Anda di halaman 1dari 66

PENJUALAN ANGSURAN

M. ANWAR KADIR
Penjualan Angsuran

 Merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan


penjualan (penjual dapat menjual barang dagang
lebih banyak, sedangkan pembeli dapat membeli
barang yang diinginkan tanpa harus menunggu
sampai uang terkumpul cukup)
 Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan
dengan perjanjian bahwa sebagian harta atau
seluruh harga barang yang dijual akan dibayar
secara bertahap (berangsur – angsur) oleh si
pembeli dengan tenggang waktu tertentu.
Penjualan Angsuran
 Menurut Allan R. Drebin (1996: 121) dalam buku Akuntansi
Keuangan Lanjutan penjualan angsuran barang dagangan
adalah :
“Penjualan barang dagangan yang pembayarannya
dilakukan secara bertahap dalam jumlah dan waktu yang
telah ditentukan. Dan didalam penjualan angsuran barang-
barang dagangan mempunyai ketentuan sebagai berikut:
1. Pembayaran Uang Muka
Yaitu pembayaran uang muka yang dilaksanakan
secara tunai yang jumlahnya sebesar persentase
tertentu dari harga jual barang atau sebesar jumlah
rupiah yang telah ditentukan.
Penjualan Angsuran
2. Pembayaran Angsuran
Yaitu pembayaran uang tunai periodik sebagai
pembayaran angsuran yang besarnya telah ditentukan
sebelumnya atau ditentukan besar kecilnya yang
tergantung pada lamanya jangka waktu angsuran.
Menurut Hadori Yunus Harnanto (1987:6) dalam buku Akuntansi
Keuangan Lanjutan, penjualan angsuran adalah penjualan yang
dilakukan dengan perjanjian dimana pembayaran dilakukan
secara bertahap yaitu pada saat barang-barang diserahkan
kepada pembeli, penjual menerima pembayaran pertama
sebagai bagian dari harga penjualan (down payment) dan
sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran.
Bentuk Perjanjian Penjualan
Angsuran
1. Perjanjian penjualan bersyarat (Conditional Sales
Contract). Barang telah diserahkan, tetapi hak atas
barang masih berada ditangan penjual sampai
pembayaran sunah lunas.
2. Saat perjanjian ditanda-tangani dan pembayaran
pertama dilakukan, hak milik dapat diserahkan kepada
pembeli, tetapi dengan menggadaikan atau
menghipotikkan untuk bagian harga yang belum
dibayar kepada si penjual.
3. Hak milik atas barang untuk sementara diserahkan
kepada suatu badan “trust” sampai pembayaran sudah
dilunasi. Setelah lunas, trustee menyerahkan hak atas
barang kepada pembeli.
Bentuk Perjanjian Penjualan
Angsuran
Perjanjian semacam ini dilakukan dengan
membuat akte kepercayaan (trust deed atau
trust indenture)
4. Beli Sewa (lease-purchase). Barang barang
telah diserahkan kepada pembeli, pembayaran
angsuran dianggap sewa sampai harga dalam
kontrak telah dibayar lunas. Sesudah itu baru
hak milik berpindah kepada pembeli.
Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan
Penjual dalam Jual Beli secara Angsuran

1. Pembayaran uang muka ( down payment )


harus cukup untuk menutup kemungkinan rugi
sebagai turunnya nilai barang selama periode
angsuran.
2. Jarak antar angsuran dengan angsuran
berikutnya tidak terlalu lama.
3. Jumlah angsuran harus cukup untuk menutup
kemungkinan rugi akibat penurunan niali barang
selama jangka waktu tiap – tiap angsuran.
Pencatatan Transaksi Penjualan
Angsuran

 Pencatatan transaksi dalam penjualan


angsuran ada dua jenis, yaitu pencatatan
transaksi penjualan angsuran aktiva tetap
tidak bergerak dan pencatatan transaksi
penjualan angsuran aktiva bergerak.
Cara Pengakuan Laba Kotor dalam
Penjualan Angsuran

– Laba kotor dianggap terjadi pada


periode penjualan.
– Laba kotor dianggap terjadi sesuai
dengan periode terjadinya realisasi
pembayaran/diterimanya angsuran
sesuai perjanjian.
Laba kotor dianggap terjadi pada periode
penjualan

KETENTUAN
1. Laba seluruhnya diakui pada tahun dimana
penjualan dilakukan
2. Setelah tahun penjualan, hasil penagihan tidak
mengakui adanya laba tetapi hanya mencatat
penerimaan kas dan mengurangi piutang
3. Hasil setelah tahun penjualan dianggap
pengembalian harga pokok
4. Apabila ada bunga dicatat pendapatan bunga
Laba kotor dianggap terjadi pada periode
penjualan

Penggunaan metode ini dipilih dengan alasan kemungkinan tidak


tertagihnya piutang angsuran sangat rendah. Biaya – biaya yang
terkait dengan kemungkinan tidak tertagihnya piutang, biaya
penarikan/kepemilikan kembali, kerugian penarikan kembali,
biaya pengadilan, dll harus dicadangkan dengan jurnal sbb:

Dr. Beban piutang kontrak angsuran XXX


Cr Cadangan piutang kontrak yang tak tertagih XXX

Jika pada periode berikutnya terdapat kontrak yang macet, maka


biaya2 yang timbul berkaitan dengan kepemilikan kembali
dijurnal dengan mendebet perkiraan cadangan dan mengkredit
piutang kontrak angsuran.
Laba Kotor Dianggap Terjadi Sesuai
Dengan Periode Diterimanya Angsuran

Pada cara ini laba kotor yang terjadi diakui sesuai


dengan jumlah ung kas dari penjualan angsuran
yang direalisasikan dalam periode bersangkutan.
Prosedur ini biasanya digunakan untuk kontrak yang
jangka waktunya melampaui satu periode akuntansi.
Ada beberapa alternatif prosedur yang bisa
dilakukan, prosedur mana yang dipilih harus benar-
benar dipertimbangkan sesuai dengan rencana
penjualan angsuran yang ada, sehingga benar-
benar cocok dengan keinginan dalam mengukur
laba rugi yang akan terjadi.
Laba Kotor Dianggap Terjadi Sesuai
Dengan Periode Diterimanya Angsuran

Prosedur yang menghubungkan tingkat


keuntungan dengan realisasi penerimaan
angsuran pada perjanjian penjualan angsuran
sbb.:
1. Penerimaan pembayaran pertama dicatat
sebagai pengembalian harga pokok (cost) dari
barang-barang yang dijual atau service yang
diserahkan, sesudah seluruh harga pokok
(cost) kembali, maka penerimaan selanjutnya
baru dicatat sebagai keuntungan.
Laba Kotor Dianggap Terjadi Sesuai
Dengan Periode Diterimanya Angsuran

2. Penerimaan pembayaran pertama dicatat


sebagai realisasi keuntungan yang diperoleh
sesuai dengan kontrak penjualan, sesudah
seluruh keuntungan yang ada terpenuhi, maka
penerimaan selanjutnya dicatat sebagai
pengumpulan kembali/pengembalian harga
pokok (cost).
3. Setiap penerimaan pembayaran yang sesuai
dengan perjanjian dicatac baik sebagai
pengembalian harga pokok (cost) maupun
sebagai realisasi keuntungan di dalam perban-
Laba Kotor Dianggap Terjadi Sesuai
Dengan Periode Diterimanya Angsuran

dingan yang sesuai dengan posisi harga pokok


dan keuntungan yang terjadi pada saat
perjanjian penjualan angsuran ditanda tangani.
Metode ini memberi peluang untuk mengakui
keuntungan proporsional dengan tingkat
penerimaan pembayaran angsuran.
Prosedur inilah yang dikenal dengan metode
angsuran atau dasar angsuran (installment
method or installment basis)
Laba Kotor Dianggap Terjadi Sesuai
Dengan Periode Diterimanya Angsuran

Ketentuan:
1. Perkiraan laba di catat dalam rekening LKBD
2. Setiap akhir tahun mengakui Laba Kotor
sebesar % laba dibanding penjualan kali kas
yang di terima
3. Laba Kotor Diakui merupakan bagian laba
yang diakui pada L/R periode yang
bersangkutan
4. Pendapatan bunga di catat dan diakui
tersendiri diluar Laba Kotor Diakui
Laba Kotor Dianggap Terjadi Sesuai
Dengan Periode Diterimanya Angsuran

 Laba kotor diakui sesuai dengan periode


penerimaan piutang angsuran. Dalam metode ini
penerimaan angsuran dianggap sebagai
pengembalian modal dan sekaligus sebagai
pengakuan laba (proporsional dengan persentase
keseluruhan)
 Dalam metode ini laba kotor yang diperoleh
ditangguhkan dan dijurnal dalam perkiraan “ Laba
kotor yang ditangguhkan (Deferred Gross Profit)”,
dan jika sudah ada penerimaan tagihan, hasil
penghitungan realisasi laba kotor dijurnal dalam
perkiraan “Realisasi laba-kotor (Realized Gross
Profit)”
Laba Kotor Dianggap Terjadi Sesuai
Dengan Periode Diterimanya Angsuran

 Perkiraan Deferred gross profit di


Neraca masuk dalam kelompok
kewajiban, sedangkan piutang
penjualan angsuran dilaporkan
sebagai aktiva lancar dan diungkapkan
dalam notes to financial statement
khususnya mengenai jangka waktu
pembayaran yang lebih dari 1 tahun
Laba kotor dianggap terjadi sesuai
dengan periode diterimanya angsuran

 untuk penjualan angsuran, pokoknya harus


dibukukan secara terpisah dan dijurnal sbb :

Dr. Cost of Installment sales XXXXX


Cr. Shipments on installment sales XXXXX

Ilustrasi Penjualan Mengunakan Metode Angsuran

 Penjualan real estate (Sale of real estate on


installment basis)
 Penjualan barang dagang (Sale of merchandise on
installment basis)
CONTOH :

Pada tanggal 1 Oktober 2001, Bintaro Jaya menjual sebidang tanah kepada
Bapak Budi dengan harga $ 50.000. Tanah tersebut mempunyai nilai buku $
30.000 (laba kotor = $ 20.000). Bapak Budi membayar tunai $ 10.000 dan
sisanya $ 40.000 dengan wesel hipotek (mortgage note) yang dibayar dalam
20 kali cicilan setengah tahunan ditambah bunga atas pokok pinjaman yang
belum dibayar sebesar 12%. Komisi dan biaya penjualan lainnya sebesar $
1.500 dibayar oleh Bintaro Jaya. Angsuran pertama dilakukan pada tanggal 1
April 2002. Jurnal dan penghitungan yang dibutuhkan untuk kedua metode
pengakuan laba kotor adalah sbb :

Apabila pada tanggal 1 April 2003 pak Budi gagal memenuhi kewajibannya,
maka property yang dijual diambil lagi oleh Bintaro Jaya, dan hutang hipotik
yang belum dilunasi sebesar $ 36.000 dibatalkan. Berdasarkan penilaian,
property yang ditarik kembali mempunyai nilai pasar $ 28.500. Penghitungan
dan jurnal yang dibutuhkan adalah sbb :
Recog of profit
Recognition of Profit in
TRANSACTION periodically in proportion
period of Sale
of collection
October 1, 2001

50.000
Laba kotor dianggap terjadi sesuai
Sold real estate (Kavling), book value $ 30.000, for $
Receivable from Budi.
Real Estate (kav A) …
Gain on sale (kav A) ..
50.000
30.000
20.000
Receivable from Budi…. 50.000
Real Estate (kav A) ….
Deferred gross profit …
30.000
20.000

dengan periode diterimanya angsuran


Received down payment $ 10.000 & mortgage note
For balance $ 40.000
Cash ………………
Mortgage note ……
10.000
40.000
Cash ……………….
Mortgage note ……..
10.000
40.000
Receivable from Budi.. 50.000 Receivable from Budi … 50.000

Paid expenses on sale $ 1.500 Selling expenses ……. 1.500 Selling expenses ………. 1.500
Cash ………………… 1.500 Cash ……………………. 1.500
Contoh :
December 31, 2001 Pada tanggal 1Accrued Oktober
interest on –2001, Bintaro Jaya menjual
Accrued interest on – Mortgage note 1.200

1.Accrued interest on M/N =sebidang


40.000*12%*3/12 tanah kepada Bapak Budi 1.200
dengan harga
gross profit$… 50.000.
To adjust accounts for : Mortgage note …….. 1.200 Interest income ……..… 1.200
Interest income ……… Deferred 4.000
Tanah
2.Reporting gross profit realized
40%=20.000/50.000*100%
tersebut mempunyai nilai buku $ 30.000
= 40%* 10.000 (laba
Realized kotor
gross profit … = 4.000
$ 20.000). Bapak Budi membayar tunai $ 10.000 dan
To close nominal accounts sisanya $ 40.000 dengan
Gain on sale ……….. wesel20.000 hipotek (mortgage
Realized gross profit...note) 4.000
yang dibayar dalamSelling 20expenses
Interest income …….
kali………cicilan setengah
1.200
1.500
tahunan
Interest income ………
Selling expenses ……..…
1.200
1.500
ditambah bunga atas pokok pinjaman yang belum dibayar
Income summary …... 19.700 Income summary …….. 3.700
January 1, 2002 sebesar 12%. Komisi Interest incomedan….… biaya 1.200 penjualan lainnya
Interest income ….… sebesar 1.200 $
previous period. 1.500 dibayar oleh Bintaro Jaya. Angsuran pertama
To reverse accrued interest established at end of Accrued interest on Mortgage note 1.200 Accrued interest on Mortgage note 1.200

dilakukan pada tanggal 1 April 2002. Jurnal dan


April 1, 2002
penghitungan yang dibutuhkan
Cash ………………..
untuk kedua
4.400
metode 4.400
Cash …………………..
pengakuan
Received semi annual installment on mortgage notelaba
$ kotorMortgageadalah
note ………… sbb : 2.000 Mortgage note ………… 2.000
2.000 & interest for 6 months $ 2.400 Interest income ………. 2.400 Interest income ………… 2.400

October 1, 2002 Cash ………………. 4.280 Cash ……..……….…. 4.280


Received semiannual installment on mortgage note Mortgage note ……… 2.000 Mortgage note …...…… 2.000
$2.000 and interest on $ 38.000 at 12% for 6 months $ Interest income …….. 2.280 Interest income ……….. 2.280
2.280
Kegagalan pelunasan piutang
angsuran

 Apabila konsumen gagal melunasi hutang


hutangnya maka seluruh rekening riil yang
berhubungan dg piutang angsuran di batalkan
dan AT yang diperjual belikan dinilai sebesar
harga pasar pd waktu itu.
 L/R kegagalan tersebut diakui sebesar selisih
harga pasar dengan nilai riil
Kegagalan pelunasan piutang
angsuran

 Untuk metode laba diakui pada saat penjualan nilai


riil sebesar “ Piutang Angsuran” yang belum
direalisir
 Untuk metode laba diakui Proporsional dengan
penerimaan kas nilai riil sebesar piutang angsuran
dikurangi laba kotor penjualan yang belum di realisir
yang behubungan dg aktiva yang di kembalikan
Calculation
Recognition of Profit
Recognition of Profit periodically in
DESCRIPTION
in Period of Sales proportion to
colection
Total amount collected $14,000.00 $14,000.00

Loss in value of repossessed    

Property :    

- Original basis $ 30.000    

- Fair market $ 28.500 $1,500.00 $1,500.00

Net gain $12,500.00 $12,500.00

Gain recognized prior to    

repossession $20,000.00 $5,600.00

Gain (loss) on repossession ($7,500.00) $6,900.00


Journal Entry
Recognition of Profit
Recognition of Profit in
periodically in
TRANSACTION Period of Sales
proportion to colection

Reacquired real estate valued Real estate Real estate


at $ 28.500 surrendered (kav A) 28.500 (kav A)…. 28.500
mortgage note with unpaid
Loss on Deferred
balance of $ 36.000
Repossession 7.500 Gross profit 14.400
Mortgage note .. Mortgage note . … 36.000
36.000
  Gain on
repossession … … 6.900
Ilustrasi Penjualan Persediaan Dengan Metode
Angsuran
PT. KOLUMBUS
BALANCE SHEET
1 JANUARY 02
LIABILITIES & STOCKHOLDERS’
ASSETS
EQUITY
Cash $ 25.000 Accounts payable $ 40.000

Merchandise inventory 100.000 Deferred GP on install sales 2001 22.800

Accounts receivable (regular) 15.000 Deferred GP on install sales 2000 7.000

Installment contract rec, 2001 60.000 Capital stock 100.000

Installment contract rec, 2000 20.000 Retained earnings 50.200

Total Assets $ 220.000 Total liabilities & SHE $ 220.000


Persentase Laba kotor penjualan angsuran pada tahun 2001 dan 2000 adalah
sebesar 38% (22.800/60.000) dan 35% (7.000/20.000)
Transaksi PT. Kolumbus selama tahun 2002
adalah sbb :
CONTOH :
TRANSACTION ENTRIES
Januari 1 – December 31 Cash ………………… 250.000
(1) Regular sales consisted of cash sales, Acc. Rec. (regular) … 200.000
$250.000 and sales on account $200.000
installment sales were $150.000
  Sales (regular) ……………… 450.000
  Installment Contract –
  Receivable, 2002 …… 150.000
  Installment sales …………... 150.000
(2) Purchases of merchandise on account Purchases …………… 425.000
were $425.000
Accounts payable ………….. 425.000
(3) Receipts in addition to those from cash Cash ………………… 325.000
sales were from the following sources :
- Accounts receivable (regular) $ 190.000 Acc. Rec. (regular) ……….. 190.000
- Installment contract rec. 2002 80.000 Inst. Cont. rec. 2002 ………. 80.000
- Installment contract rec. 2001 40.000 Inst. Cont. rec. 2001 ………. 40.000
- Installment contract rec. 2000 15.000 Inst. Cont. rec. 2000 ………. 15.000
Transaksi PT. Kolumbus selama tahun 2002
adalah sbb :
TRANSACTION ENTRIES
(4) Payments were applied to the following : Accounts payable …. 435.000
- Accounts payable $ 435.000 Operating expenses .. 120.000
Less discounts taken$ 5.000 $ 430.000 Purchases Discount ……….. 5.000
Operating expenses $ 120.000 Cash …………………………. 550.000
   
   
Adjusting & closing, december 31
(5) To record cost of goods relating to Cost of installment sales... 90.000
installment sales $ 90.000 Shipment on install. Sales …... 90.000
(6) To closes installment sales & cost of Installment sales ……… 150.000
installment sales accounts & to record Cost of installment sales ……. 90.000
gross profit on installment sales for year Deferred gross profit on –
$ 60.000 (40% of installment sales) Installment sales 2002 ……… 60.000
(7) To record the gross profit realized as a
result of collections on installment contracts
of 2002, 2001 & 2000 as follows :
-         2002 accounts, 40% of $80.000 Def. GP on inst sales 2002 .. 32.000
-         2001 accounts, 38% of $40.000 Def. GP on inst sales 2001 .. 15.200
- 2000 accounts, 35% of $15.000 Def. GP on inst sales 2000 .. 5.250
Realized GP on Installment -
Sales, 2000 – 2002 …………… 52.450
Transaksi PT. Kolumbus selama tahun 2002
adalah sbb :
TRANSACTION ENTRIES
(8) To close beginning inventory, Income summary ……… 430.000
purchases, purchases discount & shipments
Shipments on inst sales … 90.000
on installment sales accounts into
income summary, thus sumarizing Purchases discount ……. 5.000
the goods available for regular sales
($430.000) Merch. Inventory Jan 01 …… 100.000
Purchases …………………… 425.000
(9) To record ending inventory, thus Merch. Inventory Dec 31 .. 120.000
summarizing cost of goods relating to
regular sales ($310.000) Income summary …………… 120.000
 
(10) To close regular sales into income Sales (regular) ………. . 450.000
summary, thus summarizing gross profit
Income summary. 450.000
on regular sales ($140.000)
(11) To closes realized gross profit (GP) Realized GP on installment –
on installment sales of current & prior years
Sales, 2000 – 2002 …… 52.450
into income summary, thus summarizing
total gross profit ($192.450) Income summary …………... 52.450
Transaksi PT. Kolumbus selama tahun 2002
adalah sbb :
TRANSACTION ENTRIES
(12) To close operating expenses into Income summary ……. 120.000
income summary, thus summarizing
the income before income tax ($72.450) Operating expenses ………… 120.000

(13) To record estimated income tax payable Income tax …………… 28.980
at 40% of the $72.450 income before tax,
or $28.980 Income tax payable …………. 28.980

(14) To close income tax into income summary Income summary …… 28.980
thus summarizing net income
Income tax …………………. 28.980

(15) To transfer net income to retained Income summary …… 43.470


earnings (43.470)
Retained earnings ………… 43.470
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PT. KOLUMBUS
BALANCE SHEET
DESEMBER 31, 2002
Assets Liabilities & Stockholders’ Equity
Current assets : Liabilities
Cash $ 50.000 Current liabilities :
Accounts receivable (regular) 25.000 Accounts payable $ 30.000
Installment contracts receivable : Income tax payable 28.980 $ 58.980
2002 ……………... $ 70.000 Deferred revenues :
2001 ……………… 20.000 Deferred gross profit on inst. –
2000 ……………... 5.000 95.000 Sales : 2002 ………. $ 28.000
Merchandise inventory ………. 120.000 2001 ………. 7.600
2000 ………. 1.750 37.350
Total liabilities $ 96.330

Stockholders’ Equity
Capital stock $ 100.000
Retained earnings :
-         Balance Jan, 1 $ 50.200
-         Add net income 43.470
93.670
Total stockholders’ equity 193.670
Total assets $ 290.000 Total liab. & SHE $ 290.000
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
PT. KOLUMBUS
INCOME STATEMENT
FOR YEAR ENDED DECEMBER 31, 2002
Inst. Sales Reg. Sales Total
Sales $150.00 $450.00 $600.00
Cost of goods sold :
Merchandise inventory Jan 1, 2002 …$ 100.000
Purchases ………………… $ 425.000
Less purchases discount … 5.000 420.000
Merchandise available for sale ………$ 520.000
Less merch. Inventory Dec 31 2002 120.000 $90.00 $310.00 $400.00
Gross profit
Less : deferred gross profit on 2002 instal. Sales $60.00 $140.00 $200.00
Realized gross profit on current year’s sales $28.00 $28.00
$32.00 $140.00 $172.00
Add realized gross profit on prior years’ sales on installment basis $20.45
Total realized gross profit $192.45
Operating expenses $120.00
Income before income tax $72.45
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PT. KOLUMBUS
INCOME STATEMENT
FOR YEAR ENDED DECEMBER 31, 2002

Gross profit rate on installment sales, 2002 :


Gross profit, $60.000 : installment sales $150.000 40%

Deferred gross profit on installment sales 2002 ($150.000 - $80.000) * 40% $ 28.000

Realized gross profit : 2002 2001 2000


Collections on installment contract rec. $80.00 $40.00 $15.00
Installment sales gross profit percentage 40% 38% 35%
Realized gross profit $32.00 $15.20 $5.25
Tukar Tambah
 Tukar tambah pada penjualan angsuran adalah
pembeli menyerahkan barang bekas untuk
pembayaran barang yang dibelinya dan sisanya
diangsur.
 Dalam tukar tambah ini, biasanya penjual akan
memberikan penilaian atas barang bekas yang
diterimanya sebagai uang muka. Dalam hal ini,
harus dibedakan antara harga menurut tukar tambah
dengan nilai barang bekas sebagai taksiran harga
pokoknya. Selisih antara dua nilai tersebut dicatat
sebagai “cadangan selisih harga pertukaran”
TRADE - IN (TUKAR TAMBAH)

Salah satu variasi dari penjualan angsuran


adalah dengan mengadopsi taktik tukar
tambah (trade in). Dalam taktik ini barang
bekas biasanya dihargai lebih tinggi untuk
menarik pembeli membeli produk baru,
selisih penilaian (overallowance)
dikompensasikan dengan keuntungan dari
penjualan produk baru dan dijurnal ke
perkiraan “overallowances on installment
sales Trade-Ins” atau pengurang
“Installment sales”.
TRADE - IN (TUKAR TAMBAH)

Contoh : Dalam rangka meningkatkan volume


penjualan kompor gas model barunya. PT.
Komporgas menerapkan strategi penjualan angsuran
dan menerima kompor gas bekas sebagai uang
muka. Seorang ibu membeli 1 unit kompor gas
dengan harga jual Rp 10.000.000,- dengan menukar
kompor gas bekasnya yang disepakati dengan harga
3.000.000,- (harga pasaran Rp 2.750.000,-). Harga
pokok kompor gas baru sebesar Rp 6.750.000,-.
Biaya rekondisi kompor gas bekas sebesar Rp
200.000,-. Kompor gas bekas tersebut diharapkan
memberikan keuntungan sebesar 20% dari harga
pasar kompor gas bekas.
Penghitungan & jurnal yang dibutuhkan oleh
PT. Komporgas :

 Amount allowed on trade in …………………………… Rp 3.000.000,-


 Value of article traded in :
 Sales value of article …………………… Rp 2.750.000,-
 Less : reconditioning costs … Rp 200.000,-
 Expected profit 20% 550.000,- 750.000,- 2.000.000,-
 Overallowance Rp 1.000.000,-


 Dr. Merchandise – trade ins 2.000.000,-
 Dr. Overallowance on installment sales trade-in 1.000.000,-
 Dr. Installment contracts receivable, 7.000.000,-
 Cr. Installment sales
10.000.000,-
 Dr. Cost of installment sales ………………………. 6.750.000,-
 Cr. Merchandise – new ………………………………… 6.750.000,-
Pembatalan kontrak dan pengembilan
barang yang dijual

Faktor – faktor yang harus diperhatikan adalah :


1. Pembayaran yang telah diterima
2. Harga taksiran barang yang dijual pada saat
pengembalian barang tersebut.
3. Sisa peminjaman yang belum dilunasi
4. Saat pengakuan laba, laba dicatat pada kontrak
penjualan atau laba dicatat sebanding dengan
penerimaan angsuran.
Pembatalan kontrak dan pengembilan
barang yang dijual

Perhitungan – perhitungan yang harus diperhatikan


dan dilakukan dalam pencatatan penjualan secara
angsuran adalah :
1. Menghapus piutang yang belum dilunasi
2. Meghapus saldo laba kotor yang belum direalisasi.
3. Mencatat penerimaan kembali barang yang dijual.
4. Mencatat pengembalian uang kas apabila penjual harus
mengembalikan sebagian dari angsuran atau pembayaran
yang telah diterima.
DEFAULTS & REPOSSESSIONS
(PEMBATALAN & KEPEMILIKAN KEMBALI)

Resiko dari penjualan angsuran adalah adanya kemungkinan


kredit macet atau kontrak dibatalkan dan assets yang dijual
ditarik kembali.
Laba atau rugi atas kepemilikan kembali harus dibukukan :
Contoh :
Total installment sales tahun 2001………… Rp 100.000.000,-
Gross profit rate …………………………… 36%
Pada tahun 2002 terdapat kontrak penjualan angsuran 2001
dengan nilai kontrak Rp 600.000 macet pembayaran
angsurannya dan asset ditarik kembali. Angsuran yang telah
dibayar sebesa Rp 250.000,-. Harga barang bekas yang
ditarik sebesar Rp 180.000 (setelah dikurangi dengan biaya
rekondisi dan laba perusahaan)
Penghitungan & jurnal adalah sbb :

Nilai kontrak Harga pokok Deferred


Profit
Saldo awal $600.00 $384.00 $216.00
Angsuran $250.00 $160.00 $90.00
Saldo saat pembatalan $350.00 $224.00 $126.00
Nilai perolehan kembali
Rugi kepemilikan kembali $44.00

Dr. Merchandise – repossessions … Rp 180.000,


Dr. Deferred gross profit, 2001 ……… Rp 126.000,-
Dr. Loss on repossessions ………… Rp 44.000,-
Cr. Installment contract receivable 2001 …. Rp 350.000,-
INTEREST ON INSTALLMENT
CONTRACTS

 Beban bunga atas sisa pinjaman yang terhutang untuk


dicicil, dapat dihitung dalam 4 cara :
 Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran dengan Metode
(sisa) Harga Kontrak
 Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran dengan Metode
Short End Interest
 Bunga dihitung dari saldo pinjaman yang terhutang
(Long End Interest)
 Bunga diperhitungkan sehingga angsuran setiap
bulannya sama
 Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran
dengan Metode (sisa) Harga Kontrak

Dalam metode ini, perhitungan bunga cukup dilakukan satu kali,


dan selanjutnya pembayaran bunga pada setiap angsuran adalah
sama besarnya.
Perhitungan atas transaksi metode ini adalah sebagai berikut :
Harga jual : Rp. 12.000.000
Uang muka : Rp. 850.000
Sisa harga kontrak : Rp. 11.150.000
Besarnya pembayaran pokok setiap kali angsuran adalah :
Rp. 11.150.000 : 9 = Rp. 1.238.888,89
Bunga 1 tahun = 13,97 % x Rp. 11.150.000 = Rp.1.557.655
Bunga 1 bulan = Rp.1557.655 : 9 = Rp. 173.072,78
Tabel Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran Dengan
Metode (sisa ) Harga Kontrak (9x Angsuran) dan tingkat bunga
13,97% sbb.:
 Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran
dengan Metode (sisa) Harga Kontrak

Plafond 12,000,000.00 Rupiah


jml. Angs. 9 Kali
Rate 13.97% per 9 bulan Uang muka 850,000
hutang bunga 11,150,000.00 Rupiah Sisa 11,150,000

Bulan Bunga yang Angsuran atas Jumlah Sisa Harga


Pembayaran Diperhitungkan harga kontrak Pembayaran Kontrak
atas harga kontrak
Rp Rp Rp Rp
Jan-12 - - - 12,000,000.00
Jan-12 - 850,000.00 850,000 11,150,000.00
Feb-12 173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 9,911,111.11
Mar-12 173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 8,672,222.22
Apr-12 173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 7,433,333.33
May-12 173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 6,194,444.44
Jun-12 173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 4,955,555.56
Jul-12 173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 3,716,666.67
Aug-12 173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 2,477,777.78
Sep-12 173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 1,238,888.89
Oct-12 173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 0.00
JUMLAH 1,557,655.00 12,000,000.00 13,557,655.00
 Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran
dengan Metode (sisa) Harga Kontrak

Pencatatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Pencatatan penjualan angsuran


Piutang penjualan angsuran RP.12.000.000
Penjualan angsuran Rp. 12.000.000
Pencatatan pada saat pembayaran uang muka
Kas Rp.850.000
Piutang penjualan angsuran Rp. 850.000
Pencatatan pada saat pembayaran angsuran pertama
Kas Rp. 1.411.961,67
Pendapatan bunga Rp. 173.072,78

Piutang penjualan angsuran Rp.


1.238.888,89

Pencatatan selanjutnya atas pembayaran cicilan tersebut


 Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran
dengan Metode Short End Interest

Pada metode ini bunga diperhitungkan dari besarnya angsuran


yang tetap jumlahnya, sedangkan jangka waktunya selalu dihitung
dari permulaan ditandatangani atau berlakunya perjanjian sampai
dengan saat pembayaran angsuran yang bersangkutan. Atas dasar
perhitungan demikian dapat disusun suatu tabel pembayaran
sebagai berikut.

Tabel Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran Dengan


Metode Short End Interest (9x Angsuran)

Bunga angsuran dihitung dengan rumus :


* 13,97 % x 1/9 x Rp 1,238,888.89 = Rp. 19,230.31
** 13,97 % x 9/9 x Rp. 1,238,888.89 = Rp. 173,072.78
 Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran
dengan Metode Short End Interest

Plafond 12,000,000.00 Rupiah


jml angs. 9 Kali Uang muka 850,000
Rate 13,97% per tahun Sisa 11,150,000

Bulan Bunga dari tanggal Angsuran atas Jumlah Sisa Harga


Pembayaran transaksi sampai harga kontrak Pembayaran Kontrak
tanggal pembayaran
Rp Rp Rp Rp
Jan-12 - - - 12,000,000.00
Jan-12 - 850,000.00 850,000 11,150,000
Feb-12 *19,230.31 1,238,888.89 1,258,119.20 9,911,111.11
Mar-12 38,460.62 1,238,888.89 1,277,349.51 8,672,222.22
Apr-12 57,690.93 1,238,888.89 1,296,579.81 7,433,333.33
May-12 76,921.23 1,238,888.89 1,315,810.12 6,194,444.44
Jun-12 96,151.54 1,238,888.89 1,335,040.43 4,955,555.56
Jul-12 115,381.85 1,238,888.89 1,354,270.74 3,716,666.67
Aug-12 134,612.16 1,238,888.89 1,373,501.05 2,477,777.78
Sep-12 153,842.47 1,238,888.89 1,392,731.36 1,238,888.89
Oct-12 **173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 0.00
JUMLAH 865,363.89 12,000,000.00 12,865,363.89
 Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran
dengan Metode Short End Interest

Pencatatan yang dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut :


Pencatatan penjualan angsuran
Piutang penjualan angsuran Rp. 12.000.000

Penjualan angsuran Rp. 12.000.000


Pencatatan pembayaran uang muka
Kas Rp. 850.000
Piutang penjualan angsuran Rp. 850.000
Pencatatan pembayaran angsuran pertama
Kas Rp. 1,258,119.20
Piutang penjualan angsuran Rp. 1,238,888.89
Bunga Rp. 19,230.31
Pencatatan selanjutnya atas pembayaran angsuran yang terjadi
diperlakukan sama seperti pencatatan tersebut diatas.
Bunga dihitung dari saldo pinjaman yang
terhutang (Long End Interest)

 Pada cara ini beban bunga diperhitungkan berdasarkan


jangka waktu yang sama untuk setiap angsuran. Akan tetapi
sebagai titik tolak perhitungan bunga dipakai saldo awal
harga kontrak pada setiap awal periode angsuran yang
bersangkutan sehingga jumlahnya akan semakin berkurang
dari angsuran yang satu ke angsuran berikutnya. Atas dasar
perhitungan tersebut, dapat disusun suatu tabel Perhitungan
Bunga Penjualan Angsuran Dengan Metode Long End
Interest (9x Angsuran) dan Bunga angsuran dihitung dengan
rumus sbb. :
* 13,97 % x 1/9 x Rp. 11.150.000 = Rp. 173,072.78
** 13,97% x 1/9 x Rp. 1,238,888.89 = Rp. 19,230.31
Perhitungan Pembayaran Angsuran
Berdasarkan Metode Long End Interest (Rp)

Plafond 12,000,000.00 Rupiah


jml angs. 9 Kali Uang muka 850,000
Rate 13,97% per tahun Sisa 11,150,000

Bulan Bunga atas saldo Angsuran atas Jumlah Sisa Harga


Pembayaran harga kontrak pada harga kontrak Pembayaran Kontrak

awal periode angsuran


Rp Rp Rp Rp
Jan-12 12,000,000.00
Jan-12 850,000.00 850,000.00 11,150,000.00
Feb-12 *173,072.78 1,238,888.89 1,411,961.67 9,911,111.11
Mar-12 153,842.47 1,238,888.89 1,392,731.36 8,672,222.22
Apr-12 134,612.16 1,238,888.89 1,373,501.05 7,433,333.33
May-12 115,381.85 1,238,888.89 1,354,270.74 6,194,444.44
Jun-12 96,151.54 1,238,888.89 1,335,040.43 4,955,555.56
Jul-12 76,921.23 1,238,888.89 1,315,810.12 3,716,666.67
Aug-12 57,690.93 1,238,888.89 1,296,579.81 2,477,777.78
Sep-12 38,460.62 1,238,888.89 1,277,349.51 1,238,888.89
Oct-12 **19,230.31 1,238,888.89 1,258,119.20 0.00
JUMLAH 865,363.89 12,000,000.00 12,865,363.89
Perhitungan Pembayaran Angsuran
Berdasarkan Metode Long End Interest (Rp)

Dari perhitungan di atas maka pencatatan yang dibukukan oleh


perusahaan adalah sebagai berikut :
Pencatatan penjualan angsuran
Piutang penjualan angsuran Rp. 12.000.000
Penjualan angsuran Rp. 12.000.000

Pencatatan pembayaran uang muka


Kas Rp. 850.000
Piutang penjualan angsuran Rp. 850.000
Pencatatan pembayaran angsuran pertama
Kas Rp. 1,411,961.67
Piutang penjualan angsuran Rp.1,238,888.89
Pendapatan bunga Rp. 173,072.78
Pencatatan selanjutnya atas pembayaran cicilan tersebut
Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran
dengan Metode Annuitas

Pada perhitungan bunga ini jumlah pembayaran angsuran dari


periode ke periode adalah sama, dalam jumlah tersebut sudah
diperhitungkan pembayaran bunga atas sisa harga kontrak dan
angsuran atas sisa harga kontrak sendiri.
Faktor annuitas angsuran 9 bulan sebagai berikut:
A             =             8,3397

Apabila sudah diketahui bunga annutitenya, maka jumlah cicilan


pembayaran angsuran dihitung sebagai berikut :
 
Jumlah Pembayaran Angsuran   =         Sisa Harga Kontrak
Faktor Annuitet
 
=   Rp. 11.150.000 / 8,3397 = Rp. 1.337.090,78
Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran
dengan Metode Annuitas

Dari jumlah pembayaran angsuran sebesar Rp. 1.337.090,78


didalamnya sudah termasuk bunga dan angsuran atas harga
kontrak.
Rumus :
Bunga feb 2012  = 13,97% x 1/9 x Rp 11.150.000
= Rp 173.072,78/bulan
Bunga Des 2012 = 13,97% x 1/9 x Rp 1,315,933.72
= Rp 20.426,22/bulan
Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran
dengan Metode Annuitas

Plafond 12,000,000.00 Rupiah


jml. Angs 9 Kali Uang muka 11,150,000.00
Rate 13.97% per tahun Sisa 850,000.00

Bulan Pembayaran Bunga Jumlah Sisa


Pembayaran menurut anuitet Pembayaran harga kontrak
Rp Rp Rp Rp
Jan-12 12,000,000.00
Jan-12 850,000.00 850,000.00 11,150,000.00
Feb-12 1,337,090.78 *173,072.78 1,164,018.00 9,985,982.00
Mar-12 1,337,090.78 155,004.63 1,182,086.15 8,803,895.85
Apr-12 1,337,090.78 136,656.03 1,200,434.75 7,603,461.10
May-12 1,337,090.78 118,022.61 1,219,068.17 6,384,392.94
Jun-12 1,337,090.78 99,099.97 1,237,990.81 5,146,402.12
Jul-12 1,337,090.78 79,883.60 1,257,207.18 3,889,194.94
Aug-12 1,337,090.78 60,368.95 1,276,721.83 2,612,473.11
Sep-12 1,337,090.78 40,551.39 1,296,539.39 1,315,933.72
Oct-12 1,337,090.78 **20,426.22 1,316,664.56  0.00
Jumlah 12,883,817.00 883,086.17 12,000,730.84
Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran
dengan Metode Annuitas

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa keuntungan


yang diperoleh selama 9x angsuran sebesar Rp. 883.086,17. Dari perhitungan
di atas maka pencatatan yang dibukukan oleh perusahaan adalah sebagai
berikut :
Pencatatan penjualan angsuran
Piutang penjualan angsuran Rp. 12.000.000
Penjualan angsuran Rp. 12.000.000 
Pencatatan pembayaran uang muka
Kas Rp. 850.000
Piutang penjualan angsuran Rp. 850.000
Pencatatan pembayaran angsuran pertama
Kas Rp. 1.337.090,78
Piutang penjualan angsuran Rp. 1.164.018
Pendapatan bunga Rp. 173.072,78
Pencatatan selanjutnya atas pembayaran cicilan tersebut diperlakukan
sama seperti hal di atas.
The
End
PENJUALAN KONSINYASI

 Penyerahan barang oleh pemilik kepada


pihak lain yang bertindak sebagai agen
penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap
berada di tangan pemilik sampai barang
tersebut dijual oleh agen penjual.
 BARANG – BARANG KOMISI: Rekening
untuk menampung transaksi konsinyasi oleh
komisioner
 BARANG BARANG KONSIYASI:
Rekening untuk menampung transaksi oleh
pengamanat
 Konsinyor (Consignor) / Pengamanat
Pihak yang memiliki barang.
 Konsinyi (Consignee) / Komisioner
Pihak yang mengusahakan penjualan
barang.
Alasan Konsinyor

1. Memungkinkan produsen memperoleh


daerah pemasaran yang lebih luas,
terutama : barang baru, barang mahal,
harga berfluktuasi
2. Memperoleh spesialis penjualan
3. Harga jual eceran dapat dikendalikan
Alasan Konsinyi

1. Terlepas dari resiko kegagalan penjualan


barang
2. Resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga
dapat dihindari
3. Kebutuhan modal kerja berkurang
Kontrak Kerja (Hak & Kewajiban
Konsinyi)

 Hak Konsinyi :
1. Berhak memperoleh penggantian biaya dan imbalan
penjualan
2. Berhak menawarkan garansi atas barang tersebut

 Kewajiban Konsinyi :
1. Harus melindungi barang konsinyasi
2. Harus menjual barang konsinyasi
3. Harus memisahkan secara fisik barang konsinyasi dengan
barang dagangan lainnya
4. Mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan
penjualan barang konsinyasi
AKUNTANSI KONSIYASI

 METODE PENCATATAN LABA TERPISAH :


Artinya laba dipisahkan dari penjualan reguler.
Karena terpisah dari reguler maka seluruh transaksi
yang melibatkan barang-barang konsinyasi dibuat
rekening sendiri yaitu: barang-barang konsinyasi.
METODE TAK TERPISAH

 Pengamanat tidak membuat rekening tersendiri


untuk mencatat barang konsinyasi
 Semua transasksi yang terjadi dicatat seperti
penjualan reguler
 Persediaan yang belum terjual diperlakukan seperti
persediaan di gudang sendiri
AKUNTANSI KOMISIONER

 Laba terpisah daripenjualan reguler : semua


transaksibarang titipan dicatat dalam
rekening barang-barang komisi
 Laba tak terpisah dari reguler :
– Penjualan barang titipan dianggap sebagai
penjualan barang sendiri sehingga tidak perlu
diberi tanda
– Untuk pengeluaran yang ditanggung pengamanat
diberi nama perusahaan pengamanat
The
End

Anda mungkin juga menyukai