Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 14

SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Disusun Oleh : Ichsan Nurul Hidayat (2014031238)


Poppy Apriyani (2014031067)
Wahyu Triandika (2014031180)
Siti rohmah nur safitri (2014031039)
Awanda Putra Ardian (2014031081)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN ADMINISTRASI INDONESIA

JAKARTA, 2017
PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI AKTIVA TETAP


Definisi Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai
manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.
Karakteristik Transaksi Aktiva Tetap
a. Frekuensi terjadinya transaksi yang mengubah aktiva tetap relative sedikit
dibandingkan dengan transaksi yang mengubah aktiva lancer, namun
umumnya menyangkut jumlah rupiah yang besar.
b. Pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan
aktiva tetap.
c. Pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap perlu dibedakan
menjadi dua macam, yaitu : pengeluaran pendapatan dan pengeluara
modal.
Penggolongan Aktiva Tetap
Penggolongan aktiva tetap dalam perusahaan manufaktur umumnya :
a. Tanah dan perbaikan tanah
b. Gedung dan perbaikan gedung
c. Mesin dan ekuipmen pabrik
d. Mebel
e. Kendaraan
Transaksi yang Mengubah Aktiva Tetap
a. Jenis transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap,
terdiri dari: transaksi perolehan (pembelian, pembangunan, dan
sumbangan), pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian
pemakaian, dan penjualan.

2
b. Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap, terdiri
dari: depresiasi, penghentian pemakaian, penjualan, dan pertukaran.
c. Jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan
aktiva tetap, adalah konsumsi berbagai sumber daya: bahan baku dan suku
cadang, sumber daya manusia, enerji, peralatan, dan sumber daya lain
untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Transaksi Perolehan
Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara: pembelian,
pembangunan, dan sumbangan.
a. Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatat dalam register
bukti kas keluar dengan jurnal:
Aktiva Tetap xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
b. Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran
modal yang berupa pengeluaran kas dicatat dalam register bukti kas keluar
dengan jurnal:
Aktiva Tetap dalam Konstruksi xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
c. Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran
modal yang berupa pemakaian persediaan, distribusi gaji dan upah, da
pembebanan biaya overhead pabrik dicatat dalam jurnal umum dengan
jurnal:
Aktiva Tetap dalam Konstruksi xx
Persediaan Suku Cadang xx
Gaji dan Upah xx
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan xx
d. Harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun dicatat dalam jurnal
umum dengan jurnal:
Aktiva Tetap xx

3
Aktiva Tetap dalam Konstruksi xx
e. Jika aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, harga pokok aktiva tetap
dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal:
Aktiva Tetap xx
Modal Sumbangan xx
Transaksi Pengeluaran Modal
Transaksi pengeluaran modal adalah transaksi yang bersangkutan dengan
aktiva tetap, yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Transaksi
pengeluaran modal dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal:
Aktiva Tetap xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
(Untuk mencatat pengeluaran modal berupa pengeluaran kas.)
Aktiva Tetap xx
Persediaan Suku Cadang xx
Gaji dan Upah xx
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan xx
(Untuk mencatat pengeluaran modal yang berupa pemakaian persediaan
distribusi biaya tenaga kerja, dan pembebanan biaya overhead pabrik.)
Transaksi Depresiasi Aktiva Tetap
Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan ke dalam periode
akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Transaksi
depresiasi aktiva tetap, dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal:
Biaya Overhead Pablik Sesungguhnya xx
Biaya Administrasi dan Umum xx
Biaya Pemasaran xx
Akumulasi Depresiasi Aktiva Tetap xx
Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap
Penghentian aktiva tetap dicatat dalam rekening aktiva tetap dan rekening
akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Jika nilai jual aktiva

4
tetap yang dientikan pemakaiannya berbeda dari nilai buku aktiva tetap pada
saat dihentikan pemakaiannya, penghentian pemakaian aktiva tetap
menimbulkan laba atau rugi. Dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal:
Akumulasi Depresiasi xx
Rugi Peghentian Pemakaian Aktiva Tetap xx
Aktiva Tetap xx
(Untuk mencatat penghentia pemakaian aktiva tetap yang nilai jualnya lebih
rendah dari nilai buku aktiva tetap.)
Transaksi Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap
Pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap digolongkan ke dalam dua golongan:
pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Biaya reparasi yang
bermanfaat hanya dalam tahun terjadinya diperlakukan sebagai pengeluaran
pendapatan. Biaya pemeliharaan aktiva tetap merupakan pengeluaran
pendapatan yang diperlakukan sebagai biaya dalam periode terjadinya. Dicatat
dalam register bukti kas keluar dengan jurnal:
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
(Untuk mencatat biaya reparasi dan pemeliharaan yang berupa pengeluaran
kas)
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan xx
Persediaan Suku Cadang xx
Gaji dan Upah xx
(Untuk mencatat biaya reparasi dan pemeliharaan yang berupa pemakaian
persediaan dan distribusi biaya tenaga kerja)
Manajemen Aktiva Tetap
Aktiva tetap menuntut pemanfaatan optimum selama taksiran umur
ekonomisnya. Dalam fungsi organisasi, fungsi yag bertanggungjawab atas
pengelolaan aktiva tetap berada ditangan Bagian Aktiva Tetap. Wewenang
yang dimilikinya:

5
a. Menempatkan aktiva tetap ditangan fungsi pemakai aktiva tetap.
b. Memberikan otorisasi pemindahan aktiva tetap dari fungsi satu ke fungsi
lainnya.
c. Memberikan otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.
d. Memberikan otorisasi pegiriman aktiva tetap ke pihak luar untuk
keperluan reparasi.
Struktur Kode Aktiva Tetap
Diantara informasi penting yang perlu dicaerminkan dalam kode aktiva tetap
adalah :
a. Golongan Aktiva Tetap
1). Tanah dan perbaikan tanah
2). Gedung dan perbaikan gedung
3). Mesin dan ekuipmen pabrik
4). Mesin dan ekuipmen kantor
5). Mebel
6). Kendaraan darat
7). Kendaraan air
8). Kendaraa udara
9). Aktiva tetap lain
Golongan Aktiva Tetap

1. Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement)


2. Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement)
3. Mesin dan equipmen pabrik
4. Mesin dan perbaikan kantor
5. Mebel
6. Kendaraan darat
7. Kendaraan air
8. Kendaraan udara

6
9. Aktiva tetap lain

Jenis Aktiva Tetap

Tiap golongan aktiva tetap dapatdirinci lebih lanjut, masing-masing sampai dengan
99 jenis.

Contoh: mesin dan equipmen kantor dirinci menjadi jenis aktiva tetap berikut ini:

1 Mesi ketik manual


2 Mesin ketik elektronik
3 Mesin potong kertas
4 Mesin penghancur kertas
5 Mesin fofocopy
6 Mesin cetak komputer
7 Komputer
8 Overhead projector
9 TV monitor
10 Slide projector
11 Movie video dst

Tahun Perolehan

Tahun perolehan aktiva tetap diambil dua angka terakhir dan dicantumkan dalam
kode aktiva tetap. Misalnya: mesin fotokopi diperoleh dalam tahun 1992, pada angka
yang ke-4 dan ke-5 dalam kode aktiva tetap dicantumkan angka 92. Kode tahun
perolehan ini akn dengan cepat memberikan informasi umur aktiva tetap sampai
dengan saat tertentu.

7
Fungsi

Kode fungsi memudahkan pembebanan biaya depresiasi aktiva tetap ke dalam biaya
produksi, biaya administrasi dan umum, dam biaya pemasaran. Karena dalam
perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok, maka fungsi ini disusun sebagi berikut:

1. Produksi
2. Administrasi dan umum
3. Pemasaran

Lokasi

Kode lokasi dirinci sebagai berikut:

X X XX XX

Daerah

Gedung

Lantai

Nomor Kamar

Portability

Portability aktiva tetap digolongkan ,enurut mudah dan dapat atau tidaknya aktiva
tetap dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain sebagai berikut:

1. Portable (dapat dibawa dengan tangan manusia)


2. Movable (dapat dipindahkan dengan bantuan ekuipmen)
3. Fixtures (melekat pada aktiva tetap lain)

8
B. DOKUMEN

Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan adalah:

1. Surat Permintaan Otorisasi Investasi


Merupakan Dokumen yang digunakan untuk meminta persetujuan
pelaksanaan investasi dalam aktiva tetap. Dokumen ini diisi oleh fungsi yang
mengusulkan perolehan aktiva tetap dan setelah diotorisasi oleh direktur
fungsi yang bersangkutan dimintakan persetujuan dari Direktur Utama.
2. Surat Permintaan Reparasi
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang
merupakan pengeluaran modal.
3. Surat Permintaan Transfer Aktiva Tetap
Dokumen ini berfungsi sebagai parmintaan dan pemberian otorisasi transfer
aktiva tetap.
4. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap
Dokumen ini berfungsi sebagai parmintaan dan pemberian otorisasi
penghentian pemakaian aktiva tetap.
5. Surat Perintah Kerja
Dokumen ini memiliki 2 fungsi: sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan
tertentu mengenai aktiva tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk
mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap. Dokumen ini digunakan
sebagai perintah kerja pemasangan aktiva tetap yang dibeli, pembongkaran
aktiva tetap yang diberhentikan pemakaiannya.
6. Surat Order Pembelian
Dokumen ini diterbitkan oelh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk
memesan aktiva tetap kepada pemasok.
7. Laporan Penerimaan Barang

9
Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan
pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari
pemasok.
8. Faktur dari Pemasok
Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aktiva tetap yang dibeli.
9. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi
akuntasi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan
diperiksa oleh fungsi tersebut.
10. Daftar Depresiasi Aktiva Tetap
Daftar ini berisi jumlah biaya depresiasi aktiva tetap yang dibebankan dalam
periode akuntansi tertentu. Dokumen ini merupakan dasar untuk pembuatan
bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan dalam
periode akuntansi tertentu.
11. Bukti Memorial
Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi
depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun,
pemberhentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.

C. CATATAN AKUNTANSI

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah:

1. Kartu aktiva tetap


Merupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat secara
rinci segala data yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu.

2. Jurnal umum

10
Digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah selesai
dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap,
penghentian pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap.

3. Register bukti kas keluar


Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan
pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.

D. FUNGSI YANG TERKAIT

Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan
akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah:

1. Fungsi Pemakaian
Dalam sistem akuntansi aktiva tetap, fungsi ini bertanggung jawab mengajukan
usulan investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi
investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap seperti yang tercantum
dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham
2. Fungsi Riset dan Pengembangan
Fungsi ini bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap yang
dimanfaatkan oleh lebih dari satu fungsi. Selain itu, fungsi ini bertanggung jawab
melakukan studi kelayakan setiap usulan investasi dari berbagai fungsi lain dalam
perusahaan.
3. Direktur yang bersangkutan
Pejabat ini berfungsi memberikan persetujuan terhadap usulan investasi dan surat
permintaan otorisasi reparasi yang dijukan oleh unit organisasi yang ada dibawah
wewenangnya.
4. Direktur utama
Pejabat ini yang memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap.

11
5. Fungsi Pembelian
Fungsi ini bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order
pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.
6. Fungsi Penerimaan
Fungsi ini bertanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap yang
diterima oleh pemasok. Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam laporan
penerimaan barang.
7. Fungsi Aktiva Tetap
Fungsi ini bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan. Fungsi ini
memliki wewenang dalam penempatan, pemindahan dan penghentian pemakaian
aktiva tetap.
8. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggungj jawab dalam pembuatan dokumen sumber (bukti kas
keluar dan bukti memorial) untuk pencatatan amutasi aktiva tetap dan
penyelenggaraan buku pembantu aktiva tetap. Selain itu, fungsi ini bertanggung
jawab atas penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan dengan aktiva tetap (register
bukti kas keluar dan jurnal umum).

E. JARINGAN SUBSISTEM

Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap adalah:


1. Sistem pembelian Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap
yang diperoleh dari transaksi pembelian.
2. Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri
Sistem Ini dirancang untuk mencacat harga pokok aktiva tetap yang diperolehan
dari perusahaan dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan.

12
3. Sistem Pengeluaran Modal
Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan
adanya pengeluaran modal.
4. Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat peng urangan harga pokok dan akumulasi
depresiasi aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul
sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut.
5. Sistem Transfer Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat transfer aktiva tetap dari satu pusat
pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain.
6. Sistem Revaluasi Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap
7. Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap.

F. UNSUR PENGENDALIAN INTERN


1. Organisasi
a. Fungsi pemakai harus terpisah dari fungsi akuntansi aktiva tetap
b. Transaksi perolehan, penjualan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap harus
dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja

2. Sistem Otorisasi
a. Anggaran investasi diotorisasi oleh rapat umum pemegang saham
b. Surat permintaan otorisasi investasi diotorisasioleh direktur yang bersangkutan
c. Surat permintaan otorisasi reparasi diotorisasi oleh direktur utama
d. Surat perintah kerja diotorisasi oleh kepala departemen yang bersangkutan
e. Surat order pembelian diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
f. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan
g. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntan

13
3. Prosedur Pencatatan
Perubahan kartu aktiva tetap harus didasarkan pada bukti kas keluar, atau bukti
memorial, atau surat permintaan transfer aktiva tetap yang dilampiri dengan
dokumen pendukung yang lengkap yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

4. Praktik yang Sehat


1. Secara periodik dilakukan pencocokan fisik aktiva tatep dengan kartu aktiva
tetap.
2. Penggunaan Anggaran investasi sebagai alat pengendalian investasi dalam
aktiva tetap
3. Penutupan asuransi aktiva tetap terhadap kerugian
4. Kebijakan akuntansi tentang pemisahan pengeluaran modal (Capital
Expenditure) dengan pengeluaran pendapatan (Revenue Expenditure)

G. BAGAN ALIRAN DOKUMEN JARINGAN PROSEDUR YANG


MEMBENTUK SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Sistem Pembelian Aktiva Tetap

Karena transaksi perolehan aktiva tetap berkaitan dengan anggaran modal,


maka diperlukan otorisasi dari direksi. Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai
dengan permintan otorisasi investasi dari pemakaian aktiva tetap yang diajukan
kepada direksi. Setelah otorisasi investasi diberikan oleh direksi, langkah pembelian
aktiva tetap selanjutnya dilakukan melalui system pembelian. Jika aktiva tetap yang
dibeli memerlukan biaya pemasangan, fungsi aktiva tetap mengeluarkan surat
perintah kerja kepada fungsi bengkel untuk pelaksanaan pemasangan aktiva tetap
tersebut. Oleh fungsi akuntansi, biaya pemasangan aktiva tetap diperlukan sebagai
tambahan harga faktur aktiva tetap untuk menghitung harga pokok aktiva tetap yang
dicantumkan dalam kartu aktiva tetap.

14
Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri

Melakukan bagan aliran dokumen system perolehan aktiva tetap melalui


pembangunan yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut: (1) prosedur permintaan
otorisasi investasi, (2) prosedur perintah kerja, (3) prosedur pelaksanaan
pembangunan aktiva tetap, (4) prosedur penerimaan barang, (5) prosedur penempatan
aktiva tetap, (6) prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap.

Dalam bagian aliran dokumen yang memerlukan aktiva tetap mengajukan


surat permintaan otorisasi investasi kepada Direktur Utama untuk memperoleh
otorisasi dilaksanakannya pembangunan aktiva tetap yang telah dicantumkan dalam
anggaran modal. Berdasarkan surat perintah kerja, bagian reparasi dan pemeliharaan
meminta bahan dan suku cadang dari gudang dan memerintahkan kariyawan untuk
mengerjakan pembagunan aktiva tetap. Dissamping itu, berdasarkan bukti permintaan
dan pengeluaran barang gudang dan rekap daftar gaji dan upah, bagian kartu aktiva
tetap mencatat konsumsi bahan dan suku cadang setra jam tenaga kerja ke dalam
surat perintah kerja. Berdasarkan data jumlah harga pokok aktiva tetap yang dihitung
tersebut. Bagian kartu aktiva tetap membuat bukti memorial. Bukti memorial dikirim
ke bagian jurnal untuk dicatat dalam jurnal umum.

Sistem Pengeluaran Modal


Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan
adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat
permintaan otorisasi reparasi dari manajemen puncak. Pelaksanan surat permintaan
otoriasasi reparasi dilakukan berdasarkan dokumen surat perintah kerja. Bagan alir
dokumen sistem pengeluaran modal, yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut:

1) Prosedur permintaan otorisasi investasi


2) Prosedur printah kerja
3) Prosedur pelaksanaan pengeluran modal

15
4) Prosedur penerimaan bahan
5) Prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap

Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap


Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi
depresiasi aktiva tetap yang dihentikan pemakainanya serta laba rugi yang
ditimbulkan sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut. Dokumen
sumber yang dipakai sebagai dasar pencataatan penghentian pemakaian akiva tetap
adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat
permintaan penghentian dan transfer aktiva tetap yang terdiri dari rangkaian prosedur
berikut: 1. Prosedur permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, 2. Prosedur
penghentian pemakaian aktiva tetap, 3. Prosedur pencatatan penghentian pemakaian
aktiva tetap.
Dalam bagan alir dokumen tersebut, bagian yang menggunakan aktiva tetap
mengajukan permintaan penghentian aktiva tetap mengajukan permintaan
penghentian aktiva tetap dengan menggunakan surat permintaan penghentian
pemakaian aktiva tetap kepada Direktur Utama.

Sistem Transfer Aktiva Tetap


Sistem ini dirancang untuk mentransfer aktiva tetap dari satu pusat
pertanggungjawaban kepusat pertanggungjawaban yang lainnya. Dokumen sumber
yang dipakai sebagai dasar pencatatanan transfer aktiva tetap adalah surat permintaan
transfer aktiva tetap. Transfer aktiva tetap ini tidak mengubah harga pokok aktiva
tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan, namun hanya dicatat
data lokasi baru aktiva tetap tersebut didalam kartu aktiva tetap dan tidak ada
pencatatan nilai rupiah dalam transfer aktiva tetap. Oleh karena itu, transaksi transfer
tidak menyangkut pencatatan ke dalam jurnal.

Sistem Revaluasi Aktiva Tetap

16
Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi revaluasi atau penilaian kembali aktiva
tetap. Dokumen yang dipakain sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.
Gambar 16.16 melukiskan bagan alir dokumen sistem revaluasi aktiva tetap, yang
terdiri dari rangkaian prosedur berikut ini:
1) Prosedur permintaan penghentian aktiva tetap
2) Prosedur penghentian pemakaian aktiva tetap
3) Prosedur pencatatan revaluasi aktiva tetap.

SKARAT= Surat keputusan revaluasi aktiva tetap


Gambar 16.16 Sistem Revaluasi Aktiva Tetap

Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap


Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber
yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial. Gambar 16.17

17
melukiskan bagan alir dokumen sistem pencatatn depresiai aktiva tetap, yang terdiri
dari rangkaian prosedur berikut ini:
1) Prosedur pembuatan daftar depresiasi aktiva tetap
2) Prosedur pencatatan depresiasi aktiva tetap

DDAT= Daftar depresiasi aktifa tetap

Gambar 16.17 Sisitem Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap

18
BAB III
PENUTUP

Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat
ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan
kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.

Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan adalah:
Surat Permintaan Otorisasi Investasi, Surat Permintaan Reparasi, Surat Permintaan
Transfer Aktiva Tetap, Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap, Surat
Perintah Kerja, Surat Order Pembelian, Laporan Penerimaan Barang, Faktur dari
Pemasok, Bukti Kas Keluar, Daftar Depresiasi Aktiva Tetap dan Bukti Memorial

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah: Kartu aktiva tetap,
Jurnal umum dan Register bukti kas keluar.

Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan
akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah: Fungsi Pemakaian, Fungsi Riset dan
Pengembangan, Direktur yang bersangkutan, Direktur utama, Fungsi Pembelian,
Fungsi Penerimaan, Fungsi Aktiva Tetap dan Fungsi Akuntansi.

Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap adalah: Sistem
pembelian Aktiva Tetap, Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan
Sendiri, Sistem Pengeluaran Modal, Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap,
Sistem Transfer Aktiva Tetap, Sistem Revaluasi Aktiva Tetap, dan Sistem Pencatatan
Depresiasi Aktiva Tetap.
Unsur pengendalian intern dalam system akuntansi aktiva tetap terdiri dari
Organisasi, Sistem Otorisasi, Prosedur Pencatatan, dan Praktik yang sehat.

19

Anda mungkin juga menyukai