2011
MATERI III
MODAL DISETOR
A. UNSUR
C. PENGGOLONGAN
SAHAM
BERDASARKAN
HAK
PEMILIKAN
(Dewi
2011
Tgl
3/3/02
Debit
Kredit
275.000
250.000
25.000
1/4/02
Debit
Kredit
275.000
275.000
2011
2). Mengembalikan jumlah pembayaran yang sudah diterima setelah dikurangi dengan
jumlah tertentu
3). Jumlah yang sudah diterima tidak dikembalikan ke pemesan melainkan diakui
sebagai unsure penambah modal dari pembatalan penjualan saham.
4). Menyerahkan saham yang nilainya sesuai dengan pembayaran yang telah diterima
Contoh: Saham Diterbitkan Melalui Pesanan
(Harnanto, 2004 : 193 194)
PT JEC didirikan pada awal triwulan-4 tahun 2002, dengan otorisasi untuk menerbitkan saham
biasa sebanyak 100.000 lembar nominal @ Rp.10.000. Berikut adalah ikhtisar transaksi yang
terjadi dalam hubungannya dengan penerbitan dan penjualan saham-saham tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2002.
(1)
Tanggal 1 s/d 30 November, diterima pesanan saham sebanyak 50.000 lembar dengan
harga @ Rp.12.500 per saham. Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, atas
pesanan saham tersebut diterima pembayaran uang muka 50%, sedang sisanya akan
dibayar dalam jangka waktu 60 hari.
(2)
Tanggal 1 s/d 31 Desember, diterima pembayaran dari para pemesan saham sebagai
pelunasan atas saham yang dipesan sebanyak 25.000 lembar, dan sertifikat saham
diserahkan kepada pemesan.
Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi terkait dengan penerbitan
saham tersebut, dan efeknya terhadap saldo rekening-rekening eukitas atau hak-hak pemegang
saham pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut :
Tgl
1-30/11/02
1-31/12/02
Debit
Kredit
312.500.000
312.500.000
500.000.000
125.000.000
156.250.000
156.250.000
250.000.000
250.000.000
EKUITAS
Modal Disetor:
Saham Biasa (100.000 lembar diotorisasi; 25.000 lembar beredar)
Dipesan sebanyak 25.000 lembar
Modal Disetor-Agio Saham
Jumlah
Krg: Piutang Pemesan Saham
Jumlah Modal Disetor
250.000.000
250.000.000
125.000.000
625.000.000
156.250.000
468.750.000
1-31/1/03
Debit
Kredit
50.000.000
12.500.000
31.250.000
31.250.000
(2) Uang muka pesanan saham yang dibatalkan minus penurunan harga atau biaya penjualan
saham dikembalikan kepada pemesan
3
Endra M. Sagoro (endra_ms@uny.ac.id)
2011
Diumpamakan pesanan saham sebanyak 5.000 lembar yang dibatalkan dapat dijual kembali
dengan harga @ Rp11.250, sehingga terdapat penurunan harga sebesar Rp.1.250 per saham atau
sebesar seluruhnya Rp.6,25 juta (5.000 x Rp.1.250). Sebagai akibatnya, maka hanya uang muka
sebesar Rp.25 juta (Rp.31,25 juta Rp.6,25 juta) dikembalikan kepada pemesan saham.
Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pembatalan pesanan dan penjualan
kembali saham tersebut adalah sebagai berikut :
Tgl
1-31/03
Debit
50.000.000
12.500.000
56.250.000
6.250.000
25.000.000
Kredit
31.250.000
31.250.000
50.000.000
12.500.000
25.000.000
(3) Uang muka pesanan saham yang dibatalkan tidak dikembalikan atau disita
Uang muka pesanan saham yang disita diakui sebagai Tambahan Modal Disetor-Uang Muka
Pesanan Saham Dibatalkan sebagai berikut :
Tgl
1-31/03
(4)
Debit
Kredit
50.000.000
12.500.000
31.250.000
31.250.000
Sertifikat saham dalam jumlah yang ekuivalen dengan uang muka pesanan diserahkan
kepada pemesan.
Tgl
1-31/03
Debit
Kredit
50.000.000
6.250.000
31.250.00
25.000.000
Jumlah Saham
50.000 lembar
100.000 lembar
150.000 lembar
Jumlah
Nilai
Nominal
10.000
5.000
1.000
Harga
Pasar
12.500
7.500
2.500
Jumlah
Harga Pasar
625.000.000
750.000.000
375.000.000
1.750.000.000
4
Endra M. Sagoro (endra_ms@uny.ac.id)
2011
Dengan metode jumlah relatif harga pasar, penerimaan kas sebesar Rp.1.575 juta diakolasikan
kepada setiap jenis sekuritas saham sebagai berikut (dalam ribuah rupiah).
Sekuritas Saham
Kalkulasi
0,90 x Rp.625 jt
0,90 x Rp.750 jt
0,90 x Rp.375 jt
0,90 x Rp.1.750jt
Nilai
Nominal
500.000
500.000
150.000
1.150.000
Harga Jual
562.500
675.000
337.500
1.575.000
Agio Saham
62.500
175.000
187.500
425.000
Berdasar hasil alokasi harga jual kepada setiap jenis sekuritas saham tersebut di atas, maka ayat
jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi penjualan saham dengan harga tergabung pada
tanggal 1 Apri 2003 adalah sebagai berikut (rupiah dalam ribuan).
Tgl
Debit
1/4/02
1.575.000
Kredit
500.000
500.000
150.000
62.500
175.000
187.500
1/4/04
Tanah
Debit
Kredit
25.000.000
20.000.000
5.000.000
Akan tetapi, apabila harga pasar tanah dapat ditentukan sebesar Rp.22,5 juta, sedang saham
perusahaan tidak ada harga pasarnya, maka harga pasar tanah harus dipakai sebagai dasar
pengukuran dan pencatatan transaksi pertukaran saham dengan tanah tersebut sebagai berikut:
Tgl
1/4/04
Tanah
Debit
Kredit
22.500.000
20.000.000
2.500.000
5
Endra M. Sagoro (endra_ms@uny.ac.id)
2011
2011
Berikut adalah ikhtisar transaksi saham treasuri yang terjadi dalam tahun 2004.
10/3/04
10/4/04
10/5/04
10/6/04
10/3/04
Saham Treasuri
Kas atau Bank
(Pembelian 7.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7000)
Kas atau Bank
Saham Treasuri
Modal Disetor-Transaksi
10/4/04
Debit
Kredit
52.500.000
52.500.000
11.250.000
10.500.000
7
Endra M. Sagoro (endra_ms@uny.ac.id)
10/5/04
10/6/04
2011
Saham Treasuri
(Penjualan 1.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7500)
Kas atau Bank
Modal Disetor-Transaksi Saham Treasuri
Laba Ditahan
Saham Treasuri
(Penjualan 1000 lembar saham
treasuri @ Rp.6000)
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham Biasa
Lab Ditahan
Saham Treasuri
(Pembatalan 2.500 lembar saham treasuri)
750.000
6.000.000
750.000
250.000
7.000.000
12.500.000
625.000
4.375.000
17.500.000
Pembukuan ayat-ayat jurnal transaksi tersebut membuat jumlah saham treasuri masih tersisa pada
akhir Juni 2004 berjumlah 2.500 lembar atau sebesar Rp.17,5 juta (2.500 x Rp.7.000). Di dalam
neraca pada akhir Juni 2004, Saham Treasuri disajikan sebagai berikut:
PT BIC
Neraca Parsial (dalam ribuah rupiah)
Ekuitas (Catatan-1)
Saham Preferen nom (7 % kumulatif: 10.000 saham dalam peredaran)
Saham Biasa, nom.@ Rp.5.000 (27.500 saham beredar; 2.500
dalam treasuri)
Modal Disetor-Agio Saham Biasa (Rp.7,5 juta 0,625 juta)
Laba Ditahan (Rp.425 juta Rp.4,625 juta)
Krg: Saham Treasuri (2.500 saham @ Rp.7.000)
Jumlah hak-hak pemegang saham
100.000
137.500
6.875
420.375
(17.500)
647.250
10/3/04
Saham Treasuri
Modal Disetor-Agio Saham
Laba Ditahan
Kas atau Bank
(Pembelian 7.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7000)
Kas atau Bank
Saham Treasuri
Modal Disetor-Agio Saham
(Penjualan 1.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7500)
Kas atau Bank
Saham Treasuri
Modal Disetor-Agio Saham
(Penjualan 1000 lembar saham
treasuri @ Rp.6000)
Modal Saham Biasa
Saham Treasuri
(Pembatalan 2.500 lembar saham treasuri)
10/4/04
10/5/04
10/6/04
Debit
Kredit
37.500.000
1.875.000
13.125.000
52.500.000
11.250.000
7.500.000
3.750.000
6.000.000
5.000.000
1.000.000
12.500.000
12.500.000
Dengan metode nilai pari, saham treasuri dicatat berdasar nilai nominal sahamnya (7.500 @
Rp.5.000 atau Rp.37,5 juta). Selisih antara kos atau nilai perolehan saham treasuri (Rp.52,5 juta)
dengan nilai nominal sahamnya diperlakukan sebagai pengurang terhadap Modal Disetor-Agio
Saham secara proporsional (Rp.1,875 juta); sedang selebihnya (Rp.13,125 juta = Rp.52,5 juta
5
Rp.39,37 juta) diperlakukan sebagai pengurang atau dibebankan kepada Laba Ditahan.
5. Penyajian Saham Treasuri Di Neraca
a. Metode Biaya Perolehan
Sebagai pengurang total modal
b. Metode Nilai Nominal
Sebagai pengurang nilai nominal Modal Saham yang sejenis
8
Endra M. Sagoro (endra_ms@uny.ac.id)
2011
LATIHAN-LATIHAN SOAL
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 85 - 86)
1. Berikut ini adalah 2 kejadian yang tidak saling berhubungan:
a. Tanggal 1 Januari 2002, dijual secara lump sum saham biasa dan saha prioritas. Saham
biasa sebanyak 400 lembar dengan nilai nominal Rp. 200,- per lembar. Total harga jual Rp.
200.000,-. Pada saat itu harga pasar saham biasa dan saham prioritas masing-masing Rp.
500,- per lembar. Buat jurnal yang diperlukan.
b. Tanggal 1 Desember 2001 dijual 1.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 100,per lembar secara pesanan. Harga jual Rp. 500,- per lembar dan uang muka yang diterima
20% dari total harga jual. Tanggal 1 Februari 2002, ternyata pesanan tidak melunasi sisa
pembayarannya. Untuk setiap alternatif kebijakan yang bisa ditentukan perusahaan, diminta:
1). Membuat jurnal pada 1 Desember 2001
2). Membuat jurnal pada 1 Februari 2002
1. Modal perusahaan X di neraca per 31 Desember 2000 terdiri dari:
Modal Saham (10.000 lembar @ Rp. 50,-)
Rp. 500.000,Agio Saham
1.000.000,Laba Ditahan
800.000,Total
Rp. 2.300.000,(agio saham timbul dari transaksi penjualan saham di atas nilai nominalnya)
Transaksi saham treasuri tahun 2001:
a. 1 Februari: membeli 1.000 lembar saham dengan harga Rp. 125,- per lembar
b. 1 Mei: menjual 500 lembar saham treasuri dengan harga Rp. 140,- per lembar
c. 1 Agustus: menjual 300 lembar saham treasuri dengan harga Rp. 90,- per lembar
d. 31 Desember: 100 lembar saham treasuri dihentikan untuk selamanya
SUMBER BAHAN
Dewi Ratnaningsih. 1998. Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Atma Jaya.
Harnanto. 2004. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 2. Yogyakarta: BPFE.
9
Endra M. Sagoro (endra_ms@uny.ac.id)