Daftar isi ................................................................................................................. 1
BAB I Ringkasan..................................................................................................... 2
A. Pengertian Penjualan Angsuran................................................................... 2
B. Jaminan Bagi Pihak Penjual......................................................................... 3
C. Metode Penetapan Laba Kotor Pada Penjualan Cicilan.............................. 3
D. Metode Penjualan........................................................................................ 4
1. Penjualan Harta Benda Tak Gerak dengan Dasar Cicilan....................... 5
2. Penjualan Barang Dagangan Berdasarkan Penjualan Cicilan.................. 7
E. Penyusutan Laporan Keuangan Pada Penjualan Angsuran....................... 10
F. Penjualan Angsuran dengan Tukar Tambah (Trade In)............................. 11
G. Bunga Atas Kontrak Penjualan.................................................................. 10
1. Bunga bersklala atas saldo pokok yang terhutang antara periode
cicilan................................................................................................... 12
2. Bunga berkala atas masing masing cicilan yang jatuh tempo............... 13
3. Pembayaran berkala dalam jumlah yang sama,yang menyatakan
bunga dan saldo pokok........................................................................ 14
4. Bunga berkala yang dihitung atas pokok awal.................................... 14
D. METODE CICILAN
Pada penggunaan metode cicilan dalam perkiraan, maka selisih antara harga jual kontrak
dengan harga pokok penjualan dicatat sebagai laba kotor yang ditangguhkan. Saldo ini
ditetapkan sebagai pendapatan yang secara berkala membandingkan periode penagihan uang kas
terhadap harga jual. Penagihan laba kotor, pada dasarnya menyatakan penangguhan hasil
penjualan yang disertai dengan pangguhan harga pokok penjualan, yang berkaitan dengan hasil
penjualan seperti itu. Penangguhan laba kotor dapat menyatakan penangguhan biaya yang
dikeluarkan dalam promosi penjualan cicilan.
Walaupun biaya barang dagangan dipandang sebagai nilai aktiva yang dapat
dikompensasi untuk tahun berikutnya, namun biaya penjualan dan administrasi secara umum
tidak dapat dibuat untuk nilai seperti itu. Kesulitan yang serius akan kita jumpai dalam memilih
biaya yang harus ditangguhkan dan dalam menentukan prosedur pembebanan yang harus
ditempuh dalam penggunaan penangguhan tersebut.
Metode cicilan yang melaporkan laba kotor dapat digunakan untuk tujuan pajak
penghasilan dalam harta benda tidak bergerak pribadi oleh agen-agen penjual secara teratur
melakukan rencana penjualan cicilan. Wajib pajak yang menerima pembayaran yang rendah
setelah pajak untuk tahun dimana penjualan itu terjadi dapat menggunakan metode dalam
melaporkan kasual harta benda tak bergerak pribadi yang keuntungan atas penjualan yang lain
daripada persediaan dan atas penjualan atau penempatan harta benda tak bergerak nyata,
biayanya tidak dapat ditangguhkan untuk tujuan pajak.
2. Penjualan
Barang Dagangan Berdasarkan Penjualan Cicilan.
Prosedur yang digunakan dalam Akuntansi untuk penjualan barang dangan berdasarkan
cicilan sama dengan prosedur yang diilustrasikan di atas tadi. Dalam mencatat transaksi perlu
dibedakan antara penjualan regular (biasa) dan penjualan cicilan dan, di samping itu kita perlu
memberikan data-data lainnya untuk mencapai laba kotor yang ditentukan sebagai akibat dari
penagihan atas perkiraan ciciclan.
Penjualan cicilan tahun 1986 dan tahun1985 dilakukan dengan tingkat laba kotor masing
masing sebesar 38% dan 35%. Pada tanggal 1 januari 1987, dengan piutang usaha cicilan tahun
1986 sebesar $60.000 yang masih ada,melaporkan laba kotor yang ditangguhkan sebesar 35%
dari jumlah ini, yakni sebesar $22.800,dengan piutang usaha cicilan tahun 1985 yang berjumlah
sebesar $20.000,melaporkan laba kotor yang ditangguhkan sebesar 35% dari jumlah ini atau
sebesar $7000.
Transaksi dan ayat jurnal untuk Kelton sales Co. Yang bekaitan dengan penjualan biasa
dan penjualan cicilan tahun 1987 adalah sebagai berikut :
(7) Untuk mencatat laba kotor yang direalisasi Laba kotor yang ditangguhkan
sebagai akibat dari penagihan atas piutang Atas penjualan cicilan tahun
usaha cicilan tahun 1987,1986 dan 1985 1987....$32.000
sbb: Laba kotor yang ditangguhkan
Piutang usaha cicilan tahun 1987. Atas penjualan cicilan tahun
40% dari $80.000.......... $32.000 1986....$15.200
Pitang usaha cicilan tahun 1986 Laba kotor yang ditangguhkan
38% dari $40.000...........$15.200 Atas penjualan cicilan tahun 1985....$5.250
Piutang usaha cicilan tahun 1985 Laba kotor yang ditangguhkan
35% dari $15.000..........5.25 Atas penjualan cicilan tahun 1985-
1987....$52.450
Pembayaran berkala dalam jumlah yang sama,yang menyatakan bunga dan saldo pokok
apabila pembayaran berkala harus sama jumlahnya dan menyatakan bunga atas pokok yang
belum dibayar srta jumlah yang harus ditetapkan pada pokok, maka pembayaran dalam jumlah
yang sama diperoleh dengan menghitung akrual. Dengan menggunakan tabel aktuarial dapat kita
tetapkan, bahwa kewajiban sebesar $300 dengan bunga akrual sebesar 12% dipenuhi dengan 6
kali pembayaran cicilan bukanan @$51,76.
Pembayaran harus digunakan lebih dulu untuk bunga akrual atas pokok sampai dengan tanggal
pembayaran dan kemudian digunakan pada pengurangan dalam jumlah pokok yang terutang.
Meskipun masing masing dari ketiga metode yang pertama itu menghasilkan bunga 12% per
tahun, namun metode ke empat diatas ini menghasilkan beban bunga efektif yang sebenarnya
lebih daripada 2kali lipat tingkat 125. Sementara itu jumlah rata rata yang terhutang selama masa
laku kontrak penjualan cicilan sebesar $175 {$300 ditambah $50 dibagi 21}. Beban bunga untuk
periode 6 bulan berjumlah $24,yang menghasilkan suku bunga mendekati 27% ($48 bunga per
tahun dibagi $175 jumlah rata rata yang terhutang).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. JAMINAN BAGI PIHAK PENJUAL
Dengan periode penagihan yang berkisar sampai 3 tahun atas penjualan harta benda tak-
gerak pribadi, pihak penjual biasanya berusaha melindungi diri dan memperoleh jaminan kalau
pihak pembeli gagal untuk menyelesaikan pembayaran menurut kontrak. Jika harta benda tak-
gerak pribadi dijual, maka risiko kerugian karena kegagalan pihak pembeli menyelesaikan
kontrak dapat diminimisasi dengan pemilikan kembali atas harta benda tersebut. Dalam upaya
untuk mengurangi atau menghindari kerugian pemilikan kembali, pihak penjual harus
mempertimbangkan tindakan pencegahan sebagai berikut:
(1) Uang muka yang ditetapkan harus cukup besar untuk menutup penurunan nilai barang karena
perubahannya dari barang “baru” menjadi barang “bekas”.
(2) Periode pembayaran cicilan harus tidak terlalu lama atau panjang, sebaiknya tiap bulan.
(3) Pembayaran cicilan berkala tidak harus melebihi penurunan nilai barang yang terjadi di antara
pembayaran berkala. Apabila nilai barang ini melebihi saldo kontrak yang belum dibayar, maka
pihak pembeli segan untuk tidak memenuhi kontrak.
C. METODE CICILAN
Pada penggunaan metode cicilan dalam perkiraan, maka selisih antara harga jual kontrak
dan harga pokok penjualan dicatat sebagai laba kotor yang ditangguhkan. Dengan kata lain,
prosentase laba kotor awal atas penjualan diperhitungkan pada penagihan berkala untuk
menentukan jumlah yang harus ditetapkan sebagai pendapatan. Penagihan laba kotor, pada
dasarnya menyatakan penangguhan hasil penjualan yang disertai dengan penangguhan harga
pokok penjualan, yang berkaitan dengan hasil penjualan seperti itu. Penangguhan laba kotor
dapat menyatakan penangguhan biaya yang dikeluarkan dalam promosi penjualan cicilan.
Metode cicilan yang melaporkan laba kotor dapat digunakan untuk tujuan pajak penghasilan
dalam harta benda tak-gerak pribadi, oleh agen-agen penjual yang secara teratur melakukan
rencana penjualan cicilan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penjualan angsuran adalah penjualan barang atau jasa yang dilaksanakan dengan
perjanjian dimana pembayaran dilakukan secara bertahap atau berangsur. Biasanya pada saat
barang atau jasa diserahkan kepada pembeli, penjual menerima uang muka (down payment)
sebagai pembayaran pertama dan sisanya diangsur dengan beberapa kali angsuran. Dan di dalam
penjualan angsuran barang-barang dagangan mempunyai ketentuan sebagai berikut:
1) Pembayaran Uang Muka
2) Pembayaran Angsuran
Pada penggunaan metode cicilan dalam perkiraan, maka selisih antara harga jual kontrak
dan harga pokok penjualan dicatat sebagai laba kotor yang ditangguhkan. Dalam penjualan
cicilan, perusahaan akan menerima barang tukar tambah sebagai pembayaran sebagian atas
kontrak penjualan cicilan baru. Jika jumlah yang ditetapkan atas barang yang ditukarkan,
merupakan nilai yang akan memungkinkan perusahaan merealisasikan laba kotor normal atas
penjualannya kembali, maka tidak akan timbul masalah khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Baker, Richard E, dkk. 2006. Advance Financial Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan) Buku 2
Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.
Baker, Richard E., dkk. 2017. Akuntansi Keuangan Lanjutan Buku 2 Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Beams, Floyed A. dan Amir Abadi Jusuf. 2000. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia Buku
2. Jakarta: Salemba Empat.
Darmaji, Stevanus Hadi dan Yualiawati Tan. 2005. Akuntansi Lanjutan Sebuah Perspektif
Indonesia. Malang: Bayumedia Publishing.
Drebin, Allan R. 1991. Advanced Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan). Jakarta: Erlangga.
Yunus, Hadori. 2013. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Yogyakarta : BPFE
Posting Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Saham
Saham Saham dapat di artikankan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (Badan Usaha) dalam suatu
Perusahaan atau Perseroan Terb...
Telusuri
Beranda
MENGENAI SAYA
R Sri Subekti
Lihat profil lengkapku
Laporkan
Penyalahgunaan
ARSIP BLOG
► 2020 (5)
▼ 2019 (12)
o ▼ Desember (12)
5 Cara Membuat Startup Sederhana
METODE PENELITIAN:Pengertian,Tujuan,Jenis
Makalah Penggabungan usaha mata kuliah Akuntansi A...
Mata kuliah Akuntansi Penggabungan Usaha Makalah P...
Makalah “Aspek Keperilakuan Pada Penganggaran Moda...
Makalah Kepemimpinan mata kuliah : Kewirausahaan
Makalah Resiko Wirausaha Mata kuliah : Kewirausaha...
Makalah Penerapan Teori Dalam Penelitian Kuantitat...
Resume Penjualan Cicilan Mata kuliah : Akuntansi A...
Makalah Struktur Modal Mata kuliah : Manajemen Keu...
Makalah Pengangguran dan kemiskinan di indonesia M...
Makalah Konflik dan Stres Mata kuliah : Perilaku O...