DI INDONESIA
KELOMPOK 11
1. DICKY WAHYU AKBAR
(B1031181027)
2. ROBBY APRIANT PARTA SITORUS (B1031181028)
3. HOKAZUKI (B1031181026)
4. DAMIANUS SEPTO (B1031181023)
5. RISKY WAHYU PRANANDA (B1031181025)
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang ini
berjudul “Akad Wakalah dalam Perbankan Syariah di Indonesia” dengan tepat
pada waktu yang telah di tentukan.
Penulisan makalah ini merupakan tugas yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa/mahasiswi Universitas Tanjungpura, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Prodi Akuntansi, untuk memenuhi nilai tugas terstruktur kelompok mata kuliah
Akuntansi Syariah serta untuk menambah wawasan di bidang perbankan syariah.
Dalam pembuatan makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan data,
serta bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu di antaranya sebagai berikut :
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dalam
penyelesaian makalah ini.
2. Bapak Muhammad Fahmi, S.E., M.M., Ak., CA. dosen pemelihara mata
kuliah Akuntansi Syariah yang memberikan pengarahan dalam penulisan
makalah.
3. Pihak-pihak yang tidak dapat kami tuliskan satu persatu yang turut serta
membantu penulisan makalah ini sehingga dapat menyelesaikan pada waktu
yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap dapat menerima kritik dan saran agar penulisan
makalah ini lebih baik kedepannya. Akhir kata kami berharap agar makalah kami
bermanfaat bagi semua kalangan.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan.....................................................................................1
1.1....................................................................................................Latar
Belakang....................................................................................1
1.2....................................................................................................Rumusa
n Masalah..................................................................................2
1.3....................................................................................................Tujuan
Masalah.....................................................................................3
BAB 2 Pembahasan.....................................................................................4
2.1 Defenisi Wakalah........................................................................4
2.2 Landasan Hukum........................................................................5
2.2.1 Landasan Hukum Berdasarkan Al Qur'an.......................5
2.2.2 Landasan Hukum Berdasarkan Al-Hadist.......................5
2.2.3 Landasan Hukum Berdasarkan PSAK.............................6
2.3 Skema dan Diagram...................................................................6
2.4 Aplikasi Wakalah.......................................................................7
2.4.1 Transfer Uang..................................................................7
2.4.2 Letter Of Credit Import Syariah......................................7
2.4.3 Letter Of Credit Eksport Syariah.....................................8
2.4.4 Investasi Reksa dana Syariah...........................................8
2.4.5 Pembiayaan Rekening Koran Syariah.............................8
2.4.6 Asuransi Syariah..............................................................8
2.5 Akuntansi sederhana dalam pencatatan wakalah.......................9
BAB 3 Penutup............................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................11
Daftar Pustaka..............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan perbankan dan lembaga keuangan mulai
menggunakan akad-akad syariah dalam proses pelaksanaan kegiatan bank
atau lembaga keuangan tersebut. Perkembangan perbankan syariah sebagai
lembaga keuangan syariah pada awalnya berkembang secara perlahan, namun
kemudian mulai menunjukkan perkembangan yang semakin cepat mencapai
prestasi pertumbuhan jauh di atas perkembangan perbankan konvensional. Di
Indonesia, perbankan Syariah muncul sejak dikeluarkannya undang-undang
No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang secara implisit telah membuka
peluang kegiatan usaha perbankan yang memiliki dasar operasional bagi
hasil.
Perbankan Syariah di Indonesia pertama kali beroperasi pada 1 mei 1992,
ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Perkembangan
ekonomi Islam telah diadopsi ke dalam kerangka besar kebijakan ekonomi.
Bank indonesia sebagai otoritas perbankan di Indonesia telah menetapkan
perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking system
dan mendorong pangsa pasar bank-bank syariah yang lebih luas sesuai cetak
biru perbankan syariah. Departemen Keuangan melalui Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) telah mengakui
keberadaan lembaga keuangan syariah nonbank seperti asuransi dan pasar
modal syariah.
Secara filosofis, bank syariah adalah bank yang aktivitasnya
meninggalkan masalah riba. Dengan demikian, penghindaran bunga yang
dianggap riba merupakan salah satu tujuan didirikannya perbankan dan
lemabaga keuangan syariah. Salah satu akad yang digunakan dalam
perbankan dan lembaga keuangan syariah adalah akad wakalah. Dalam
menjalani kehidupan ini, sering kali manusia tidak dapat menyelessaikan
semua urusannya sendiri sehingga perlu pihak lain untuk mewakilinya. Pada
1
2
4
5
kewajiban dan juga kuasa untuk menerima hak. Kuasa untuk menjalankan
kewajiban misalnya seseorang mewakilkan kepada orang lain untuk
membayar utang. Sementara kuasa untuk menerima hak seperti mewakilkan
untuk menerima pembayaran utang. Seorang wakil sepenuhnya
menjalankan dan kewenangan dan tanggung jawab orang yang
diwakilkannya. Secara linguistik, wakalah bermakna menjaga atau juga
bermakna mendelegasikan mandat, menyerahkan sesuatu, seperti halnya
firman Allah dalam QS. Yusuf:55.
Wakalah atau biasa disebut perwakilan adalah pelimpahan kekuasaan
oleh satu pihak (muwakil) kepada pihak lain (wakil) dalam hal hal yang
boleh diwakilkan. Atas jasanya, maka penerima kekuasaan dapat meminta
imbalan tertentu dari pemberi amanah. Pada dasarnya, wakalah merupakan
kontrak yang tidak mengikat, yang melaluinya pihak yang diwakili
(principal) atau agen boleh menarik diri kapan saja melalui persetujuan
bersama, pengakhiran unilateral, pelepasan kewajiban, kehancuran materi
pokok bahasan, serta kematian atau kehilangan kapasitas hukum pada para
pihak yang berkontrak.
Keterangan :
1. Muwakkil, pihak yang memberikan kuasa yaitu nasabah dan investor.
2. Wakil, pihak yang diberikan kuasa oleh muwakkil (nasabah dan investor).
3. Taukil, perkara yang dikuasakan.
7
Contoh Soal.
1) Pada tanggal 7 oktober 2018, Dicky mengirimkan uang kepada Asui
melalui bank BNI Syariah dan dikenakan biaya wakalah sebesar
Rp.8.000,00-. Catatlah transaksi tersebut kedalam jurnal sederhana!
a. Catatan pihak yang mewakilkan (Bank)
Kas Rp. 8.000,00-
Pendapatan Wakalah Rp. 8.000,00-
b. Catatan pihak yang diwakilkan (Dicky)
Beban Wakalah Rp.8.000,00-
Kas Rp. 8.000,00-
10
3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca
dapat berfikir tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang
salah dan kabur. Setidaknya dengan makalah ini, ada sedikit pencerahan
intelektual dalam menyuguhkan motivasi yang intrinsik untuk segera
mempelajari Akad Wakalah dalam Perbankan Syariah sehingga kita
dapat mengetahui produk – produk bank syariah yang menggunakan akad
wakalah.
Tentunya, makalah ini jauh dari kesempurnaan karena akan
ditemukan banyak kelemahan atau bahkan kekeliruan, baik dalam
kepenulisan ataupun penyajian. Oleh karena itu, penulis berharap adanya
masukan dari para pembaca sehingga kedepan mampu lebih baik dalam
penyelesaiannya.
11
Daftar Pustaka
Atang Abd. Hakim,Fiqih Perbankan Syariah Transformasi Fiqih Muamalah ke dalam
Peraturan Perundang-undangan,Bandung:PT Refika Aditama,2011.
Indah Nuhyatia,”Penerapan dan Aplikasi Akad Wakalah pada Produk Jasa Bank Syariah”,
Economic: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam,Vol. 3, No. 2,2013.
https://jagoakuntansi.com/2016/10/25/wakalah/
12