Anda di halaman 1dari 17

MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN

SYARIAH INFAK/SEDEKAH

PSAK 109 :
AKUNTANSI ZAKAT DAN
INFAK/SEDEKAH
Gustani, SEI.,M.Ak.,SAS

Riwayat PSAK 109

DITERBITKAN
Mengatur pengakuan,
pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan transaksi zakat
dan infak/sedekah

EFEKTIF PENGESAHAN
1 Jan 2012 6 April 2010

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 1
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

PENDAHULUAN
Tujuan – Ruang Lingkup – Definisi - Karakteristik

Ruang Lingkup
 Pernyataan ini berlaku untuk amil yang
menerima dan menyalurkan zakat dan
infak/sedekah
 Amil merupakan organisasi pengelola
zakat yang pembentukannya dimaksudkan
untuk mengumpulkan dan menyalurkan
zakat dan infak/sedekah.
 Pernyataan ini tidak berlaku untuk entitas
syariah yang menerima dan menyalurkan
dan infak/sedekah tetapi bukan sebagai
kegiatan utamanya. Entitas syariah
tersebut mengacu kepada PSAK 101 :
Penyajian Laporan Keuangan Syariah
4

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 2
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

Defenisi

Harta wajib dikeluarkan oleh muzakki


sesuai dengan ketentuan syariah untuk
diberikan kepada yang berhak
menerimanya (mustahik)

Harta yang diberika secara sukarela


oleh pemiliknya, baik yang
peruntukannya ditentukan maupun
tidak ditentukan

Jenis Dana pada Dana yang berasal


dari penerimaan dari
Lembaga Zakat infak/sedekah
DANA
INFAK

Bagian amil atas dana zakat


dan infak/sedekah serta
dana lain yang oleh
pemberinya diperuntukan DANA
bagi amil. Dana amil Dana yang berasal
digunakan untuk DANA DANA dari penerimaan zakat
pengelolaan amil. AMIL ZAKAT

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 3
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

MUZAKKI MUSTAHIK
“Individu muslim yang secara “Orang atau entitas yang berhak
syariah wajib membayar atau menerima zakat”.
menunaikan zakat”

Fakir
Amil
Miskin

Ibnu Sabil Riqab

Fisabilillah Gharim

Muallaf

Karakteristik – PSAK 109


 Zakat merupakan kewajiban syariah yang harus diserahkan
oleh muzakki kepada mustahik, baik melalui amil maupun
secara langsung. Ketentuan zakat mengatur mengenai
persyaratan nishab, haul periodeik maupun tidak periodeik,
tarif zakat (qadar), dan peruntukannya.
Zakat dan  Infak/sedekah merupakan donasi sukarela, baik ditentukan
Infak/sedekah maupun tidak ditentukan peruntukannya oleh pemberi
infak/sedekah

 Dalam hal mustahik yang sangat memerlukan kebutuhan


dasarnya, misal fakir miskin, sudah tidak ada lagi, dana zakat
dapat diinvestasikan atau ditangguhkan untuk tidak
disalurkan.
Investasi dana
zakat
8

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 4
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
ZAKAT

PENERIMAAN ZAKAT
10. Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau aset nonkas
diterima.
11. Zakat yang diterima dari muzakki diakui sebagai penambah
dana zakat sebesar :
(a) Jumlah yang diterima, jika dalam bentuk kas
(b) Nilai wajar, jika dalam bentuk nonkas.
12. Penentuan nilai wajar aset nonkas yang diterima menggunakan harga
pasar. Jika harga pasar tidak tersedia, maka dapat menggunakan metode
penentuan nilai wajar lainnya sesuai dengan SAK yang relevan.

Contoh :
Pada 19 Juni 2019, LAZ Amal Sejahtera menerima dana zakat berupa Kas Rp 150, dan Aset
Non- kas Rp 100,
Jurnal :

19/6/19 Db. Kas Rp 150


Db. Aset non Kas Zakat Rp 100
Kr. Penerimaan Zakat Rp 250
10

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 5
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

MUZAKKI MENENTUKAN MUSTAHIK


13. Jika muzaki menentukan mustahik yang
menerima penyaluran zakat melalui amil, maka
tidak ada bagian amil atas zakat yang diterima.
Amil dapat memperoleh ujrah atas kegiatan
penyaluran tersebut. Ujrah ini berasal dari
muzaki, di luar dana zakat. Ujrah tersebut diakui
sebagai penambah dana amil.

Contoh :
Pada 20 Juni 2019, LAZ Amal Sejahtera menerima dana zakat Rp 200 untuk disalurkan ke
korban bencana Palu. Atas penyaluran tersebut LAZ mandapat ujroh Rp 50
Jurnal :
20/6/19 Db. Kas Rp 250
Kr. Penerimaan zakat Rp 200
Kr. Penerimaan Ujroh Amil Rp 50
11

PENURUNAN NILAI ASET ZAKAT


14. Jika terjadi penurunan nilai aset zakat nonkas, maka
jumlah kerugian yang ditanggung diperlakukan sebagai
pengurang dana zakat atau pengurang dana amil
bergantung pada penyebab kerugian tersebut.
14. Penurunan nilai aset zakat diakui sebagai :
(a) Pengurang dana zakat, jika tidak disebabkan oleh kelalaian amil
(b) Kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh kelalaian amil.
Contoh :
Pada 30 Juni 2019, Aset non Zakat mengalami penurunan nilai karena bukan kelalaian amil
Rp 15, sedang karena kelalaian amil Rp 5

Jurnal :
30/6/19 Db. Kerugian penurunan aset zakat (dana zakat) Rp 15
Db. Kerugian penurunan aset zakat (dana amil) Rp 5
Kr. Aset nonkas Zakat Rp 20
12

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 6
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

PENYALURAN ZAKAT
16. Zakat yang disalurkan kepada mustahik, termasuk amil, diakui
sebagai pengurang dana zakat sebesar :
(a) Jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas
(b) Jumlah tercatat, jika dalam bentuk aset nonkas
17. Efektifitas dan efisiensi pengelolaan zakat bergantung pada profesionalisme amil.
Dalam konteks ini, amil berhak mengambil bagian dari zakat untuk menutup biaya
operasional dalam rangka melaksanakan fungsinya sesuai dengan kaidah atau prinsip
syariah dan tata kelola organisasi yang baik.
18. Penentuan jumlah atau presentase bagian untuk masing-masing mustahik ditentukan
oleh amil sesuai dengan prinsip syariah, kewajaran, etika, dan ketentuan yang berlaku
yang dituangkan dalam bentuk kebijakan amil
Contoh :
Pada 5 Juli 2019, LAZ Amal Sejahtera menyalurkan dana zakat untuk fakir miskin Rp 100
Jurnal :

5/7/19 Db. Penyaluran zakat – Fakir Miskin Rp 100


Kr. Kas Rp 100
13

BEBAN PENGHIMPUANAN DAN PENYALURAN

19. Beban penghimpunan dan penyaluran


zakat harus diamil dari porsi amil. Amil
dimungkinkan untuk meminjam dana
zakat dalam rangka menghimpun zakat.
Pinjaman ini sifatnya jangka pendek dan
tidak boleh melebihi satu periode (haul

Contoh :
Pada 6 Juli 2019, dikeluarkan biaya Iklan zakat sebesar Rp 70

Jurnal :
6/7/19 Db. Beban Iklan (Dana Amil) Rp 70
Kr. Kas Rp 70
14

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 7
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

BAGIAN AMIL

20. Bagian dana zakat yang disalurkan


untuk amil diakui sebagai penambah
dana amil

Contoh :
Pada 15 Juli 2019, dialokasikan dana zakat untuk amil sebesar Rp 125

Jurnal :

15/7/19 Db. Penyaluran zakat – Amil Rp 125


Kr. Bagian amil dari dana zakat Rp 125

15

PENYALURAN MELALUI AMIL LAIN


21. Zakat telah disalurkan kepada mustahik nonamil jika sudah
diterima oleh mustahik nonamil tersebut. Zakat yang disalurkan
melalui amil lain, tetapi belum diterima oleh mustahik nonamil,
belum memenuhi pengertian zakat telah disalurkan. Amil
tersebut tidak berhak mengambil bagian dari dana zakat,
namun dapat memperoleh ujrah dari amil sebelumnya. Dalam
keadaan tersebut, zakat yang disalurkan diakui sebagai
piutang penyaluran, sedangkan bagi amil yang menerima
diakui sebagai liabilitas penyaluran. Piutang penyaluran dan
liabilitas penyaluran tersebut akan berkurang ketika zakat
disalurkan secara langsung kepada mustahik nonamil.
Contoh :
Pada 20 Juli 2019, disalurkan dana zakat melalui amil lain untuk korban bencana sebesar Rp
200
Jurnal :
20/7/19 Db. Piutang penyaluran dana zakat Rp 200
Kr. Kas Rp 200
16

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 8
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

DENGAN KEHARUSAN PENGEMBALIAN


Ex : Investasi/dana bergulir

22. Dana zakat yang diserahkan kepada


mustahik nonamil dengan keharusan untuk
mengembalikanya kepada amil, belum diakui
sebagai penyaluran

Contoh :
Pada 23 Juli 2019, diinvestasikan dana zakat dalam bentuk berharga syariah sebesar Rp 5

Jurnal :
23/7/19 Db. Investasi dana zakat Rp 5
Kr. Kas Rp 5

17

ASET KELOLAAN ZAKAT


23. Dana zakat yang disalurkan dalam bentuk perolehan aset tetap (aset kelolaan),
misalnya ruamh sakit, sekolah, mobil ambulan, dan fasilitas umum lain, diakui
sebagai :
(a) Penyaluran zakat seluruhnya jika aset tersebut diserahkan untuk
dikelola kepada pihak lain yang tidak dikendalikan amil.
(b) Penyaluran secara bertahap jika aset tetap tersebut masih dalam
pengendalian amil atau pihak lain yang dikendalikan amil.
Penyaluran secara bertahap diukur sebesar penyusutan aset tetap
tersebut sesuai dengan pola pemanfaatannya.
Contoh :
Pada 10 Juli 2019, dibeli ambulan dari dana zakat yang digunakan untuk layanan fakir miskin
sebesar Rp 150, umur ekonomis 5 tahun
a. Jurnal saat pembelian aset
10/7/19 Db. Aset Kelolaan Zakat Rp 150
Kr. Kas Rp 150
b. Jurnal saat penyusutan (150 : 60 bln = 2,5)
31/7/19 Db. Beban penyusutan aset kelolaan zakat Rp 2,5
Kr. Akum. Peny. Aset kelolaan zakat Rp 2,5
18

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 9
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
INFAK / SEDEKAH
INFAK / SEDEKAH

19

PENERIMAAN INFAK/SEDEKAH
24. Infak/sedekah yang diterima diakui sebagai penambah dana
infak/sedekah terikat atau tidak terikat sesuai dengan tujuan pemberi
infak/sedekah sebesar :
(a) Jumlah yang diterima, jika dalam bentuk kas
(b) Nilai wajar, jika dalam bentuk nonkas.
25. Penentuan nilai wajar aset nonkas yang diterima menggunakan harga pasar. Jika harga
pasar tidak tersedia, maka dapat menggunakan metode penentuan nilai wajar lainnya
sesuai dengan SAK yang relevan.
26. Infak/sedekah yang diterima dapat berupa kas atau aset nonkas. Aset nonkas dapat berupa
aset lancar atau tidak lancar.
Contoh :
Pada 2 Agust 2019, LAZ Amal Sejahtera menerima dana infak sedekah berupa Kas Rp 250,
dan Aset Non- kas Rp 300,
Jurnal :
2/8/19 Db. Kas Rp 250
Db. Aset non Kas infak/sedekah Rp 300
Kr. Penerimaan infak sedekah Rp 550
20

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 10
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

ASET LANCAR DAN TIDAK LANCAR


27. Aset tidak lancar yang diterima dan diamanahkan untuk dikelola
oleh amil diukur sebesar nilai wajar saat penerimaan dan diakui
sebagai aset tidak lancar infak/sedekah. Penyusutan dari aset
tersebut diperlakukan sebagai pengurang dana infak/sedekah
terikat jika penggunaannya atau pengelolaan aset tersebut
sudah ditentukan oleh pemberi.
28. Amil dapat pula menerima aset nonkas yang dimaksudkan oleh
pemberi untuk segera disalurkan. Aset seperti ini diakui sebagai aset
lancar. Aset ini dapat berupa bahan habis pakai, seperti bahan
makanan atau aset yang memiliki umur ekonomi panjang, seperti
mobil untuk ambulan.
29. Aset nonkas lancar dinilai sebesar nilai perolehan, sedangkan aset
nonkas tidak lancar dinilai sebesar nilai wajar sesuai SAK yang
relevan.
21

PENURUNAN NILAI ASET TIDAK LANCAR


30. Penurunan nilai aset infak/sedekah tidak lancar diakui sebagai :
(a) Pengurang dana infak/sedekah, jika tidak disebabkan oleh
kelalaian amil
(b) Kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh
kelalaian amil.

31. Dalam hal amil menerima infak/sedekah dalam bentuk aset nonkas tidak lancar yang
dikelola oleh amil, maka aset tersebut dinilai sesuai dengan SAK yang relevan

Contoh :
Pada 30 agust 2019, Aset non kas infak/sedekah mengalami penurunan nilai karena bukan
kelalaian amil Rp 15, sedang karena kelalaian amil Rp 5

Jurnal :
30/6/19 Db. Kerugian penurunan aset infak (dana zakat) Rp 15
Db. Kerugian penurunan aset infak (dana amil) Rp 5
Kr. Aset nonkas Infak Rp 20
22

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 11
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

INVESTASI DANA INFAK/SEDEKAH


32. Dana infak/sedekah sebelum disalurkan dapat
dikelola dalam jangka waktu sementara untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Hasil dana
pengelolaan diakui sebagai penambah dana
infak/sedekah.

Contoh :
Pada 15 Agust 2019, diinvestasikan dana indafk/sedekah dalam bentuk berharga syariah
sebesar Rp 50

a. Jurnal saat dana infak/sedekah di investasikan


15/8/19 Db. Investasi dana infak/sedekah Rp 50
Kr. Kas Rp 50

b. Jurnal saat memperoleh hasil investasi


15/9/19 Db. Kas Rp 5
Kr. Hasil penempatan dana infak/sedekah Rp 5
23

PENYALURAN INFAK/SEDEKAH
33. Penyaluran dana infak/sedekah diakui sebagai
pengurang dana infak/sedekah sebesar :
(a) Jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas
(b) Nilai aset tercatat aset yang diserahkan, jika dalam
bentuk aset nonkas

Contoh :
Pada 20 Agust 2019, LAZ Amal Sejahtera menyalurkan dana infak/sedekah untuk program
beasiswa Rp 100

Jurnal :
20/8/19 Db. Penyaluran Infak/sedekah – Beasiswa Rp 100
Kr. Kas Rp 100
24

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 12
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

BAGIAN AMIL
34. Bagian dana infak/sedekah yang disalurkan
untuk amil diakui sebagai penambah dana
amil
35. Penentuan jumlah atau persentase bagian untuk
para penerima infak/sedekah ditentukan oleh amil
sesuai dengan prinsip syariah, kewajaran, dan
etika yang dituangkan dalam bentuk kebijakan
amil

Contoh :
Pada 15 Agust 2019, dialokasikan dana infak/sedekah untuk amil sebesar Rp 125

Jurnal :
15/7/19 Db. Penyaluran infak/sedekah – Amil Rp 125
Kr. Bagian amil dari dana infak/sedekah Rp 125

25

PENYALURAN MELALUI AMIL LAIN

36. Penyaluran infak/sedekah oleh amil


kepada amil lain merupakan penyaluran
yang mengurangi dana infak/sedekah jika
amil tidak akan menerima kembali aset
infak/sedekah yang disalurkan tersebut.

Contoh :
Pada 20 Agust 2019, disalurkan dana infak/sedekah melalui amil lain untuk korban bencana
sebesar Rp 200

Jurnal :
20/8/19 Db. Piutang penyaluran dana Infak/sedekah Rp 200
Kr. Kas Rp 200
26

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 13
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

PENYALURAN DALAM BENTUK DANA BERGULIR


37. Penyaluran infak/sedekah kepada
penerima akhir dalam skema dana bergulir
dicatat sebagai piutang infak/sedekah
bergulir dan tidak mengurnagi dana
infak/sedekah

Contoh :
Pada 21 Agust 2019, disalurkan dana infak/sedekah dalam bentuk program dana bergulir
untuk PKL sebesar Rp 200

Jurnal :
21/8/19 Db. Piutang dana bergulir Rp 200
Kr. Kas Rp 200
27

PENYAJIAN Amil menyajikan dana zakat, dana


infak/sedekah, dan dana amil secara
terpisah dalam laporan posisi keuangan

LAZ “A”
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET LIABILITAS

DANA ZAKAT

DANA INFAK/SEDEKAH

DANA AMIL

28

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 14
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

(a) Kebijakan penyaluran zakat, seperti penentuan skala prioritas


penyaluran zakat dan mustahik nonamil
(b) Kebijakan penyaluran zakat untuk amil dan mustahik nonamil,
seperti persentase pembagian, alasan, dan konsistensi
kebijakan.
(c) Metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan
zakat berupa aset nonkas.
(d) Rincian jumlah penyaluran dana zakat untuk masing-masing
PENGUNGKAPAN

mustahik
(e) Penggunaan dana zakat dalam bentuk aset kelolaan yang masih
dikendalikan oleh amil atau pihak lain yang dikendalikan amil, jika
ZAKAT

ada, diungkapkan jumlah dan persentase terhadap seluruh


penyaluran dana zakat serta alasannya
(f) Hubungan pihak-pihak berelasi antara amil dan mustahik yang
meliputi :
(i) Sifat hubungan
(ii) Jumlah dan jenis aset yang disalurkan
(iii) Presentase dari setiap aset yang disalurkan tersebut dari total
penyaluran zakat selama periode
29

(a) Kebijakan penyaluran infak/sedekah, seperti penentuan skala prioritas penyaluran


infak/sedekah dan penerima infak/sedekah
(b) Kebijakan penyaluran infak/sedekah untuk amil dan nonamil, seperti persentase
pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan.
(c) Metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan infak/sedekah
berupa aset nonkas.
(d) Keberadaan dana infak/sedekah yang tidak langsung disalurkan tetapi dikelola
terlebih dahulu, jika ada, diungkapkan jumlah dan persentase dari seluruh
penerimaan infak/sedekah selama periode pelaporan serta alasannya
PENGUNGKAPAN
INFAK/SEDEKAH

(e) Hasil yang diperoleh dari pengelolaan yang dimaksud di huruf (d) diungkapkan
secara terpisah.
(f) Penggunaan dana infak/sedekah menjadi aset kelolaan, jika ada, diungkapkan
jumlah dan persentase terhadap seluruh penggunaan dana infak/sedekah serta
alasannya.
(g) Rincian dana infak/sedekah berdasarkan peruntukanya, terikat dan tidak terikat
(h) Hubungan pihak-pihak berelasi antara amil dan penerima infak/sedekah yang
meliputi :
(i) Sifat hubungan
(ii) Jumlah dan jenis aset yang disalurkan
(iii) Presentase dari setiap aset yang disalurkan tersebut dari total penyaluran
infak/sedekah selama periode
30

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 15
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

Soal Latihan

31

Berikut ini adalah transaksi LAZ Amal Sejahtera selama bulan Juli 2019 :
Tanggal Transaksi
1 Menerima zakat maal dari Abdullah sebesar Rp 2.500.000,
3 Menerima zakat profesi dari Ahmad sebesar Rp 7.500.000
4 Menerima infak/sedekah sebesar Rp 20.000.000
5 Menerima sumbangan berupa 1 unit Motor Operasional Amil dari PT Aman Makmur senilai Rp
18.500.000
10 Dikeluarkan dana zakat untuk fakir miskin sebesar Rp 5.000.000
11 Menerima zakat sebesar Rp 30.000.000
15 Dikeluarkan dana infak/sedekah untuk program dana bergulir sebesar Rp 10.000.000

17 Menerima infak/sedekah Rp 3.500.000 dan zakat Rp 30.000.000


20 Menyalurkan dana zakat melalui amil lain untuk diserahkan ke mustahik di Palu sebesar Rp
25.000.000
25 Dikeluarkan dana untuk gaji amil Rp 15.000.000
26 Menerima dana zakat rp 30.000.000 dan dana infak/sedekah Rp 50.000.000

Catatan : (a) Hak amil atas dana zakat 12,5% dan atas dana infak/sedekah 15%. (b) Umur
ekonomi motor 5 tahun
Diminta : Buatlah jurnal umum, jurnal penyesuaian, buku besar dan laporan keuangan
(Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Perubahan Dana ) 32

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 16
MODUL PELATIHAN AKUNTANSI PSAK 109 : AKUNTANSI ZAKAT DAN
SYARIAH INFAK/SEDEKAH

Thanks!
Any questions?
You can find me at:
08235790905
gustani.sas@gmail.com
www.gustani.blogspot.com

33

GUSTANI, SEI.,M.AK.,SAS 17

Anda mungkin juga menyukai