Anda di halaman 1dari 29

BAB 2

PEMBUBARAN
PERSEKUTUAN

OLEH : FACHROH FIDDIN, SE, M.Ak


MATERI PEMBAHASAN
MATERI YANG DIBAHAS PADA PERTEMUAN INI ADALAH

1. PENGERTIAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN


2. AKUNTANSI TERHADAP ANGGOTA BARU MASUK
3. AKUNTANSI TERHADAP PENGUNDURAN ANGGOTA
PERSEKUTUAN
4. AKUNTANSI TERHADAP KEMATIAN ANGGOTA
PERSEKUTUAN
1. PENGERTIAN PEMBUBARAN
PERSEKUTUAN
Perubahan anggota dalam sekutu disebabkan karena :

1. TERDAPAT ANGGOTA YANG BARU MASUK

2. TERDAPAT PENGUNDURAN DIRI SEORANG


ANGGOTA ATAU LEBIH

3. TERDAPAT KEMATIAN SEORANG ANGGOTA ATAU


LEBIH
1. AKUNTANSI TERHADAP ANGGOTA
BARU MASUK
Seseorang yang akan masuk kedalam sekutu baru dapat
mengiventasikan modal nya dengan cara sbb
a. Membeli sebagian/seluruhnya dari modal seorang/
lebih anggota lama.
 Apabila salah satu anggota persekutuan hak penyer
taannya dibeli anggota baru, maka transaksi ini tid
ak perlu dicatat/dijurnal dalam persekutuan.
 Perlu dijelaskan dalam pembukuan persekutuan, ka
rena jumlah aset dan modal tidak berubah yang be
rubah hanya komposisi modal
1. AKUNTANSI TERHADAP ANGGOTA
BARU MASUK

b. Menivestasikan asetnya kedalam persekutuan.


 Aset persekutuan akan berubah, termasuk modal
dan komposisinya, sehingga perlu dicatat dalam
pembukuan persekutuan.

 Contoh :
1. AKUNTANSI TERHADAP ANGGOTA
BARU MASUK
Contoh
Tanggal 5 januari tuan rommy ingin masuk menjadi anggota persekutuan
Maju Terus dengan setor uang tunai melalui pembelian 25% modal tuan s
ubekti dan 25% modal tuan Badruz. Berikut laporan posisi keuangan perse
kutuan Maju Terus per 31 desember 2011 sebelum tuan Rommy masuk.

Persekutuan Maju Terus


Laporan Posisi keuangan Pembukuan
per 30 Desember 2017 (dalam ribuan Rupiah)

Aset Liabilitas & Equitas


Aset Lancar 3.750 utang usaha 1.250
Aset Tetap 2.500 modal Tn. Subekti 3.000
modal Tn. Badruz 2.000

Total Aset 6.250 Total Liabilitas & Ekuitas 6.250


1. AKUNTANSI TERHADAP ANGGOTA
BARU MASUK
Dengan masuknya Tn. Rommy sebagai anggota persekutuan, mak
a jumlah aset persekutuan tidak berubah, yang berubah hanyalah
struktur modal
 jurnal transaksi nya :

Modal Tn. Subekti Rp 750.000,-


Modal Tn. Badruz Rp 500.000,-
Modal Tn. Romy Rp 1.250.000,-
(Mencatat masukkanya Tn. Romy sebagai anggota persekutuan)

(Perhitungan Modal Tn. Subekti = 25% x Rp 3.000.000


(Perhitungan Modal Tn. Badruz = 25% x Rp 2.000.000
1. AKUNTANSI TERHADAP ANGGOTA
BARU MASUK
Laporan posisi keuangan pembukuan per januari 2012

Persekutuan Maju Terus


Laporan Posisi keuangan Pembukuan
per 30 Desember 2017 (dalam ribuan Rupiah)

Aset Liabilitas & Equitas


Aset Lancar 3.750 utang usaha 1.250
Aset Tetap 2.500 modal Tn. Subekti 2.250
modal Tn. Badruz 1.500
modal Tn. Romy 1.250
Total Aset 6.250 Total Liabilitas & Ekuitas 6.250
A. Apabila suatu persekutuan telah berjalan sukses, kemudian ada
anggota sekutu baru tersebut biasanya dibebani hal-hal berikut:

BONUS GOODWILL

Bonus diberikan kepada anggota Goodwill persekutuan harus di adakan


persekutuan lama, sehingga jumlah dan dikredit sebagai penambahan
pernyertaan anggota baru berkurang modal anggota-anggota lama
sejumlah tertentu sebagai bonus
anggota persekutuan lama.

Goodwill
BONUS
CONTOH : Pemberian bonus kepada anggota lama
Tuan A, Tuan B, dan Tuan C anggota persekutuan lama dengan sald
o , modal dan rasio pembagian laba sebagai berikut:
Nama Anggota Saldo Modal Rasio Laba Rugi
Tn. A 1.000.000 45%
Tn. B 600.000 35%
Tn. C 400.000 20%
Total 2.000.000 100%

Pada saat bersamaan Tn. D masuk dan menjadi anggota persekutu


an dan diterima leh Tn. A, B & C dengan ketentuan harus menyetor
kan uang Tunai sebesar Rp 800.000 yang akan diperhitungkan sebe
sar 25% dari modal persekutuan yang baru.
KAS Rp 800.000,-
MODAL Tn. A Rp 45.000,-
MODAL Tn. B Rp 35.000,-
MODAL Tn. C Rp 25.000,-
MODAL Tn. D Rp 700.000,-
(Mencatat setoran modal Tn. D dan pemberian bonus untuk Tn. A, B, dan Tn. C)
Perhitungan :
Jumlah modal persekutuan lama = Rp 2.000.000
Setoran modal tuan D = Rp 800.000
total modal persekutuan = Rp 2.800.000,-

Modal Tn. D dinilai 25% dari modal persekutuan yang baru


25% x Rp 2.800.000 = Rp 700.000

Setoran modal Tn. D = Rp 800.000


Bagian modal yang diperhitungan = Rp 700.000
Bonus untuk anggota lama = Rp 100.000

Bonus dibagi sesuai dengan perbandingan pembagian L/R


Tn. A menerima = 45% x Rp 100.000 = Rp 45.000
Tn. B menerima = 35% x Rp 100.000 = Rp 35.000
Tn. C menerima = 25% x Rp 100.000 = Rp 20.000
Jumlah Rp 100.000
CONTOH 2 : pembentukan goodwill untuk anggota pemilik lama
Jika Tn. D menyetorkan uang tunai sebesar Rp 800.000 yang akan diperhitungkan sebesar
25% bagian untuk modal persekutuan yang baru. Kelebihan perhitungan saldo modalnya
yang baru merupakan goodwill yang harus dibentuk dalam persekutuan.

Setoran Tn. D sebesar Rp 800.000 dinilai sebesar 25% dari modal persekutuan yang baru
sehingga modal persekutuan yang baru harus berjumlah

100/25 x Rp 800.000 = Rp 3.200.000

Modal sekutu lama = Rp 2.000.000


Modal Tn. D = Rp 800.000
Modal persekutuan baru Rp 2.800.000
Goodwill yang harus dibentuk Rp 400.000

Goodwill tersebut dibagi antara anggota sekutu lama sesuai dengan rasio pembagian L/R
Tn. A 45% x Rp 400.000 = Rp 180.000
Tn. B 35% x Rp 400.000 = Rp 140.000
Tn. C 20% x Rp 400.000 = Rp 80.000
CONTOH 2 : pembentukan goodwill untuk anggota pemilik lama

JURNAL UNTUK MENCATAT TRANSAKSI :


Kas Rp 800.000
Goodwill 400.000
Modal Tn. A Rp 180.000
Modal Tn. B 140.000
Modal Tn. C 80.000
Modal Tn. D 800.000
(mencatat setoran modal Tn. D dan pembentukan Goodwill)
B. Jika penyertaan (investasi) dengan memberikan
bonus atau goodwill kepada anggota baru
• Bonus diberikan kepada anggota baru timbul karena
persekutuan yang lama mungkin mengharapkan adanya
keuntungan yang lebih besar dari calon sekutu baru yang
masuk.
• Kemungkinan yang akan terjadi di persekutuan yaitu:
 Bagian modal anggota pemilik lama dikurangi dan diberikan
sebagai bonus anggota yang baru
 Goodwill harus dibentuk dan dikredit pada rekening modal
anggota yang baru
1. Pemberian bonus kepada anggota yang baru
• Contoh : persekutuan Tn. A, B, C setuju Tn D masuk kedalam
persekutuan. Tn. D menyerahkan uang sebesar Rp 800.000
untuk penyertaan 40% dari modal persekutuan yang baru
• Jurnal mencatat masuknya Tn. D
kas Rp 800.000
modal Tn. A (45% x Rp 320.000) 144.000
modal Tn. B (35% x Rp 320.000) 112.000
modal Tn. C (20% x Rp 320.000) 64.000
Modal Tn. D Rp 1.120.000
1. Pemberian bonus kepada anggota yang baru
Perhitungan :
Saldo modal sekutu lama = Rp 2.000.000
Setoran modal Tn. D = Rp 800.000
Jumlah Rp 2.800.000

hak penyertaan Tn. D dihitung 40% dari :


Saldo modal yang baru : 40% x Rp 2.800.000 = Rp 1.120.000
Setoran modal Tn. D = Rp 800.000
Bonus kepada Tn. D = Rp 320.000

Bonus Rp 320.000 dikurangkan dari saldo modal anggota lama dengan rasio pembagian sbb
Tn. A = 45% x Rp 320.000 = Rp 144.000
Tn. B = 35% x Rp 320.000 = Rp 112.000
Tn. C = 20% x Rp 320.000 = Rp 64.000
jumlah Rp 320.000
2. Pemberian goodwill kepada anggota yang baru
• Contoh : persekutuan lama (Tn. A, B, C) setuju Tn. D masuk ke persekutuan dengan ketentuan menyerahkan sebesar Rp
800.000. setoran ini merupakan 37.5% dari modal persekutuan yang baru. Sedangkan Tn. A, B, C masing-masing tidak
bersedia untuk dikurangi saldo modalnya.
Penyelesaian:
• Karena anggota sekutu lama tidak bersedia dikurangi modalnya, maka modal sekutu lama Rp 2.000.000 merupakan 65% dari
modal persekutuan baru, sedangkan Tn. D modalnya 35% untuk persekutuan baru.
• Jumlah modal persekutuan baru adalah :
Rp 2.000.000 : 62.5% = Rp 3.200.000

Modal Tn D sebagai penyertaan terhadap 37,5% dari modal persekutuan baru adalah :
37,5% x Rp 3.200.000 = Rp 1.200.000
setoran modal = Rp 800.000 -
goodwill Rp 400.000

Jurnal untuk mencatat masuk nya Tn. D adalah


kas Rp 800.000
goodwill 400.000
modal Tn. D Rp 1.200.000
Apabila terhadap masuknya anggota baru tersebut
tidak ada pernyataan yang tegas tentang bonus atau
goodwill, maka rumus yang digunakan adalah sbb

Bagian hak
Saldo modal Setoran modal
Setoran modal x Anggota lama
+ Anggota baru
penyertaaan

1. Jika hasilnya lebih kecil dari setora modal anggota baru,


 Berati ada goodwill atau bonus diberika anggota lama

2. Jika hasilnya sama dengan setora modal anggota baru,


 Berati tidak ada goodwill atau bonus yang diberikan

3. Jika hasilnya lebih besar dari setoran moda anggota baru,


 Berati ada goodwil atau bonus diberikan kepada anggota baru
Contoh
Saldo modal Tn. Lau dan Karim dalam persekutuan Jaya Ne
geri masing-masing sebesar Rp 500.000 dan Rp 700.000.
laba rugi dibagi sama. Kemudian Tn. Maksum masuk
menjadi anggota.

1. Jika Tn. Maksum menyetorkan modalnya Rp 400.000 yang mer


upakan 25% dari modal persekutuan yang baru, buatlah jurnal
nya
2. Jika Tn. Maksum menyetorkan modalnya Rp 600.000 yang mer
upakan 25% dari modal persekutuan yang baru, buatlah jurnal
nya
3. Jika Tn. Maksum menyetorkan modalnya Rp 600.000 yang mer
upakan 50% dari modal persekutuan yang baru, buatlah jurnal
nya
JURNAL KASUS 1 (tidak ada goodwill atau bonus)

Kas Rp 400.000
Modal Rp 400.000

Perhitungan :
Jumlah modal baru Rp 1.600.000 (Rp 500.000+Rp 700.000+Rp 400.000)

25% x (Rp 1.600.000) = Rp 400.000


(mencatat Setoran modal Tuan Maksum)

Bagian hak
Saldo modal Setoran modal
Setoran modal x Anggota lama
+ Anggota baru
penyertaaan
JURNAL KASUS 2 (ada goodwill)
Jurnal bonus untuk sekutu lama
Kas Rp 600.000
Kas Rp 600.000
Goodwill 600.000
Modal Tn. Lau Rp 75.000
Modal Tn. Lau Rp 300.000
Modal Tn. Karim Rp 75.000
Modal Tn. Karim Rp 300.000
Modal Tn. Maksum Rp 450.000
Modal Tn. Maksum Rp 600.000
Perhitungan :
Perhitungan :
100/25 x Rp 600.000 Rp 2.400.000
25% x (Rp 1.800.000) = Rp 450.000
Total modal sekutu lama
Kelebihan setoran Tn. Maksum = Rp 600.000-Rp 450.000
+ sekutu baru Rp 1.800.000
= Rp 150.000
Goodwill yang dibentuk Rp 600.000,-
(mencatat Setoran modal Tuan Maksum dan
bonus sekutu lama)
(mencatat Setoran modal Tuan Maksum
dan goodwill anggota lama)
JURNAL KASUS 3 (ada bonus anggota baru)

Kas Rp 600.000
Modal Tn. Lau 150.000
Modal Tn. Karim 150.000

Modal Tn. Maksum Rp 900.000

Perhitungan :
Total modal sekutu lama+baru = Rp 1.800.000

Saldo modal persekutuan baru 50%x Rp 1.800.000 = Rp 900.000


Setoran modal Tn. Maksum = Rp 600.000 -
bonus kepada Tn. Maksum Rp 300.000

(mencatat Setoran modal Tuan Maksum dan bonus anggota baru)


2. AKUNTANSI TERHADAP PENGUNDURAN
ANGGOTA PERSEKUTUAN
Pengunduran diri seorang anggota atau lebih, dapat diselesaikan dengan
cara berikut :

1. Bagian penyertaan dijual kepada anggota yang ada


2. Bagian penyertaan dikembalikan, baik dalam bentuk uang kas
atau aset selain kas
2. AKUNTANSI TERHADAP PENGUNDURAN
ANGGOTA PERSEKUTUAN
Contoh :
Tuan F, Tuan G, Tuan H anggota persekutuan FGH dengan saldo
masing2 Rp 5.000.000,- dan rasio pembagian L/R 50%:25%:25%

1. Buat jurnal, seandainya Tn.H mengundurkan diri dan disepak


ati modal dikembalikan sebesar Rp 4.250.000, dan penilaian
kembali atas aset persekutuan hasilnya lebih rendah dari
nilai bukunya.

2. Seandainya Tn. H mengundurkan diri dan disepakati bahwa


modalnya dikembalikan sebesar Rp 5.750.000, dan penilaian
kembali atas aset persekutuan hasinya lebih tinggi dari nilai
bukunya
Jurnal kasus 1

Modal Tn. H Rp 5.000.000


Modal Tn. F Rp 500.000
Modal Tn. G 250.000
kas 4.250.000
(mencatat pengunduran pada Tn. H sebagai anggota persekutuan

Jurnal kasus 2

Modal Tn. H Rp 5.000.000


Modal Tn. F 500.000
Modal Tn. G 250.000
Kas 5.750.000
(mencatat pengunduran pada Tn. H sebagai anggota persekutuan)

Perhitungan :
Modal Tn. F = 50/75 x Rp 750.000 = Rp 500.000
Modal Tn. G = 25/75 x Rp 750.000 = Rp 250.000
3. AKUNTANSI TERHADAP KEMATIAN
ANGGOTA PERSEKUTUAN
 JIKA ADA SALAH SATU / LEBIH ANGGOTA MENINGGAL, MAKA DAPAT DISELESAIKAN
DENGAN CARA BAGIAN PENYERTAANNYA DIKEMBALIKAN KEPADA AHLI WARISNYA,
BAIK BERUPA UANG TUNAI ATAU ASES NON-KAS

 UNTUK MEMENUHI PRINSIP KEADILAN, BIASANYA DI ADAKAN PENILAIAN KEMBALI


TERHADAP ASET PERSEKUTUAN AGAR SESUAI DENGAN KEADAAN YANG WAJAR. KEUNT
UNGAN DAN KERUGIAN ATAS PENILAIAN TERSEBUT DIBEBANKAN KEDALAM REKENING
MODAL MASING-MASING ANGGOTA SESUAI DENGAN RASIO PEMBAGIAN LABA-RUGI
BERLAKU

 JIKA HASIL PENILAIAN KEMBALI TERSEBUT TERNYATA LEBIH RENDAH DARI NILAI BUK
UM MAKA PEMBAYARAN KEPADA AHLI WARIS BAGI ANGGOTA MENINGGAL LEBIH KECI
L DARI MODAL DISETORKAN, DAN SEBALIKNYA
CONTOH :
Tuan A, Tn. B, Tn. C adalah anggota persekutuan dengan
saldo modal masing-masing Rp 5.000.000 dengan rasio
pembagian laba-rugi 50% : 25% : 25%.

1. Misalnya Tn. C meninggal dan disepakati bahwa


modalnya dikembalikan kepada ahli warisnya
sebesar Rp 4.250.000, dan penilaian kembali atas
aset persekutuan hasilnya lebih rendah dari nilai
bukunya. Buat jurnalnya
2. Misalnya Tn. C meninggal dunia dan disepakai
bahwa modalnya dikembalikan kepada ahli
warisnya sebesar Rp 5.750.000, dan penilaian
kembali atas aset persekutuan hasilnya lebih tinggi
dari nilai bukunya. Buat jurnalnya
Penyelesaian
JURNAL KASUS 1

Modal Tn. C Rp 5.000.000,-


Modal Tn. A Rp 500.000
Modal Tn. B 250.000
Kas 4.250.000

(mencatat meninggal Tn. C sebagai anggota persekutuan

JURNAL KASUS 2
Modal Tn. C Rp 5.000.000
Modal Tn. A 500.000
Modal Tn. B 250.000
Kas 5.750.000

(mencatat meninggal Tn. C sebagai anggota persekutuan)

Perhitungan:
Modal Tn. A = 50/75 x Rp 750.000 = Rp 500.000
Modal Tn. A = 25/75 x Rp 750.000 = Rp 250.000
Selesai

Anda mungkin juga menyukai