Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KOREKSI LAPORAN KEUANGAN FISKAL 2020

MANAJEMEN PERPAJAKAN

DISUSUN OLEH :

FERNANDA RADYA ADIPUTRA (18651036)

DEDE ARMADA (18651050)


Tuan Han, terdaftar di KPP Pratama Indo pada 14 April 2015, memiliki usaha Restoran
“Sego Pecel” dengan. Daftar Riwayat Hidup singkat pribadi adalah sebagai berikut :

Nama :  Han Dook


Alamat:  Jalan Merdeka Nomor 17 RT 08 RW 45 Kode Pos 1945 Indonesia
Nomor HP :  08123XXXXXX
NPWP :  XX.XXX.XXX.X-XXX.000

Anggota keluarga Tuan Han per 1 Januari 2020:

Nama Status Tanggal Lahir Keterangan

Neni Istri 14-04-80 Kepala Cabang

Es Anak Kandung 15-05-00 Pelajar

Mbul Anak Kandung 16-06-03 Pelajar

Pao Anak Kandung 17-07-06 Pelajar

Bam Anak Angkat 18-08-09 Pelajar

Data Laporan Keuangan Komersial Restoran SEGO PECEL

RESTORAN SEGO PECEL


LAPORAN KEUANGAN
Berakhir Tanggal 30 Desember 2020
Keterangan Rp Rp

Penjualan 4.400.000.000
Harga Pokok Penjualan (1.900.000.000)
Laba Kotor 2.500.000.000
Beban Operasional
Beban Gaji 900.000.000
Tunjangan Transport Karyawan 194.000.000
PPh 21 Karyawan Ditanggung Pperusahaan 75.000.000
Makan & Minum Karyawan 190.000.000
Pengobatan Karyawan Ditanggung Perusahaan 54.500.000
Beban Training Karyawan 35.000.000
Rekreasi Karyawan 45.000.000
Beban Iklan 40.000.000
Beban Transportasi 23.000.000
Beban Piutang Tak Tertagih 25.400.000
Beasiswa 35.000.000
Beban Jamuan Pejabat 36.600.000
Beban Listrik & Telepon 55.000.000
Beban Penyusutan 71.000.000
Pakaian Seragam Karyawan 63.500.000
Beban Premi Asuransi 54.000.000
Sumbangan HUT RI ke-75 17.500.000
Pembayaran Zakat 20.000.000
PBB, PKB, & Bea Materai 15.500.000
Jumlah Beban Operasi 1.950.000.000

Laba Usaha 550.000.000


Pendapatan & Beban Lain-lain
Dividen dari PT Bintaro Jaya 35.000.000
Pendapatan Sewa Mobil 49.000.000
Pendapatan Sewa Genset 24.500.000

Total Pendapatan & Beban Lain-lain 108.500.000

Laba Sebelum Pajak 658.500.000

Terdapat informasi tambahan yang di dapat dari catatan perusahaan, sebagai berikut :
╸ Dari beban gaji, terdapat gaji atas nama Neni (istri Tuan Han) sebesar Rp70.000.000,-
yang menjadi kepala cabang di Jakarta Selatan dan beras untuk pegawai
Rp55.000.000,-
╸ Dari beban training karyawan, sebesar Rp15.000.000,- untuk biaya Neni kuliah S2
kelas ekstensi
╸ Dalam beban listrik dan telepon terdapat pembayaran listrik dan telepon rumah
tinggal keluarga Tuan Han sebesar Rp2.000.000,-
╸ Pembayaran premi asuransi diperuntukkan sebagai berikut: premi asuransi kebakaran
rumah makan Rp19.000.000,-, premi asuransi kebakaran rumah tinggal keluarga Tuan
Han Rp1.000.000,-, dan premi asuransi jiwa keluarga Tuan Han Rp34.000.000,-
╸ Zakat yang diberikan oleh perusahaan didistribusikan kepada 40 keluarga yang
kurang mampu di Kelurahan Ilir
╸ Penghasilan sewa mobil dari PT Bintaro Rent Car yang dilaporkan setelah dipotong
PPh Pasal 23 sebesar 2%
╸ Penghasilan sewa genset dari CV Ndeso yang dilaporkan sebelum dipotong PPh Pasal
23 sebesar 2%
╸ Penyusutan fiskal menggunakan metode garis lurus. Daftar aktiva tetap adalah
sebagai berikut:
Daftar Peralatan Harga Perolehan Tanggal Kelompok
Perolehan
- Laptop / Komputer 95,000,000 14-Oct-2015 I
- Mobil Pick Up 350,000,000 15-Apr-2016 II
- Mobil Sedan 400,000,000 16-May-2018 II
- Bangunan 500,000,000 1-May-2015 Permanen
Pertanyaan dan data yang diperlukan

1. Laporan R/L Komersial Tahun 2020


2. Buatlah informasi tambahan/hasil wawancara tentang poin 1
3. Buatlah Pertanyaan yang meliputi :
a. Tentukan Koreksi Fiskal terhadap Laporan R/L Komersial, dasar hukum KF dan bunyi
lengkap KF
b. Tentukan PPh Terutang Tahun Takwim 2020
c. Tentukan PPh kurang bayar, lebih bayar, nihil tahun 2020
d. Tentukan PPh pasal 25 perbulan selama tahun 2021

Jawab..

RESTORAN SEGO PECEL


LAPORAN KEUANGAN
Berakhir Tanggal 31 Desember 2020
Koreksi Fiskal
Keterangan Komersial Fiskal Keterangan
Positif Negatif
Penjualan 4.400.000.000 4.400.000.000
(1.900.000.000
Harga Pokok Penjualan (1.900.000.000)
)
Laba Kotor 2.500.000.000 2.500.000.000
Beban Operasional
UU No. 36 Tahun 2008
70.000.000
Pasal 8 ayat 1
Beban Gaji 900.000.000 775.000.000
UU No. 36 Tahun 2008
55.000.000
Pasal 9 ayat 1 huruf e
Tunjangan Transport
194.000.000 194.000.000
Karyawan
PPh 21 Karyawan Ditanggung
75.000.000 75.000.000
Pperusahaan
Makan & Minum Karyawan 190.000.000 190.000.000
Pengobatan Karyawan
54.500.000 54.500.000
Ditanggung Perusahaan
UU No. 36 Tahun 2008
Beban Training Karyawan 35.000.000 15.000.000 20.000.000
Pasal 6 ayat 1 huruf g
Rekreasi Karyawan 45.000.000 45.000.000
Beban Iklan 40.000.000 40.000.000
Beban Transportasi 23.000.000 23.000.000
Beban Piutang Tak Tertagih 25.400.000 25.400.000
Beasiswa 35.000.000 35.000.000
Beban Jamuan Pejabat 36.600.000 36.600.000
UU No. 36 Tahun 2008
Beban Listrik & Telepon 55.000.000 2.000.000 53.000.000
Pasal 9 ayat 1 huruf b
UU No. 36 Tahun 2008
Beban Penyusutan 71.000.000 47.750.000 118.750.000
Pasal 11 ayat 1
Pakaian Seragam Karyawan 63.500.000 63.500.000
UU No. 36 Tahun 2008
Beban Premi Asuransi 54.000.000 35.000.000 19.000.000
Pasal 9 ayat 1 huruf b
Sumbangan HUT RI ke-75 17.500.000 17.500.000
PMK No.254/2010 tentang
Pembayaran Zakat 20.000.000 20.000.000 -
Zakat Pasal 1 ayat 1a
PBB, PKB, & Bea Materai 15.500.000 15.500.000
Jumlah Beban Operasi 1.950.000.000 1.800.750.000
Laba Usaha 550.000.000 699.250.000
Pendapatan & Beban Lain-lain
Dividen dari PT Bintaro Jaya 35.000.000 35.000.000
UU No. 36 Tahun 2008
Pendapatan Sewa Mobil 49.000.000 1.000.000 50.000.000
Pasal 4 ayat 1 huruf i
UU No. 36 Tahun 2008
Pendapatan Sewa Genset 24.500.000 500.000 25.000.000
Pasal 4 ayat 1 huruf i
Total Pendapatan & Beban Lain-
108.500.000 110.000.000
lain
Laba Sebelum Pajak 658.500.000 809.250.000

Dalil-dalil :

1. Rekonsiliasi Fiskal Beban Gaji


╸ Dari beban gaji, terdapat gaji atas nama Neni (istri Tuan Han) sebesar Rp70.000.000,-
yang menjadi kepala cabang di Jakarta Selatan dan beras untuk pegawai
Rp55.000.000,-
╸ Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 8 ayat 1, “Seluruh penghasilan atau
kerugian bagi wanita yang telah kawin pada awal tahun pajak atau pada awal
bagian tahun pajak, begitu pula kerugiannya yang berasal dari tahun-tahun
sebelumnya yang belum dikompensasikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (2) dianggap sebagai penghasilan atau kerugian suaminya, kecuali
penghasilan tersebut semata-mata diterima atau diperoleh dari 1 (satu) pemberi
kerja yang telah dipotong pajak berdasarkan ketentuan Pasal 21 dan pekerjaan
tersebut tidak ada hubungannya dengan usaha atau pekerjaan bebas suami atau
anggota keluarga lainnya”. Maka beban gaji harus dikoreksi positif sebesar Rp
70.000.000,- dari Rp 900.000.000.-
╸ Dari beban gaji, terdapat gaji atas nama Neni (istri Tuan Han) sebesar Rp70.000.000,-
yang menjadi kepala cabang di Jakarta Selatan dan beras untuk pegawai
Rp55.000.000,-

╸ Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf e, “Penggantian atau
imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk
natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh
pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di
daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan”. Maka beban gaji harus
dikoreksi positif sebesar Rp 55.000.000,- dari Rp 900.000.000.-
╸ Gaji komersial – Gaji istri Tn. Han – Beras untuk pegawai :
Rp900.000.000 - Rp70.000.000 – 55.000.000 = Rp775.000.000

2. Rekonsiliasi fiskal beban training karyawan


╸ Dari beban training karyawan, sebesar Rp15.000.000,- untuk biaya Neni kuliah S2
kelas ekstensi
╸ Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat 1 huruf g, “Besarnya
Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap,
ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan,termasuk: biaya beasiswa, magang, dan
pelatihan;”.
╸ Maka beban training karyawan harus dikoreksi positif sebesar Rp 15.000.000,- dari
Rp35.000.000.-
╸ Rp 35.000.000 – Rp 15.000.000 = Rp 20.000.000

3. Rekonsiliasi fiskal beban listrik dan telepon


╸ Dalam beban listrik dan telepon terdapat pembayaran listrik dan telepon rumah
tinggal keluarga Tuan Han sebesar Rp2.000.000,-
╸ Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf b, “Untuk menentukan
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap tidak boleh dikurangkan: biaya yang dibebankan atau dikeluarkan
untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota”.
╸ Maka beban listrik & telepon harus dikoreksi positif sebesar Rp 2.000.000,- dari
Rp55.000.000.-
╸ Rp 55.000.000 – Rp 2.000.000 = Rp 53.000.000

4. Rekonsilisasi fiskal beban premi asuransi


╸ Pembayaran premi asuransi diperuntukkan sebagai berikut: premi asuransi kebakaran
rumah makan Rp19.000.000,-, premi asuransi kebakaran rumah tinggal keluarga Tuan
Han Rp1.000.000,-, dan premi asuransi jiwa keluarga Tuan Han Rp34.000.000,-
╸ Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf b, “Untuk menentukan
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap tidak boleh dikurangkan: biaya yang dibebankan atau dikeluarkan
untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota”.
╸ Maka beban premi asuransi harus dikoreksi positif sebesar Rp 35.000.000,- dari
Rp54.000.000.-
╸ Asuransi kebakaran rumah Tn. Han + Asuransi Juwa Keluarga Tn. Han - B. Asuransi
Komersial Rp 1.000.000 + Rp 34.000.000 - Rp 54.000.000 = Rp 19.000.000

5. Rekonsiliasi fiskal pembayaran zakat


╸ Zakat yang diberikan oleh perusahaan didistribusikan kepada 40 keluarga yang
kurang mampu di Kelurahan Ilir
╸ Sesuai dengan PMK No.254/2010 tentang Zakat Pasal 1 ayat 1a, “Bahwa zakat
atas penghasilan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama
Islam dan/atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk
agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau
disahkan oleh Pemerintah, karna perusahaan Membagikan kepada RT dan warga
setempat bukan kepada amil zakat, maka zakat tersebut tidak boleh dibebankan ”.
╸ Maka pembayaran zakat harus dikoreksi positif sebesar Rp 20.000.000,- dari
Rp20.000.000.-
╸ Rp 20.000.000 – Rp 20.000.000 = 0

6. Rekonsiliasi fiskal pendapatan sewa mobil


╸ Penghasilan sewa mobil dari PT Bintaro Rent Car yang dilaporkan setelah dipotong
PPh Pasal 23 sebesar 2%
╸ Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1 huruf i, “Yang menjadi objek
pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa
pun, termasuk: sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta”.
╸ Diketahui telah dipotongkan PPh 23 sebesar 2%
╸ Maka, 100: 98 X Rp 49.000.000 = Rp. 50.000.000

7. Rekonsiliasi fiskal pendapatan sewa genset


╸ Penghasilan sewa genset dari CV Ndeso yang dilaporkan sebelum dipotong PPh Pasal
23 sebesar 2%
╸ Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1 huruf i, “Yang menjadi objek
pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa
pun, termasuk: sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta”.
╸ Diketahui telah dipotongkan PPh 23 sebesar 2%
╸ Maka, 100: 98 X Rp 24.500.000 = Rp. 25.000.000

8. Penyusutan fiskal
╸ Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 11 ayat 1 huruf i, “Penyusutan atas
pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan
harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak
guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1
(satu) tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa
manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut.”.
╸ Perhitungan penyusutan :
╸ Laptop/Komputer (manfaat 4 tahun)
Tidak disusutkan karena sudah habis masa manfaatnya
╸ Mobil Pick Up (manfaat 8 tahun)
Rp350.000.000 x 12,5% = Rp43.750.000
╸ Mobil Sedan (manfaat 8 tahun)
Rp400.000.000 x 12,5% = Rp50.000.000
╸ Bangunan (permanen, manfaat 20 tahun)
Rp500.000.000 x 5% =Rp25.000.000
╸ Total Penyusutan tahun 2020 = Rp118.750.000
Jadi, total penyusutan – beban penysutan L/R
= Rp118.750.000 – Rp71.000.000 = Rp47.750.000 (koreksi negative fiskal)

Menghitung Lebih Bayar, Kurang Bayar, atau Nihil Tahun Takwim 2020
PPh yang terutang seluruhnya tahun 2020: Kami menggunakan UU No. 36 Tahun 2008
Pasal 17 Ayat 1
PPh Terutang seluruhnya tahun 2020
Netto Rp 809.250.000,00
PTKP K/3 Rp 72.000.000,00
PKP Rp 737.250.000,00
Maka PPh terutang Perusahaan OP Sebagai Berikut:
5%*50.000.000 Rp 2.500.000,00
15%*200.000.00
0 Rp 30.000.000,00
25%*250.000.00
0 Rp 62.500.000,00
30%*237.250.00
0 Rp 71.175.000,00
PPh Terutang Seluruhnya 2020 Rp 166.175.000,00
Kredit Pajak Bukan Final :
PPh 22
PPh 23 2% ( Rp 50.000.000 + Rp 25.000.000) Rp 1.500.000,00
PPh 24
PPh 25 12 X Rp 1.500.000 Rp 18.000.000,00
PPh 29 PPh Kurang bayar Rp 146.675.000,00

PPh Pasal 25 Perbulan Tahun 2021


PPh Terutang seluruhnya tahun 2020
Netto Rp 809.250.000
PTKP K/3 Rp 72.000.000
PKP Rp 737.250.000
Maka PPh terutang Perusahaan OP Sebagai Berikut:
5%*50.000.000 Rp 2.500.000
15%*200.000.00
0 Rp 30.000.000
25%*250.000.00
0 Rp 62.500.000
30%*237.250.00
0 Rp 71.175.000
PPh Terutang Seluruhnya 2020 Rp 166.175.000
Kredit Pajak Bukan Final :
PPh 22
PPh 23 2% ( Rp 50.000.000 + Rp 25.000.000) Rp 1.500.000
PPh 24
PPh 29 PPh Kurang bayar Rp 164.675.000

Jadi PPh Pasal 25 selama 2021 = Rp 164.675.000 / 12 bulan = Rp13.722.917. Artinya mulai
Januari sampai Desember harus membayar sendiri melalui bank sebesar Rp13.722.917
Kesimpulan
╸ Setelah dilakukan rekonsiliasi fiscal dapat diketahui jumlah penghasilan neto menurut
komersil dan fiscal berbeda. Yang dimana laba komersial sebelum dilakukan koreksi
fiscal adalah sebesar Rp658.500.000 , namun setelah dilakukan koreksi fiscal terdapat
penyesuaian, laba perusahaan menjadi sebesar Rp809.250.000
╸ Jumlah pajak penghasilan terutang selama tahun 2020 sebesar Rp166,175,000
╸ Pajak penghasilan kurang bayar pasal 29 tahun 2020 sebesar Rp146,675,000
╸ Pajak penghasilan pasal 25 yang dikenakan untuk tahun 2021 sebesar Rp164,675,000

Anda mungkin juga menyukai