MAKALAH
HASTRINA
A031181333
DEPARTEMEN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur’an dan Al-Hadis
membantu manusia untuk menyelenggarakan praktik ekonomi yang
berhubungan dengan pengakuan, pengukuran dan pencatatan transaksi dan
pengungkapan hak-hak dan kewajiban-kewajiban secara adil (Wiroso, 2011).
Hak dan kewajiban itu timbul karena manusia ditugaskan oleh Allah SWT untuk
mengelola bumi secara amanah. Sehingga akuntansi sesungguhnya adalah alat
pertanggungjawaban kepada Sang Pencipta dan sesama makhluk, yang
digunakan oleh manusia untuk mencapai kodratnya sebagai khalifah.
Salah satu pembiayaan yang berlandaskan syariah adalah pembiayaan
murabahah, pembiayaan murabahah merupakan salah satu produk pembiayaan
di perbankan syariah yang paling mendominasi dan banyak diminati oleh
masyarakat indonesia. Hal ini tampak pada Statistik Perbankan Syariah
Indonesia Mei 2016 yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Nilai
transaksi murabahah berada di peringkat pertama dengan jumlah 203,72 trilliun
rupiah, kemudian disusul oleh akad musyarakah dengan jumlah 64,52 trilliun
rupiah dan mudharabah dengan jumlah 14,86 trilliun rupiah (Otoritas jasa
keuangan, 2016). Statistik ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat
tertarik pada produk murabahah yang ditawarkan oleh Bank Syariah di
indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi akad murabahah?
2. Apa saja jenis – jenis akad murabahah?
3. Bagaimana perlakuan akuntansi murabahah menurut PSAK 102?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
akuntansi Murabahah yang diatur dalam PSAK 102.
BAB II
PEMBAHASAN
Ibn Rusyd filosof dan ahli hukum Maliki mendefinisikannya sebagai jual-beli di
mana penjual menjelaskan kepada pembeli harga pokok barang yang dibelinya
dan meminta suatu margin keuntungan kepada pembeli.
Keterangan :
a) Melakukan akad murabahah
b) Penjual memesan dan membeli pada supplier/produsen
c) Barang diserahkan dari produsen
d) Barang diserahkan kepada pembeli
e) Pembayaran dilakukan oleh pembeli
2. Murabahah tanpa pesanan
Murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat, dimana pembeli langsung
membeli barang dagang yang telah tersedia untuk dijual oleh si penjual. Pada
bank syariah Barang yang di sediakan oleh pihak bank adalah merupakan
menjadi tanggung jawab dari pihak bank itu sendiri sebagai penjual. Dimana
bank syariah menyediakan barang ataupun persediaan barang yang akan
diperjual belikan dilakukan tanpa memperhatikan ada nasabah yang membeli
atau tidak. Sehingga proses pengadaan barang dilakukan sebelum transaksi
jual beli murabahah dilakukan.
Keterangan :
b) Penjual
Harga perolehan aset murabahah, Janji pemesanan dalam
murabahah berdasarkan pesanan sbg kewajiban/bukan, Pengungkapan
yang diperlukan sesuai PSAK 101, Pemberian potongan pelunasan
piutang murabahah menggunakan metode berikut;
- Saat pelunasan, mengurangi piutang dan keuntungan murabahah
- Setelah pelunasan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi berdasarkan isi makalah yang telah dipaparkan oleh penulis maka
dapat disimpulkan :
Berdasarkan asal kata dan beberapa pendapat para ahli dapat
disimpulkan bahwa akad murabahah adalah suatu bentuk jual-beli di mana
penjual memberi tahu kepada pembeli tentang harga pokok (modal) barang dan
pembeli membelinya berdasarkan harga pokok tersebut kemudian memberikan
margin keuntungan kepada penjual sesuai dengan kesepakatan.
Jenis – jenis akad murabahah ada 2 yaitu, murabahah dengan pesanan
dan murabahah tanpa pesanan. Murabahah dengan pesanan adalah penjual tidak
melakukan pembelian barang sebelum adanya akad murabahah. Murabahah
tanpa pesanan adalah penjual memiliki persediaan barang dagang/murabahah.
Perlakuan akuntansi murabahah menurut PSAK 102 adalah bagaimana
proses pencataan terhadap produk pembiayaan yang memakai sistem jual beli
dari pihak-pihak yang terkait menjadi sistem akuntansi yang dipakai di lembaga
syariah. Terdiri dari akuntansi untuk penjual dan pembeli mulai dari perolehan
sampai pada pengungkapan.
B. Saran
Dengan pembaca mengetahui beberapa ilmu mengenai ekonomi syariah
di harapkan pembaca dapat mengamalkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari
hari yakni menerapkan ekonomi yang sesuai dengan tuntunan islam yang
bersumber dari Al-Quran dan Al Hadist, karena kita telah mengetahui bahwa
harta adalah kepunyaan Allah SWT dan manusia hanyalah khalifah atas harta
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sas-65-psak-102-
akuntansi-murabahah
http://www.academia.edu/30656305/makalah_akad_murabahah_akuntansi_syariah?
auto=download
https://media.neliti.com/media/publications/187165-ID-analisis-penerapan-psak-no-
102-tentang-a.pdf
https://fakhrianshori.wordpress.com/2015/01/14/psak-102-murabahah/
http://jim.unsyiah.ac.id/EKA/article/download/779/583