Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK V

Penentuan Biaya Proses Unit Tambahan


dan Unit Hilang Dalam Proses

DI BUAT OLEH KELOMPOK IV


NADRHATUN NIKMAH
Pada umumnya, bahan baku diolah pertama kali di
departemen pertama (produksi), sedangkan departemen
Penambahan produksi berikutnya hanya mengolah lebih lanjut produk
yang dihasilkan di departemen pertama dengan
Unit Akibat mengeluarkan biaya tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi dengan

Penambahan adanya tambahan bahan baku tersebut.


Tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh

Bahan departemen yang mengkonsumsi tambahan bahan baku


tersebut.
Menambah produk yang dihasilkan oleh departemen
produksi yang mengkonsumsi tambahan bahan baku
tersebut.
Penambahan bahan di departemen lanjutan dapat menambah volume atau jumlah
unit produk yang diproses oleh departemen tersebut. Kemungkinan dampak
penambahan bahan oleh departemen setelah departemen pertama terhadap
jumlah unit dan biaya adalah sebagai berikut:
1.Tidak menambah unit tetapi menambah biaya, contohnya penambahan roda
oleh perusahaan mobil.
2.Menambah unit tetapi tidak menambah biaya, contohnya penambahan air di
perusahaan cat tembok jika perusahaan tidak perlu bayar dalam pemakaian air.
3.Menambah unit dan menambah biaya, contohnya penambahan cairan gula di
perusahaan minuman.
Unit yang Hilang dalam Proses
Dalam proses produksi sering dijumpai adanya produk yang hilang.
Penyebab produk hilang banyak sekali, di antaranya adanya
pencurian, kebakaran, cacat (tidak bisa diolah kembali). Jumlah
unit yang diproses dapat berkurang karena hilang akibat
penguapan atau proses alamiah yang bukan akibat kesalahan
perusahaan. Unit hilang dalam proses akan mengakibatkan jumlah
unit yang menanggung biaya berkurang sehingga mengakibatkan
biaya per unitnya naik, sedangkan tambahan unit akibat
penambahan bahan akan mengakibatkan jumlah unit yang
menanggung biaya bertambah sehingga biaya per unitnya turun.
Produk yang Hilang pada Awal Proses
Produk yang hilang pada awal proses produksi pada umumnya belum menyerap biaya
produksi yang dikeluarkan pada departemen yang bersangkutan, sehingga tidak
diikutsertakan dalam perhitungan-perhitungan unit ekuivalensi produk yang
dihasilkan dalam departemen yang bersangkutan.
Hilang awal proses, asumsinya:
Belum menyerap biaya pada departemen bersangkutan, oleh karena itu tidak dibebani
biaya produksi.
Karena hilang awal proses, tidak diperhitungan dalam unit ekuivalen produksi.
Apabila terjadi produk hilang awal proses pada departemen lanjutan, maka akan
terjadi penyesuaian harga pokok per unit terhadap harga pokok yang diterima dari
departemen sebelumnya.
Produk Hilang pada Akhir Proses
Produk yang hilang pada akhir proses produksi ikut menyerap biaya produksi
ang dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan, sehingga harus
diperhitungkan dalam penentuan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan oleh
departemen tersebut.

Hilang akhir proses, asumsinya:


1.Telah menyerap biaya pada departemen dimana terjadinya produk hilang.
Diperhitungkan dalam unit ekuivalen produksi.
2.Produk hilang akhir proses diperhitungkan ke dalam harga pokok produk
selesai.
3.Terjadi penambahan harga produk selesai, karena diperhitungkan dengan
produk yang hilang pada akhir proses.
Produk Cacat
Produk cacat adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi, dimana produk
yang dihasilkan tersebut tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan, tetapi
secara ekonomis produk tersebut dapat diperbaiki dengan mengeluarkan biaya
tertentu, dan biaya yang dikeluarkan harus lebih rendah dari nilai jual setelah produk
tersebut diperbaiki. Terjadinya produk cacat diakibatkan oleh kesalahan dalam proses
produksi seperti kurangnya perencanaan, pengawasan dan pengendalian, kelalaian
pekerja, dll.
Produk Rusak

Produk rusak adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi, dimana
produk yang dihasilkan tersebut tidak sesuai dengan standar mutu yang
ditetapkan, tetapi secara ekonomis produk tersebut dapat diperbaiki dengan
mengeluarkan biaya tertentu, tetapi besarnya biaya yang dikeluarkan
cenderung lebih besar dari nilai jual setelah produk selesai diperbaiki. Produk
rusak umumnya diketahui setelah proses produksi selesai.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai