Anda di halaman 1dari 9

BAGIAN VI

ASET

Presentasi :
1. Widya Shabrina NPM 0116101260
2. Reviani Vikasari Tresna NPM 0116101263
3. Syifa Refianti NPM 0116101328
4. Endah Dian Anggraini NPM 0116101341
Moderator :
Fachzsa Shafira NPM 0116101353

Slide 1-2
ASET
DEFINISI ASET
1. Menurut Canning  Penekanan dalam definisi ini merujuk ke penentuan
laba di mana aset sebagai biaya yang belum dialokasikan atau sebagai
jumlah yang akan di-carry forward ke periode mendatang.
2. Menurut APB Statement No. 4  Penekanan dalam definisi ini jelas pada
jumlah yang di-carry forward dalam neraca percobaan, dengan tujuan
utama menghitung laba periodik.
3. Menurut FASB Statement of Financial Accounting Concepts No. 3 (SFAC
No. 3)
Penjelasan Dosen:
Aset merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan baik jangka pendek maupun
jangka panjang yang harus bisa mengakomodir kas, piutang, aktiva tetap, intengible
asset, sehingga mempengaruhi jalannya operasional perusahaan.
Sebenernya aset itu bukan jasa, tapi merupakan klime ke pihak ke 3. Terus
bagaimana kalau perusahaan memesan mesin sudah dibayar 50%, apakah itu sudah
bisa dianggap sebagai aset kita atau belum? Kalau bisa dianggap sebagai aset maka
dicatat sebagai uang muka pembelian aset. Dicatat nanti di current asset. Dan nanti
antara current asset dan pengeluaran itu bakalan sama (ballance).
SIFAT-SIFAT ASET
1. Harus ada hak khusus atas manfaat mendatang atau potensi jasa.
2. Hak tersebut harus dimiliki oleh individu atau perusahaan tertentu.
3. Harus terdapat klaim yang dapat dipaksakan secara hukum atas hak atau
jasa atau bukti lainnya yang menunjukkan bahwa penerimaan manfaat di
masa datang adalah mungkin.
4. Manfaat ekonomi haruslah merupakan akibat dari transaksi atau peristiwa
masa lalu.

56
Apakah mungkin piutang negatif? Tidak mungkin, kalau negatif berarti adanya
pesanaan dari orang lain keperusahaan yang belum direalisasi dinamakan utang
pesanan. Seolah-olah kita pesen barang ke orang lain tapi belum dibayar.
Kemudian dari point 4 bahwa aset itu harus transaksi atau peristiwa dimasa lalu,
tapi faktanya tetap terjadi di masa depan. Contohnya kaya dibayar dimuka,
ditangguhkan. Segala sesuatu yang belum terealisasi tapi sudha terjadi transaksi
maka disebut ditangguhkan. Dan jika ada yang ditangguhkan berarti ada transkasi
ke pihak ke-3 tapi belum terealisasi. Sekarang bukan saatnya menghafal, tapi
melogikan apa yang mendekati transaksi kenyataannya.
Rujukan Penulis:

Slide 3-5
ASET LANCAR
DEFINISI ASET LANCAR
1. Menurut Sanders, Hatfield, dan Moore  Prinsip satu tahun biasa diterapkan
pada definisi yang mereka kemukakan (terdahulu)
2. Menurut AICPA Professional Standards :
 Penekanan yang lebih besar pada pengharapan atau maksud untuk
mengkonversi daripada ketersediaan untuk dikonversi khususnya dalam hal
surat-surat berharga.
 Pemerluasan ruang lingkup aset lancar agar dapat mencakup beban yang
dibayar di muka (pos-pos yang akan dikonsumsi).
 Penekanan pada siklus operasi usaha yang normal, bukan pada prinsip satu
tahun.
Penjelasan dosen:
Untuk point paling akhir bukan pada prinsip satu tahun, akan tetapi tergantung pada
prinsip periodikel (satu periode). Kenapa tidak lebih dari setahun? Apa perbedaan
bisa digunkaan lebih dari satu periode dan kurang dari satu periode?
DEFINISI ASET LANCAR MONETER
Aset Lancar Moneter adalah klaim atas sejumlah tetap uang yang mempunyai daya
beli umum, yang tersedia untuk digunakan dalam operasi berjalan di dalam siklus
operasi perusahaan atau dalam satu tahun, mana yang lebih lama. Masing-masing
mempunyai aturan-aturan yang relatif spesifik mengenai pos-pos apa yang harus
dimasukkan dalam kategori itu. Masing-masingnya harus dicatat sebesar nilai
sekarang kas yang akan direalisasi, setelah disesuaikan untuk memperhitungkan
ketidakpastian.
KLASIFIKASI ASET LANCAR MONETER
1. Kas, setiap keuntungan atau kerugian yang timbul dari pertukaran aktiva
lain dengan jumlah kas atau bentuk tertentu, harus diakui.

57
2. Piutang, karena kas dari piutang baru tersedia setelah selesainya periode
tunggu, nilai piutang tidak sebesar nilai jatuh temponya.
3. Piutang cicilan, bila metode cicilan dibenarkan, akun laba kotor yang
ditangguhkan harus diperlakukan sebagai akun penilaian untuk piutang
usaha dan bukan sebagai pelaporan penghasilan sampai kas diterima. Sifat
penjualan cicilan adalah menangguhkan pelaporan penghasilan sampai kas
diterima.
4. Investasi Moneter, sekuritas moneter dengan tanggal dan nilai jatuh tempo,
harus diperlakukan dengan cara yang sama seperti piutang usaha. Berarti,
sekuritas moneter harus dicatat sebesar nilai sekarang bersih, dengan faktor
diskonto didasarkan pada tingkat yang sedang berlaku di pasar.
DEFINISI ASET LANCAR NONMONETER
Aset Lancar Nonmoneter adalah hak atau klaim yang tidak dapat dikonversi
menjadi sejumlah uang tertentu pada tanggal yang pasti di masa datang. Kategori
ini mencakup sekuritasekuitas yang dapat dipasarkan, pos-pos dibayarkan di muka,
serta persediaan. Seperti kas dan piutang, aktiva ini akan direalisasi dalam siklus
operasi atau satu tahun, mana yang lebih panjang.
KLASIFIKASI ASET LANCAR NONMONETER
1. Investasi dalam saham biasa perusahaan lain.
2. Persediaan produk.
3. Beban yang dibayar di muka.
Rujukan Penulis:
Aktiva lancar mencakup sebagian dari akun-akun yang paling dapat
dimanipulasi dalam sistem pelaporan keuangan. Jumlah yang dikapitalisasi akan
secara langsung mempengaruhi besarnya persediaan. Singkatnya, pengaruh sistem
akuntansi akrual paling jelas terlihat dalam aktiva lancar suatu perusahaan. Aktiva
lancar, dan sampai batas yang lebih sempit kewajiban lancar, juga merupakan mata
rantai pengunjung antara laporan rugi laba dan laporan arus kas. Oleh karena itu,
pemahaman atas perilaku aktiva lancar merupakan kunci untuk memahami
keseluruhan operasi perusahaan. Melalui pemahaman inilah kita memperoleh
pandangan tentang mutu penghasilan serta sumber dan arah arus kas.
Aktiva lancar juga didefinisikan sebagai “kas dan aktiva atau sumber lain
yang biasa didefinisikan sebagai aktiva yang secara wajar diharapkan akan
direalisasi menjadi kas atau dijual atau dikonsumsi selama sikluas operasi normal
perusahaan”. Dua perubahaan lain yang terjadi dalam pendefinisian aktiva lancar
adalah:
1. Penekanan yang lebih besar pada harapan atau niat untuk mengkonversi dan
bukan pada tersedianya aktiva untuk dikonversi, khususnya dalam hal
sekuritas yang dapat dipasarkan (sekuritas tidak dapat dikonversikan dengan
cepat).

58
2. Perluasan ruang lingkup aktiva lancar untuk mencakup beban-beban dibayar
dimuka (pos-pos yang akan dikonsumsi).
Slide 6
PERSEDIAAN
SIFAT PERSEDIAAN
– Istilah persediaan (inventory) meliputi barang-barang dagangan yang
dimaksudkan untuk dijual dalam kondisi usaha normal dan bahan baku serta
bahan pembantu yang dipergunakan dalam proses produksi untuk dijual.
– Persediaan merupakan aktiva lancar karena persediaan biasanya akan
diubah menjadi di kas atau di aktiva lainnya dalam siklus operasi
perusahaan.
Rujukan Penulis:
Dari definisi yang tradisional walaupun persediaan termasuk kedalam
aktiva lancar, tapi barang yang usang dan tidak dapat dijual, jika jumlahnya
material, harus dikeluarkan dari klasifikasi ini, kecuali jika dapat dijual dipasar
yang ada dalam periode perusahaan yang normal. Persediaan biasanya dianggap
sebagai simpanan barang dagangan, walaupun pertanggungjawaban aliran barang
dagangan itu biasanya dianggap lebih penting. Dalam proses penilaian, persediaan
berbeda dengan aktiva moneter maupun beban dibayar dimuka. Aktiva moneter
merupakan jumlah daya beli yang tersedia, atau akan tersedia pada suatu masa di
masa depan. Persediaan bukanlah aktiva moneter, karena jumlah kas atau
sumberdaya likuid yang akan dihasilkan oleh penjualan persediaan biasanya
tergantung pada harapan mengenai peruabahn harga di masa depan bisa juga tidak
pasti, sehingga estimasi nilai sekarang sukar dilakukan.
Slide 7
TUJUAN PENGUKURAN PERSEDIAAN
1. Tujuan yang paling lazim adalah usaha untuk menandingkan biaya dengan
pendapatan biaya dengan pendapatan yang berkaitan dengannya dalam
rangka menghitung laba bersih menurut struktur akuntansi tradisional.
Hubungan persediaan dengan proses pengukuran pendapatan adalah serupa
dengan cirri-ciri umum yang terdapat pada biaya dibayar dimuka serta
aktiva tetap.
2. Tujuan pengukuran persediaan yang sering dinyatakan adalah menyajikan
nilai barang untuk perusahaan. Nilai ini pada umumnya diasumsikan
sebagai selisih bersih antara lain nilai perusahaan jika tidak memiliki barang
tersebut.
3. Menyajikan informasi mengenai persediaan yang akan membantu para
investor serta pemakai lainnya untuk memprediksi arus kas di masa
mendatang.
Slide 8

59
PENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN
Penetapan kuantitas sama pentingnya dengan pemberian nilai-nilai unit. Metode
yang paling lazim dalam penetapan kuantitas adalah :
1. Penggunaan perhitungan periodic (stock opname) atas persediaan yang ada
di perusahaan
2. Catatan perpetual untuk setiap unsur barang
3. Kombinasi metode periodic dan perpetual
4. Metode penetapan jumlah nilai total menurut hubungan agregatif/himpunan

Slide 9-10
PENGKAITAN BIAYA-BIAYA DENGAN PERSEDIAAN DAN HARGA
POKOK PENJUALAN
Tujuan Pengkaitan Biaya
Tujuan identifikasi harga pokok untuk persediaan adalah untuk membandingkan
biaya terhadap pendapatan dan pengkaitan biaya dengen persediaan untuk tujuan
penilaian neraca.
- Identifikasi yang Spesifik Atas Biaya
Tujuan pertama penandingan biaya spesifik dengan pendapatan fisik dapat
dicapai paling tepat melalui pengidentifikasiannya yang khusus atas biaya.
Masing-masing unit diberi label menurut harga pada saat perolehannya, dan
kemudian harga ini dibandingkan dengan harga jual pada saat diserahkan
kepada seorang pelanggan
- Metode Harga Pokok Rata-Rata
Penggunaan metode rata-rata member peluang setiap harga beli mempengaruhi
penilaian persediaan dan harga pokok penjualan. Asumsi yang dipergunakan
disini adalah bahwa operasi pembelian dan penjualan mengakibatkan
pengumpulan biaya dan pembebanan biaya-biaya ini pada barang-barang yang
dijual dan barang-barang yang belum dijual dengan basis harga yang tunggal.
- First-In, First-Out
FIFO merupakan suatu taksiran arus spesifik barang. Sebagai suatu taksiran
identifikasi spesifik harga pokok per unit, metode ini memiliki keuntungan
yaitu bahwa manajemen hanya sedikit saja atau tidak dapat melakukan
pengendalian atas kepemilikan unit-unit untuk mempengaruhi pencatatan laba.
- Last-In, First Out
LIFO dapat diasumsikan dapat mencerminkan identifikasi khusus barang-
barang atau menyajikan arus barang secara normal.

Slide 11
ASET TETAP
SIFAT ASET TETAP

60
– Aktiva tetap merupakan barang-barang fisik yang dimiliki untuk
memperlancar/ mempermudah produksi barang-barang lain atau untuk
menyediakan jasa-jasa bagi perusahaan atau para pelanggan dalam kegiatan
normal perusahaan.
– Semua aktiva tetap memiliki usia terbatas, pada akhir usianya harus dibuang
atau diganti.
– Nilai aktiva tetap berasal dari kemampuannya untuk mengesampingkan
pihak lain dalam mendapatkan hak-hak yang sah atas penggunaannya dan
bukan dari pemaksaan suatu kontrak.
– Aktiva tap seluruhnya bersifat nonmoneter, manfaatnya diterima dari
penggunaan atau penjualan jasa-jasa dan bukan pengubahannya menjadi
sejumlah uang yang tertentu.
– Pada umumnya jasa yang diterima dari aktiva tetap ini meliputi suatu
periode yang lebih panjang dari satu tahun atau satu siklus operasi
perusahaan.
Slide 12
DASAR-DASAR PENILAIAN
– Nilai Input
– Nilai-Nilai Input Historis (Historical Input Values)
– Harga Perolehan Historis Bagi Perusahaan
– Harga Seksama (Prudent Cost)
– Harga Perolehan Asli (Original Cost)
– Nilai Taksiran (Appraisal Value)
– Nilai Wajar (Fair Value)
Slide 13
DEFINISI DAN KANDUNGAN HARGA PEROLEHAN (COST)
– Penukaran Nonmoneter (Nonmonetary Exchanges)
– Bunga Kontruksi
– Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan (Capital and Revenue
Expenditure)

Slide 14
PENYUSUTAN
DEFINISI PENYUSUTAN
 Penyusutan merupakan suatu metode sistematis dan rasional untuk
pengalokasian biaya ke periode-periode yang memperoleh manfaat.
 Harga pokok awal atau nilai lainnya tidak berubah selama usia aktiva
bersangkutan
 Jumlah semua beban penyusutan sama dengan nilai awal dikurangi nilai sisa

61
Slide 15-16
KARAKTERISTIK PENYUSUTAN
 Aktiva tetap seperti tanah memiliki usia yang tidak terbatas.
 Aktiva tetap lainnya seperti peralatan,bangunan akan kehilangan
kemampuan mereka seiring dengan berlalunya waktu,untuk menyediakan
manfaat kepada perusahaan . Karena biaya perallatan,bangunan harus di
transfer ke akun beban dengan cara yang sistematis sepanjang umur
manfaatnya atau di sebut juga dengan penyusutan atau depresiasi
(Depreciation).
Jurnal
Dr Beban Penyusutan (Depreciation expense )
Cr Akumulasi Penyusutan ( Accumulated Depreciation)
 Tiga factor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jumlah beban
penyusutan yang diakui setiap periode yaitu :
a. Biaya awal aktiva tetap
b. Umur manfaat yang diperkirakan
Umur manfaat yang diperkirakan ( expected useful life ) atas aktifa tetap juga harus
di estimasi pada saat aktiva tersebut mulai digunakan.
c. Estimasi nilai pada akhir umur manfaat ( Nilai sisa / Residual Value)
Nilai sisa (Residual Value) merupakan aktiva tetap pada akhir umur manfaatnya
harus diestimasi pada saat aktiva tersebut mulai dipakai. Jika suatu aktiva tetap
diperkirakan hanya memiliki sedikit nilai sisa atau bahkan tidak sama sekali,maka
biaya awalnya harus dialokasikan seluruhnya sepanjang umur manfaat yang
diperkirakan sebagai penyusutan.

Slide 17-18
METODE-METODE PENYUSUTAN
METODE GARIS LURUS (Straight line method )
Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun
sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap .
Rumus :
Biaya awal – Estimasi Nilai Sisa
Estimasi umur
METODE UNIT PRODUKSI (unit-of-production method)
Metode unit produksi menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagu
setiap unit yang diproduksinya atau setiap unit kapasitas yang digunakan aktiva.
Untuk menerapkan metode ini umur manfaat aktiva di ekspresikan dalam istilah
kappasitas produksi seperti jam atau mil.
Rumus :
Biaya awal – Estimasi Nilai Sisa

62
Estimasi jam
METODE SALDO MENURUN (Declining Balance Method )
Metode saldo menurun menghasilakn beban periodic yang terus menurun sepanjang
estimasi umur manfaat aktiva .

Slide 19-23
ASET TAK BERWUJUD
PENDEKATAN DALAM AKUNTANSI POS TAK BERWUJUD
 Diklasifikasikan menurut tiga tingkat dasar teori:
1. Sintaktis
2. Semantik
3. Keperilakuan (behavioral)
• Tingkat teori sintaksis  2 pandangan
1. Menandingkan antara pengeluaran sumberdaya untuk pos-pos tak berwujud
dengan pendapatan yang berhubungan.
2. Menandingkan Aset Nonmoneter dengan pendapatan jika dalam terdapat
suatu kaitan langsung antara keduanya, jika tidak dilaporkan sebagai beban
biaya dalam tahun pos itu timbul.
• Tingkat teori semantik  pos-pos tak berwujud harus dilaporkan agar bisa
memberi peluang penafsiran yang nyata.
• Tingkat teori perilaku bahwa penekanannya harus pada pelaporan input-input
ke dalam model-model keputusan investor dan kreditur, seperti misalnya arus
kas atau arus moneter bersih, atau pada informasi untuk pasar surat berharga
(bursa).
DEFINSI ASET TAK BERWUJUD
Aset tak berwujud (intangible) biasanya didefinisikan sebagai suatu aset modal
yang tidak memiliki keberadaan fisik, yang nilainya tergantung pada hak yang
berada di tangan pemiliknya.
KARAKTERISTIK ASET TAK BERWUJUD
1. Tidak memiliki keberadaan fisik
2. Pos-pos itu diharapkan memberi manfaat bagi perusahaan yang melampaui
siklus operasi berjalan dari perusahaan;
3. Modal yang diinvestasikan yang disajikan oleh aset tersebut hanya dapat
diinvestasikan kembali secara bertahap sepanjang beberapa tahun atau
banyak tahun.
4. Derajat ketidakpastian yang tinggi mengenai nilai manfaatnya di masa
mendatang yang akan diterima.
5. Pos itu tak dapat dipisahkan dari perusahaan atau aset milik fisik
perusahaan.
KLASIFIKASI ASET TAK BERWUJUD

63
– Berkaitan dengan pengembangan dan pengolahan suatu produk
 Paten dan Hak Cipta
– Berkaitan penciptaan dan pemertahanan permintaan suatu produk
 Merek Dagang (Trademark) dan Nama Dagang (Trade Name)
PENILAIAN POS-POS TAK BERWUJUD
– Jika pos-pos tak berwujud itu diperoleh melalui pembelian perhitungan
harga pokoknya serupa dengan perhitungan harga pokok aset tetap dalam
kondisi yang sama.
– Jika pos-pos tak berwujud itu diperoleh dengan mengembangkannya sendiri
perhitungan harga pokoknya bisa mengandung semua kesulitan yang
terdapat dalam aset yang dibangun sendiri, ditambah dengan beberapa
permasalahan lain yang sudah melekat pada pos tak berwujud tersebut.
– Jika pos tak berwujud diperoleh melalui penerbitan saham modal
perhitungan harga pokok bisa dianggap merupakan nilai wajar (fair value)
saham yang diberikan ataupun nilai wajar hak yang diperoleh.
AMORTISASI POS-BOS TAK BERWUJUD
Pos-pos tak berwujud dapat diklasifikasikan berdasarkan pada keadaan bagaimana
pos-pos itu diperoleh, apakah pos-pos itu dapat diidentifikasikan secara spesifik,
atau apakah usianya terbatas dan dapat diestimasi. Pos-pos  dapat diamortisasi
– Pos tak berwujud dengan usia terbatas
 Paten, hak cipta, dan hak monopoli (franchise)
 Diamortisasi sepanjang masa manfaat.
– Pos-pos tak berwujud dengan usia yang tak terbatas
 Merek dagang (trademarks), nama dagang, biaya organisasi, dan goodwill
 Tidak diamortisasi  mengkaji ulang masa manfaat setiap periode
pelaporan.

DAFTAR PUSTAKA
Hendrikssen, Eldon S., Teori Akuntansi, 5th Edition. Buku Satu. 2000.

Diperiksa dan disetuji oleh


Ketua Kelas

(………………………………)
NPM 0116101429

64

Anda mungkin juga menyukai