Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN PERUSAHAAN INDUK DAN ANAK PERUSAHAAN

DITINJAU DARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN YANG


DIKONSOLIDASI

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan II


Dosen Pengampuh : Drs. H. Abdul Rijal. M.Si

Oleh :

Kelompok 1 Kelas A

Nurul Irmawanti 210901600006

Arika Mulya Putri 210901600013

Sri Fitriani 210901600017

Undayani 210901601009

Muh. Habib Ramadhan 210901601012

PRODI AKUNTANSI TERAPAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii
BAB 1...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................5
BAB 2...............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Perusahaan Induk dan Holding Company(Perusahaan Anak)....................................6
B. Pencatatan Investasi Pada Perusahaan Anak...............................................................6
C. Sifat-sifat Laporan Keuangan yang Dikonsolidasikan.................................................6
D. Masalah-Masalah Umum yang Dihadapi Dalam Penyusunan Laporan Konsolidasi 7
E. Pemilikan Saham dari suatu Perusahaan yang sudah Berjalan..................................7
F. Perlakuan Akuntansi.......................................................................................................7
G. Contoh Kasus...................................................................................................................7
BAB 3.............................................................................................................................................10
PENUTUP......................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah
mengenai "Hubungan perusahaan induk dan anak perusahaan ditinjau dri penyusunan
laporan keuangan yang dikonsolidasi". Penyusunan laporan makalah ini di latar belakangi
oleh penyelesaian tugas kelompok pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan Il
dengan dosen pengampuh bapak Drs. H. Abdul Rijal. M.Si guna memberikan informasi
kepada para pembaca dan juga sebagai salah satu sumber penilaian dalam mata kuliah.
Adapun penulisan makalah ini berdasarkan sumber buku dan jurnal yang diharapkan
dapat berguna bagi para pembaca.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang disusun ini masih belum atau
jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
butuhkan untuk penyempurnaan makalah berikutnya. Akhir kata, tidak lupa kami
ucapkan terima kasih atas segala bentuk dukungan dari teman-teman anggota kelompok
dalam penyelesaian makalah ini.

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu perusahaan yang memiliki saham-saham perusahaan lain di atas 50% dari
jumlah modal saham yang beredar, praktis memiliki hak untuk memilih dan menentukan
manajemen dari perusahaan lain tersebut. Dengan demikian berarti pula berhak untuk
mengendalikan operasi dan policy dari perusahaan yang bersangkutan.
Dengan kepemilikan sebagian besar dari modal saham, masalah-masalah yang
dihadapi akan relatif sederhana dan lebih sedikit dibanding dengan merger atau
konsolidasi. Merger dan konsolidasi diperlukan investesi yang besar jumlahnya, karena
dilakukan sekali dan tidak dapat diangsur. Sedang pemilikan modal saham diperlukan
investasi relatif kecil, karena posisi kontrol ini dapat dicapai secara bertahap.
Untuk mengendalikan manajemen dan operasi perusahaan lain, dapat dilakukan
dengan jalan pemilikan sebagian besar dari atau seluruh modal sahamnya, meskipun
perusahaan lain yang dimaksud masih tetap melanjutkan usaha dan mempertahankan
identitasnya (sebagai unit usaha yang terpisah).
Perusahaan yang memegang saham perusahaan lain dan mengendalikan kegiatan
perusahaan ini disebut perusahaan induk. Apabila sebuah perusahaan didirikan dengan
tujuan sepenuhnya untuk memegang saham perusahaan lain dan mengawasi kegiatan
perusahaan ini, maka perusahaan ini disebut holding company.
Perusahaan induk dan perusahaan anak disebut sebagai perusahaan yang
berafiliasi. Perusahaan yang memegang sebagian besar atau semua saham berhak suara
perusahaan lain disebut controlling interest.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan perusahaan induk dan perusahaan anak?


2. Bagaimana pencatatan investasi pada perusahaan anak?
3. Apa saja sifat-sifat laporan keuangan yang dikonsolidasikan
4. Apa masalah yang umum dihadapi dalam penyusunan laporan konsolidasi
5. Bagaiamana pemilikan saham dari suatu perusahaan yang sudah berjalan
6. Bagaiamana perlakuan akuntansinya
7. Contoh kasus

4
C. Tujuan Penulisan

Dengan disusunnya makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas, diharapkan mampu
menambah wawasan para mahasiswa/pembaca, mengenai hal :

1. Pengertian perusahaan induk dan perusahaan anak


2. Pencatatan investasi pada perusahaan anak
3. Sifat-sifat laporan keuangan yang dikonsolidasikan
4. Masalah yang umum dihadapi dalam penyusunan laporan konsolidasi
5. Pemilikan saham dari suatu perusahaan yang sudah berjalan
6. Perlakuan akuntansi
7. Contoh kasus

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Perusahaan Induk dan Holding Company(Perusahaan Anak)


Suatu perusahaan yang memiliki sebagian besar dari atau seluruh modal saham yang
beredar dari perusahaan lain, sehingga berhak untuk mengendalikan operasi & manajemen
perusahaan lain tersebut disebut Perusahaan Induk (Parent Company). Apabila suatu
Perusahaan dibentuk dengan tujuan khusus untuk memiliki saham-saham dan
mengendalikan operasi perusahaan lain, maka disebut dengan Holding Company.
Sedangkan perusahaan yang manajemen dan operasinya dikendalikan baik oleh perusahaan
Induk maupun Holding Company disebut sebagai Perusahaan Anak (Subsidiary
Company). Hubungan antara Perusahaan Induk dan Peusahaann Anak, dinamakan
Hubungan Affiliasi. Perusahaan yang memiliki sebagian besar dari seluruh mdal saham
perusahaan anak disebut dengan Contrlling Interest, dan pemilik (Pemegang) saham
selebihnya disebut dengan Minority Interest. Controlling Interest, yang memiliki seluruh
modal saham perusahaan affiliasinya disebut dengan “Wholly Owned Subsidiary”.

B. Pencatatan Investasi Pada Perusahaan Anak


Pemilikan saham oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lain dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu Pembelian Langsung (Tunai), Pertukaran dengan kekayaan
(Aktiva) lainnya atau pertukaran dengan surat-surat berharga. Jika saham tersebut
diperoleh secara tunai, investasi tersebut dicatat sebesar harga perolehannya yaitu sebesar
jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh saham tersebut. Jika sahamnya
diperoleh melalui pertukaran dengan aktiva lain, maka investasi dicatat sebesar harga
pasar daripada aktiva yang diserahkan.sedangkan apabila pemilikan saham dilakukan
melalui pertukaran dengan surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan sendiri,
besarnya investasi yang harus dicatat dapat dipakai dasar harga pasar baik surat-surat
berharga diserahkan maupun harga pasar saham yang diperoleh, tergantung mana yang
lebih jelas dapat ditentukan.selisih nilai nominal atau nilai yang ditetapkan dari surat
berharga yang diserahkan diperlakukan sebagai (Agio) atau (Disagio) yang timbul dari
surat berharg yang dikeluarkan.

C. Sifat-sifat Laporan Keuangan yang Dikonsolidasikan


Neraca perusahaan induk yang melaporkan pemilikan sahamnya pada perusahaan
anak sebagai investasi dan perusahaan anak yang malaporkan hak-hak perusahaan induk
atas perusahaannya sebagai modal saham, kedua-duannya menunjukkan laporan
keuangan dari perusahaan afiliasi sebagai unit usaha yang terpisah. Dalam hal Laporan
Konsolidasi antara perusahaan Induk dan anaknya akan disusun, maka prosedur
penyusunannya dilaksanakan sama dengan Kantor Cabang. Dengan prosedur itu berarti
aktiva dan hutang-hutang dari perusahaan anak digabungkan dengan aktiva digabungkan
dengan aktiva dan hutang-hutang perusahaan Induk, sesuai dengan kelompok masing-

6
masing aktiva atau hutang yang bersangkutan. Sedang pos-pos yang sifatnya timbal balik
yang menyebabkan gambaran adanya kesatuan itu tidak tampak lagi harus dieliminasi.

D.Masalah-Masalah Umum yang Dihadapi Dalam Penyusunan Laporan


Konsolidasi
Ada beberapa masalah umum yang senantiasa timbul didalam rangka penyusunan
Neraca Konsolidasi, yaitu dipengaruhi oleh :
1. Periode dimana laporan/neraca konsolidasi tersebut disusun.
2. Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk, dan harga perolehan yang telah
dikeluarkan untuk memperoleh saham tersebut.

E. Pemilikan Saham dari suatu Perusahaan yang sudah Berjalan


Apabila pemilikan saham kurang dari 100% dari modal saham yang beredar,
maka eliminasi terhadap rekening investasi saham dilakukan tidak dari seluruh modal
saham, melainkan sesuai dengan prosentase pemilikannya. Sedangkan jumlah selebihnya
tetap dilaporkan dalam neraca konsolidasi sebagai “Hak para Pemegang Saham
Minoritas” (Minority Interst). Masalah lain yang mungkin timbul disini adalah bahwa
pemilikan saham-saham tersebut bisa terjadi kurang, lebih atau persis sama dengan nilai
buku saham-saham yang bersangkutan. Dalam hal ini pemilikan saha dilakukan dengan
kurang atau lebih dari nilai bukunya, maka akan mengakibatkan harga perolehan
Investasi saham berbeda dengan nilai bukunya yang dilaporkan oleh perusahaan anak.

F. Perlakuan Akuntansi
 Apabila pembayaran dilakukan per kas, maka perkiraan investasi ini didebet sebesar
jumlah yang dibayarkan. Apabila aktiva lain diberikan dalam penukaran, maka
investasi ini harus dicatat dengan nilai wajar aktiva yang diserahkan.
 Apabila surat-surat berharga sendiri sebuah perusahaan diterbitkan dalam
penukarannya dengan saham yang diperoleh, maka investasi ini harus dicatat dengan
nilai wajar surat-surat berharga yang diserahkan dalam penukaran atau dengan nilai
wajar saham yang diperoleh, mna yang terbukti lebih jelas.
 Apabila timbul selisih antara harga pokok investasi dan nilai buku aktiva bersih yang
diperoleh maka harus dianalisis dengan seksama, sehingga selisih ini dapat
diungkapkan dengan baik dalam neraca konsolidasi.
 Apabila saham perusahaan anak diperoleh dengan harga yang lebih rendah daripada
nilai bukunya, maka penanganan selisihnya dalam neraca konsolidasi akan ditentukan
oleh alasan-alasan, yang dapat ditetapkan untuk selisih antara harga pokok dan nilai
buku.

G. Contoh Kasus
PT Dani membeli 250 lembar saham PT Prambini pada tanggal 1 Januari 1976 di
pasar modal dengan harga persis sama dengan nilai bukunya yaitu sebesar Rp 150.000,00

7
per lembar. Adapun kekayaan bersih PT Prambini pada tanggal tersebut terdiri dari :
Aktiva Rp 45.000.000,00 dan Hutang-hutangnya Rp 7.500.000,00. Jika pada PT Dani
membeli 200 lembar saaham PT Prambini dengan harga Rp 300.000.000,00 dan pada
Tanggak 1 Januari 1976, setelah terjadinya transaksi tersebut disusun neraca konsolidasi,
maka Daftar Neraca Lajurnya adalah :

PT Dani dan Perusahaan Anaknya (PT Prambini)


Daftar Neraca Lajur untuk Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 1 Januari 1976

Rekening-rekening PT Dani PT Eliminasi Neraca Konsolidasi


neraca (RP) Prambini D (Rp) K (Rp) D (Rp) K (Rp)
(Rp)
DEBIT
Investasi saham PT 30.000.000 - - - - -
prambini - - - 20.000.00 - -
Eliminasi 80% modal - - - 0 - -
saham 57.500.000 45.000.000 - 10.000.00 102.000.000 -
Eliminasi 80% laba 87.500.000 45.000.000 0
ditahan -
Macam-macam aktiva

KREDIT
Macam-macam hutang 12.500.000 7.500.000 - - - 20.000.000
Modal saham PT Dani 50.000.000 - - - - 50.000.000
Laba ditahan PT Dani 25.000.000 - - - - 25.000.000
Mdal saham PT - 25.000.000 - - - -
Prambini - - 20.000.000 - - -
Eliminasi 80% - - - - - 5.000.000
Pem. Saham Minoritas - 12.500.000 - - - -
20% - - 10.000.000 - -
Laba ditahan PT - - - 2.500.000
Prambini
Eliminasi 80%
Pem. Saham Minoritas
20%
87.500.000 45.000.000 30.000.000 30.000.00 102.500.000 102.500.000
0

Penjelasan Daftar Lajur :


1. Jika tidak seluruh saham-saham perusahaan anak dimiliki oleh perusahaan induk (kurang
dari 100%) dan oleh karena prinsipny penyusunan neraca konsolidasi adalah
penggabungan dari aktiva dan hutang dari perusahaan-perusahaan afiliasi tersebut, maka
dlam nerac knsolidasi harus pulla dilaporkan secara lengkap “hk-hak Pemegang sham

8
minoritas” sebagai imbangan dari sebagaian haknya atas kekyaan bersih yang
digabungkan tersebut.
2. Dalam hal neraca konsolidasi disusun dan pemilikan oleh perusahan induk atas saham-
saham perusahaan anak kurang dari 100%, maka eliminasi yang dilakukan terbatas hanya
sebesar pemilikannya saja.
3. Ada beberapa cara melaporkan Hak-hak pemegang saham Minoritas di dalam Neraca
Konsolidasi. Di dalam prakteknya Hak-hak pemegang saham minoritas dapat dilaporkan
sebagai sebagian daripada Hutang. Akan tetapi dapaat pula hak-hak Pemegang saham
Minoritas dilaporkan sebagai bagian dari hak-hak Pemegang saham (Eguity Capital).
4. Perusahaan berafiliasi, dilihat sebagai satu kesatuan ekonomi mempunyai kewajiban
kepada Pemegang Saham Minoritas sama seperti halnya para Pemegang Saham pada
umumnya. Dengan bertitik tolak dari sudut pandangan ini maka hak-hak Pemegang
saham Minoritas dilaporkan sebagai bagian dari Hak-hak Pemegang saham (Eguity
Capital) di dalam Neraca Konsolidasi.

PT Dani dan Perusahaan anak (PT Prambini)


Neraca Konsolidasi, per Januari 1976

Aktiva
Macam-macam aktiva Rp 102.500.000,00
Jumlah aktiva Rp 102.500.000,00

Hutang dan Modal


Macam-macam hutang Rp 20.000.000,00
Jumlah Hutang Rp 20.000.000,00
Hak-hak pemegang saham:
- Modal saham Rp 5.000.000,00
- Laba Yang ditahan Rp 2.500.000,00
Rp 7.500.000,00
Perusahaan Induk
- Modal Saham Rp 50.000.000,00
- Laba Yang ditahan Rp 25.000.000,00
Rp 75.000.000,00
Rp 82.500.000,00
Jumlah Hutang dan Modal Rp 102.500.000,00

9
Dengan demikian dari daftar lajur tersebut di atas kemudian dapat disusun Neraca
Konsolidasi PT Dani dan Perusahaan Anaknya (PT Prambini) pada tanggal 1 Januari
1976 :

10
BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam menyusun neraca konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak, perusahaan anak
ini dipandang seakan-akan sebagai cabang; aktiva dan kewajiban masing-masing
perusahaan anak digabungkan dengan aktiva dan kewajiban perusahaan induk; pos-pos
silang yang tidak mempunyai arti penting apabila kesatuan usaha bersangkutan
dipandang sebagai kesatuan usaha tunggal harus dihapuskan.

Hubungan perusahaan induk-anak seringkali timbul dari pembelian saham para


pemegang saham sebuah perusahaan yang sedang berjalan. Dalam hal seperti ini,
kepentingan yang diperoleh perusahaan induk dapat 100% atau dapat juga lebih kecil.

Dengan pemilikan kurang dari 100%, maka eliminasi saldo modal perusahaan anak akan
kurang dari 100% dan bagian dari modal perusahaan anak yang tidak dieliminasi akan
ditetapkan dalam neraca konsolidasi sebagai kepentingan minoritas-yaitu modal
pemegang saham dalam aktiva aktiva konsolidasi yang menaham bagian mereka dalam
perusahaan anak.

Di samping itu, dalam pembelian saham dari kelompok pemilik sebelumnya, jumlah yang
dibayarkan untuk saham mungkin sebesar nilai buku kepentingan yang diperoleh,
mungkin lebih tinggi, dan mungkin pula lebih kecil dari nilai buku kepentingan yang
diperoleh.

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai