Anda di halaman 1dari 15

MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI

KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

PSAK 108 :
AKUNTANSI ASURANSI
SYARIAH
Gustani, SEI.,M.Ak.,SAS

Riwayat PSAK 108

DIREVISI
Revisi atas pengaturan
DITERBITKAN
kontribusi peserta, dana
investasi wakalah, dan
penyisihan teknis

PENGESAHAN EFEKTIF
PENGESAHAN EFEKTIF
21 April 2009 25 Mei 2016 1 Jan 2017
27 Jan 2010

STEI AL - ISHLAH CIREBON 1


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

PENDAHULUAN
Tujuan – Ruang Lingkup – Definisi - Karakteristik

Tujuan
Mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan
transaksi asuransi syariah

Ruang Lingkup
1) Pernyataan ini diterapkan pada transaksi asuransi syariah
2) Transaksi asuransi syariah yang dimaksud dalam pernyataan
ini adalah transaksi yang terkait dengan kontribusi peserta,
surplus dan defisit underwriting, penyisihan teknis, dan saldo
dana tabarru’
3) Transaksi asuransi syariah lazimnya dilakukan oleh entitas
asuransi syariah.
4) Pernyataan ini bukan merupakan pengaturan penyajian laporan
keuangan untuk tujuan khusus (statutory), misalnya untuk
regulator asuransi syariah atau lembaga pengawas asuransi
syariah
4

STEI AL - ISHLAH CIREBON 2


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

Definisi
Dana Peserta adalah semua dan milik peserta secara individual dan kolektif
berupa dana tabarru’ dan dana investasi

Kontribusi Peserta adalah jumlah bruto yang menjadi kewajiban peserta


untuk porsi risiko dan ujroh

Surplus atau defisit underwriting dana tabarru’ adalah selisih antara


pendapatan dan beban underwriting dari dana tabrru’

Surplus atau defisit dan tabarru adalah selisih antara pendapatan


underwriting dan investasi dari dana tabarru’ dengan beban underwriting
dan investasinya.

Karakteristik (1) – PSAK 108


1. Asuransi syariah adalah sistem menyeluruh yang
pesertanya mendonasikan (me-tabarru’-kan)
sebagain atau seluruh kontribusinya yang digunakan
untuk membayar klaim atas risiko tertentu akibat
musibah pada jiwa, badan, atau benda yang dialami
oleh peserta yang berhak. Donasi tersebut
merupakan donasi dengan syarat tertentu (kontribusi)
dan merupakan milik peserta secara kolektif, bukan
merupakan pendapatan entitas pengelola. (08)
2. Prinsip dasar dalam asuransi syariah adalah saling
tolong menolong (ta’awun) dan saling menanggung
(takaful) antar sesama peserta. (09)

STEI AL - ISHLAH CIREBON 3


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

Karakteristik (2) – PSAK 108

3. Akad yang digunakan dalam asuransi syariah


adalah akad tabarru’ dan akad tijari. Akad
tabarru’ digunakan di antara para peserta,
sedangkan akad tijari digunakan antara
peserta dengan entitas pengelola (10)
4. Penerimaan dari peserta dapat meliputi
kontribusi, atau kontribusi dan investasi (11)
5. Pembayaran manfaat atau klaim asuransi
berasal dari dana peserta kolektif (dana
tabarru’) yang mana risiko ditanggung secara
bersama antar peserta (13)

FATWA DSN-MUI NO. 21 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN


ASURANSI SYARIAH
Ketentuan 1. Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling
Umum melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru’ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan)
yang sesuai dengan syariah.

2. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud pada point (1) adalah yang
tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, zhulm
(penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.

3. Akad tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan
komersial.

4. Akad tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan
kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial.

5. Premi adalah kewajiban peserta Asuransi untuk memberikan sejumlah dana


kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

6. Klaim adalah hak peserta Asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan
asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.
8

STEI AL - ISHLAH CIREBON 4


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

FATWA DSN-MUI NO. 21 (lanjutan…)

Akad dalam 1. Akad yang dilakukan antara peserta dengan perusahaan terdiri atas
asuransi akad tijarah dan / atau akad tabarru'.
2. Akad tijarah yang dimaksud dalam ayat (1) adalah mudharabah.
Sedangkan akad tabarru’ adalah hibah.
3. Dalam akad, sekurang-kurangnya harus disebutkan :
a) hak & kewajiban peserta dan perusahaan;
b) cara dan waktu pembayaran premi;
c) jenis akad tijarah dan / atau akad tabarru’ serta syarat-syarat yang
disepakati, sesuai dengan jenis asuransi yang diakadkan.
Kedudukan 1. Dalam akad tijarah (mudharabah), perusahaan bertindak sebagai
Para Pihak mudharib (pengelola) dan peserta bertindak sebagai shahibul mal
dalam Akad (pemegang polis);
Tijarah &
Tabarru’ 2. Dalam akad tabarru’ (hibah), peserta memberikan hibah yang akan
digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah.
Sedangkan perusahaan bertindak sebagai pengelola dana hibah.
9

FATWA DSN-MUI NO. 21 (lanjutan…)


Ketentuan 1. Jenis akad tijarah dapat diubah menjadi jenis akad tabarru‘ bila pihak
dalam Akad yang tertahan haknya, dengan rela melepaskan haknya sehingga
Tijarah & menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya.
Tabarru’ 2. Jenis akad tabarru' tidak dapat diubah menjadi jenis akad tijarah.
Jenis 1. Dipandang dari segi jenis asuransi itu terdiri atas asuransi kerugian dan
Asuransi dan asuransi jiwa.
Akadnya 2. Sedangkan akad bagi kedua jenis asuransi tersebut adalah mudharabah
dan hibah.
Premi 1. Pembayaran premi didasarkan atas jenis akad tijarah dan jenis akad
tabarru'.
2. Untuk menentukan besarnya premi perusahaan asuransi syariah dapat
menggunakan rujukan, misalnya tabel mortalita untuk asuransi jiwa dan
tabel morbidita untuk asuransi kesehatan, dengan syarat tidak
memasukkan unsur riba dalam penghitungannya.
3. Premi yang berasal dari jenis akad mudharabah dapat diinvestasikan
dan hasil investasinya dibagi-hasilkan kepada peserta.
4. Premi yang berasal dari jenis akad tabarru' dapat diinvestasikan.
10

STEI AL - ISHLAH CIREBON 5


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

FATWA DSN-MUI NO. 21 (lanjutan…)


Klaim 1. Klaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal
perjanjian.
2. Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang
dibayarkan.
3. Klaim atas akad tijarah sepenuhnya merupakan hak peserta, dan
merupakan kewajiban perusahaan untuk memenuhinya
4. Klaim atas akad tabarru', merupakan hak peserta dan merupakan
kewajiban perusahaan, sebatas yang disepakati dalam akad.
Investasi 1. Perusahaan selaku pemegang amanah wajib melakukan investasi dari
dana yang terkumpul.
2. Investasi wajib dilakukan sesuai dengan syariah.
Reasuransi Asuransi syariah hanya dapat melakukan reasuransi kepada perusahaan
reasuransi yang berlandaskan prinsip syari'ah.
Pengelolaan 1. Pengelolaan asuransi syariah hanya boleh dilakukan oleh suatu
lembaga yang berfungsi sebagai pemegang amanah.
2. Perusahaan Asuransi Syariah memperoleh bagi hasil dari pengelolaan
dana yang terkumpul atas dasar akad tijarah (mudharabah).
3. Perusahaan Asuransi Syariah memperoleh ujrah (fee) dari pengelolaan
dana akad tabarru’ (hibah). 11

SKEMA ASURANSI SYARIAH DENGAN AKAD MUDHARABAH

12

STEI AL - ISHLAH CIREBON 6


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

SKEMA ASURANSI SYARIAH DENGAN AKAD WAKALAH

13

PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN

14

STEI AL - ISHLAH CIREBON 7


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

PENGAKUAN AWAL : DANA TABARRU’ (1)


14. Kontribusi peserta diakui sebagai pendapatan dari dana tabarru’ dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk akad asuransi jangka pendek, kontribusi peserta diakui sebagai
pendapatan dari dana tabarru’ sesuai periode akad asuransi
b. Untuk akad asuransi jangka panjang, kontribusi peserta diakui sebagai
pendapatan dari dana tabarru’ pada saat jatuh tempo pembayaran dari
peserta.
15. Kontribusi peserta yang diterima bukan merupakan pendapatan dari entitas
pengelola, karena entitas pengelola merupakan wakil para peserta untuk mengelola
dana tabarru’. Kontribusi peserta tersebut merupakan milik para peserta secara
kolektif dalam dana tabarru’.
Contoh :
Pada 2 Januari 2017, menerima kontribusi dari peserta sebesar Rp 1.000
Jurnal :
2/1/17 Db. Kas / Piutang Kontribusi Rp 1.000
Kr. Penerimaan Kontribusi Rp 1.000
15

PENGAKUAN AWAL : DANA TABARRU’ (2)


16. Selain dari kontribusi peserta, perubahan saldo dana
tabarru’ juga berasal dari hasil investasi dana tabarru’ dan
surplus atau defisit underwriting dana tabarru’. Entitas
pengelola melakukan investasi dari dana tabarru’ dalam
kedudukannya sebagai wakil para peserta (jika
menggunakan akad wakalah) atau pengelola dana (jika
menggunakan akad mudharabah atau mudharabah
musytarakah).

Contoh :
Pada 31 Maret 2017, menerima bagi hasil atas investasi dana tabarru’ sebesar Rp 10

Jurnal :
31/3/17 Db. Kas Rp 10
Kr. Pendapatan bagi hasil dana tabarru’ Rp 10
16

STEI AL - ISHLAH CIREBON 8


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

PENGAKUAN AWAL : DANA INVESTASI


17. Bagian penerimaan dari peserta untuk investasi diakui
sebagai dana investasi mudharabah, dana investasi
mudharabah musytarakah, dan dana investasi wakalah
18. Bagian penerimaan dari peserta tersebut bukan merupakan
pendapatan dari entitas pengelola, karena milik peserta
secara individu.
19. Perlakuan akuntansi untuk investasi dengan menggunakan
akad mudharabah, mudharabah musytarakah, dan wakalah
mengacu pada PSAK yang relevan..
Contoh :
Pada 5 Maret 2017, menerima dana investasi mudharabah dari peserta sebesar Rp 500

Jurnal :
5/3/17 Db. Kas Rp 500
Kr. Dana Investasi Mudharabah Rp 500 17

PENGAKUAN AWAL : UJRAH PENGELOLA


20. Bagian kontribusi untuk untuk ujrah entitas pengelola diakui
sebagai pendapatan dari entitas pengelola secara garis lurus
selama masa akad dan menjadi beban dari dana tabarru’.
Biaya akuisisi entitas pengelola diakui sebagai beban dari
entitas pengelola selaras dengan pengakuan pendapatan
ujrah tersebut.
Contoh :
Pada 2 Januari 2017, Ujrah pengelola atas penerimaan kontribusi sebesar Rp 100 untuk
masa 18 bulan.

a. Jurnal saat penerimaan Ujrah


2/1/17 Db. Bagian pengelola atas kontribusi Rp 100
Kr. Ujrah diterima dimuka Rp 100

b. Jurnal saat pengakuan ujrah akhir periode (12/18 x 100 = Rp 66,66)


31/12/17 Db. Ujrah diterima dimuka Rp 66,66
Kr. Pendapatan pengelolaan asuransi (ujrah) Rp 66,66
18

STEI AL - ISHLAH CIREBON 9


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL


: SURPLUS DAN DEFISIT UNDERWRITING (1)

21. Penetapan besaran alokasi atas surplus underwriting bergantung pada


peserta secara kolektif, regulator, atau kebijakan manajemen. Alokasi
surplus underwriting adalah sebagai berikut :
a. Seluruh surplus underwriting tersebut sebagai penambah saldo dana
tabarru’
b. Sebagain surplus underwriting tersebut sebagai penambah saldo dana
tabarru’ dan sebagaian lainnya didistribusikan ke peserta secara
individual
c. Sebagaian surplus underwriting tersebut sebagai penambah saldo
dana tabarru’, sebagian didistribusikan ke peserta secara individual,
dan sebagian lainnya didistribusikan ke entitas pengelola.

19

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL


: SURPLUS DAN DEFISIT UNDERWRITING (2)

22. Bagian surplus underwriting yang dialokasikan ke peserta secara


individual dan entitas pengelola diakui sebagai pengurang surplus
underwriting.
23. Surplus underwriting yang dialokasikan ke entitas pengelola diakui
sebagai pendapatan dari entitas pengelola
Contoh :
Pada 31 Desember 2017, dialokasikan surplus underwriting ke peserta individu Rp 40 dan ke
entitas pengelola Rp 35.

a. Jurnal alokasi untuk peserta Individu :


31/12/17 Db. Bagian peserta individu atas surplus underwriting Rp 40
Kr. Utang Bagian peserta individu surplus underwriting Rp 40

b. Jurnal alokasi untuk entitas pengelola :


31/12/17 Db. Bagian pengelola atas surplus underwriting Rp 35
Kr. Pendapatan alokasi surplus underwriting Rp 35
20

STEI AL - ISHLAH CIREBON 10


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL


: SURPLUS DAN DEFISIT UNDERWRITING (3)

24. Ketika dana tabarru’ mengalami kekurangan kas dan


setara kas untuk membayar klaim, maka entitas
pengelola wajib menanggulangi kekurangan tersebut
dalam bentuk pinjaman.

Contoh :
Pada 28 Februari 2018, entitas pengelola memberikan pinjaman qardh kepada dana tabarru’
sebesar Rp 50

Jurnal :
28/2/18 Db. Pinjaman dana tabarru’ Rp 50
Kr. Penerimaan pinjaman Rp 50

21

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL


: PENYISIHAN TEKNIS
26. Penyisihan teknis untuk asuransi syariah terdiri dari :

Kontribusi yang belum menjadi hak (unearned


conribution)

Manfaat polis masa depan

Klaim yang masih dalam proses (outstanding claim)

Klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (incuured but


not reported claim)

27. Penyisihan teknis diakui pada akhir periode pelaporan


sebagai beban dari dana tabarru’
22

STEI AL - ISHLAH CIREBON 11


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

Kontribusi Yang Belum Menjadi Hak (KYBMH)


(unearned contribution)
Kontribusi yang belum menjadi hak (unearned conribution) yaitu jumlah
penyisihan untuk memenuhi estimasi klaim yang timbul pada periode
mendatang. Penyisihan ini untuk akad asuransi syariah jangka pendek.
Kontribusi yang belum menjadi hak dihitung secara individual dari
setiap pertanggungan dan besarnya penyisihan ditetapkan secara
proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan

Contoh :
Seorang peserta asuransi dengan kontribusi Rp 1.000, ujrah 100, untuk periode 2 Januari
2017 sampai 31 Agustus 2018. Maka perhitungan penyisihan KYBMH adalah :
a. Periode : 18 bulan
b. Penyisihan KYBMH : (6/18) x (1000 – 100) = Rp 300

Jurnal :
2/1/18 Db. Beban KYBMH Rp 300
Kr. Penyisihan KYBMH Rp 300 23

Manfaat Polis Masa Depan (MPMD)

Manfaat polis masa depan yaitu jumlah penyisihan untuk memenuhi


estimasi klaim yang timbul pada periode mendatang. Penyisihan ini untuk
akad asuransi syariah jangka panjang

Manfaat polis masa depan dihitung dengan mencerminkan estimasi


pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan dan penerimaan
kontribusi peserta dimasa mendatang, dengan mempertimbangkan
estimasi tingkat imbal hasil investasi dana tabarru’
Contoh :
Pada akhir bulan Desember, Aktuaria menghitung penyisihan MPMD pada periode 2018
sebesar Rp 20

Jurnal :
31/21/18 Db. Beban MPMD Rp 20
Kr. Penyisihan MPMD Rp 20
24

STEI AL - ISHLAH CIREBON 12


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

Klaim Yang Masih Dalam Proses (KYMDP)


Outstanding Claim
Klaim yang masih dalam proses (outstanding claim) yaitu jumlah penyisihan
atas estimasi klaim yang telah terjadi dan telah dilaporkan sampai dengan
akhir periode berjalan yang akan dibayar pada periode mendatang.
Penyisihan ini untuk akad asuransi syariah jangka pendek dan panjang
Klaim yang masih dalam proses diukur sebesar estimasi jumlah klaim yang
masih dalam proses oleh entitas pengelola. Jumlah perkiraan tersebut harus
mencukupi untuk mampu memenuhi klaim yang terjadi dan dilaporkan sampai
dengan akhir periode pelaporan’

Contoh :
Pada akhir bulan Desember, Aktuaria menghitung penyisihan KYMDP pada periode 2018
sebesar Rp 30

Jurnal :
31/12/18 Db. Beban KYMDP Rp 30
Kr. Penyisihan KYMDP Rp 30 25

Klaim Yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan


(KYTTBD) (Incurred But Not Reported Claim)
Klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (incuured but not reported claim)
yaitu jumlah penyisihan atas klaim yang telah terjadi tetapi belum dilaporkam
sampai dengan akhir periode berjalan. Penyisihan ini untuk akad asuransi
syariah jangka pendek dan panjang
Klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan diukur sebesar estimasi jumlah
klaim yang akan dibayarkan pada tanggal pelaporan berdasarkan pada
pengalaman masa lalu yang terkait dengan klaim paling kini yang dilaporkan

Contoh :
Pada akhir bulan Desember, Aktuaria menghitung penyisihan KYTTBD pada periode 2018
sebesar Rp 25

Jurnal :
31/12/18 Db. Beban KYTTBD Rp 25
Kr. Penyisihan KYTTBD Rp 25 26

STEI AL - ISHLAH CIREBON 13


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

PENYAJIAN
33. Penyisihan teknis disajikan secara terpisah di
liabilitas dalam laporan posisi keuangan
34. Saldo dana tabarru dan saldo dana investasi peserta
disajikan di dana peserta yang terpisah dari liabilitas
dan ekuitas dalam laporan pposisi keuangan

LAPORAN POSISI KEUANGAN


ASET LIABILITAS
Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak Xxx
Penyisihan polis masa depan Xxx
Penyisihan Klaim yang masih dalam proses Xxx
Penyisihan klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan Xxx
DANA PESERTA
Dana tabarru’ Xxx
Dana investasi Xxx
EKUITAS

27

PT ASURANSI SYARIAH ABC


LAPORAN SURPLUS DEFISIT DANA TABARRU'
Periode yang berakhir pada 31 Desember 20X1
PENDAPATAN ASURANSI
Pendapatan kontribusi 35
Bagian pengelola atas kontribusi (10)
Bagian reasuransi atas kontribusi (7)
BEBAN ASURANSI
Beban klaim (10)
Beban reasuransi atas klaim 3
Perubahan penyisihan klaim dalam proses (2)
Perubahan penyisihan klaim sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (3)
Perubahan penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan (1)
Perubahan penyisihan manfaat polis masa depan (1)
SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING 4
Surplus underwriting yang dialokasikan ke peserta individual (1)
Surplus underwriting yang dialokasikan ke entitas pengelola (1)
Surplus underwriting yang dialokasikan ke dana tabarru' (1)
PENDAPATAN DAN BEBAN INVESTASI
Pendapatan bagihasil 5
Keuntungan pelepasan investasi 3
Perubahan nilai wajar investasi 2
Beban investasi (5)
SURPLUS (DEFISIT) DANA TABARRU' 6
SALDO AWAL DANA TABARRU' 4
SALDO AKHIR DANA TABARRU' 10 28

STEI AL - ISHLAH CIREBON 14


MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI PSAK 108 : AKUNTANSI ASURANSI
KEUANGAN SYARIAH SYARIAH

PENGUNGKAPAN Hal –hal yang perlu diungkapkan


a) Kebijakan akuntansi atas :
i. Kontribusi yang diterima dan perubahannya);
ii. Pembatalan polis asuransi dan
konsekuensinya;
b) Piutang kontribusi peserta
c) Rincian kontribusi peserta berdasarkan jenis
asuransi
d) Jumlah dan persentase komponen kontribusi
peserta untuk bagian risiko dan ujrah dari total
kontribusi peserta per jenis asuransi
e) Jumlah pinjaman kepada dana tabarru’, jika ada.
29

Thanks!
Any questions?

30

STEI AL - ISHLAH CIREBON 15

Anda mungkin juga menyukai