Anda di halaman 1dari 19

PERSEKUTUAN FIRMA CONTOH 1

Pembentukan firma dengan orang yang belum memiliki perusahaan sebelumnya

Contoh

Tgl 5 Januari 2019 Kaka, Kiki, dan Koko sepakat mendirikan Firma dengan nama Firma KAKIKO
Bersaudara. Masing-masing investasi sekutu adalah :

Kaka: Kas Rp 6.500.000,-

Perlengkapan Rp 1.500.000,-

Kiki : Peralatan Rp 5.400.000,-

Barang dagang Rp 10.700.000,-

Koko : Gedung Rp 15.500.000,-

BUAT JURNAL UMUM DAN BUAT NERACA AWAL FIRMA

Jurnal Tgl 5 Januari 2019

Kas Rp 6.500.000,-

Perlengkapan Rp 1.500.000,-

Modal Kaka Rp 8.000.000,-

Barang dagang Rp 10.700.000,-

Peralatan Rp 5.400.000,-

Modal Kiki Rp16.100.000

Gedung Rp 15.500.000,-

Modal Koko Rp15.500.00

Atau Jurnal digabung

Kas Rp 6.500.000,-

Perlengkapan Rp 1.500.000,-

Barang dagang Rp 10.700.000,-

Peralatan Rp 5.400.000,-

Gedung Rp 15.500.000,-
Modal Kaka Rp 8.000.000,-

Modal Kiki Rp 16.100.000,-

Modal Koko Rp 15.500.000,-

Neraca awal Firma KAKIKO

Pembentukan Firma dengan salah satu Sekutu memiliki perusahaan

1. Melanjutkan pencatatan buku perusahaan lama

2. Menggunakan buku baru

Melanjutkan Pencatatan Buku Perusahaan Lama

• Firma hanya mencatat investasi sekutu yang belum memiliki perusahaan.

• Sekutu yang memiliki perusahaan maka pembukuannya dipakai dalam pencatatan firma, dan
hanya dicatat jika terjadi perubahan

Contoh

Pada tgl 1 Maret 2019 Dodo dan Didi sepakat mendirikan Firma dengan nama Firma DODI . Didi
menginvestasikan Kas Rp 1.500.000,- Perlengkapan Rp 300.000,-Barang Dagang Rp 850.000,- Sedangkan
neraca perusahaan Dodo per 1 Maret
Diminta :

• Buat jurnal pembentukan Firma dengan melanjutkan pembukuan Dodo !!!!!

• Jurnal dibuat hanya untuk Didi saja. Sedangkan jurnal utk Dodo tidak perlu dibuat.

• Jurnal tgl 1 Maret 2019

Kas Rp 1.500.000

Barang dagang Rp 850.000

Perlengkapan Rp 300.000

Modal Didi Rp 2.650.000

Firma JAYA

Neraca

1 Maret 2019

Menggunakan buku baru

• Jika menggunakan pembukuan baru maka pembukuan perusahaan sebelumnya harus ditutup.
Dan dilakukan penilaian kembali

• Jurnal Penutup pembukuan Dodo pada 1 Maret 2019:

Ak.peny.peralatan Rp 50.000

Utang Rp 950.000

Modal Rp 2.750.000

Piutang Rp 600.000

Kas Rp 1.500.000

Barang dagang Rp 850.000


Perlengkapan Rp 200.000

Peralatan Rp 600.000

Jurnal Investasi Dodo dan Didi

1 Maret 2019

Kas Rp 3.000.000

Piutang Rp 600.000

Barang dagang Rp 1.700.000

Perlengkapan Rp 500.000

Peralatan Rp 600.000

Ak.peny.peralatan Rp 50.000

Utang Rp 950.000

Modal Dodo Rp 2.750.000

Modal Didi Rp 2.650.000

Firma JAYA

Neraca

1 Maret 2019
PERSEKUTUAN FIRMA CONTOH 2

PERSEKUTUAN

Jurnal:

Kas 7.000

Tanah 10.000

Bangunan 40.000

Persediaan 35.000

Modal, Dodo 50.000

Modal, Dede 42.000

Apabila seandainya diakuinya bagian modal yang sama

Jurnal bila menggunakan metode bonus :

Modal, Dodo 4.000

Modal, Dede 4.000

Bila menggunakan metode goodwill, jurnalnya adalah:

Goodwill 8.000

Modal, Dede 8.000

Contoh 2:
Dodo mengundurkan diri dan sekutu lain setuju membayar 250.000 kepada Dodo, yang ditanggung scr
merata dr sekutu yg masih aktif

• Dg metode bonus jurnal yg dibuat adalah:

Modal, Dede 25.000

Modal, Didi 25.000

Modal, Dodo 50.000

Modal, Dodo 250.000

Kas 250.000

• Bila menggunakan metode goodwill:

Goodwill 150.000

Modal, Dede 50.000

Modal, Didi 50.000

Modal, Dodo 50.000

Modal, Dodo 250.000

Kas 250.000

Dudu masuk kedlm persekutuan dg membeli kepentingan setengah kepentingan Dede, dg membayar
Rp 150.000.

• Jurnal yg dibuat:

Modal, Dede 125.000

Modal, Dudu 125.000

Dudu masuk kedlm persekutuan dg menginvestasikan uang Rp 150.000, dan memperoleh


kepentingan 15% dari total modal persekutuan.

• Jurnal yang dibuat dg metode bonus:

Kas 150.000

Modal, Dodo 7.500

Modal, Didi 7.500

Modal, Dede 7.500


Modal, Dudu 172.500

• Bila metode Goodwill yg digunakan, jurnalnya:

Kas 150.000

Goodwill 22.500

Modal, Dudu 172.500

PERSEKUTUAN FIRMA CONTOH 5

Contoh 1

• rani dan ravi sepakat membentuk persekutuan, berikut saldo rani pada tanggal 31 Des 20X1

• Kas 3,000

• Persediaan 7,000

• Peralatan 20,000

• Akum Peny perlatan 5,000

• Kewajiban 10,000

• Modal rani 15,000

• ravi menyetor uang tunai 10,000 dan Usaha rani di audit ulang dan menunjukan :

• kewajiban 1,000 yg tidak tercatat,

• persediaan dinilai sebesar 9,000

• peralatan memiliki nilai wajar 19,000

• Tentukan jurnal untuk mencatat penyetoran modal awal pada pembukuan persekutuan?

1 Januari 20X1

• Kas 13,000

• Persediaan 9,000

• Peralatan 19,000

Kewajiban 11,000

Modal rani 20,000


Modal ravi 10,000

Pembentukan persekutuan rara dengan penyetoran modal oleh rani dan ravi

• Kalau ravi melakukan penarikan kas untuk keperluan pribadi sebesar 3,000 pada tanggal tgl 1
Mei 20X1, maka jurnalnya

• Prive ravi 3,000

Kas 3,000

Jika rani meminjamkan uang pada persekutuan senilai 4,000 pd tanggal 1 Juli 20X1

• Kas 4,000

kewajiban kpd rani 4,000

Mencatat pinjaman dari sekutu rani

Contoh 2:
Tuan Ali , Tuan Badu dan Tuan Cory membentuk persekutuan . Tuan Ali menyetor uang sebesar Rp.
15.000.000,-. Tuan Badu menyerahkan barang dagangan bernilai Rp. 20.000.000,- Tuan Cory
menyumbangkan keahliannya di bidang Manajemen dan dinilai kemampuannya seharga Rp 5.000.000

Jurnalnya :
Kas Rp 15.000.000,- -
Barang Dagangan 20.000.000,- -
Goodwill 5.000.000,- -
Modal Ali - Rp 15.000.000,-
Modal Badu - 20.000.000,-
Modal Cory - 5.000.000,-

ad. b. Menggabungkan perusahaan yang sudah ada


Masalah yang timbul :

1.   Penilaian aktiva bersih yang disetor


Dasarnya ~ Taksiran nilai pasar. ( Bila ada selisih
antara nilai buku dengan nilai pasar ~ hak pemilik
perusahaan yang digabung

2.   Penentuan modal masing-masing sekutu


Besarnya setoran modal = jumlah aktiva bersih yang
diserahkan setelah dinilai kembali

3.   Pembukuan/akuntansinya :
- Meneruskan/melanjutkan buku lama
- Menggunakan buku baru

Contoh 3 :
Nyonya Cici mempunyai sebuah perusahaan dengan nama “MERINDU” mengadakan perjanjian dengan
tuan Doni dan Tuan Budi untuk mendirikan firma “PENANTIAN”. Tuan Doni menyetorkan uang Rp.
35.000.000,-. Tuan Budi menyerahkan barang dagangan Rp. 30.000.000,-. Nyonya Cici menyerahkan
perusahaannya kecuali kas. Pada tanggal tersebut posisi keuangan perusahaan “MERINDU” sebagai
berikut :

Perusahaan “MERINDU”

Neraca
Per 31 Juli 2007

Dalam
perjanjian ditentukan :

1.   Piutang dagang Rp 20.000,- diperkirakan tak


dapat ditagih.
2.   Persediaan milik Nyonya Cici dinilai Rp 400.000,-
dan milik Tuan Budi dinilai Rp 25.000.000,-
3.   Aktiva tetap nilai gantinya Rp 50.000.000,- dan
umurnya tetap.
4.   Kepada Nyonya Cici diberikan Goodwill atas
reputasi perusahaannya dan dinilai sebesar
Rp 80.000,-.

1. Melanjutkan buku perusahaan lama (Nyonya Cici)


a.   Mencatat penilaian kembali :
Aktiva tetap 10.000.000,- -
Goodwill 80.000,- -
Persediaan barang dagangan - 100.000,- Cad. Kerugian Piutang
- 20.000,-
Akum. Penyusutan - 500.000,-
Modal Cici - 9.460.000,-
b.   Mencatat pengambilan kas oleh Nyonya Cici
Modal Cici 4.000.000,- -
Kas - 4.000.000,-
c.   Mencatat setoran Doni
Kas 35.000.000,- -
Modal Doni - 35.000.000,-
d.   Mencatat Setoran Budi
Persediaan Barang Dagangan 25.000.000,- -
Modal Budi - 25.000.000,-

2.   Membuka buku baru


a.   Mencatat kekayan bersih Nyonya Cici sebagai setoran modalnya
Piutang Dagang Rp 200.000,- -
Persediaan barang dagangan 400.000,- -
Aktiva lancar lainnya 250.000,- -
Aktiva tetap 50.000.000,- -
Goodwill 80.000,- -
Hutang lancar - Rp 180.000,-
Hutang Jangka Panjang - 10.000.000,-
Cad. Kerugian Piutang - 20.000,-
Akum. Penyusutan - 2.500.000,-
Modal Cici - 38.230.000,-
 b.   Mencatat setoran Doni
Kas 35.000.000,- -
Modal Doni - 35.000.000,-
 c. Mencatat Setoran Budi
Persediaan Barang dagangan Rp 25.000.000,- -
Modal Budi - Rp 25.000.000
Firma “PENANTIAN”
Neraca

Per 31 Juli 2007

Contoh 4:

Ahmad menginvestasikan ke persekutuannya dengan Akbar dalam sekutu pembuatan dan penjualan
komputer khususnya software. Ahmad menyetor uang ke sekutu sebesar Rp 20.000.000,- dengan
piutang dagang Rp 60.000.000,-, Persediaan Barang Dagangan sebesar Rp 140.000.000,- Peralatan
Komputer Rp 800.000.000,- dan Hutang Dagang sebesar Rp 170.000.000,- Penyisihan Piutang tak
Tertagih Rp 10.000.000,- Akumulasi Penyusutan Rp 100.000.000,- Sedangkan Akbar memiliki kas sebesar
Rp 10.000.000,- dan program software sebesar Rp 200.000.000,- Transaksi ini terjadi 1 Maret 200X

Setoran Ahmad

1 Maret

Kas Rp 20.000.000,-

Piutang Dagang Rp 60.000.000,-

Persediaan Rp 140.000.000,-

Peralatan Komputer Rp 800.000.000,-

Penyisihan Piutang TT Rp 10.000.000,-

Hutang Dagang Rp 170.000.000,-

Akumulasi Penyusutan Rp 100.000.000,-

Modal Ahmad Rp 740.000.000,-

Setoran Akbar
1 Maret

Kas Rp 10.000.000,-

Komputer software Rp 200.000.000,-

Modal Akbar Rp 210.000.000,-

PERSEKUTUAN FIRMA CONTOH 6

PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN

CONTOH KASUS

Tuan A, B dan C mendirikan suatu persekutuan dengan investasi masing-masing Rp 75.000,00; Rp


25.000,00 dan Rp 50.000,00. Mereka setuju untuk membagi keuntungan atau kerugian dengan
perbandingan yang sama. Apabila persekutuan mendapat laba Rp 90.000,00, maka rekening modal
untuk masing-masing anggota menjadi sebagai berikut :
Pembentukan persekutuan di antara dua orang atau lebih yang masing-masing hanya menyerahkan
setoran modalnya dalam bentuk uang atau barang kepada persekutuan yang membuat pembukuan
tersendiri, tidak banyak mengalami kesulitan. Tetapi apabila persekutuan didirikan dengan
menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah berjalan, maka biasanya timbul beberapa persoalan,
antara lain :

1. Apabila persekutuan akan mempergunakan catatan pembukuan dengan melanjutkan catatan


pembukuan dari salah satu perusahaan terdahulu atau membentuk pembukuan tersendiri yang
baru.

2. Apakah perubahan atau pernilaian tertentu terhadap posisi aktiva, hutang dan modal dari
masing-masing perusahaan yang akan digabungkan perlu diadakan atau tidak perlu diadakan.

Sebagai gambaran dapat dilihat dari contoh berikut ini :

CONTOH KASUS

Tuan D dan Tuan E masing-masing bersepakat untuk membentuk sebuah persekutuan. Tuan D telah
memiliki sebuah perusahaan yang sudah berjalan. Tuan E bermaksud menanamkan modalnya dalam
persekutuan sebanyak Rp 100.000,00.

Adapun neraca perusahaan Tuan D sebelum bergabung adalah sebagai berikut :


Tuan D dan E bersepaka bahwa dalam pembentukan pelsekutuan ini, Tuan D meminta beberapa syarat
untuk merubah posisi keuangan yang dilaporkan pada Neraca per 31 Desember 20x2, sebagai berikut :

a. Uang Kas yang ada di ambil seluruhnya oleh Tuan D

b. Piutang Dagang

Piutang sebesar Rp 4.000,00 dianggap tidak tertagih dan harus dihapus. cadangan kerugian piutang
ditetapkan 4% dari saldo piutang yang baru.

c. Persediaan Barang dagangan

Barang-barang yang telah dinilai atas dasar "Harga pokok", yang dihitung dengan metode LIFO dinilai
kembali berdasar harga pasar sehingga nilainya menjadi : Rp 106.400,00.

d. Meubel & Alat-alat Kantor

Nilai pengganti sebesar Rp 60.000,00 terhadap aktiva ini telah disusut sebesar 50%, dan di catat
berdasar nilai sehat sebesar Rp. 30.000,00

e. Goodwill

Kepada Tuan D diberikan goodwill atas reputasi perusahaannya yang dinilai sebesar Rp. 40.000,00

Prosedur pembukuan dalam Persekutuan D & E yang baru dibentuk dapat dipakai salah satu dari kedua
cara berikut ini :

1. Persekutuan yang baru dibentuk melanjutkan buku-buku perusahaan terdahulu (Tuan D)

(a) Mencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva perusahaan Tuan D, sesuai dengan ketentuan
yang disepakati bersama.
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 1.760.00

Persediaan Barang Dagangan Rp. 20.800.00

Akum Peny meubel & Alat-alat Kantor Rp. 22.400.00

Goodwill Rp. 40.000.00

Piutang Dagang Rp. 4.000.00

Meubel & Alat-alat Kantor Rp. 18.000.00

Modal Tuan D Rp. 62.960.00

(b) Mencatat setoran modal Tuan E

Kas Rp. 100.000.00

Modal Tuan E Rp. 100.000.00

(c) Mencatat Pengambilan uang kas oleh Tuan D

Modal Tuan D Rp. 64.800.00

Kas Rp. 64.800.00

2. Persekutuan yang baru dibentuk membuka buku-buku baru tersendiri.

(a) Mencatat kekayaan bersih perusahaan Tuan D, sebagai setoran modal kepada persekutuan

Piutang Dagang Rp. 76.000.00

Persediaan Barang Dagangan Rp. 106.400.00

Supplies Kantor Rp. 6.400.00

Meubel & Alat-alat kantor Rp. 30.000.00

Goodwill Rp. 40.000.00

Cadangan kerugian Rp. 3.040.00

Hutang Dagang Rp. 96.000.00

Modal Tuan D Rp. 159.760.00

(b) Mencatat Setoran Modal Tuan E

Kas Rp. 100.000.00


Modal Tuan E Rp. 100.000.00

CONTOH PERSEKUTUAN FIRMA 6-2

PARTNERSHIP:

Contoh 01

A, B, DAN C sepakat membentuk partnership dengan investasi masing-masing, 50.000, 80.000,


dan 100.000. Dalam operasionalnya, partnership memperoleh keuntungan 45.000.

Diminta

Tentukan pembagian keuntungan dan bagaimana pengaruhnya terhadap modal masing-masing


sekutu.
Contoh 02

X dan Y sepakat untuk membentuk partnership. Y menginvestasikan kas sebesar 100.000.


sementara X mengivestasikan usaha yang telah berjalan dengan posisi keuangan sebagai
berikut:

 Kas 64.800

 Piutang dagang 80.000

 Cadangan kerugian piutang kredit 4.800

 Persediaan barang dagang 85.600

 Perlengkapan kantor 6.400

 Peralatan 48.000

 Akumulasi penyusutan peralatan 22.400

 Utang dagang 96.000

 Modal X 161.600.

Kesepakatan saat pembentukan:

• Seluruh kas diambil oleh X

• Piutang dagang sebesar 4.000 disepakati tak tertagih dan CKP ditetapkan 4% dari saldo piutang
yang baru.

• Persediaan dinilai kembali menjadi 106.400.


• Peralatan senilai 60.000 dan telah disusutkan 50% dicatat sebesar nilai wajar 30.000.

• Goodwill diberikan pada X sebesar 40.000.

Anda mungkin juga menyukai