Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aprillia Lana N

NPM : 0116101175
Kelas : C – Seminar
Akuntansi Keuangan

AKUNTAN, ORGANISASI AKUNTANSI, DAN PENDIDIKAN PROFESI


AKUNTANSI
Pendidikan akuntansi sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat
luar biasa, apalagi di era globaliasasi saat ini. Kebutuhan perusahaan terhadap
laporan keuangan sebagai alat evaluasi kinerja dan bahan pertimbangan
pengambilan keputusan semakin membutuhkan sumber daya manusia yang banyak
dan kompeten untuk dapat mewujudkan laporan keuangan tersebut. Tuntutan ini
mengarahkan mereka untuk memiliki unit atau departemen tertentu yang khusus
bertanggung jawab untuk menyelesaikan laporan tersebut. Dampak ini
melatarbelakangi para aktivitas akademik untuk mempersiapkan tenaga ahli yang
diharapkan mampu menyelesaikan tugas-tugas tersebut
Dalam perkembangannya profesi akuntan memang sangat diminati para
lulusan sekolah menengah, hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri
(SNMPTN) menunjukkkan bahwa selama lima tahun terakhir rating Jurusan
Akuntansi sangat dimininati para siswa. Umumnya para mahasiswa mempercayai
bahwa profesi akuntan sangat diminati karena beberapa alasan diantaranya profesi
akuntan telah menghantarkan kepada kehidupan yang lebih baik, profesi akuntan
sangat memberikan peluang buat mereka untuk bisa memperoleh penghasilan yang
cukup memadai, prestise dalam lingkungan keseharian, dan kesempatan atau
peluang kerja yang masih sangat terbuka lebar di bidang studi ini. Hal ini juga
menjadikan lembaga-lembaga pendidikan non pemerintah atau universitas swasta
banyak yang membuka jurusan ini dan tercatat banyak mahasiswa yang tidak
terjaring melalui program seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) untuk
perguruan tingi negri memilih untuk meneruskan pendidikannya ke perguruaan
tinggai swasta yang membuka jurusan Akuntansi. Selanjutnya mereka yang
berprofesi sebagai akuntan akan dinaungi dalam satu organisasi yang bernama IAI
atau Ikatan Akuntan Indonesia.
A. Profesi Akuntan
Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan
yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang
pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan
industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan
akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan
oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit,
akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti
organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan
profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek
dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya.
Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:
1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman
dalam melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku
anggotanya dalam profesi itu.
3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh
masyarakat/pemerintah
4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada
fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.
Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak
disebut sebagai salah satu profesi.
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang
diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya.
Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan
independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.
Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan.
Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja
pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang
akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus
memperoleh izin dari Departemen Keuangan.
2. Akuntan Intern (Internal Accountant) adalah akuntan yang bekerja dalam
suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan
perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki
mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur
Keuangan.
3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants) adalah akuntan yang
bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas
Keuangan (BPK).
4. Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan
akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar,
dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara
lain: telah menyelesaikan Pendidikan Profesi Sarjana jurusan Akuntansi dari
Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan
atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang
telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian
Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan
Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.
B. Organisasi Akuntan
Organisasi akuntan di Indonesia bersatu dalam satu induk organisasi yang
bernama Ikatan Akuntan Indonesia dengan kata lain Ikatan Akuntan Indonesia
adalah organisasi profesi akuntan di Indonesia. Kantor sekretariatnya terletak
di Graha Akuntan, Menteng, Jakarta.
 Sejarah
Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan
pribumi,yaitu Prof. Dr. Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus
pendidikan akuntan di negeri Belanda pada tahun 1956.
Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah
Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem,
mereka lulus pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama Prof.
Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk
Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi anggota NIVA
(Nederlands Institute Van Accountants) atau VAGA (Vereniging
Academisch Gevormde Accountants). Mereka menyadari ke-Indonesiannya
dan berpendapat tidak mungkin kedua lembaga itu memikirkan
perkembangan dan pembinaan akuntan di Indonesia.
Hari Kamis,17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan
pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk
mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut
tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada maka diputuskan membentuk
Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia
diminta menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan pendapat
mereka. Dalam panitia itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie
Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai bedahara sedangkan
Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang
dikirimkan panitia kepada 6 akuntan lainnya memperoleh jawaban setuju.
Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga
yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30.
Ketika itu tujuan IAI adalah:
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu
pendididkan akuntan
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
Sejak pendiriannya 56 tahun lalu, kini IAI telah mengalami
perkembangan yang sangat luas. Hal ini merupakan perkembangan yang
wajar karena profesi akuntan tidak dapat dipisahkan dari dunia usaha yang
mengalami perkembangan pesat. Salah satu bentuk perkembangan tersebut
adalah meluasnya orientasi kegiatan profesi, tidak lagi semata-mata di
bidang pendidikan akuntansi dan mutu pekerjaan akuntan, tetapi juga
upaya-upaya untuk meningkatkan kepercyaan masyarakat dan peran dalam
perumusan kebijakan publik
Keanggotaan Anggota organisasi IAI dapat dibagi menjadi:
 Anggota Individu
Anggota individu terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa, dan
anggota kehormatan. Anggota biasa adalah pemegang gelar akuntan
atau sebutan akuntan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia dan pemegang sertifikat profesi akuntan yang diakui oleh
IAI. Anggota luar biasa adalah sarjana ekonomi jurusan akuntansi atau
yang serupa sesuai dengan perundang-undanga yang berlaku yang
terkait dengan profesi akuntan. sedangkan anggota kehormatan adalah
warga negara Indonesia yang telah berjasa bagi perkembangan profesi
akuntan di Indonesia.
Pada saat didirikannya, hanya ada 11 akuntan yang menjadi anggota
IAI, yaitu para pendirinya. Dari waktu ke waktu anggota IAI terus
bertambah. Para akuntan yang menjadi anggota IAI tersebar di seluruh
Indonesia dan menduduki berbagai posisi strategis baik dilingkungan
pemerintah maupun swasta. Sejak berdirinya hingga akhir tahun 2007
IAI memiliki 6.606 anggota aktif yang terdidir dari 807 akuntan
pendidik, 1204 akuntan publik, 529 akuntan manajemen, 2.975 akuntan
pemerintah dan 1.091 akuntan lain-lainnya.
 Anggota Asosiasi
Sebagaimana keputusan Kongres Luar Biasa IAI pada bulan Mei
2007, selain keanggotaan perorangan IAI juga memiliki keanggotaan
berupa Asosiasi, dan pada saat ini IAI telah memiliki dua anggota
Asosiasi yaitu Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang
sebelumnya tergabung dalam IAI sebagai Kompartemen Akuntan
Publik, serta Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) yang
merupakan kelanjutan IAI Kompartemen Akuntan Manajemen.
 Anggota Perusahaan
Perusahaan pengguna jasa profesi akuntan sebagai corporate
member. Pada akhir tahun 2012, jumlah corporate member mencapai
79 perusahaan, baik perusahaan terbuka maupun tertutup.
 Anggota Junior
IAI juga membuka keanggotaan selain para akuntan, yaitu para
mahasiswa akuntansi yang tergabung dalam junior member.
Keanggotan junior member sampai akhir tahun 2007 mencapai 504
mahasiswa.
 Kegiatan:
a. Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan
b. Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen (Certified
Professional Management Accountant), Ujian Sertifikasi Akuntansi
Syariah, Ujian Sertifikasi PSAK dan Ujian Sertifikasi Ahli Akuntansi
Pemerintahan.
c. Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
 Kerjasama Internasional:
Pada skala internasional, IAI aktif dalam keanggotaan International
Federation of Accountants (IFAC) sejak tahun 1997. Di tingkat ASEAN
IAI menjadi anggota pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA)

C. Pendidikan Profesi Akuntan


Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan tambahan pada
pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi dalam program studi
akuntansi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 179/U/2001 tanggal 21 November 2001 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi.
Pendidikan akuntansi dilakukan dalam berbagai tingkat pendidikan formal
maupun non formal. Salah satu jenjang pendidikan akuntansi yang paling
terkait dengan profesi akuntan publik adalah pendidikan jenjang S1 yang
dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tinggi. Secara historis, pendidikan
akuntansi dalam program S1 dimaksudkan untuk menghasilkan akuntan, yang
selama ini dipandang cukup untuk bekal memasuki profesi akuntan publik.
Pertumbuhan ekonomi, perkembangan pasar modal dan teknologi informasi,
serta berbagai perubahan lain mengakibatkan perubahan peran dan tanggung
jawab akuntan publik, sehingga timbul pertanyaan tentang program pendidikan
S1 yang menjadi dasar untuk menghasilkan akuntan.
Sarjana dari Jurusan Akuntansi memiliki kekhususan tersendiri dibanding
sarjana dari jurusan lain, karena lulusan sarjana Akuntansi dapat lebih leluasa
berkiprah kemudian dijadikan sebagai profesi. Hal inilah yang menjadi alasan
mengapa profesi akuntan banyak diminati oleh para lulusan sekolah menengah,
sehingga jurusan Akuntansi menjadi pilihan favorit bagi mereka untuk
meneruskan ke jenjang perguraun tinggi. Dilain hal sebagian besar mahasiswa
yang sudah mengikuti perkuliahan dalam proses yang cukup panjang mulai
memahami dan mengetahui persoalan yang nyata ada pada dunia profesi
akuntan dari berbagai aspek diantaranya: serapan tenaga kerja, besar
penghasilan, pendidikan profesi akuntansi, pembagian profesi (Akuntan
Publik, Akuntan Pendidik, Akuntan Manajemen, Analis Pasar Modal, dll), dan
aktivitas lainnya.
Kesimpulan
Pendidikan profesi akuntan merupakan pendidikan tambahan pada
pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi dalam program studi
akuntansi. Profesi akuntan saat ini dipandang sebagai profesi yang prestisius
sehingga banyak lulusan sekolah menengah yang melanjutkan studi di bidang
akuntansi.
Selanjutnya mereka yang berprofesi sebagai akuntan di Indonesia
membentuk satu wadah organisasi yang bernama Ikatan Akuntan Indonesia atau
IAI dimana organisasi tersebut memiliki beberapa kegiatan diantaranya
Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan,penyelenggaraan Ujian Sertifikasi
Akuntan Manajemen (Certified Professional Management Accountant),
penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL).

Anda mungkin juga menyukai