kerekening modal. Hal ini mengakibatkan laba periode berjalan
menjadi lebih besardari laba yang sebenarnya didapat oleh perusahaan.
Dengan cara ini worldcommampu meningkatkan keuntungannya hingga $
3.85 M
o Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan.
10
Dana cadangan yang sudah terbentuk, nantinya akan dikurangi secara tidak
benar
oleh perusahaan untuk memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh peru
sahaan pada periode berjalan. Dengan praktik ini, Worldcom berhasil meman
ipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M.
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Pelanggaran Kode Etik Auditor yang terjadi dalam kasus WorldCom
Menurut kode etik profesi akuntan publik 2020
Seksi 110.1.1-A1 Lima prinsip dasar etika untuk anggota :
Integritas
Dalam hal ini, KAP Andersen belum mampu menjadi Auditor yang jujur dan
dapat dipercaya, hal itu dapat dibuktikan dengan manipulasi yang dilakukan saat
KAP Andersen mengaudit laporan keuangan dari WorldCom, yakni manipulasi
laporan keuangan yang salah satunya pengkapitalisasian, melakukan pencadangan
dengan tidak benar dan masih banyak lagi.
Obyektivitas
Dari kasus WorldCom, dapat dilihat bahwa dengan jelas KAP Andersen berpihak
kepada Worldcom dengan mendukung aksi manipulasi laporan keuangan.
Tanggung jawab moral
Namun pada kasus WorldCom, jelas terbukti bahwa KAP Andersen tidak
memberikan informasi yang lengkap dan jujur mengenai fraud yang dilakukan
oleh perusahaan kliennya. KAP Andersen malah mendukung atau membantu
manipulasi tersebut. Sehingga dapat dipastikan KAP Andersen tidak mengambil
keputusan secara bijaksana dan objektif mengenai fraud yang dilakukan oleh
perusahaan klien.
Kepentingan Publik
Sebagai Auditor, seharusnya kepentingan publik menjadi nomor satu karena saat
melakukan proses audit dan melaporkannya, apabila auditor melakukan salah
auditor akan berpengaruh pada nilai saham di luaran. Bila auditor melaporkan
opini wajar tanpa syarat, namun seharusnya terdapat manipulasi di dalam
perusahaan seperti yang dilakukan oleh WorldCom, yakni memanipulasi
sejumlah cadangan serta utangnya. Hal tersebut berdampak pada nilai saham
WorldCom yang anjlok secara drastis sehingga sangat mengecewakan investor.
12
Profesionalisme
Dapat disimpulkan bahwa dengan mementingkan kepentingan sendiri; ketidak-
independen-an dan melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan, maka KAP
Andersen terbukti tidak memiliki profesionalisme sebagai KAP.
Independensi
Auditor Eksternal seharusnya bersifat independen dan tidak memiliki hubungan
langsung dengan perusahaan yang diaudit. Namun dapat dilihat dari keberpihakan
yang memiliki modus kepentingan diri sendiri maka dapat disimpulkan bahwa
KAP Andersen tidak memilik independensi sebagai prinsip KAP yang
profesional dalam menjalankan tugasnya.
4.2 Peranan Auditor Internal
Standar IIA 1100: Independensi dan Objektivitas
Aktivitas audit internal harus independen dan auditor internal harus obyektif
dalam melaksanakan tugasnya.
Pada kasus ini Cynthia Cooper berani bersikap independen dan obyetif dalam
menemukan fraud pada laporan keuangan worldcom dengan cara membentuk
team kecil untuk mengaudit ulang laporan keuangan.
Standar IIA 2440 Penyampaian Hasil Penugasan
Kepala Audit Internal harus mengkomunikasikan hasil penugasan kepada pihak
yang berkepentingan.
Pada kasus ini auditor internal menggelar rapat bersama dewan direksi untuk
menyampaikan laporan hasil penugasan investigasi kaasus kecurangan yang
dilakukan oleh pemimpin perusahaan,kepala keuangan,dan auditor eksternal
4.3 Pelanggaran Tata Kelola Perusahaan pada kasus World Com
Pelanggaran yang dilakukan oleh worldcom berdasarkan 5 prinsip dari KNKG, adalah
1. Transparasi
Jika dilihat dari prisip ini pelanggaran yang di lakukan oleh WorldCom adalah
memanipulasi laporan akuntansi perusahaan membuat laporan akuntansi palsu
dengan membuat gambar pertumbuhan keuangan dan profitabilitas palsu untuk
menopang harga saham WorldCom Di pasar saham.
2. Akuntabilitas,
Pada prinsip ini Worldom melakukan pelanggaran dalam penyajian laporan
keuangannya yang di manipulasi sehingga laporan keuangan tersebut tidak efektif
13
dan tidak dapat di percaya hal tersebut dilakukan dengan cara pertama, mereka
mebukukan “line cost” sebagai pemasuka. Padahal pada kenyataannya
merupakan pengeluaran. Kedua, mereka meningkatkan pendapatan dengan entri
akun palsu yang di tulis sebagai “akun pendapatan perusahaan yang tidak
teralokasi” dan dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldom
mampu menaikkan pendapatan atau laba
3. Responsibilitas
Pelanggaran yang dilakukan pada prinsip ini adalah Worldcom tidak melakukan
tanggung jawabnya dalam hal menyajikan laporan keuangan yang sesuai
dengan ketentuan atau hukum yang berlaku. hal yang dilakukan worldcom
merupakan hal yang melanggar hokum.
4. Independensi
Pada kasus WorldCom, adanya hubungan antara Arthur Andersen degan Sullivan
dan myers yang merupakan pekerja di KAP Arthur Andersen sebelum bergabung
dengan WorldCom, serta Arthur telah melakukan pelanggaran kode etik profesi
dan ingkar dari tanggung jawab terhadap profesi maupun masyarakat dengan
tidak melaporkan temuan audit yang di manipulasi oleh WorldCom.
5. Fairness
Dalam prinsip ini worldcom tidak memperlakukan para pemangku kepentingan
secara adil, dengan menyembunyikam informasi bahwa sudah terjadi
pemanipulasian terhadap laporan keuangan. Hal tersebut dapat di lihat dari
CynthiaCooper yang merupakan salah satu auditor internal WorldCom dan
menjabar sebagai vice presiden yang sebenernya telah mengetahui adanya sesuatu
yang tidak beres dengan laporan keuangan WorldCom.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1) Worldcom merupadakn perusahaan komunikasi yang berbasis AS. Didirikan pada
tagun 1983 yang merupakan hasil dari penggabungan beberapa perusahaan.
Bahkan pada tahun 1997 melakukan merger senilai US $37 Milyar untuk
membentuk MCI WorldCom, sehingga hal ini merupakan merger terbesar dalam
sejarah AS.
2) Pada awal tahun 2000 perusahaan komunikasi tersebut sudah mulai mengalami
kemerosotan yang disebabkan oleh pendapatan
mengalami penurunan dan utang semakin banyak.
3) Hal itu dapat dilihat ketika memanipulasi laporan keuangan yang salah satunya
pengkapitalisasian, melakukan pencadangan dengan tidak benar, KAP yang dinilai
lebih berpihak kepada Worldcom, tidak memberikan hasil audit untuk
kepentingan publik, tidak memberikan informasi yang lengkap dan jujur
mengenai fraud yang dilakukan oleh perusahaan kliennya, dan masih banyak
sikap yang mencemari profesi auditor. Dan akan menjadi tanggung jawab bagi
seluruh auditor untuk menjawab keraguan tersebut, membersihkan nama profesi
auditor yang sempat tercemar oleh beberapa KAP yang tidak menjalankan kode
etik auditor dengan benar.
5.2 Saran
1) Saran yang dapat penulis berikan ialah agar perusahaan dapat lebih teliti dalam
pemilihan pegawai, bukan hanya dari skill dan kemampuan, tapi juga dari sikap
dan kepribadiannya, baik dari posisi tertinggi hingga posisi terbawah.
2) Untuk KAP auditor eksternal, agar melakukan pelatihan dan pengawasan kepada
para auditornya sehingga dapat lebih baik dalam melakukan perkerjaan, selalu
bertindak sesuai kode etik, dan standar auditor agar tidak merusak nama baik
KAP.
15
DAFTAR PUSTAKA
- https://na.theiia.org/standards-guidance/mandatory-
guidance/Pages/Standards.aspx
- https://accounting.binus.ac.id/2019/12/10/prinsip-corporate-governance/
- https://na.theiia.org/standards-guidance/mandatory-guidance/Pages/Definition-
of-Internal-Auditing.aspx
- https://drive.google.com/file/d/19DZZfMOfHgNUt2f4USqy4fnOYOSBJUPR/pre
view
16
1