KEUANGAN SYARIAH
PSAK 103 :
AKUNTANSI SALAM
Gustani, SEI.,M.Ak.,SAS
DITERBITKAN 25 Mei
Mengganti PSAK 59
terkait akuntansi salam
2016
(par 69-80)
DIREVISI
Penyesuaian atas definisi
nilai wajar selaras dengan
27 Jun PSAK 68 : Pengukuran
2007 nilai wajar
PENDAHULUAN
Tujuan – Ruang Lingkup – Definisi - Karakteristik
Tujuan
Mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan transaksi salam
- Par 01 -
Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan untuk entitas yang melakukan
transaksi salam, baik sebagai penjual atau pembeli
Pernyataan ini tidak mencakup pengaturan perlakukan
akuntansi atas obligasi syariah (sukuk) yang
menggunakan akad salam
- Par 02 -
4
Definisi Salam
PSAK 103
Salam adalah Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di
kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh
pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu“
5
1. Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati oleh pembeli dan penjual di
awal akad. Ketentuan harga barang pesanan tidak dapat berubah selama
jangka waktu akad. Dalam hak bertindak sebagai pembeli, entitas dapat
meminta jaminan kepada penjual untuk menghindari risiko yang merugikan.
2. Barang pesanan harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi
jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya. Barang pesanan harus
sesuai dengan karateristik yang telah disepakati antara pembeli dan penjual.
Jika barang pesanan yang dikirimkan salah atau cacat, maka penjual harus
bertanggungjawab atas kelalaiannnya.
1. Alat pembayaran harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa kas,
barang, atau manfaat. Pelunasan harus dilakukan pada saat akad disepakati
dan tidak boleh dalam bentuk pembebasan utang penjual atau penyerahan
piutang pembeli dari pihak lain.
2. Transaksi salam dilakukan karena pembeli berniat memberikan modal kerja
terlebih dahulu untuk memungkinkan penjual (produsen) memproduksi
barangnya, barang yang dipesan memiliki spesifikasi khusus, atau pembeli
ingin mendapatkan kepastian dari penjual. Transaksi salam diselesaikan pada
saat penjual menyerahkan barang kepada pembeli.
Ketentuan 1. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang,
Pembayaran atau manfaat.
2. Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati.
3. Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang.
Ketentuan Barang 1. Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang.
2. Harus dapat dijelaskan spesifikasinya.
3. Penyerahannya dilakukan kemudian.
4. Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan.
5. Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya.
6. Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai
kesepakatan.
Ketentuan Salam Dibolehkan melakukan salam paralel dengan syarat, akad kedua terpisah dari, dan
Paralel tidak berkaitan dengan akad pertama.
9
11
13
PEMBELI PENJUAL
Piutang salam diakui pada saat Kewajiban salam diakui pada saat
modal usaha salam dibayarkan atau penjual menerima modal usaha
dialihkan kepada penjual (11) salam sebesar modal usaha salam
yang diterima (17)
Modal usaha salam dapat berupa kas
dan aset nonkas. Modal usaha salam Modal usaha salam yang diterima
dalam bentuk kas diukur sebesar dapat berupa kas dan aset nonkas.
jumlah yang dibayarkan, sedangkan Modal usaha salam dalam bentuk
modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang
aset nonkas diukur sebesar nilai diterima, sedangkan modal usaha
wajar. (12) salam dalam bentuk aset nonkas
diukur sebesar nilai wajar. (18)
14
PENERIMAAN BARANG
PENERIMAAN BARANG PESANAN
PESANAN
SALAM OLEH PEMBELI
BARANG PESANAN
PENERIMAAN DITOLAK
BARANG OLEH
PESANAN
PEMBELI
Jika pembeli tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan paa
tanggal jatuh tempo pengiriman, maka:
1. Jika tanggal pengiriman diperpanjang, maka nilai tercatat piutang salam sebesar
bagian yang belum dipenuhi sesuai dengan nilai yang tercantum dalam akad.
2. Jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam berubah
menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang tidak dapat
dipenuhi
3. Jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli mempunyai
jaminan atas barang pesanan serta hasil penjualan jaminan tersebut lebih kecil dari
nilai piutang salam, maka selisih antara nilai tercatat piutang salam dan hasil
penjualan jaminan tersebut diakui sebagai piutang kepada penjual. Sebaliknya, jika
hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang salam maka
selisihnya menjadi hak penjual.
16
PENYERAHAN BARANG
PENERIMAAN BARANG PESANAN
PESANAN
SALAM OLEH PENJUAL
17
Ilustrasi Jurnal
PEMBELI PENJUAL
1) Saat pembayaran modal usaha salam 1) Saat penerimaan modal usaha salam
Db Piutang Salam Db Kas
Kr Kas Db Persediaan (jika aset non kas)
Kr Persediaan (jika aset non kas) Kr Utang Salam
2) Saat barang pesanan selesai diproduksi :
Db Persediaan Salam
Kr Kas
2) Saat penerimaan barang pesanan salam : 3) Saat penyerahan barang pesanan salam :
Ilustrasi Jurnal
PEMBELI PENJUAL
3) Saat barang ditolak sebagian atau seluruhnya 4) Saat barang ditolak sebagian atau seluruhnya
19
PENYAJIAN
Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai
piutang salam (20)
20
PENGUNGKAPAN
21
22
Soal Latihan
23
SOAL
Bank syariah melakukan pemesanan beras kepada kelompok petani Suka
Makmur, dengan data-data sebagai berikut:
Nama barang : Beras IR 38
Jenis barang pesanan IR 38 kering gudang
Jumlah barang : 100 ton
Jumlah modal/harga Rp40.000.000,00
Jangka waktu penyerahan : 4 bulan
Penyerahan modal : Uang tunai sejumlah Rp30.000.000,00
Alat pertanian sejumlah Rp10.000.000,00
Agunan : Sebidang sawah senilai Rp50.000.000,00
Cara penyerahan : Secara bertahap masing-masing 25 ton setiap bulan
LEMBAR JAWABAN
JURNAL PEMBELI JURNAL PENJUAL
25
LEMBAR JAWABAN
JURNAL PENJUAL JURNAL PEMBELI
26
Thanks!
Any questions?
27