Anda di halaman 1dari 17

Akuntansi Murabahah

Kelompok 1

Ajeng Kharisma R.A (0116101298)


Irnawati (0116101147)
Aprillia Lana N (0116101175)
Pengertian Akad Murabahah

Murabahah adalah transaksi penjualan barang


dengan menyatakn harga perolehan dan keuntungan
margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Diskon yang terkait dengan pembelian barang,
antara lain meliputi (PSAK No. 102 par 11):
1. Diskon dalam bentuk apapun dari pemasok atas pembelian barang.
2. Diskon biaya asuransi dari perusahaan asuransi dalam rangka
pembelian barang.
3. Komisi dalam bentuk apa pun yang diterima terkait dengan
pembelian barang.
JENIS MURABAHAH
Ada 2 (dua) jenis murabahah, yaitu sebagai
berikut:
1. Murabahah dengan pesanan (murabaha to the
purchase order)
2. Murabahah tanpa pesanan; murabahah jenis ini bersifat tidak
mengikat.
DASAR SYARIAH
• Sumber Hukum Akad Murabahah
1. Al-Qur’an
“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan (mengambil)
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu…” (QS 4:29). Selain itu,
(QS 4:29) ; (QS 5:1) ; (QS 2:275) ; (QS 2:280) ; (QS 5:2) ; (QS 2:282)
2. Al-Hadis
Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (HR. Al-Baihaqi,
Ibnu Majah dan shahih menurut Ibnu Hibban). Selain itu, (HR Ibnu
Majah dan Shuhaib) ; (Dari Abu Hurairah) ; (HR Muslim) ; (HR Abu
Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad) ; (HR Bukhari & Muslim) ; (HR Al-
Bukhari)
RUKUN DAN KETENTUAN SYARIAH
• Rukun dan ketentuan Akad Murabahah
Rukun dan ketentuan murabahah, yaitu sebagai berikut:
1. Pelaku
2. Objek jual beli, harus memenuhi persyaratan berikut.
a. Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal
b. Barang tersebut dimiliki oleh penjual
c. Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya atau memiliki nilai, dan
bukan merupakan barang-barang yang dilarang diperjualbelikan, misalnya: jual beli barang
yang kadaluwarsa.
d. Barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian tertentu di masa depan
e. Barang tersebut harus diketahui secara spesifik dan dapat diidentifikasikan oleh pembeli
sehingga tidak ada gharar (ketidakpastian)
f. Barang tersebut dapat diketahui kuantitas dan kualitasnya dengan jelas, sehingga tidak ada
gharar
g. Harga barang tersebut jelas
h. Barang yang diakadkan ada di tangan penjual
3. Ijab Kabul
PERLAKUAN AKUNTANSI
(PSAK 102)
Akuntansi Murabahah (PSAK 102 Revisi 2013)
Akuntansi untuk Penjual
1. Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan
sebesar biaya perolehan.
2. Pengukuran aset murabahah setelah perolehan adalah sebagai
berikut:
a. Jika murabahah pesanan mengikat, maka:
i. Dinilai sebesar biaya perolehan; dan
ii. Jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak, atau kondisi lainnya sebelum
diserahkan ke nasabah, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi
nilai asset.
b. Jika murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat, maka:
i. Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai neto yang dapat direalisasi, mana yang lebih
rendah; dan
ii. Jika nilai neto yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya
diakui sebagai kerugian.
3. Diskon pembelian aset murabahah diakui sebagai:
a. Pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi sebelum akad murabahah;
b. Liabilitas kepada pembeli, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang
disepakati menjadi hak pembeli;
c. Tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai
akad menjadi hak penjual; atau
d. Pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan
dalam akad.
4. Liabilitas penjual kepada pembeli atas pengembalian diskon
pembelian akan tereliminasi pada saat:
a. Dilakukan pembayaran kepada pembeli sebesar jumlah potongan setelah dikurangi
dengan biaya pengembalian; atau
b. Dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh
penjual.
5. Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya
perolehan aset murabahah ditambah keuntungan yang disepakati.
Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar
nilai neto yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan
kerugian piutang.
6. Keuntungan murabahah diakui:
a. Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai
atau secara tangguh yang tidak melebihi satu tahun; atau
b. Selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko dan upaya untuk
merealisasikan keuntungan tersebut untuk transaksi tangguh lebih
dari satu tahun. Metode-metode berikut ini digunakan, dan dipilih
yang paling sesuai dengan karakteristik risiko dan upaya transaksi
murabahah-nya:
i. Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah.
ii. Keuntungan diakui proporsional dengan besaran kas yang
berhasil ditagih dari piutang murabahah.
iii. Keuntungan diakui saat seluruh piutang murabahah berhasil
ditagih.
7. Pengakuan keuntungan, dalam paragraf 23 (b) (ii), dilakukan
secara proporsional atas jumlah piutang yang berhasil ditagih dengan
mengalikan persentase keuntungan terhadap jumlah piutang yang
berhasil ditagih. Persentase keuntungan dihitung dengan
perbandingan antara marjin dan biaya perolehan aset murabahah.
9. Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan
kepada pembeli yang melunasi secara tepat waktu atau
lebih cepat dari waktu yang disepakati diakui sebagai pengurang
keuntungan murabahah.
10. Pemberian potongan pelunasan piutang murabahah dapat
dilakukan dengan menggunakan salah satu metode
berikut:
a. Diberikan pada saat pelunasan, yaitu penjual mengurangi piutang
murabahah dan keuntungan murabahah; atau
b. Diberikan setelah pelunasan, yaitu penjual menerima pelunasan piutang
dari pembeli dan kemudian membayarkan potongan pelunasannya
kepada pembeli.
11. Potongan angsuran murabahah diakui sebagai berikut:
a. Jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara tepat waktu, maka
diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah;
b. Jika disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran pembeli,
maka diakui sebagai beban.
Akuntansi untuk Pembeli
1. Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui
sebesar biaya perolehan tunai. Utang yang timbul dari
transaksi murabahah tangguh diakui sebagai utang murabahah
sebesar harga beli yang disepakati (jumlah yang wajib
dibayarkan). Selisih antara harga beli yang disepakati dengan
biaya perolehan tunai diakui sebagai beban murabahah
tangguhan.
2. Beban murabahah tangguhan diamortisasi secara
proporsional dengan porsi utang murabahah yang
dilunasi.
3. Diskon pembelian yang diterima setelah akad murabahah,
potongan pelunasan dan potongan utang murabahah
diakui sebagai pengurang beban murabahah tangguhan.
4. Denda yang dikenakan akibat kelalaian dalam melakukan
kewajiban sesuai dengan akad diakui sebagai kerugian.
5. Uang muka:
a. Pembeli membayarkan uang muka.
b. Jika sudah memberikan uang muka, maka ketika penyerahan barang,
c. Jika pembeli membatalkan transaksi dan dikenakan biaya, maka diakui
sebagai kerugian. Apabila biaya yang dikenakan lebih kecil dari uang muka.
d. Sedangkan apabila biaya yang dikenakan lebih besar dari uang muka,
6. Penyajian
Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) utang
murabahah.
7. Pengungkapan
Pembeli mengungkapkan hal-hal yang tekait dengan transaksi murabahah, tetapi
tidak terbatas pada:
a. Nilai tunai aset yang diperoleh dari transaksi murabahah
b. Jangka waktu murabahah tangguh
c. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian
Laporan Keuangan Syariah.
ILUSTRASI AKUNTANSI AKAD
MURABAHAH
Tunai
Transaksi Murabahah Tunai Pesanan Mengikat
Transaki (dalam ribuan rupiah) Penjual Pembeli
1 Januari 2013

Penjual dan pembeli melakukan Aset Murabahah 100.000


akad muurabahah. Penjual
membeli dari pihak lain barang Kas/Utang 100.000
yang akan dijual kepada pembeli.

Penjual membeli persediaan dari


pihak lain dengan harga Rp100.000
dan akan diserahkan pada 1 Juni
2013. Pesanan Mengikat

1 Maret 2013

Jika terjadi penurunan nilai Beban Penurunan


sebelum barang pesanan
diserahkan kepada pembeli sebesar Nilai 5.000
Rp5.000. Aset Murabahah 5.000

1 Juni 2013

Penjual sesuai akad menyerahkan Kas 115.000 Aset 115.000


barang kepada pembeli dengan
nilai Rp115.000. Pendapatan Margin Kas 115.000
Murabahah 20.000

Aset Murabahah 95.000


• Transaksi Murabahah Tunai Pesanan Tidak Mengikat
Transaki (dalam ribuan rupiah) Penjual Pembeli
1 Januari 2013

Jika penjual memperoleh aset Aset Murabahah 100.000


murabahah dengan harga beli
sebesar Rp100.000 Kas/Utang 100.000

1 Maret 2013

Jika terjadi penurunan nilai Kerugian Penurunan Nilai 5.000


sebelum barang pesanan
diserahkan kepada pembeli sebesar Aset Murabahah 5.000
Rp5.000

Pesanan Tidak Mengikat.

15 Maret 2013

Penjual sesuai akad menyerahkan Kas 115.000 Aset 115.000


barang kepada pembeli dengan
nilai Rp115.000 secara tunai. Pendapatan Margin Kas 115.000
Murabahah 20.000

Aset Murabahah 95.000

1 April 2013

Apabila diskon diberikan oleh


pihak ketiga setelah akad
ditandatangani oleh pembeli dan
penjual, sebesar Rp5.000 dan biaya
pengembalian diskon Rp1.000.

 Pada saat menerima diskon


dari pihak ketiga
 Jika merupakan hak pembeli:
 Saat diskon diterima

 Saat diskon dibayarkan


kepada pembeli

 Saat diskon tidak dapat Kas 4.000


dibayarkan kepada Utang 4.000
pembeli karena pembeli
tidak diketahui secara Kas 4.000
pasti keberadaannya
 Jika merupakan hak penjual: Utang 4.000 Aset 4.000
 Saat diskon diterima dan
diperjanjikan dalam akad Kas 4.000

 Jika tidak dijanjikan


dalam akad. Dana Kebijakan-Kas 4.000

Dana Kebijakan-Denda 4.000


• Non-Tunai
Tidak Menggunakan Akun Penjualan dan Harga Pokok Penjualan ketika
Barang Diserahkan (Biasa Digunakan dalam Lembaga Keuangan)
Transaki (dalam ribuan rupiah) Penjual Pembeli
1 Januari 2013

Penjual dan pembeli melakukan Aset Murabahah 200.000


akad murabahah pesanan mengikat.
Penjual membeli dari pihak lain Kas/Utang 200.000
barang yang akan dijual kepada
pembeli.

Penjual membeli persediaan dari


pihak lain dengan harga Rp200.000
dan akan diserahkan pada 1 Juni
2013 akan dibayarkan dalam dua
kali angsuran.

1 Juni 2013

Penjual sesuai akad menyerahkan Piutang Murabahah 250.000 Aset 200.000


barang kepada pembeli dengan
nilai Rp250.000 secara tidak tunai Margin Murabahah Beban Murabahah
dan akan dibayar selama 2 tahun. Tangguhan 50.000
Tangguhan 50.000
Nilai tunai dari aset Rp200.000. Aset Murabahah 200.000
Dengan 2 kali angsuran. Utang 250.000

(Margin murabahah tangguhan


akan diamortisasi sepanjang akad) (beban murabahah tangguhan akan
diamortisasi sepanjang akad)

1 Juni 2014

Pembayaran sebesar Rp125.000 Kas 125.000 Utang Murabahah 125.000

Margin Murabahah Beban Murabahah 25.000

Tangguhan 25.000 Beban Murabahah


Tangguhan 25.000
Piutang Murabahah 125.000
Kas 125.000
Pendapatan Margin
Murabahah 25.000

1 Juni 2015
Kas 125.000 Utang Murabahah 125.000
Pembayaran sebesar Rp125.000
Margin Murabahah Beban Murabahah 25.000

Tangguhan 25.000 Beban Murabahah


Tangguhan 25.000
Piutang Murabahah 125.000
Kas 125.000
Pendapatan Margin
Murabahah 25.000
TERIMA KASIH
PERTANYAAN

• Novi (106): Keuntungan dalam akad murabahah itu


termasuk riba atau tidak?
• Yuli (110): Akad murabahah yang sah itu seperti apa?
• Intan (116): Bagaimana pandangan islam dalam
transaksi murabahah tersebut? Halal atau haramkah?

Anda mungkin juga menyukai