Penambahan Unit
01
Akibat Penambahan Pengaruh
Bahan 03 Terjadinya Produk
Hilang Dalam Proses
Terhadap Perhitungan
Unit yang Hilang
02 Harga Pokok Produksi Per
Satuan
Dalam Proses
Penambahan Unit Akibat Penambahan Bahan
Pada umumnya, bahan baku diolah pertama kali di departemen pertama (produksi),
sedangkan departemen produksi berikutnya hanya mengolah lebih lanjut produk yang
dihasilkan di departemen pertama dengan mengeluarkan biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi dengan adanya
tambahan bahan baku tersebut.
1) Tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang
mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut.
2) Menambah produk yang dihasilkan oleh departemen produksi yang
mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut.
Penambahan bahan di departemen lanjutan dapat menambah volume atau jumlah
unit produk yang diproses oleh departemen tersebut. Kemungkinan dampak
penambahan bahan oleh departemen setelah departemen pertama terhadap jumlah
unit dan biaya adalah sebagai berikut:
1) Tidak menambah unit tetapi menambah biaya, contohnya penambahan roda oleh
perusahaan mobil.
2) Menambah unit tetapi tidak menambah biaya, contohnya penambahan air di
perusahaan cat tembok jika perusahaan tidak perlu bayar dalam pemakaian air.
3) Menambah unit dan menambah biaya, contohnya penambahan cairan gula di
perusahaan minuman.
Unit yang Hilang Dalam Proses
Dalam proses produksi sering dijumpai adanya produk yang hilang. Penyebab produk
hilang banyak sekali, di antaranya adanya pencurian, kebakaran, cacat (tidak bisa
diolah kembali). Jumlah unit yang diproses dapat berkurang karena hilang akibat
penguapan atau proses alamiah yang bukan akibat kesalahan perusahaan. Unit
hilang dalam proses akan mengakibatkan jumlah unit yang menanggung biaya
berkurang sehingga mengakibatkan biaya per unitnya naik, sedangkan tambahan unit
akibat penambahan bahan akan mengakibatkan jumlah unit yang menanggung biaya
bertambah sehingga biaya per unitnya turun.
Produk yang hilang pada awal proses produksi pada umumnya belum
menyerap biaya produksi yang dikeluarkan pada departemen yang
bersangkutan, sehingga tidak diikutsertakan dalam perhitungan-perhitungan
unit ekuivalensi produk yang dihasilkan dalam departemen yang
bersangkutan.
Hilang awal proses, asumsinya:
1) Belum menyerap biaya pada departemen bersangkutan, oleh karena itu
tidak dibebani biaya produksi.
2) Karena hilang awal proses, tidak diperhitungan dalam unit ekuivalen
produksi.
3) Apabila terjadi produk hilang awal proses pada departemen lanjutan,
maka akan terjadi penyesuaian harga pokok per unit terhadap harga
pokok yang diterima dari departemen sebelumnya.
Produk yang hilang pada akhir proses produksi ikut menyerap biaya
produksi yang dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan, sehingga
harus diperhitungkan dalam penentuan unit ekuivalensi produk yang
dihasilkan oleh departemen tersebut.