Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI BANK

SYARIAH 1

AKUNTANSI TABUNGAN WADIAH

By: Rozi Andrini, ME


Tabungan Wadiah
 Tabungan menurut Undang-undang no 10 tahun
1998 tentang perbankan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
 Wadiah dalam bahasa fiqh, dikenal sebagai barang
titipan. Menurut bahasa. Al-wadi’ah adalah sesuatu
yang ditempatkan pada pemiliknya agar dijaga.
 Tabungan wadiah adalah adalah simpanan
berdasarkan prinsip wadi’ah (titipan) yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
 Akuntansi pada tabungan wadi’ah pada prinsipya sama dengan
akuntansi tabungan mudharabah. Perbedaan akuntansi tabungan
wadiah dengan tabungan mudharabah adalah dalam hal insentif
yang diterima oleh nasabah. Insentif yang diterima nasabah
tabungan mudharabah disebut dengan hak pihak ketiga atas bagi
hasil yang dihitung dalam persentase tertentu, sedangkan
insentif pada tabungan wadiah dalam bentuk bonus wadiah yang
bersifat suka rela dan tidak diperjanjaikan oleh pihak bank
syariah.
 Berdasarkan ilustrasi jurnal pada PAPSI 2013, transaksi
pembayaran pajak terhadap bonus wadiah, langsung
mengurangi tabungan wadiah.
Akuntansi tabungan wadiah
1. Transaksi penambahan tabungan wadiah
 Setoran tunai nasabah
 Transfer dari kantor cabang lain ke rekening nasabah
 Transfer dari bank lain ke rekening nasabah
 Penerimaan bonus tabungan wadiah
Lanjutan
 Kas Rp. Xxx
Tabungan wadiah Tuan x Rp. Xxx
 RAK cabang x Rp. Xxx
Tabungan wadiah Tuan x Rp. Xxx
 Giro pada Bank Indonesia Rp. Xxx
Tabungan wadiah Tuan x Rp. Xxx
 Beban bonus tab. wadiah Rp. Xxx
Tabungan wadiah Tuan x Rp. Xxx
2. Transaksi pengurangan tabungan wadiah

 Penarikan tunai oleh nasabah


 Transfrek ke rekening lain pada bank yang sama
namun cabang berbeda
 Transfer kepada nasabah bank lain
 Penarikan biaya administrasi, pajak dan lainnya
Lanjutan
 Tabungan wadiah Rp. Xxx
kas Rp. xxx
 Tabungan wadiah Rp. Xxx
RAK cabang x Rp. Xxx
 Tabungan wadiah Rp. Xxx
Giro pada Bank Indonesia Rp. Xxx
 Tabungan wadiah Rp. Xxx
Pendapatan adm tab. wadiah Rp. Xxx
 Tabungan wadiah Rp. Xxx
Titipan Kas Negara- pajak tab Rp. Xxx
Contoh
 1-1-2020 : Tania membuka rekening tabungan wadiah pada Bank Syariah Amanah Cabang Pekanbaru
dengan setoran awal Rp. 5.000.000,-. pajak 1%.
kas Rp. 5.000.000,-
tabungan wadiah Tania Rp. 5.000.000,-
Tabungan wadiah Rp. 50.000,-
Titipan Kas Negara- pajak tab Rp. 50.000,-
 1-2-2020 : Di potong dari tabangan wadiah Tania untuk biaya administrasi bulanan sebesar Rp. 10.000,-
Tabungan wadiah Rp. 10.000,-
Pendapatan adm tab. wadiah Rp. 10.000,-
 15-2-2020 : Tania mendapatkan bonus tabungan wadiah sebesar Rp. 10.000,-
Beban bonus tab. wadiah Rp. 10.000,-
Tabungan wadiah Tania Rp. 10.000,-
 16-2-2020 : Tania menerima transfer dari Ibunya dari Bank Nasional Syariah sebesar Rp. 1.000.000,-
Giro pada Bank Indonesia Rp. 1.000.000,-
Tabungan wadiah Tania Rp. 1.000.000,-
 20-2-2020: Tania melakukan penarikan uang sebesar Rp. 100.000,-
Tabungan wadiah Rp. 100.000,-
kas Rp. 100.000,-
 25-2-2020: Tania mengirim uang kepada adiknya ke rekening bank Bank Syariah Amanah cabang Padang
sebesar Rp. 500.000,-
Tabungan wadiah Rp. 500.000,-
RAK cabang Padang Rp. 500.000,-

Anda mungkin juga menyukai