MANAJEMEN PERPAJAKAN
DISUSUN OLEH :
Penjualan 4.400.000.000
Harga Pokok Penjualan (1.900.000.000)
Laba Kotor 2.500.000.000
Beban Operasional
Beban Gaji 900.000.000
Tunjangan Transport Karyawan 194.000.000
PPh 21 Karyawan Ditanggung Pperusahaan 75.000.000
Makan & Minum Karyawan 190.000.000
Pengobatan Karyawan Ditanggung Perusahaan 54.500.000
Beban Training Karyawan 35.000.000
Rekreasi Karyawan 45.000.000
Beban Iklan 40.000.000
Beban Transportasi 23.000.000
Beban Piutang Tak Tertagih 25.400.000
Beasiswa 35.000.000
Beban Jamuan Pejabat 36.600.000
Beban Listrik & Telepon 55.000.000
Beban Penyusutan 71.000.000
Pakaian Seragam Karyawan 63.500.000
Beban Premi Asuransi 54.000.000
Sumbangan HUT RI ke-75 17.500.000
Pembayaran Zakat 20.000.000
PBB, PKB, & Bea Materai 15.500.000
Jumlah Beban Operasi 1.950.000.000
Terdapat informasi tambahan yang di dapat dari catatan perusahaan, sebagai berikut :
╸ Dari beban gaji, terdapat gaji atas nama Neni (istri Tuan Han) sebesar Rp70.000.000,-
yang menjadi kepala cabang di Jakarta Selatan dan beras untuk pegawai
Rp55.000.000,-
╸ Dari beban training karyawan, sebesar Rp15.000.000,- untuk biaya Neni kuliah S2
kelas ekstensi
╸ Dalam beban listrik dan telepon terdapat pembayaran listrik dan telepon rumah
tinggal keluarga Tuan Han sebesar Rp2.000.000,-
╸ Pembayaran premi asuransi diperuntukkan sebagai berikut: premi asuransi kebakaran
rumah makan Rp19.000.000,-, premi asuransi kebakaran rumah tinggal keluarga Tuan
Han Rp1.000.000,-, dan premi asuransi jiwa keluarga Tuan Han Rp34.000.000,-
╸ Zakat yang diberikan oleh perusahaan didistribusikan kepada 40 keluarga yang
kurang mampu di Kelurahan Ilir
╸ Penghasilan sewa mobil dari PT Bintaro Rent Car yang dilaporkan setelah dipotong
PPh Pasal 23 sebesar 2%
╸ Penghasilan sewa genset dari CV Ndeso yang dilaporkan sebelum dipotong PPh Pasal
23 sebesar 2%
╸ Penyusutan fiskal menggunakan metode garis lurus. Daftar aktiva tetap adalah
sebagai berikut:
Daftar Peralatan Harga Perolehan Tanggal Kelompok
Perolehan
- Laptop / Komputer 95,000,000 14-Oct-2015 I
- Mobil Pick Up 350,000,000 15-Apr-2016 II
- Mobil Sedan 400,000,000 16-May-2018 II
- Bangunan 500,000,000 1-May-2015 Permanen
Pertanyaan dan data yang diperlukan
Jawab..
Dalil-dalil :
╸ Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf e, “Penggantian atau
imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk
natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh
pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di
daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan”. Maka beban gaji harus
dikoreksi positif sebesar Rp 55.000.000,- dari Rp 900.000.000.-
╸ Gaji komersial – Gaji istri Tn. Han – Beras untuk pegawai :
Rp900.000.000 - Rp70.000.000 – 55.000.000 = Rp775.000.000
8. Penyusutan fiskal
╸ Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 11 ayat 1 huruf i, “Penyusutan atas
pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan
harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak
guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1
(satu) tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa
manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut.”.
╸ Perhitungan penyusutan :
╸ Laptop/Komputer (manfaat 4 tahun)
Tidak disusutkan karena sudah habis masa manfaatnya
╸ Mobil Pick Up (manfaat 8 tahun)
Rp350.000.000 x 12,5% = Rp43.750.000
╸ Mobil Sedan (manfaat 8 tahun)
Rp400.000.000 x 12,5% = Rp50.000.000
╸ Bangunan (permanen, manfaat 20 tahun)
Rp500.000.000 x 5% =Rp25.000.000
╸ Total Penyusutan tahun 2020 = Rp118.750.000
Jadi, total penyusutan – beban penysutan L/R
= Rp118.750.000 – Rp71.000.000 = Rp47.750.000 (koreksi negative fiskal)
Menghitung Lebih Bayar, Kurang Bayar, atau Nihil Tahun Takwim 2020
PPh yang terutang seluruhnya tahun 2020: Kami menggunakan UU No. 36 Tahun 2008
Pasal 17 Ayat 1
PPh Terutang seluruhnya tahun 2020
Netto Rp 809.250.000,00
PTKP K/3 Rp 72.000.000,00
PKP Rp 737.250.000,00
Maka PPh terutang Perusahaan OP Sebagai Berikut:
5%*50.000.000 Rp 2.500.000,00
15%*200.000.00
0 Rp 30.000.000,00
25%*250.000.00
0 Rp 62.500.000,00
30%*237.250.00
0 Rp 71.175.000,00
PPh Terutang Seluruhnya 2020 Rp 166.175.000,00
Kredit Pajak Bukan Final :
PPh 22
PPh 23 2% ( Rp 50.000.000 + Rp 25.000.000) Rp 1.500.000,00
PPh 24
PPh 25 12 X Rp 1.500.000 Rp 18.000.000,00
PPh 29 PPh Kurang bayar Rp 146.675.000,00
Jadi PPh Pasal 25 selama 2021 = Rp 164.675.000 / 12 bulan = Rp13.722.917. Artinya mulai
Januari sampai Desember harus membayar sendiri melalui bank sebesar Rp13.722.917
Kesimpulan
╸ Setelah dilakukan rekonsiliasi fiscal dapat diketahui jumlah penghasilan neto menurut
komersil dan fiscal berbeda. Yang dimana laba komersial sebelum dilakukan koreksi
fiscal adalah sebesar Rp658.500.000 , namun setelah dilakukan koreksi fiscal terdapat
penyesuaian, laba perusahaan menjadi sebesar Rp809.250.000
╸ Jumlah pajak penghasilan terutang selama tahun 2020 sebesar Rp166,175,000
╸ Pajak penghasilan kurang bayar pasal 29 tahun 2020 sebesar Rp146,675,000
╸ Pajak penghasilan pasal 25 yang dikenakan untuk tahun 2021 sebesar Rp164,675,000