Bank Idola Syariah (BIS) melakukan kerjasama bisnis dengan Ibu Yolanda,
seorang pedagang buku di Pasar Buku Shoping Yogyakarta menggunakan akad
mudharabah (BIS sebagai pemilik dana dan Yolanda sebagai pengelola dana). BIS
memberikan modal kepada Yolanda sebesar Rp 10.000.000 sebagai modal usaha pada
Tanggal 1 Januari 2009 dan berakhir 31 Februari 2009 dengan nisbah bagi hasil :
Yolanda : BIS = 75%: 25%. Buat jurnal setelah penyerahan dana:
Pada Tanggal 31 Januari 2009, hasil usaha perdagangan buku Ibu yolanda adalah:
Pendapatan : Rp 1.000.000
Biaya-biaya : Rp 800.000
Jurnal untuk mencatat hasil perhitungan bagi hasil hak Pengelola dana (Ibu
Yolanda)
a. Jurnal Pemilik Dana (BIS) à dalam Rupiah
Tidak ada
b. Jurnal Pengelola Dana (Ibu Yolanda, seorang Pedagang) à dalam Rupiah
Biaya bagi hasil 150.000
Kas Mudharabah 150.000
Jurnal untuk pembukuan pengelola dana untuk kepentingan sendi:
Kas 150.000
Pendapatan Bagi hasil 150.000
Buatlah ayat jurnal penutup untuk bagi hasi tersebut pada 31 Januari 2009.
a. Jurnal Pemilik Dana (BIS) à dalam Rupiah
Tidak ada
b. Jurnal Pengelola Dana (Ibu Yolanda, seorang Pedagang) à dalam Rupiah
Pendapatan yang belum dibagikan 200.000
Cost Bagi Hasil 200.000
2. Sajikan laporan keuangan neraca dari data diatas kecuali untuk rekening kas abaikan
dulu. Dengan situasi bagi hasil langsung dibagikan diakhir bulan itu juga.
1. Neraca untuk pemilik dana
Aset
Piutang Bagi Hasil Mudharabah 0
Investasi Mudharabah 10.000.000
Penyisihan Kerugian ( 0) 10.000.000
Dana SyirkahTemporer 10.000.000
Penyisihan Kerugian 0 10.000.000
Kerugian Mudharabah 200.000
Dana SyirkahTemporer 10.000.000
Penyisihan Kerugian (200.000) 9.800.000
5. Buatlah Jurnal Untuk menutup pengembalian Investasi mudharabah pada akhir akad.
a. Jurnal Pemilik Dana (BIS) à dalam Rupiah
Kas 9.800.000
Penyisihan kerugian mudharabah 200.000
Investasi mudharabah 10.000.000
Pada tanggal 01 Maret saat bank memberiakn fasilitas pembiayaan musyarakah kepada Amrin
dalam usaha pabrik pengolaan kelapa sawit dan telah disepakati dengan data-data sebagiai
berikut:
1. Tanggal 05 Maret dibayar beban pra akad, seperti pembuatan studi kelayakan proyek,
penelitian kelayakan proyek sebesar Rp. 2.000.000,-
2. Modal syirkah keseluruhan sebesar Rp. 250.000.000,- dimana bank syariah mendapatkan
porsi modal sebesar Rp. 120.000.000,- dan porsi modal untukt Amrin sebesar Rp.
130.000.000,- dengan nisbah keuntungan untuk bank sebesar 40 dan Amrin sebesar 60
3. Modal syirkah yang menjadi porsi bank syariah sebesar Rp. 120.000.000,- dibayar
dengan tahapan sebagai berikut:
A. Tanggal 16 Maret, dibayarkan modal syirkah dalam bentuk kas sebesar Rp.
40.000.000,-
B. Tangaal 21 Maret diserahkan modal non-kas berupa dua buah mesin pabrik yang
telah dimiliki oleh bank syariah, mesin pertama sebesar Rp. 50.000.000,- yang dibeli
dengan harga Rp. 55.000.000,- dan mesin yang kedua sebesar Rp. 30.000.000,- yang
dibeli dengan harga Rp. 22.500.000,-
Atasa transaksi tersebut di atas dilakukan jurnal dan penjelasan sebagai berikut:
1. Tanggal 01 Maret pada saat pembiayaan musyarakah disetujui dan diakui oleh Amrin,
bank syariah mempunyai kewajiban berupa komitmen atas pembiayaan musyarakah sebesar
Rp. 120.000.000,-
Jurnal komitmen (rekening administratif):
Dengan jurnal transaksi tersebut akan mengakibatkan perubahan posisi buku besar dan neraca
sebagai berikut:
Pembiayaan Musyarakah
NERACA
Aktiva Pasiva
Dengan jurnal transaksi tersebut akan mengakibatkan perubahan posisi buku besar dan neraca
sebagai berikut :
NERACA
Per 21 Maret 2009
Aktiva Pasiva
1. Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih tinggi atas nilai buku/harga perolehan. Mesin
kedua diserahkan dengan harrga pasar/wajar sebesar Rp. 30.000.000,-, msin tersebut dibeli
dengan harga perolehan sebesar Rp. 22.500.000,-
Keterangan Debet Kredit
Pembiayaan musyarakah Rp30,000,000
Aktiva non-kas Rp22,500,000
Keuntungan penyerahan aktiva Rp7,500,000
Dengan jurnal transaksi tersebut akan mengakibatkan perubahan posisi buku besar dan neraca
sebagai berikut :
NERACA
Per 21 Maret 2009
Aktiva Pasiva
Jadi porsi bagi hasil miliak bank syariah adalah : 40/100 x Rp. 500.000.000,- = Rp.
200.000.000,-
Karena pendapatan tersebut diterima kas, maka pendapatan tersebut merupakan unsur
pendapatan dalam pembagian hasil usaha.
Oleh karena pendapatan tersebut belum diterima secara kas, hanya dalam pengakuan saja
maka pendapatan tersebut bukan sebagai unsur pendapatan dalam pembagian hasil usaha
(profit distributionaa) bank, dan akan menjadi unsur pendapatan dalam pembagian hasil usaha
setelah pendapatan tersebut diterima secara kas.
Walaupun tidak ada pencatatan dalam pendapatan bank syariah karena ada aliran kas masuk
atas pembayaran kas musyarakah, maka jumlah atau aliran kas masuk tersebut harus
diperhitungkan sebagai unsur pendapatan dalam pembagian hasil usaha.