Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI TRANSAKSI

MUSYARAKAH

Oleh :
Nikmatul Uyuni
Fatimah Zakiya Azzahra
Khoirul Gina At-Tuqo
PENGERTIAN
Musyarakah adalah akad kerjasama di antara para
pemilik modal yang mencampurkan modal mereka
untuk tujuan mencari keuntungan. Dalam musyarakah
mitra dan bank sama-sama menyediakan modal untuk
membiayai suatu usaha tertentu.

RUKUN MUSYARAKAH TERBAGI DALAM 2 BENTUK :

- Syirkah Al-Amlak
- Syirlah Al-Uqud
1. Pihak yang berakad
2. Obyek akad / proyek atau usaha (modal dan kerja)
3. Shighat / Ijab Qabul
2
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 08/DSN-
MUI/IV/2000 Tertanggal 13 April 2000

1. Pernyataan ijab dan Kabul harus dinyatakan oleh para pihak


untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan
kontrak (akad)
2. Pihak-pihak yang berkontrak harus cakap hukum.
3. Obyek akad (modal, kerja, keuntungan dan kerugian.)
a. Modal yang diberikan harus uang tunai, emas, perak
atau yang nilainya sama.
b. Setiap mitra melaksanakan kerja dalam musyarakah
atas nama pribadi dan wakil dari mitranya.
4. Biaya operasional dibebankan pada modal bersama.

3
JENIS – JENIS MUSYARAKAH
A. Musyarakah permanen : Bagian modal setiap
mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya
tetap hingga akhir masa akad.

B. Musyarakah menurun : Bagian modal bank akan


dialihkan secara bertahap kepada mitra sehingga
bagian modal bank akan menurun dan pada
akhir masa akad mitra akan menjadi pemilik
usaha tersebut. (musyarakah muntanaqisah ).
4
SKEMA MUSYARAKAH

5
PERLAKUAN TRANSAKSI MUSYARAKAH
BERDASARKAN PSAK N0.106
A. Pengakuan dan Pengukuran Awal Pembiayaan
Musyarakah.

Pada Saat Akad Selama Akad

 Investasi musyarakah diakui Bagian mitra pasif atas investasi


pada saat pembayaran kas atau musyarakah menurun (dengan
penyerahan aset nonkas kepada pengembalian dana mitra secara
mitra aktif musyarakah. bertahap) dinilai sebesar jumlah
kas yang dibayarkan
 Biaya yang terjadi akibat akad
musyarakah (misalnya, biaya
studi kelayakan) tidak dapat
diakui sebagai bagian investasi
musyarakah kecuali ada
persetujuan dari seluruh mitra.
6
Contoh kasus :
 Tanggal 01 Agustus pada saat pembiayaan musyakah disetujui dan disepakati oleh
Tuan Abullah, bank syariah mempunyai kewajiban yang berupa komitmen atas
pembiayaan musyarakah sebesar Rp. 70.000.000

Jurnal komitmen (rekening administratif) :


Kontra komitmen Invest Musy Rp.70.000.000
Komitmen Investasi Musyarakah Rp. 70.000.000

 Tanggal 15 Agustus, bank syariah menyerahkan modal dalam bentuk uang


tunai kepada syirkah sebesar Rp. 20.000.000

Investasi musyarakah Rp. 20.000.000


Kas/Rekening syirkah/Kliring Rp.20.000.000
Komitmen Invest Musy Rp. 20.000.000
Kontra komitmen Invest Musya Rp.20.000.000

7
PERLAKUAN TRANSAKSI MUSYARAKAH
BERDASARKAN PSAK N0.106
B. Pengakuan Laba atau Rugi Musyarakah

 Apabila penerimaan pendapatan/keuntungan musyarakah – kas


Kas/Rekening syirkah Rp. xxx Pendapatan Bagi hasil musyarakah
Rp. xxx

 Apabila penerimaan pendapatan/keuntungan musyarakah - akrual


Pendapatan yang diterima Musya Rp. xxx
Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp. Xxx

Pada saat kas diterima jurnalnya berubah menjadi :

Rekening mitra/ kas Rp. xxx


Pendapatan yang diterima Musya Rp. xxx 8
• Rugi Pembiayaan Musyarakah Dalam SatuPeriode Pelaporan.

Pengakuan kerugian musyarakah :

Kerugian musyarakah Rp. xxx


Investasi musyarakah Rp. xxx

• Kerugian Pembiayaan Musyarakah Sebagai Akibat Kelalaian Mitra.

Pengakuan kerugian yang lebih tinggi dari modal mitra akibat kelalaian
atau penyimpangan mitra musyarakah :

Piutang mitra Rp. xxx


Investasi musyarakah Rp.xxx

9
PERLAKUAN TRANSAKSI MUSYARAKAH
BERDASARKAN PSAK N0.106
C. Pengakuan Biaya pada Musyarakah

Penilaian pembiayaan musyarakah pada akhir periode akuntansi :

1. Pembiayaan musyarakah permanen dinilai sebesar nilai


perolehan (jumlah kas yang dibayarkan atau nilai wajar aktiva
pada saat akad) setelah dikurangi dengan kerugian yang telah
diakui.
2. Pembiayaan musyarakah menurun disajikan sebesar harga
perolehannya dikurangi bagian yang telah dialihkan kepada
mitra musyarakah.

10
Contoh kasus

Bank syariah dalam rangka penempatan dana akad musyarakah sebesar


Rp. 100.000.000 dengan Wahana memerlukan biaya untuk studi
kelayakan dan administrasi sebesar Rp. 200.000.000 yang sesuai
kesepakatan menjadi beban Wahana, sehingga pada saat pemberian dana
penyertaan musyarakah tersebut akan dilakukan jurnal sebagai berikut :

Penyertaan musyarakah Rp. 100.000.000


Kas Rp.100.000.000

Kas Rp.200.000.000
Pendapatan Administrasi Rp. 200.000.000

11
PERLAKUAN TRANSAKSI MUSYARAKAH
BERDASARKAN PSAK N0.106
D. Pada Saat Akad Berakhir

Pada saat akad berakhir, saldo pembiayaan musyarakah yang belum diterima
diakui sebagai piutang musyarakah. Jurnalnya :
Piutang musyarakah Rp. xxx
Investasi musyarakah Rp. xxx

Jurnal penyelesaian musyarakah permanen, Jurnalnya : Kas /


piutang musyarakah Rp. xxx
Investasi musyarakah Rp. xxx

12
LANJUTAN

Jurnal penyelesaian musyarakah menurun:

Kas/piutang musyarakah Rp. xxx


Kerugian penyelesaian Invest musy Rp. xxx
. Investai musyarakah Rp. xxx
Keuntungan penyelesaian invest musy Rp. xxx

13
CONTOH KASUS TRANSAKSI MUSYARAKAH

Pada tanggal 12 Januari 20XA BPRS Bangun Marwah


Warga (BMW) dan Bapak Hendra menandatangani akad
musyarakah permanen untuk pembiayaan usaha foto copy
senilai Rp 40.000.000 yang terdiri dari Rp 30.000.000
kontribusi BPRS dan Rp 10.000.000 kontribusi Bapak Hendra.
Bagi hasil didasarkan pada laba bruto (penjualan dikurangi
biaya kertas) dengan nisbah bagi hasil 20% BPRS dan 80%
Bapak Hendra. Bagi hasil disepakati untuk dibayar dan
dilaporkan setiap tanggal 20 mulai bulan Februari. Investasi
musyarakah disepakati jatuh tempo pada tanggal 20 April
20XA. 14
Buatlah jurnal untuk transaksi berikut:
1. Tanggal 12 Januari BPRS (saat akad) membuka cadangan investasi musyarakah untuk Bapak
Hendra
2. Tanggal 12 Januari (saat akad) BPRS membebankan biaya administrasi sebesar 0,2% dari nilai
pembiayaan dan langsung diambil dari rekening Bapak Hendra.
3. Tanggal 20 Januari BPRS mentransfer sebesar Rp 30.000.000 ke rekening Bapak Hendra
sebagai pembayaran porsi investasi BPRS.
4. tanggal 20 Februari 20XA Bapak Hendra melaporkan laba bruto usahanya sebesar Rp
5.000.000 dan pada tanggal yang sama membayarkan secara tunai porsi bank sebesar 20% dari
laba bruto.
5. Tanggal 20 Maret 20XA Bapak Hendra melaporkan laba bruto usahanya sebesar Rp 4.000.000
dan membayarkan secara tunai porsi bank sebesar 20% dari laba bruto pada tanggal 25 Maret
20XA.
6. Tanggal 20 April 20XA Bapak Hendra melaporkan laba bruto usahanya sebesar Rp 6.000.000
dan pada tanggal yang sama membayarkan secara tunai porsi bank sebesar 20% dari laba
bruto.
7. Tanggal 20 April 20XA, saat jatuh tempo Bapak Hendra melunasi investasi musyarakah
sebesar Rp 30.000.000 via debet rekening.
15
Jawaban :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


12 Jan 20XA Dr. Pos lawan komitmen 30.000.000
Adminstrasi Pembiayaan
              Kr. Kewajiban Komitmen                               Pembayaran 30.000.000
Adminstrasi

Db. Kas/Rekening Nasabah 60.000


Bapak Hendra
              Kr. Pendapatan Adminstrasi 60.000
20 Jan 20XA Db. Investasi musyarakah 30.000.000
              Kr. Kas/Kewajiban 30.000.000
Db. Kewajiban Komitmen adminstrasi pembiayaan 30.000.000

              Kr. Pos Lawan Komitmen                              Adminstrasi 30.000.000


Pembiayaan

20 Feb 20XA Db. Kas/Rek. Nasabah 1.000.000


              Kr. Pendapatan Bagi Hasil                       Musyarakah 1.000.000

20 Mar 20XA Db. Kas/Rek. Nasabah 800.000


              Kr. Pendapatan Bagi Hasil                        Musyarakah 800.000

20 Apr 20XA Db. Kas/Rek. Nasabah 1.200.000


              Kr. Pendapatan Bagi Hasil 1.200.000
20 Apr 20XA Db. Kas / Rek. Nasabah 30.000.000
              Kr. Investasi Musyarakah 30.000.000

16
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai