Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PERUBAHAN PEMILIKAN
(Pembubaran karena Perubahan Pemililik)

Fa  Bubar  Bila Perjanjian bersama yang semula diadakan untuk menjalankan Usaha
bersama telah berakhir.
Misal : - Kematian Seorang Anggota
- Persengketaan diantara Para Anggota
- Pengunduran Diri  denga menjual Haknya
Masalah AKUNTANSI Perubahan Fa :
1. Masuknya Anggota Baru
2. Pengunduran Diri Seorang Anggota
3. Kematian Seorang Anggota
4. Penyatuan dan atau Perubahan Bentuk Badan Usaha

1. Masuknya Anggota Baru


 Bisa Memasukkan Modal Dengan Cara :
a. Pembelian sebagian Hak Penyertaan dari Anggota Persekutuan
Contoh :
Fa AB beranggotakan Tuan A dan B sepakat Menbagi L / R dengan Perbandingan
Yang Sama
Neraca Akhir Tahun Buku , Sbb :

Persekutuan A dan B
Neraca Per 31 Desember 20X
Maca-macam Aktiva Rp 1.250.000, Macam-macam Hutang Rp 250.000,
Modal A Rp 600.000,
____________ Modal B Rp 400.000,
Jumlah Aktiva Rp 1.250.000, Jumlah Hutang & Modal Rp 1.250.000,
Tuan C ingin Masuk dengan membeli 25% hak Penyertaan A dan B dengan
Membayar Rp 250.000,
Jurnal :
Modal A Rp 150.000, (25% X 600.000)
Modal B Rp 100.000, (25% X 400.000)
Modal C Rp 250.000,

Sehingga Jumlah Modal Persekutuan :


Sebelum C Setelah C
Masuk Masuk
Modal A 600.000 (600.000 -150.000) = 450.000
Modal B 400.000 (400.000-100.000) = 300.000
Modal C - 250.000
Modal Fa 1.000.000 1.000.000

b. Investasi (Penyertaan)  Dengan Memberikan Bonus dan atau Goodwill kepada


Anggota Pemilik yang lama
Fa  Succes  Anggota baru yang Masuk  dibebani Kewajiban–Kewajiban al:
1. Bagian Penyertaan dari pada Anggota Baru harus dikurangi dengan Jumlah tertentu
sebagai Bonus kepada Anggota Pemilik Lama
2. Goodwill Persekutuan Harus diadakan  dan di Kredit sebagai Penambahan Modal
Anggota Pemilik Lama
Contoh :
+ Pemberian Bonus Kepada Pemilik Lama
Tuan A, B, dan C adalah Anggota Persekutuan
Saldo modal Pembagian L / R
Tuan A 50.000 45%
Tuan B 30.000 35%
Tuan C 20.000 20%
Jumlah 100.000 100%
Tuan D ingin masuk dengan menyerahkan Uang Rp 40.000, untuk Penyertaan Modal
sebanyak ¼ dari Modal Persekutuan Yang baru.
Kelebihan Setoran Tuan D  Bonus yang dibagikan lepada Pemilik Lama sesuai dengan
ketentuan Pembagian L / R.
Jurnal  Mencatat Masuk D
Kas Rp 40.000,
Modal A Rp 2.250,
Modal B Rp 1.750,
Modal C Rp 1.000,
Modal D Rp 35.000,
Perhitungan :
Modal A, B, C Rp 100.000,
Setoran D Rp 40.000, +
Jumlah Modal Fa yang Baru Rp 140.000,
Modal Tuan D dinilai ¼ dari Modal Persekutuan yang baru
= 25% X Rp 140.000, = Rp 35.000,
Setoran Modal D = Rp 40.000,
Bagian Modal yang doperhitungkan =Rp 35.000, -
Bonus Untuk Anggota Lama = Rp 5.000,
Bonus  dibagi sesuai dengan Perbandingan L / R
Tuan A = 45% X Rp 5.000, = Rp 2.250,
Tuan B = 35% X Rp 5.000, = Rp 1.750,
Tuan C = 20% X Rpn 5.000, = Rp 1.000, +
Rp 5.000,

Pembentukan GoodWill untuk Anggota Pemilik Lama


Tuan D Menyetorkan Uang Rp 40.000, untuk ¼ bagian dari Modal Persekutuan yang Baru
Kelebihan Saldo Modalnya yang baru merupakan Goodwill yang harus dibentuk dalam Fa

Modal Persekutuan yang Baru :


100/25 X Rp 40.000, = Rp 160.000,
Jumlah Modal Pemilik Lama(A,B,C) Rp 100.000,
Setoran D Rp 40.000, +
Modal Persekutuan Riil = Rp 140.000, -
Goodwill yang harus dibentuk = Rp 20.000,
Goodwill dibagi kepada Anggota Pemilik Lama sesuai Perbandingan Laba Rugi :
Tuan A : 45% X Rp 20.000, = Rp 9.000,
Tuan B : 35% X Rp 20.000, = Rp 7.000,
Tuan C : 20% X Rp 20.000, = Rp 4.000, +
= Rp 20.000,
Jurnal :
- Pembentukan Goodwill
Goodwill Rp 20.000,
Modal A Rp 9.000,
Modal B Rp 7.000,
Modal C Rp 4.000,
- Setoran Modal D
Kas
Rp 40.000,
Modal
Evaluasi terhadap Sitem Bonus atau Sistem Goodwill
Pemilihan Pemakaian Sistem Bonus Atau Sitem Goodwill harus dipertimbangkan : Karena
masing-masing sistem mempunyai Akibat yang berbeda kepada Saldo Modal :
Macam 2 Good - Modal Modal Modal Modal
Aktiva Will A B C D
Sistem Pemberian Bonus 140.000 - 52.250 31.750 21.000 35.000
Sistem Pemberian Goodwll 140.000 20.000 59.000 37.000 24.000 40.000
Selisih - 20.000 6.750 5.250 3.000 5.000
Bila Persekutuan Gagal Merealisasi Goodwill yang telah dibentuk (Persekutuan
Mengalami Kerugian)  maka Goodwill bisa ”dihapus” dengan dibebankan kepada saldo
Modal masing-masing anggota sesuai dengan Perbandingan Laba Rugi.
Pembentukan Bonus Good Will
Saldo Modal dan Bonus
A : Rp 50.000 + Rp 2.250 = Rp 52.250 A : 50.000 + 9.000 = 59.000
B : Rp 30.000 + Rp 1.750 = Rp 31.750 B : 30.000 + 7.000
C : Rp 20.000 + Rp 1.000 = Rp 21.000 C : 20.000 + 4.000
D : 25 % X Rp 140.000 = Rp 35.000

Selama Perbandingan L / R yang Baru memberikan Hak atas Laba / Rugi yang sama
dengan saldo Modal atau Hak Penyertaan kepada Anggota Baru.
Dan diantaa Pemilik Lama tetap berlaku Proposional dengan Perbandingan Laba / Rugi
yang Lama  Sistem Bonus dan Sistem Good Will mempunyai akibat yang sama.
Contoh :
Di Muka Tuan D Menerima bagian Laba / Rugi sebesar 25% (Saldo Modal Sebesar Rp
40.000 adalah 25% dari Modal Persekutuan yang baru), Sedangkan Tuan A, B , dan C
menerima bagian Laba / Rugi 75% dari Perbandingan L/R
Perbandingan L / R  Persekutuan yang Baru
Tuan A : 75 % X 45 % = 33.75 %
Tuan B : 75 % X 35 % = 26.25 %
Tuan C : 75 % X 20 % = 15 %
Tuan D : = 25 %
= 100 %
Bila Good Will yang dibentuk  ternyata tidak bisa direalisasi dan atas Persetujuan
bersama Good Will dihapus , maka  baik Sistem Bonus atau Sistem Good Will akan
Memberikan hasil yang Sama
Contoh Tabel Sbb :

Macam2 Good Modal Modal Modal Modal


Aktiva Will A B C D
Penggunaan
Sistem Bonus 140.000 - 52.250 31.750 21.000 35.000

Penggunaan
Sistem Good Will 140.00 20.000 59.000 37.000 24.000 40.000

Dikurangi :
Penghapusan
Good Wiil (dibagi
dengan
Perbandingan
33.75% , 26.25% ,
15 % , 25% - (20.000) (6.750) (5.250) (3.000) (5.000)
Sistem Good Will
tetapi Good Wiil
tidak Dapat
Direalisasi dan di
hapus 140.000 - 52.250 31.750 21.000 35.000

Keterangan : Penghapusan Good Will


A : 33.75 % x Rp 20.000, = Rp 6.750,

Penilaian Kembali Aktiva


Bila masuknya anggota baru didasarkan pada fakta bahwa aktiva yang sebenarnya tercatat
didalam pembukuan terlalu rendah  perlu dinilai kembali dengan  menaikkan nilai
aktiva YBS
Sebaliknya bila Nilai bukunya terlalu tinggi

 Investasi (Penyertaan) dengan memberikan Bonus atau Goodwill kepada


Anggota yang Baru
Tujuan : Persekutuan yang ada mungkin mengharapkan adanya keuntungan
yang lebih besar bila calon anggota tertentu masuk ke dalam
Persekutuan .
 Timbul Kemungkian :
a. Bagian Modal Anggota Pemilik Lama dikurangi dan diberikan sebagai Bonus kepada
Anggota Baru atau
b. Good Will harus dibentuk dan di Kredit pada Rekening Modal Anggota yang baru

a. Pemberian Bonus Kepada anggota yang Baru.


Persekutuan L , M , dan N
Tuan Saldo Modal Pembagian
Lab (Rugi)
L 50.000 45%
M 30.000 35%
N 20.000 20%
100.000 100%

Mereka setuju Tuan O masuk kedalam Peesekutuan dengan menyerahkan uang


sebesar Rp 40.000, untuk Penyertaan 40% dari Modal Persekutuan yang Baru.
Jurnal :
Kas : Rp 40.000,
Modal L : Rp 7.200,
Modal M : Rp 5.600,
Modal N : Rp 3.200,
Modal O : Rp 56.000,
Perhitungan :

Saldo Modal (sebelum O Masuk ) Rp 100.000,


Setoran Modal O Rp 40.000, +
Jumlah Rp 140.000,
Hak Penyertaan Tuan O  dihitung 40% dari Saldo Yang Baru
40% X Rp 140.000, = Rp 56.000,
Setoran Modal Tuan O = Rp 40.000, -
Bonus kepada Tuan O = Rp 16.000,
Bonus Rp 16.000,  dikurangkan dari Saldo Modal anggota Pemilik yang Lama,
dengan Perhitungan :
Tuan L : 45% X Rp 16.000, = Rp 7.200,
Tuan M : 35% X Rp 16.000, = Rp 5.600,
Tuan N : 20% X Rp 16.000, = Rp 3.200, +
= Rp 16.000,
b. Pembentukan GOOD WILL untuk Anggota Baru
Misal : Dalam Persekutuan Tuan L, M, N sutuju Tuan O maasuk dengan
Ketentuan Tuan O menyerahkan uang Sebesar Rp 40.000,
Setoran O ini merupakan 37,5% dari Modal Persekutuan yang Baru
Sedangkan Tuan L, M, N masing-masing tidak bersedia dikurangai Saldo
Modalnya,
Karena L, M, N Tidak bersedia dikurangi Saldo Modalnya,maka Jumlah Modal
Sebesar Rp 100.000, tersebut akan merupakan 62,5% dari Modal Persekutuan yang
Baru  sedangkan Tuan O bagian Modalnya 37,5%.
Dengan demikian  Jumlah Modal Persekutuan yang Baru
(100 : 62,5) X Rp 100.000, = Rp 160.000,
Modal Tuan O sebagai Penyertaan terhadap 37.5% dari Modal Persekutuan yang
Baru adalah :
37,5% X Rp 160.000, = Rp 60.000,
Setoran modal O = Rp 40.000, -
Good Will = Rp 20.000,
Jurnal  masuknya O - Kas : : Rp 40.000,
- GoodWill : Rp 20.000, + = Rp 60.000,

Penentuan adanya Bonus dan Good Will Apabila tidak ada Satu Pernyataan tertentu.
Bila Terhadap masuknya anggota Baru tidak ada Pernyataan / Keterangan tegas
mengenai ada atau tidaknya Good Will / Bonus  harus dipertimbangkan masak-masak
 dengan tujuan diperoleh Perlakuan Akuntansi yang sesuai dengan Fakta.
Kriteria untuk Menentukan ada atau tidak adanya Good Will / Bonus yang
diberikan kepada Anggota Pemilik Lama maupun Sebaliknya , Sbb :

Bagian Hak Saldo Modal Setoran < Saldo Modal


Penyertaan X anggota + Modal = Anggota
anggota Baru Pemilik Lama Anggota Baru > yang Baru

Bila >  Terdapat Good Will atau Bonus kepada Anggota Baru.
Bila =  Tidak ada Good Will yang dibentuk atau Bonus yang diberikan
Bila <  Terdapat Good Will atau Bonus kepada Anggota Lama
2. Penyelesaian Anggota yang mengundurkan diri
Dilakukan Dengan :
a. Bagian Penyertaan Anggota yang mengundurkan diri dijual kepada Anggota lain atau
anggota yang Baru
b. Bagian Penyertaan dikembalikan dalam bentuk uang Tunai atau Harta Kekayaan lainnya
sesuai dengan perhitungan bagian Penyertaanya.’

Pembayaran kepada anggota yang mengundurkan diri dengan jumlah yang melampaui saldo
modalnya :
 Ternyata bila penilaian kembali kekayaan perusahaan ternyata lebih tinggi dari apa
yang tercatat dalam Buku
 Maka Anggota yng akan Meneruskan usaha berani memberikan Good Will atau Bonus
kepada anggota yang mengundurkan diri.
a. Pemberian Bonus.
Tuan S, T, U Anggota Persekutuan yang mempunyai saldo Modal masing-masing Rp
20.000, ; Rp 10.000, ; dan Rp 200.000,. Pembagian Keuntungan 50%:25%:25%
Tuan U  mengundurkan diri ,para Anggota setuju membayar kepada Tauan U Rp
230.000,. kelebihan Pembayaran lepada Tuan U diberikan sebagai Bonus.
Jurnal untuk mencatat Pengunduran diri Tuan U
Modal Tuan U Rp 200.000,
Modal Tuan S Rp 20.000,
Modal Tuan T Rp 10.000, +
Kas (Hutang Tuan U) Rp 230.000,
b. Pembentukan Good Will
Dari Contoh (a) :
Tuan S dan T tidak ingin Saldo Modalnya dikurangi , meskipun mereka bersedia
membayar Rp 230.000, kepada Tuan U sebagai Penyelesaian Pengunduran diri Tuan
U.
Kelebihan Rp 30.000, yang akan diterima Tuan U dibayarkan sebagai perwujudan
adanya Good will yang dibentuk.
Good Will yang dibentuk bisa untuk :
- Keseluruhan Anggota Pemilik atau
- Bagi Anggota yang Mengundurkan Diri.

* Good Will dibentuk untuk Keseluruhan Anggota *


Good Will Rp 120.000,
Modal S Rp 60.000,
Modal T Rp 30.000,
Modal U Rp 30.000,
Yang akan diterima Tuan U=Rp 30.000 = 25%,; sehingga T=25%=Rp 30.000, ; Sedang
S=50%=Rp 60.000, ; atau Good Will seluruhnya :
(100% / 25%) X Rp 30.000, = Rp 120.000,

Pembayaran lepada Tuan U


Modal U
Rp 230.000,
Hutang Tuan U / Kas

* Good Will hanya untuk yang mengundurkan diri *


Modal U Rp 200.000,
Good Will Rp 30.000,
Hutang Tuan U / Kas Rp 230.000,

Pembayaran Kepada Anggota Yang mengundurkan diri dengan Jumlah lebih Rendah
dari Saldo Modalnya.
a. Pembayaran Bonus
Dari Contoh diatas Tuan U menyetujui untuk menerima Rp 170.000, guna menyelesaikan
Pengunduran dirinya dengan penyertaan Rp 200.000,
Jika Perbedaan Sejumlah Rp 30.000, dihitung sebagai Bonus untuk Anggota yang
melanjutkan usaha
Jurnal Pengunduran Diri Tuan U
Modal U Rp 200.000,
Hutang Tuan U (Kas) Rp 170.000,
Modal S Rp 20.000,
Modal T Rp 10.000,
b. Pembentukan Good Will
Bila Tuan U dibayar Rp 170.000, untuk bagian Penyertaan Modal yang Besarnya Rp
200.000,  dengan Kelebihan Saldo Kredit dimasukkan sebagai kompensasi terhadap
Adanya Good Wiil .
Jurnal Pengunduran Tuan U
Modal Tuan U Rp 200.000,
Good Will Rp 30.000,
Hutang Tuan U (Kas) Rp 170.000,
Ada Kemungkinan Pula untuk mengakui Penggunaan Good Will Persekutuan bersama
dengan Penyelesaian Keluarnya Tuan U
Selama Pengurangan Sejumlah Rp 30.000, itu merupakan 25%, maka 
Jumlah Pengurangan Good Will Seluruhnya :
(100% / 25%) X Rp 30.000, = Rp 120.000,

Jurnal untuk Mencatat Pengunduran Diri Dari Tuan U


Modal S Rp 60.000,
Modal T Rp 30.000,
Modal U Rp 200.000,
Good will Rp 120.000,
Hutang Tuan U ( Kas) Rp 170.000,

3. Penyelesaian dengan adanya kematian seorang Anggota.


- Aktiva dan Hutang –hutang Persekutuan harus dinilai kembali dan bagian hak
Penyertaan dari anggota yang ditentukan Hingga saat Kematiannay.
- Keuntungan / Kerugian dan juga Laba / Rugi karena Penilaian kembali semuanya
diperhitungkan ke rekening Modal Anggota – Anggota Ybs.
Para Anggota Persekutuan dapat Mengadakan Penyelesaian atas bagian Penyertaan
(Modal) Anggota yang amati. Sbb :
1. Dengan Pembayaran dari Harta Persekutuan.
2. Dengan Pembayaran oleh salah seorang Anggota yang ada yang bersedia membeli
Penyertaan (Modal) Anggota yang Mati
3. Dengan Pembayaran dari hasil asuransi Persekutuan dengan Pembelian bagian
Penyertaan anggota yang mati aleh anggota yang masih ada

4. Penyatuan dan atau Perubahan Bentuk Badan Usaha


Para anggota Pemilik dapat memutuskan untuk meleburkan diri dalam bentuk Perseroan
(Corporation)
 Perseroan akan bertindak mengambil alih kekayaan bersih Persekutuan yang
ditukar dengan saham-sahamnya.
 Saham-saham yang diterima oleh Persekuatuan dibagikan dengan anggota –
anggota Pemilik sesuai dengan bagian Penyertaanya seperti pada Posisi terakhir.
Proses Akuntansi :
- Akan Melanjutkan Buku Persekutuan Atau.
- Membuka Buku Baru.

Pencatatan Hendaknya menunjukan adanya :


a. Perubahan bila Aktiva , hutang dan bagian Penyertaan masing-masing anggota
sebelumnya kepada bentuk Perseroan
b. Perubahan didalam bentuk Pemilikan dalam mencatat Perubahan nilai Aktiva dan hutang ,
mungkin terdapat keuntungan (kerugian) akibat Penilaian Kembali. Keuntungan
(Kerugian) dibagi dengan perbandingan pembagian Laba dan dipindahkan ke
rekening Modal Masing-masing anggota.

* Membuka Buku Baru.


- Penyesuaian Aktiva dari bagian Penyertaan para anggota
- Pencatatan Pemindahan Aktiva dan hutang kedalam Perseroan
- Pencatatan Peneriaman saham-saham Sebagai Pembayaran terhadap kekayaan
bersih yang dipindahkan
- Pencatatan Pembagian Saham kepada para anggota Pemilik.

Contoh :
Tuan V dan W Anggota Persekutuan yang membagi Laba / Rugi dengan Perbandingan
yang Sama.
Mereka Memutuskan untuk melebur Persekutuannya menjadi sebuah perseroan dengan
Modal statuter dan yang terbagi dalam 500 saham biasa nominal @ Rp 1000,
Posisi Keuangan Persekutuan sebelum Peleburan , Sbb :

“Persekutuan V dan W”
Neraca Per 31 Desember 2009
AKTIVA HUTANG dan MODAL

Hutang Dag. Rp 20.000,


Kas Rp 4.000, Wesel bayar Rp 12.000,
Modal V Rp 120.000,
Prhitungn Dagang Rp 42.000,
Modal W Rp 168.000,
CKP Rp 4.000, -
Rp 38.000,
Gedung Rp 150.000,
Akm Pnyusutn
Gedung Rp 30.000, -
Rp 120.000,
Tanah Rp 40.000,+ __________+_
Jml Hutang & Modal Rp 320.000,
Jumlah Aktiva Rp 320.000,

Sebelum diadakan Perubahan Bentuk Persekutuan Menjadi Perseroan , menghendaki agar


ada Penialaian kembali terhadap beberapa jenis aktiva , Sbb :
Piutang Dagang Rp 36.000,
Gedung Rp 130.000,
Tanah Rp 84.000,

* Perseroan Melanjutkan Buku Persekutuan


1. Penyelesaian Rekening dan Penilaian kembali Aktiva
Tanah Rp 44.000,
Akm Penyusutn Gedung Rp 10.000,
CKP Rp 2.000,
Rekening Penyesuaian Modal Rp 52.000,
Keterangan :
* Nilai Tanah Semula ( Buku Persekutuan ) Rp 40.000,
Dinilai Kembali Menjadi Rp 84.000,
Jadi Rekening Tanah harus dinaikkan Rp 44.000,
* Nilai Buku Gedung Rp 120.000,
Dinilai kembali menjadi Rp 130.000,
Nilainya harus dinaikkan dengan Rp 10.000,
Cara Menaikkan : Dengan mendebit rekening akun Penyusutan Gedung
Sebesar Rp 10.000,
* Nilai (Buku) Piutang Dagang Rp 38.000,
Dinilai Menjadi Rp 36.000,
Nilai Piutang harus dikurangi Rp 2.000,
2. Pembagian Keuntungan ( Kerugian) karena Penilaian Kembali
Rekening Penyesuaian Modal Rp 52.000,
Modal V Rp 26.000,
Modal W Rp 26.000,

 Keuntungan akibat penilaian kembali dibagi sama dengan menambah saldo


Modal masing-masing Anggota.

3. Pengeluaran Saham untuk Tuan V dan W


Modal V Rp 146.000,
Modal W Rp 194.000,
Modal Saham Rp 340.000,
Keterangan :
Saldo Modal V semula Rp 120.000,
Keuntungan Penilaian Kembali Rp 26.000, +
Saldo Modal pada posisi Terakhir Rp 146.000,
Saldo Modal Tuan W semula Rp 168.000,
Keuntungan Rp 26.000, +
Saldo Modal Posisi Terakhir Rp 194.000,
V  Menerima 146 Lembar saham @ Rp 1.000,
W  Menerima 194 Lembar saham @ Rp 1.000

“ PT VW “
NERACA PEMBUKUAN 1 JUNI 2010
Kas Rp 4.000, Hutng Dagang Rp 20.000,
Piutng Dagang Rp 42.000, Wesel Bayar Rp 12.000,
CKP Rp 6.000, Modal Saham
Rp 36.000, (Capital Stock) Rp 340.000,
Persediaan Brng Dag. Rp 118.000,
Gedung Rp 150.000,
Akun Penyust Gedung Rp 20.000,
Rp 130.000,
Tanah Rp 84.000, __________
Ju,lah Aktiva Rp 372.000, Jumlah Hutng & Modal Rp 372.000,
* Perseroan Membuka Buku Baru
1. Pencatatan pada Waktu Persekutuan V dan W ditutup sesudah Penilaian Kembali (dalam
Buku Lama)
Piutang Perseroan Rp 340.000,
Hutang Dagang Rp 20.000,
Wesel Bayar Rp 12.000,
Cadangan Kerugian Piutang Rp 6.000,
Akumulasi Pentusutan Gedung Rp 20.000,
Kas Rp 4.000,
Piutang Dagang Rp 42.000,
Persediaan Barang Dagang Rp 118.000,
Gedung Rp 150.000,
Tanah Rp 84.000,
2. Pada waktu Taub V, W Menerima Saham –saham dari Perseroan (dalam Buku Lama)
Modal V Rp 146.000,
Modal W Rp 194.000,
Piutang Perseroan Rp 340.000,
3. Pencatatan Pada Waktu Pemindahan aktiva dan hutang Persekutuan Tuan V dan W
(dalam Buku Baru)
Kas Rp 4.000,
Piutang Dagang Rp 42.000,
Persediaan Barang Dagang Rp 118.000,
Gedung Rp 150.000,
Tanah Rp 84.000,
Hutang Dagang Rp 20.000,
Wesel Bayar Rp 12..000,
CKP Rp 6.000,
Akum. Penyust. Gedung Rp 20.000,
Hutang Tuan V dan W Rp 340.000,
4. Pencatatan pda waktu Perseroan mengeluarkan saham-saham untuk Tuan V dan
W (dalam Buku Baru)
Hutang Tuan V dan W Rp 340.000,
Modal Saham Rp 340.000,

Anda mungkin juga menyukai