PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
NURHASIMA 5304201258
MANISHA ANJANI 5304201259
NURAISYAH 5304201260
SUHAILA 5304201263
DOSEN PENGAMPU:
ADE GUNAWAN, S. AB, M. Ak
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah yang berjudul "Pembubaran
Persekutuan". Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah "Akuntansi
Keuangan Lanjutan I" dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah
ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Adapun, penyusun makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami
dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari dalam penyusunan makalah
ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Untuk
itu, kami mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam
makalah ini. Kami pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik
dan sarannya kepada kami agar di kemudian hari kami bisa membuat makalah
yang lebih sempurna lagi, terutama Dosen mata kuliah "Akuntansi Keuangan
Lanjutan I" yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Akhir kata, kami selaku penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi
seluruh pembaca, kami ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak
bisa disebutkan satu-persatu atas bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................19
3.2 Saran................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Masuknya seorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau
meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama
persekutuan. Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para
sekutu untuk menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi.
Misalnya, persekutuan secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal
dunia. Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk
menjalankan perusahaannya juga berakhir. Untuk memperdalam masalah
pembubaran persekutuan tersebut, penulis akan menulis makalah yang berjudul
“Pembubaran Persekutuan“. Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan
terutama bagi penulis.
1
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui dan memahami regulasi pembubaran persekutuan
Untuk mengetahui dan memahami pengertian pembubaran persekutuan
Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis pembubaran persekutuan
Untuk mengetahui dan memahami keadaan-keadaan yang menyebabkan
terjadinya pembubaran persekutuan
Untuk mengetahui dan memahami akuntansi terhadap anggota baru yang
masuk
Untuk mengetahui dan memahami akuntansi terhadap pengunduran
anggota persekutuan
Untuk mengetahui dan memahami akuntansi terhadap kematian anggota
persekutuan.
1.4 Manfaat Makalah
Adapun manfaat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Dapat mengetahui regulasi pembubaran persekutuan
Dapat mengetahui pengertian pembubaran persekutuan
Dapat mengetahui jenis-jenis pembubaran persekutuan
Dapat mengetahui keadaan-keadaan yang menyebabkan terjadinya
pembubaran persekutuan
Dapat mengetahui akuntansi terhadap anggota baru yang masuk
Dapat mengetahui akuntansi terhadap pengunduran anggota persekutuan
Dapat mengetahui akuntansi terhadap kematian anggota persekutuan.
2
BAB II
PEMBAHASA
N
3
2.3 Jenis-Jenis Pembubaran Persekutuan
4
c) Perselisihan intern diantara anggota
d) Tidak mungkin lagi untuk mendapatkan keuntungan secara
kontinyu dari usaha perusahaan
e) Alasan lainnya yang mengakibatkan pembubaran misalnya
kecurangan atau penyajian yang keliru didalam pembentukan
formasi persekutuan.
5
2.5 Akuntansi Terhadap Anggota Baru Yang Masuk
6
Contoh:
7
Apabila suatu persekutuan telah berjalan dengan sukses, kemudian ada
anggota baru yang Akan masuk, maka kepada anggota baru tersebut biasanya
dibebani hal-hal sebagai berikut:
Contoh:
Tuan Arby, Boby dan Carly anggota persekutuan dengan saldo modal dan
rasio pembagian laba rugi sebagai berikut:
Pada saat itu, tuan Dony ingin masuk menjadi anggota persekutuan dan
diterima oleh tuan Arby, Boby dan Carly dengan ketentuan: tuan Dony harus
menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 800.000 yang akan diperhitungkan sebesar
25% dari modal persekutuan yang baru.
8
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut:
Bagi anggota yang baru, selama hak atas laba (rugi) sama dengan
persentase hak penyertaannya maka kedua sistem tersebut memberikan hasil yang
sama. Sistem bonus pada umunya berakibat menguntungkan anggota pemilik
lama yang mendapatkan kenaikan hak atas laba (rugi) didalam persekutuan yang
baru. Sebaliknya merugikan anggota-anggota pemilik lama yang mendapatkan
hak atas laba (rugi) kurang dari proporsi pembagian laba (rugi) sebelum
masuknya anggota yang baru.
9
Apabila terhadap masuknya anggota baru tersebut tidak ada pernyataan
yang tegas tentang ada tidaknya bonus atau goodwill, maka rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Jika hasilnya lebih kecil dari setoran anggota baru, Berarti ada goodwill
atau bonus diberikan kepada anggota lama
Jika hasilnya sama dengan setoran modal anggota baru, Berarti tidak ada
goodwill atau bonus yang diberikan
Jika hasilnya lebih besar dari setoran modal anggota baru, Berarti ada
goodwill atau bonus diberikan kepada anggota baru.
Contoh:
1
Penyelesainya:
1
2.6 Akuntansi Terhadap Pengunduran Anggota Persekutuan
Jika hasil penilaian kembali tersebut ternyata lebih rendah dari nilai
bukunya, maka pembayaran kepada anggotanya yang mengundurkan diri
jumlahnya lebih kecil dari saldo penyertaanya. Sebaliknya jika hasil penilaian
kembali tersebut ternyata lebih tinggi, dari nilai bukunya, maka pembayaran
kepada anggota yang mengundurkan diri jumlahnya lebih besar dari saldo
penyertaanya.
1
Penilaian kembali kekayaan ini tidak hanya dibutuhkan untuk mendapat
ketentuan yang layak di dalam menentukan bagian hak penyertaan anggota yang
mengundurkan diri saja, tetapi juga sangat penting bagi anggota-anggota yang
ingin meneruskan usaha persekutuan yaitu agar mereka mendapatkan ketentuan
yang benar berapa bagian penyertaan mereka sesungguhnya. Hal ini penting bagi
anggota pemilik lama yang ingin melanjutkan usaha guna menentukan perjanjian
pembagian keuntungan atau kerugian pada perjanjian persekutuan yang baru.
Contoh:
Tuan fredy, Gany dan Hary adalah anggota persekutuan FGH dengan
saldo modal masing-masing sebesar Rp 5.000.000 dengan rasio pembagian laba-
rugi 50%:25%: 25%.
Penyelesaian:
Jurnal kasus 1
Modal tuan Hary Rp. 5.000.000
Modal tuan Fredy Rp. 500.000
Modal tuan Gany Rp. 250.000
Kas Rp. 4.250.000
(Mencatat pengunduran di Tuan Hary sebagai anggota persekutuan)
1
Jurnal kasus 2
Modal tuan Hary Rp. 5.000.000
Modal tuan Fredy Rp. 500.000
Modal tuan Gany Rp. 250.000
Kas Rp. 5.750.000
(Mencatat pengunduran tuan Hary sebagai anggota
persekutuan) Contoh:
Tuan Aryo, Brian dan Cacuk dalam persekutuan membagi laba rugi
dengan rasio 40%: 35%:25%. Saldo modal tuan Aryo =Rp 4,5jt, tuan Brian=Rp
3,75jt, tuan Cacuk =Rp 3jt. Laba persekutuan selama Januari – Juni 2013 sebesar
Rp 10jt. Pada awal bulan Juli 2013 tuan Brian mengundurkan diri. Buatlah jurnal
untuk mencatat hal tersebut, dengan asumsi:
1. Hak Tuan Brian dihitung berdasarkan saldo modal dan laba yang berhak
diterimanya.
2. Hak Tuan Brian dihitung berdasarkan saldo modal dan laba yang berhak
diterimanya ditambah bonus Rp 500.000.
Penyelesaian asumsi 1:
Jurnalnya:
Modal tuan Brian Rp. 7.250.000
Kas Rp. 7.250.000
1
Penyelesaian asumsi 2:
Jurnalnya:
Modal tuan Brian Rp. 7.250.000
Modal tuan Aryo Rp. 307.692
Modal tuan Cacuk Rp. 192.308
Kas Rp. 7.750.000
(Mencatat pengunduran diri tuan Brian)
Jika hasil penilaian kembali tersebut ternyata lebih rendah dan nilai
bukunya, maka pembayaran kepada ahli waris bagi anggota yang meninggal
jumlahnya lebih kecil dari saldo penyertaannya. Sedangkan jika hasil penilaian
kembali tersebut ternyata lebih tinggi dari nilai bukunya, maka pembayaran
kepada ahli waris bagi anggota yang meninggal jumlahnya lebih besar dari saldo
penyertaannya.
1
Para anggota persekutuan dapat mengadkaan penyelesaian (yang disetujui)
atas bagian penyertaan (modal) anggota yang mati sebagai berikut:
Contoh:
Tuan Ary, Bista dan Cahya adalah anggota persekutuan dengan saldo
modal masingmasing sebesar Rp 6.000.000 dengan rasio pembagian laba rugi
50%:25%:25%.
1
2. Misalnya Tuan Cahya meninggal dunia dan disepakati bahwa
modalnya dikembalikan kepada ahli warisnya sebesar Rp 5.750.000,
dan penilaian kembali atas asset persekutuan hasilnya lebih tinggi dari
nilai bukunya. Buatlah jurnalnya.
Penyelesaian:
Jurnal kasus 1
Modal tuan Cahya Rp. 5.000.000
Modal tuan Aryo Rp. 500.000
Modal tuan Bista Rp. 250.000
Kas Rp. 4.250.000
(Mencatat meninggalnya Tuan Cahya sebagai anggota persekutuan)
Jurnal kasus 2
Modal tuan Cahya Rp. 5.000.000
Modal tuan Aryo Rp. 500.000
Modal tuan Bista Rp. 250.000
Kas Rp. 5.750.000
(Mencatat meninggalnya Tuan Cahya sebagai anggota
persekutuan) Contoh:
1
Penyelesaian:
Jurnal
Laba Rugi Rp.5.000.000
Modal Astri Rp. 2.500.000
Modal Betty Rp. 1.500.000
Modal Cintya Rp. 1.000.000
(Mencatat pembagian laba ke sekutu per 1 April 2013)
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1
DAFTAR PUSTAKA