Anda di halaman 1dari 25

BAB 8

AKUNTANSI TRANSAKSI
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan


Praktik Kontemporer
Yaya, R., Martawiredja, A.E. dan Abdurahim, A.
(2014), Salemba Empat, Jakarta.

Akt-FEB-UMY
Definisi

Akad kerja sama antara dua pihak atau


lebih untuk usaha tertentu dengan kondisi
masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana, dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan, sedangkan kerugian
berdasarkan kontribusi dana (PSAK 106).
Jenis musyarakah berdasarkan apa
yang dikerjasamakan
Ada 2:
1.Musyarakah hak milik (syirkatul amlak) adalah
persekutuan dua orang atau lebih dalam
kepemilikan salah satu barang dengan salah satu
sebab kepemilikan seperti jual beli, hibah atau
warisan.

2.Musyarakah akad (syirkatul uqud) adalah akad


kerjasama dua orang atau lebih yang bersekutu
dalam modal atau keuntungan.
Jenis musyarakah berdasarkan perbedaan peran
dan tanggungjawab para mitra yang terlibat
Musyarakah diklasifikasikan menjadi:
1.Musyarakah ‘inan: kewenangan mitra terbatas pada
persetujuan mitra lain (perbankan syariah dengan
mitra aktif)
2.Musyarakah abdan: kerjasama antara mitra yang
punya skill yang sama
3.Musyarakah wujuh: kerjasama membeli barang
dengan menggunakan nama baik salah satu mitra.
4.Musyarakah mufawadhah: para mitra memiliki
kesamaan dalam modal, aktivitas, dan utang piutang
dari awal hingga akhir.
Jenis musyarakah berdasarkan perubahan porsi dana para
mitra

 Musyarakah Permanen, yaitu musyarakah dengan


ketentuan bagian dana setiap mitra bersifat tetap
hingga akhir masa akad.
 Musyarakah menurun atau bisa disebut musyarakah
mutanaqhisha, yaitu musyarakah dengan ketentuan
bagian dana salah satu mitra akan dialihkan bertahap
kepada mitra lainnya, sehingga bagian dananya akan
menurun dan pada akhir masa akad mitra lain
tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha itu
Rukun Transaksi Musyarakah

1. Dua pihak transaktor

2. Objek Musyarakah (modal, kerja,


keuntungan dan kerugian)

3. Ijab dan kabul yang menunjukkan


persetujuan pihak yang bertransaksi
Pengawasan Syariah Transaksi Musyarakah
a.Meneliti apakah pemberian informasi secara lengkap
telah disampaikan oleh bank kepada nasabah.
b.Menguji apakah perhitungan bagi hasil telah dilakukan
sesuai prinsip syariah.
c.Memastikan adanya persetujuan para pihak dalam
perjanjian investasi musyarakah.
d.Memastikan terpenuhinya rukun dan syarat musyarakah.
e.Memastikan bahwa biaya operasional telah dibebankan
pada modal bersama musyarakah
f. Memastikan bahwa kegiatan investasi yang dibiayai
tidak termasuk jenis kegiatan usaha yang bertentangan
dengan syariah.
Pengawasan Syariah Transaksi Musyarakah
Bank 1. Negosiasi Nasabah
Syariah Dan Akad (Mitra
(Mitra Pasif) Musyarakah Aktif)

4a. Menerima porsi 2. Pelaksanaan 4b.


laba Usaha
5 menerima
Menerima
Produktif porsi laba
kembalian modal

3. membagi hasil usaha.


•Keuntungan sesuai nisbah
•Kerugian tanpa kelalaian
nasabah ditanggung sesuai
modal
Teknis Perhitungan dan Penjurnalan Transaksi
Musyarakah
Contoh :
Pada tanggal 2 Februari 20XA Bu Nasibah menandatangani
akad pembiayaan usaha penggilingan padi (membeli padi,
menggiling selanjutnya menjual beras) dengan Bank Murni
Syariah (BMS) dengan skema musyarakah sebagai berikut:
• Nilai Proyek : Rp 80.000.000
• Kontribusi Bank : Rp60.000.000 (pembayaran tahap
pertama sebesar Rp35.000.000 dilakukan tanggal 12
Februari,pembayaran tahap kedua sebesar Rp 25.000.000,-
dilakukan tanggal 2 Maret)

• Kontribusi Bu Nasibah : Rp 20.000.000


• Nisbah bagi hasil : Bu Nasibah 75% dan BMS 25%
• Periode : 6 Bulan
Teknis Perhitungan dan Penjurnalan Transaksi
Musyarakah
Lanjutan....
Biaya administrasi : Rp 600.000 (1% dari pembiayaan
bank)
Objek bagi hasil : Laba Bruto (selisih harga jual beras
dikurangi harga pembelian padi)
Skema pelaporan dan pembayaran porsi bank : Setiap
tiga bulan (dua kali masa panen) pada tanggal 2 Mei dan
2 Agustus 20XA
Skema pelunasan Pokok : Musyarakah permanen -
dilunasi pada saat akad berakhir tanggal 2 Agustus 20XA
Teknis Perhitungan dan Penjurnalan Transaksi
TEKNIS PERHITUNGAN DAN PENJURNALAN TRANSAKSI
Musyarakah
MUSYARAKAH

1. Saat Akad Disepakati


Bank membuka cadangan rekening pembiayaan
musyarakah untuk nasabah dan mendebit rekening untuk
biaya administrasi
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
2/2/XA Db. Pos lawan komitmen
60.000.000
administratif pembiayaan
Kr. Kewajiban komitmen 60.000.000
administratif pembiayaan
Db. Kas/Rek. Nasabah - Bu
600.000
Nasibah
Kr.Pendapatan administrasi 600.000
2. Saat Penyerahan Pembiayaan Musyarakah

lam kasus Bu Nasibah, pada tgl 12 Februari Bank mentransfer sebesar


35.000.000 ke rekening Bu Nasibah sebagai pembayaran tahap pertama.
anjutnya pada tgl 2 Maret, bank syariah menyerahkan dana tahap kedua
besar Rp 25.000.000

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
12/2/XA Db. pembiayaan Musyarakah 35.000.000
Kr. Kas/Rek. Nasabah 35.000.000
Db. Kewajiban Komitmen
35.000.000
Administratif Pembiayaan
Kr. Pos Lawan Komitmen
35.000.000
Administratif Pembiayaan
2. Saat Penyerahan Pembiayaan Musyarakah
tahap kedua
Tanggal Rekening Debit Kredit
(Rp) (Rp)

2/3/XA Db. Pembiayaan Musyarakah 25.000.000

Kr. Kas/Rek. Nasabah 25.000.000


Db. Kewajiban Komitmen
25.000.000
Administratif Pembiayaan
Kr. Pos Lawan Komitmen
25.000.000
Administratif Pembiayaan
3. Saat penerimaan bagi hasil bagian bank
Berikut adalah realisasi laba bruto usaha Bu
Nasibah selama 2 kali masa panen yang dilaporkan
pada tanggal 2 Mei 20XA dan 2 Agustus 20XA :
Realisasi Laba
No Periode Jumlah laba Porsi bank Tanggal
bruto (Rp) 25% (Rp) pembayaran
bagi hasil
1 Masa panen I 14.000.000 3.500.000 2 Mei
2 Masa panen II 16.000.000 4.000.000 12 Agustus
Transaksi di atas dapat diklasifikasikan dalam 2 bentuk :
• Masa panen I, penerimaan bagi hasil yang pembayarannya
dilakukan bersamaan dengan pelaporan bagi hasil
• Masa panen II, penerimaan bagi hasil yang waktu
pembayarannya berbeda dengan tanggal pelaporan bagi
hasil.
a. Penerimaan bagi hasil yang pembayarannya dilakukan
bersamaan dengan pelaporan bagi hasil

Misalkan untuk pembayaran bagi hasil musyarakah masa panen


pertama, Bu Nasibah langsung membayar bagi hasil untuk
bank syariah pada tanggal 2 Mei sebesar Rp. 3.500.000.
Jurnal penerimaan tersebut :

Tangga Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


l
2/5/XA Db. Kas/Rek. Nasabah 3.500.000
Kr. Pendapatan Bagi 3.500.000
Hasil Musyarakah
b. Penerimaan bagi hasil yang waktu pembayarannya
berbeda dengan tanggal pelaporan bagi hasil

Tanggal Rekening Debit Kredit


(rp) (rp)
2/8/XA Db. Piutang pendapatan bagi hasil 4.000.000
musyarakah
Kr. Pendapatan bagi hasil 4.000.000
musyarakah -akrual
12/8/XA Db. Kas/rek. nasabah 4.000.000
Kr. Piutang pendapatan bagi hasil 4.000.000
musyarakah
Db. Pendapatan bagi hasil 4.000.000
musyarakah -akrual
Kr. Pendapatan bagi hasil 4.000.000
musyarakah
4. Saat Akad Berakhir

Alternatif 1 : Nasabah pembiayaan mampu mengembalikan modal


musyarakah bank
Misalkan pada tgl 2 Agustus 20XA, saat jatuh tempo Bu
Nasibah melunasi pembiayaan musyarakah sebesar Rp
60.000.000. Maka jurnal transaksi tersebut adalah:

Debit Kredit
Tanggal Rekening
(rp) (rp)
2/08/XA Db. Kas/rek. nasabah 60.000.000

Kr. Pembiayaan musyarakah 60.000.000


4. Saat Akad Berakhir

Alternatif 2 : Nasabah pembiayaan tidak mampu mengembalikan


modal musyarakah bank.
Misalkan pada Bu Nasibah tidak mampu melunasi modal
musyarakah bank, maka jurnal pada saat jatuh tempo
tersebut adalah :
Rekening Debit Kredit
(Rp) (Rp)
Db. Piutang pembiayaan 60.000.000
musyarakah jatuh tempo

Kr. Pembiayaan musyarakah 60.000.000


Jika dikemudian hari nasabah membayar piutang pembiayaan
musyarakah jatuh tempo, maka jurnalnya adalah:

Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
Db. Kas/rekening nasabah 60.000.000

Kr. Piutang pembiayaan 60.000.000


musyarakah jatuh tempo
Penyajian Transaksi Musyarakah
Menurut PAPSI 2013 (h. 5.8), akun-akun yang berkaitan
dengan transaksi pembiayaan musyarakah disajikan sebagai
berikut:

1.Pembiayaan Musyarakah disajikan sebesar saldo


pembiayaan Musyarakah nasabah kepada Bank. Tagihan
kepada mitra aktif yang disebabkan akibat kelalaian atau
penyimpangan mitra aktif (nasabah) disajikan sebagai
bagian dari pembiayaan Musyarakah. Pembiayaan
Musyarakah yang diakhiri sebelum jatuh tempo atau sudah
berakhir dan belum diselesaikan oleh nasabah tetap
disajikan sebagai bagian dari pembiayaan Musyarakah.
Penyajian Transaksi Musyarakah

2. Piutang bagi hasil disajikan sebagai bagian dari dari


aset lainnya pada saat nasabah tergolong performing.
Sedangkan, apabila nasabah tergolong non-performing
maka piutang bagi hasil disajikan pada rekening
administratif.

3. Cadangan kerugian penurunan nilai pembiayaan


Musyarakah disajikan sebagai pos lawan (contra account)
pembiayaan Musyarakah.
Pengungkapan Transaksi Musyarakah
1. Rincian jumlah pembiayaan musyarakah berdasarkan
modal mitra, jenis valuta, jenis penggunaan, sektor
ekonomi, status bank dalam pembiayaan musyarakah
(mitra pasif), dan mitra aktif (jika mitra aktif bukan
berasal dari salah satu mitra musyarakah).

2. Klasifikasi pembiayaan musyarakah menurut jangka


waktu akad pembiayaan, kualitas pembiayaan, dan
tingkat bagi hasil rata- rata.

3. Jumlah dan persentase pembiayaan Musyarakah yang


diberikan kepada pihak-pihak berelasi.
Pengungkapan Transaksi Musyarakah
4. Jumlah dan persentase pembiayaan musyarakah yang
telah direstrukturisasi dan informasi lain tentang
pembiayaan musyarakah yang dire-strukturisasi selama
periode berjalan.

5. Kebijakan manajemen dalam pelaksanaan pengendalian


risiko portofolio pembiayaan Musyarakah.

6. Besarnya pembiayaan Musyarakah bermasalah dan


cadangan kerugian penurunan nilai untuk setiap sektor
ekonomi.
Pengungkapan Transaksi Musyarakah
7. Kebijakan dan metode yang dipergunakan dalam
penanganan Musyarakah bermasalah.

8. Ikhtisar pembiayaan Musyarakah yang dihapus buku yang


menunjukkan saldo awal, penghapusan selama tahun
berjalan, penerimaan atas pembiayaan Musyarakah yang
telah dihapusbukukan dan pembiayaan Musyarakah yang
telah dihapustagih dan saldo akhir pembiayaan Musyarakah
yang dihapus buku.

Anda mungkin juga menyukai