Anda di halaman 1dari 15

Universitas Padjadjaran

Fakultas Ekonomi dan


Bisnis
Program Studi D-IV Akuntansi Sektor
Publik Tahun Akademik 2022/2023
Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Akuntansi Sosial
Dosen : Dede Abdul
Hasyir
Waktu Ujian: Selasa, 11 Maret 2023
Sifat Ujian : open book
Nama : Muhammad Fauzy Aushaf
NPM : 120204200017

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan instruksi spesifik pada masing-


masing soal

1) Jelaskan definisi dari beberapa terminologi berikut ini:


a. Sustainable development
b. Green economy
c. Green business
d. Green accounting
e. Social accounting
f. Sustainability accounting
g. Lifecycle assessment
h. Cost-and-benefit analysis

a) Sustainable development
pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi sejauh ini telah menimbulkan masalah seperti degradasi lingkungan dan
kesenjangan sosial.
b) Green Economy
green economy adalah gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan kesetaraan sosial sambil secara signifikan mengurangi risiko kerusakan
lingkungan, atau juga berarti ekonomi yang tidak menghasilkan emisi karbon ke lingkungan,
melestarikan sumber daya alam, dan berkeadilan sosial.
c) Green Business
Green Business adalah pendekatan lingkungan dan sosial untuk melakukan bisnis sehingga
ketersediaan sumber daya alam berkelanjutan untuk generasi mendatang.
d) Green Accounting
green accounting adalah istilah yang merujuk pada pencantuman biaya lingkungan
(environmental cost) dalam akuntansi perusahaan atau instansi pemerintah. Biaya lingkungan
merupakan beban non ekonomi yang harus ditanggung akibat kegiatan yang mempengaruhi
kualitas lingkungan. 
e) Social accounting
merupakan sebuah proses pengukuran dan pencatatan akuntansi dimana dalam proses tersebut
memperhitungkan aspek sosial dan lingkungan dari perusahaan.
f) Sustainability accounting
Sustainability accounting merupakan hasil dari proses dan pengukuran terhadap sistem
akuntansi untuk menyampaikan bagaimana tata keuangan dikelola dan memperhitungkan
keberlanjutan lingkungan.
g) Lifecycle assessment
Life Cycle Assessment (LCA) adalah metode yang sudah terstandarisasi yang memuat cara
untuk menilai potensi dampak lingkungan berkaitan dengan proses produksi atau layanan jasa
dengan menghitung dan mengevaluasi konsumsi sumber daya alam dan keluaran ke lingkungan
dalam semua tahap pada siklus hidup produk/jasa, mulai ekstraksi bahan baku sampai dengan
pembuangan limbahnya.
h) Cost-and-benefit analysis
cost benefit analysis (CBA) adalah proses membandingkan atau analisis perkiraan biaya dan
manfaat yang terkait dengan keputusan proyek bisnis. Cost benefit analysis sendiri melibatkan
penghitungan atas semua biaya proyek dan mengurangi jumlah dari total manfaat yang
diproyeksikan perusahaan.

2) Dalam book chapters: “Advances in Environmental Accounting and Management”,


volume 2, hal 3, Marc J. Eipstein (2004) merumuskan fase perkembangan Akuntansi
Sosial, sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini:

Stages Years Characteristics


1 1960- Antecedents of social accounting
1969  Development of measurement techniques
 Evaluation of government social programs
 Increased social unrest
 Increased societal concerns for role of corporations in society
2 1970- Birth and initial development of social accounting
1977  Increase corporate concerns for social impacts
 Academic contributions to development of
frameworks for measurement and reporting of
corporate social impacts
 Corporate experimentations with social accounting
3 1978- Decline of social accounting
1986  Corporate focus on profitability
 Government focus on economic prosperity
 Decreased social unrest and acticity on social issues
 Lack of institutionalization of social concerns in either
internal or external corporate reporting or decision making
4 1987- Revival of interest in social accounting
1998  Increased environmental regulation and enforcement
 Increased public and corporate concerns of global corporate
social impacts inclusing environmental, human rights, worker
diversity, ethics, and product quality
5 1999- Redevelopment of social accounting
present  Development of alternative frameworks, measures, and
standards for external social reporting
 Development of techniques to better identify, measure
and manage corporate social impacts and integrate
them into management decision-making

Instruksi
a. Berikanlah penjelasan atas setiap elemen pada kolom characteristics, kemudian
lakukan croscheck pada e-book lain yang telah disiapkan, mengenai apa konteks dan
maksud dari elemen tersebut (Anda juga diperbolehkan jika akan mengambil rujukan
dari jurnal atau e- book lain diluar yang telah dipersiapkan). Sebagai contoh, Anda
dapat menyusun penjelasan tersebut seperti pada tabel berikut ini (baris yang sudah
terisi merupakan contoh saja):

Stages Elemen dari Penjelasan dan implikasi lebih lanjut (termasuk Rujukan
Characteris di masa kini, khusus untuk
tics stage 1-4)
1 Development  Pengukuran merupakan salah satu fase  PSAK
of yang cukup penting dalam siklus akuntansi  Natural Resource and
measurement dimana setiap transaksi sebelum dicatat Environmental Economics
techniques dalam general journal akan dilakukan (2003) (– salah satu ebook
penilaian/pengukuran terlebih dahulu yang sudah disiapkan di
mengenai besaran nilainya google drive)
 Pengukuran atas potensi biaya kerusakan  GRI Standards
lingkungan hidup dilakukan oleh accounting  POJK tentang Laporan
system dengan memunculkannya pada akun Tahunan
contingent cost yang harus dijurnal apabila
potensi kerugiannya tinggi dan diakui di
neraca sebagai kewajiban (contingent
liability), atau hanya diungkapkan dalam
CALK
 Biaya-biaya penanganan limbah secara
langsung diakui dalam sistem akuntansi
yakni melekat atau menjadi bagian dari
komponen factory overhead costs
 Diantara pendekatan dalam mengukur
dampak sosial yang berupa timbulnya
kerugian yang terjadi di masyarakat adalah
dengan melakukan survey untuk
mengetahui berapa besar nilai replacement
cost atas dampak
sosial tersebut

1 Evaluation of  Evaluasi adalah salah satu komponen yang  Undang-Undang Nomor 25


government digunakan ketika membandingkan hasil Tahun 2004 tentang Sistem
social yang direncanakan versus hasil yang Perencanaan Pembangunan
programs dicapai. Dalam hal ini, peran akuntansi Nasional: Undang-Undang
sosial adalah menyediakan informasi yang ini mengatur tentang
dapat digunakan untuk mengukur dan perencanaan pembangunan
mengevaluasi kinerja sosial perusahaan. nasional yang mencakup
 Program negara seperti perluasan penetapan sasaran, target,
infrastruktur tidak mengecualikan dampak indikator, dan evaluasi
lingkungan. Oleh karena itu, komputasi kinerja pembangunan.
sosial diperlukan untuk membuat perkiraan  Undang-Undang Nomor 40
yang dihasilkan oleh program tersebut. Tahun 2007 tentang
Dalam hal ini pengurus harus Perseroan Terbatas:
mempertimbangkan adanya biaya lingkungan Undang-undang ini memuat
(environmental cost), yaitu biaya yang timbul ketentuan tentang tanggung
dari tercapainya tujuan organisasi dan jawab sosial perusahaan dan
mempengaruhi lingkungan. pengungkapan informasi
sosial dalam laporan
tahunan perusahaan.
 Peraturan Menteri
Keuangan Nomor
17/PMK.010/2017 tentang
Pelaporan Keuangan
Berkelanjutan dan
Perubahan Atas PMK
Nomor 83/PMK.010/2015:
Peraturan ini mengatur
tentang pelaporan keuangan
berkelanjutan, yang meliputi
aspek sosial, lingkungan,
dan tata kelola perusahaan.
2 Academic  Akademisi telah terlibat dan memainkan  Global Reporting Intiative
contributions to peran penting dalam mengembangkan (GRI)
development of kerangka kerja untuk mengukur dan  Social Return on Investment
framework for melaporkan dampak sosial perusahaan. (SROI)
measurement  Dalam hal ini, perusahaan terbantu untuk  Sustainability Accounting
and reporting secara sangat sistematis dan konsisten Standards Board (SASB)
of corporate mengidentifikasi, mengukur dan
social impacts melaporkan dampak sosial yang
ditimbulkan oleh perusahaan,
 Pelaporan kemudian dapat membantu
perusahaan untuk mengidentifikasi dan
memahami kontribusi sosial terkait dengan
kondisi lingkungan dan perusahaan, serta
menganalisis dan mengidentifikasi area
yang akan diperbaiki.
1 Increased  Kecemasan sosial dapat muncul dari sikap  Undang-Undang Nomor 9
social unrest negatif terhadap masyarakat, lingkungan, Tahun 1998 tentang
dan terutama kondisi yang diciptakan oleh Kemerdekaan
operasional Perusahaan. Menyampaikan Pendapat di
 Peningkatan kecemasan sosial dapat Muka Umum
memiliki efek positif dan negatif. Dalam  UU No. 7 tahun 2012
hal ini, keresahan sosial dapat menjadi Tentang Penanganan
katalis bagi kemajuan sosial karena orang- Konflik Sosial
orang berkumpul untuk menuntut haknya
dan mendorong perubahan.
 Di satu sisi, keresahan sosial juga dapat
menyebabkan kekerasan, vandalisme, dan
polarisasi lebih lanjut, memperburuk
masalah mendasar dan membuat solusi
lebih sulit ditemukan.
1 Increased  Korporasi adalah entitas paling kuat di  GRI Standard
societal dunia, di mana korporasi memiliki banyak  UU No.32 Tahun 2009
concerns for sumber daya, pengaruh politik, dan tentang Perlindungan dan
role of kekuatan finansial. Ini digunakan untuk Pengelolaan Lingkungan
coorporations mengeksploitasi pekerja, merusak Hidup
in society lingkungan, dan terlibat dalam praktik
bisnis yang tidak etis.
 Oleh karena itu, perusahaan didorong untuk
lebih terbuka, beretika dan bertanggung
jawab terhadap lingkungan.
2 Increase  Akibatnya, konsumen dan investor semakin  UU No. 14 Tahun 2008
corporate sadar akan pentingnya menjaga lingkungan tentang Keterbukaan
concerns for sosial, membuat konsumen semakin Informasi Publk
social impacts mencari produk dan layanan dari  UU No. 40 Tahun 2007
perusahaan yang menunjukkan tanggung tentang Perseroan Terbatas
jawab sosial yang kuat. pasal 1 Ayat 3
 Dalam memenuhi tanggung jawabnya,
perusahaan harus memahami bahwa
operasinya dapat menimbulkan dampak
lingkungan dan kemudian bertanggung
jawab untuk mengatasi masalah tersebut.
2 Corporate  Perusahaan mencoba bereksperimen  Integrated Reporting (IR)
experimentatio dengan sistem akuntansi dengan  Global Reporting Initiative
ns with social memasukkan faktor sosial dan lingkungan  Standar Akuntansi
accounting dalam laporan keuangan perusahaan. Keuangan (SAK)
 Penggabungan kemudian bertujuan untuk
memperluas cakupan akuntansi di luar
informasi keuangan untuk memasukkan
informasi non-keuangan seperti dampak
sosial dan lingkungan.
3 Corporate  Perusahaan hanya fokus pada hasil  Global Reporting Initiative
focus on keuangan yaitu profitabilitas yang  Standar Akuntansi
profitability dihasilkan, dan menetapkannya sebagai Keuangan (SAK
tujuan utama
 Perusahaan tidak mempertimbangkan
dampak sosial yang ditimbulkan dari
operasi maupun tindakan yang dilakukan.
3 Government • Pemerintah hanya fokus pada pertumbuhan UU No 17 Tahun 2003 tentang
focus on ekonomi dan kemakmuran di dalam negeri karena Keuangan Negara
economic sering terlihat bahwa kemakmuran ekonomi adalah
prosperity ukuran keberhasilan suatu negara tanpa
mempertimbangkan dampak sosialnya.
3 Decreased  Aktivitas sosial dapat berkurang jika  UU No 2 Tahun 2017
social unrest masyarakat kurang memiliki kesadaran atau tentang Organisasi
and activity on minat terhadap isu-isu sosial. Kemasyarakatan
social issues  Selain itu, kegiatan sosial berkurang ketika  Global Reporting Initiative
perusahaan dapat memperbaiki dampak dan
kerusakan akibat kegiatan operasional.
3 Lack of  Karena pencantuman aspek sosial dan  GRI Standards
institutionalizat ekologi dalam kegiatan perusahaan tidak  POJK tentang Laporan
ion of social terstruktur, hal ini menyebabkan kurangnya Tahunan
concerns in pelembagaan kepedulian sosial di dalam
either internal dan di luar perusahaan.
pr external  Kurangnya kesadaran akan dampak sosial
corporate dan lingkungan dari operasi perusahaan.
reporting
decision or
decision
making
4 Increased  Regulasi lingkungan merupakan komponen  ISO 14001 Tahun 2015
environmental penting yang dapat digunakan dalam Tentang Standar
regulation and pemantauan dan pengelolaan perlindungan Manajemen Lingkungan
enforcement lingkungan.  Global Reporting Initiative
 Dalam penyelenggaraan lingkungan hidup (GRI)
yang bersih, pemerintah mensyaratkan  United Nations Sustainable
pemantauan lingkungan hidup, yang Development Goals (SDGs)
merupakan langkah untuk mencapai
pelaksanaan persyaratan lingkungan hidup.
4 Increased  Penerapan Corporate Social Responsibility  Corporate Social Impacr
public and sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan (CSI) Standard
corporate terhadap lingkungan atas usaha yang  United Nations Global
concerns of dijalankannya. Compact (UNGC)
global  Dengan banyaknya informasi yang tersedia  ISO 26000 Tanggung Jawab
corporate tentang dampak sosial dan lingkungan dari Sosial Perusahaan
social impacts operasi perusahaan, masyarakat semakin
including sadar akan peluang negatif dalam berbisnis.
environmental,  Dalam hal dampak sosial, perusahaan harus
human rights, menyesuaikan produknya dengan
worker permintaan konsumen, karena permintaan
diversity, akan produk dan layanan yang diproduksi
ethics, and secara etis dan berkelanjutan yang diminta
product quality. oleh pasar akan meningkat.
5 Development  Pelaporan sosial bertujuan untuk  Global Reporting Initiative
of alternative mengkomunikasikan kinerja lingkungan (GRI) Standard
frameworks, dan sosial suatu organisasi, dalam hal ini  Sustanability Accounting
measures, and pemegang saham, karyawan dan Standard Board (SASB)
standards, for masyarakat.  Integrated Reporting (IR)
external social  Dalam praktiknya terdapat beberapa  Carbon Disclosure Project
reporting standar yang digunakan dalam proses (CDP)
akuntansi secara umum yaitu GAAP, IFRS  United National Global
dan di Indonesia sendiri adalah SAK. Compact (UNGC)
5 Development  Pelaku Bisnis harus menyadari tanggung  Global Reporting Standard
of techniques jawab mereka untuk memahami dampak (GRI)
to better sosial dan lingkungan dari operasi mereka.  Sustainability Accounting
identify,  Selain mengutamakan kinerja keuangan, Standards Board (SASB)
measure and perusahaan juga harus mempertimbangkan
manage dampak lingkungan dan cara mengatasinya.
corporate
social impacts
and integrate
them into
management
decision-
making
b. Atas setiap elemen pada kolom characteristics, lakukan identifikasi dan analisis,
sebanyak yang Anda mampu, tentang bagaimana konteks kekinian dan real practice
yang relevan, baik yang dapat Anda kutip dari berita mengenai praktik sejenis di
bidang bisnis, pemerintahan dan sektor lainnya atau dalam kehidupan masyarakat,
maupun analisis Anda sendiri berdasarkan fenomena, informasi, pengetahuan dan
pemahaman yang saat ini Anda ketahui sedang berlangsung. Anda juga tidak selalu
harus menyusun konteks fenomenal tersebut secara kekinian, akan tetapi
mengaitkannya dengan fenomena atau peristiwa historis yang bertepatan waktu atau
linimasa-nya dengan elemen characteristics tersebut. Adapun format pengerjaannya
adalah sebagai berikut (baris yang sudah terisi merupakan contoh saja):

Stages Elemen dari Current real practices and ongoing Rujukan


Characteristics phenomenon, or related
historical events
1 Development of ● Terbitnya teknik pengukuran di setiap ● PSAK
measurement techniques PSAK yang ada di Indonesia ● IFRS
● Berkembangnya teknik teknik ● IAS
pengukuran Kinerja
 Berbagai entitas di seluruh dunia
memiliki standar tersendiri dalam
pengukuran kinerja

Evaluation of government ● Terbitnya standar pelaporan kinerja ● Permenpan NO.5


social programs pemerintah tahun 2008
Adanya audit kinerja di pemerintah guna ● Perpres No. 29
memastikan pelaksanaan kegiatan sudah Tahun 2014
mencapai prinsip 3E (Efisiensi,Ekonomis,dan tentang Sistem
efektif) Akuntabilitas
Kinerja
Academic contributions to ● Munculnya penelitian penelitian The World Business
development of frameworks membahas permasalahan tanggung Council for Sustainable
for measurement and jawab sosial perusahaan Development
2 reporting of corporate social ● Munculnya kajian literatur mengenai
impacts tanggung jawab sosial perusahaan

Corporate experimentations Munculnya pengembangan dan penelitian


with social accounting dampak sosial dan lingkungan dari tindakan
ekonomi pada sejumlah perusahaan di
indonesia
Government focus on Munculnya peraturan yang mempertahankan PERPU No. 2 Tahun UU
3 economic prosperity pasal pasal yang yang memfokuskan pada No 6 2022
pertumbuhan ekonomi namun berbahaya bagi
lingkungan hidup dan berpotensi memperburuk
krisis iklim, seperti hilirisasi batubara,
kemudahan berinvestasi dalam pertambangan
Corporate focus on ● Munculnya sejumlah bencana yang
profitability diakibatkan dari kurangnya perusahaan
dalam memperhatikan dampak sosial
Contoh
i) Reklamasi
4 Increased environmental Munculnya agenda Sustainable Development GRI Standard
regulation and enforcement Goals sebagai agenda dunia pembangunan
untuk perdamaian dan kemakmuran manusia
dan planet bumi sekarang dan masa depan
increased public and corporate ● Munculnya gerakan gerakan kampanye
concerns of global corporate peduli lingkungan
social impacts including Beberapa perusahaan telah membuat laporan
environmental, human rights, analis lingkungan serta turut menjalankan
worker diversity, ethics, and Corporate Social Responsibility
product quality

5 Development of techniques to ● Munculnya Teknik pengukuran yang


better identify, measure and mementingkan dampak dari lngkungan seperti
manage corporate social dengan adanya green accounting, Sustainability
impacts and integrate them Report dan sebagainya
into management decision-
making

c. Apakah menurut Saudara, pada stage terakhir yaitu 1999-present, perlu dibuat stage
baru, semisal fase yang dimulai pada 2020-sekarang dimana dalam periode ini
terdapat pengaruh yang cukup besar yang dikaitkan dengan munculnya revolusi
industri ke-5, keberadaan kecerdasan buatan (AI), atau peristiwa pandemi C-19.
Rumuskan pendapat Anda dengan mengidentifikasi characteristics yang sekiranya
dapat mewarnai fase ini.

 Ya dalam hal ini diperlukan stages baru untuk menyikapi dinamika yang terjadi
dengan sangat cepat perubahannya, terlebih perubahan-perubahan yang disebutkan
diatas memerlukan characteristic untuk menyesuaikan dengan ritme perubahan
yang terjadi. Sebagai contoh characteristic yang dapat ditambahkan antara lain
o Pemaknaan Akuntansi Sosial dengan memperhatikan 4 unsur yang saling
beririsan yaitu, Aspek Ekonomi, Aspek Spiritual, Aspek Lingkungan serta
Aspek Sosial untuk menghasilkan akuntansi sustainabilitas dengan efektif
o Pengembangan Corporate Social Responsibility serta Sustainability
Reporting dengan teknologi AI untuk terwujudnya CSR serta SR yang
efektif

3) Berdasarkan ongoing assignment yang tengah dikerjakan sejak pertemuan kuliah ke-3,
susunlah semacam highlight mengenai aspek-aspek yang mensinkronisasikan antara
pelaporan perusahaan dalam bentuk laporan keberlanjutan (sustainability report) yang
didasarkan pada Standar GRI dan metadata pelaksanaan SDGs. Jawaban Anda dapat
disusun dalam format sebagai berikut:
No. Indikator GRI Target/Indikator Real Practice pada Perusahaan Referensi
SDGs atau Instansi lainnya
1 GRI 302 : Energy SDGs tujuan 6, Menggambarkan kepedulian - GRI Standard
Sector tujuan 7, tujuan 9 Perusahaan terhadap pengelolaan - Sustainability Report
dan tujuan 11 energi yang ketersediannya kian PTBA 2021
terbatas - 17 Tujuan SDGs
2 GRI 402 : SDGs tujuan 2, dan Menggambarkan komitmen - GRI Standard
Labor/Management tujuan 8 Perusahaan tentang pentingnya - Sustainability Report
Relation pengelolaan pegawai/ SDM PTBA 2021
- 17 Tujuan SDGs
3 GRI 201 : Economic SDGs tujuan 8 dan Menggambarkan pencapaian dan - GRI Standard
Performance tujuan 17 kinerja Perusahaan selama tahun - Sustainability Report
GRI 203 : Indirect pelaporan PTBA 2021
Economic Impact Menggambarkan manfaat atas - 17 Tujuan SDGs
keberadaan Perusahaan bagi
masyaraka
4 GRI 1 : Foundation SDGs tujuan 16 dan Mewujudkan tata Kelola perusahaan - GRI Standard
GRI 2 : General tujuan 17 yang baik diwujudkan dalam - Sustainability Report
Disclosure kebijakan dan pedoman strategis PTBA 2021
GRI 201 : Economic seperti : - 17 Tujuan SDGs
Performance a) Pedoman Kebijakan Tata Kelola
GRI 203 : Indirect Perusahaan, serta
Economic Impact Nilai dan Budaya Perusahaan
GRI 205 : Anti- b) Charter, Kebijakan Manajemen,
Corruption Standar Etika
Perusahaan (Code of Conduct),
Standard Operating
Procedure (SOP) dan Instruksi Kerja
c) Manajemen Risiko
d) Anti-Korupsi

5 GRI 403 : Occupational SDGs tujuan 8 dan Menggambarkan komitmen - GRI Standard
Health and Safety tujuan 10 Perusahaan dalam menyediakan - Sustainability Report
tempat kerja yang aman dan nyaman PTBA 2021
- 17 Tujuan SDGs

4) Susunlah ikhtisar atau rangkuman sebanyak masing-masing satu chapter untuk dua e-
books yang telah dipersiapkan (selain e-book yang telah digunakan pada soal pertama)
dengan jumlah minimal rangkuman sebanyak dua halaman untuk tiap chapter.
1. Rangkuman Buku Natural Resources and Environmental Economics

 Bab 2 dari buku Natural Resources and Environmental Economics membahas tentang
prinsip-prinsip ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Dalam
bab ini, dijelaskan bahwa sumber daya alam memiliki karakteristik khusus yang
membedakannya dari barang konsumsi lainnya, seperti tidak dapat diperbarui dan
terbatas. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan bijak
agar dapat digunakan secara berkelanjutan.
Ketika berhadapan dengan sumber daya alam dan lingkungan, prinsip ekonomi adalah
yang terpenting. Prinsip ini memaksimalkan keuntungan yang dicapai dengan biaya
terendah. Prinsip profitabilitas diterapkan dengan bantuan mekanisme pasar seperti pajak
dan subsidi, yang mengurangi dampak lingkungan negatif dari melakukan bisnis.
Misalnya, pajak karbon diberlakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari
industri, sementara subsidi energi terbarukan mendorong penggunaan sumber energi
yang lebih ramah lingkungan.

Bab ini juga membahas nilai-nilai lingkungan dan pengukurannya. Nilai lingkungan
meliputi nilai guna langsung dan tidak langsung serta nilai eksistensi. Evaluasi nilai
lingkungan dapat dilakukan dengan metode pemetaan atau observasi langsung.
Misalnya, nilai ekonomi destinasi wisata alam dapat diselidiki, dan observasi langsung
dapat digunakan untuk menilai dampak pembangunan terhadap lingkungan.

Kebijakan lingkungan juga dibahas dalam bab ini. Beberapa kebijakan yang dibahas
antara lain regulasi, pajak lingkungan dan hak milik. Kebijakan tersebut bertujuan untuk
mendorong para pelaku ekonomi untuk menggunakan sumber daya alam dan lingkungan
secara bijak. Peraturan dapat membatasi penggunaan bahan kimia berbahaya dan
memberikan hak kepemilikan kepada masyarakat adat yang terlibat dalam pengelolaan
hutan.

Selain itu, bab ini juga membahas peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup. Masyarakat dapat mendorong pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan yang lebih baik, misalnya dengan mengurangi penggunaan plastik
sekali pakai atau memilih moda transportasi yang ramah lingkungan. Keterlibatan
masyarakat dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan. Ketika mengelola sumber daya
alam dan lingkungan, penting untuk mempertimbangkan hubungan antara ekonomi dan
lingkungan. Ekonomi lingkungan dapat membantu membuat keputusan yang
mengoptimalkan manfaat ekonomi dan lingkungan. Menerapkan prinsip efisiensi
ekonomi dan kebijakan lingkungan yang tepat, pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup harus berkelanjutan untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan.

Namun, ada beberapa tantangan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup yang harus dibenahi. Tantangan tersebut meliputi kebijakan yang tidak efektif,
kurangnya informasi dan pengetahuan, serta ketidakpastian dalam menilai dampak
lingkungan dari kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan upaya dan kerjasama
berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku ekonomi maupun masyarakat untuk
mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.  Secara
keseluruhan, bab 2 dari buku Natural Resources and Environmental Economics
memberikan gambaran tentang prinsip-prinsip ekonomi yang dapat diterapkan dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Dengan menerapkan prinsip efisiensi
ekonomi dan kebijakan lingkungan yang tepat, diharapkan pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan yang
lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan.

2. Rangkuman Buku Users and Uses of Environmental Accounts

 Bab Data Collection Method dalam buku Users and Uses of Environmental Accounts
membahas tentang metode pengumpulan data untuk akun lingkungan. Akun lingkungan
adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk mengukur dampak aktivitas
ekonomi terhadap lingkungan. Bab ini menjelaskan beberapa metode pengumpulan data
yang digunakan dalam akun lingkungan, serta kelebihan dan kekurangan dari masing-
masing metode.

Salah satu metode pengumpulan data yang dibahas adalah metode survey. Metode survei
dilakukan dengan mengirimkan kuesioner kepada responden yang memberikan informasi
tentang perilaku dan pengeluaran lingkungan. Kelebihan metode survey adalah dapat
memberikan informasi yang detail dan akurat serta dapat diselesaikan dengan cepat dan
efisien. Namun metode ini juga memiliki kelemahan yaitu pengisian kuesioner dan
mahalnya biaya survei.

Selain metode penelitian, metode pengumpulan data lainnya seperti observasi langsung,
analisis dokumen dan pengukuran juga dibahas dalam bab ini. Pengamatan langsung
dilakukan dengan mengamati kegiatan atau perubahan lingkungan. Analisis dokumen
dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari dokumen seperti laporan keuangan atau
dokumen hukum. Sementara itu, pengukuran dilakukan dengan alat ukur yang mengukur
kualitas lingkungan, misalnya kualitas air atau udara.

Metode pengumpulan data untuk perhitungan lingkungan harus mempertimbangkan


beberapa faktor, seperti: Sumber daya yang tersedia, kebutuhan data dan tujuan
pengumpulan data. Selain itu, metode pengumpulan data juga harus memperhatikan
standar dan kriteria yang ditetapkan oleh lembaga atau organisasi terkait. Bab ini juga
membahas tantangan dalam mengumpulkan data neraca lingkungan. Tantangan-
tantangan ini termasuk kurangnya informasi yang tersedia, keterbatasan teknis dan
kurangnya koordinasi antara otoritas atau organisasi terkait. Oleh karena itu, penting
untuk meningkatkan koordinasi antar instansi atau organisasi terkait saat mengumpulkan
data akuntansi lingkungan.

Informasi yang dikumpulkan dalam akun lingkungan dapat digunakan untuk berbagai
tujuan, sebagai contoh untuk. memantau perubahan lingkungan, menilai dampak
kebijakan lingkungan dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan. Dengan keseimbangan lingkungan yang terintegrasi, penggunaan sumber
daya alam dan lingkungan harus ditangani secara lebih efektif dan efisien.

Secara umum, BAB Metode Pengumpulan Data memberikan gambaran tentang metode
pengumpulan data yang digunakan dalam akun lingkungan. Metode pengumpulan data
yang digunakan harus memperhatikan faktor-faktor tertentu dan memenuhi standar dan
kriteria yang ditetapkan oleh lembaga atau organisasi terkait. Dengan keseimbangan
lingkungan yang terintegrasi, penggunaan sumber daya alam dan lingkungan harus
dimanfaatkan secara lebih efektif dan efisien.  

Anda mungkin juga menyukai