Anda di halaman 1dari 17

Produk Rusak

Produk Rusak adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi, dimana produk yang dihasilkan tersebut tidak sesuai
dengan standar mutu yang ditetapkan, tetapi secara ekonomis produk tersebut dapat diperbaiki dengan mengeluarkan
biaya tertentu, tetapi besarnya biaya yang dikeluarkan cenderung lebih besar dari nilai jual setelah produk selesai
diperbaiki. Produk rusak umumnya diketahui setelah proses produksi selesaidiperbaiki.

Faktor Penyebab
Rumus UEP Produk
• maka perusahaan telah memperhitungkan sebelumnya bahwa adanya Rusak:
Bersifat produk rusak
normal
UEP = PS+ (PDP Akhir x
%TP) + PR
• untuk memperbaiki produk cacat seperti ini tidak boleh dibebankan ke
setiap elemen biaya, tetapi dianggap sebagai kerugian perusahaan yang
Akibat harus dimasukkan ke dalam rekening rugi produk cacat
kesalahan
Perlakuan

Produk Rusak

1. Produk rusak bersifat normal, laku dijual.


Produk rusak yang bersifat normal dan laku dijual, maka hasil penjualannya diperlakukan :
a. Penghasilan lain-lain.
b. Pengurang biaya overhead pabrik.
c. Pengurang setiap elemen biaya produksi.
d. pengurang harga pokok produk selesai.
2. Produk rusak bersifat normal, tidak laku dijual.
Harga pokok produk rusak akan dibebankan ke produk selesai, yang mengakibatkan harga pokok
produk selesai per unit lebih besar.
3. Produk rusak karena kesalahan, laku dijual.
Hasil penjualan produk rusak diperlakukan sebagai pengurang rugi produk rusak.
4. Produk rusak karena kesalahan, tidak laku dijual.
Harga pokok produk rusak diperlakukan sebagai kerugian dengan perkiraan tersendiri yaitu Rugi
Produk Rusak
Contoh Soal

PT Sumpur Kudus memulai usahanya bulan September 2006, dan perusahaan memproduksi satu jenis produk
melalui dua departemen produksi, yaitu departemen pembentukan dan departemen penyelesaian. Karena sifat
proses produksinya agak rumit tidak bisa dihindari terjadimya produk rusak yang bersifat normal dan tidak laku
dijual.

Data Produksi
Departemen Pembentukan
Produk Masuk Proses 2.500 unit
Produk Ditransfer ke departemen penyelesaian 2.300 unit
Produk rusak (bersifat normal) tidak laku dijual 50 unit
Produk dalam proses akhir 150 unit
(Tingkat penyelesaian : 100% biaya bahan, 70% biaya konversi)

Departemen Penyelesaian
Produk Diterima dari departemen perakitan 2.300 unit
Produk selesai ditransfer ke gudang 2.000 unit
Produk rusak bersifat normal tidak laku dijual 100 unit
Produk dalam proses akhir 200 unit
(Tingkat penyelesaian : 100% biaya bahan, 80% biaya konversi)
Lanjutan Soal

Keterangan Departemen Departemen


Pembentukan Penyelesaian
Diminta :
Biaya Bahan Rp 3.125.000 1. Menghitung unit ekuivalen
produksi.
Biaya Tenaga Kerja Rp 2.455.000 Rp 1.921.000 2. Susunlah laporan Biaya
Produksi
Biaya Overhead Rp 1.841.250 Rp 1.017.000
Pabrik
Total Rp 7.421.250 Rp 2.938.000
Penyelesaian

Unit Ekuivalen
I. Departemen Pembentukan
Produk Selesai + (PDP akhir x Tingkat Penyelesaian) + Produk Rusak

Bahan : 2.300 unit + (150 unit x 100%) + 50 unit


= 2.500 unit
Biaya konversi : 2.300 unit + (150 unit x 70%) + 50 unit
= 2.455 unit

II. Departemen Penyelesaian


Bahan baku : 2.000 unit + (200 unit x 100%) + 100 unit
= 2.300 unit
Biaya konversi : 2.000 unit + (200 unit x 80%) + 100 unit
= 2.260 unit
Produk Sampingan

Produk Sampingan

Produk Sampingan adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi secara bersama,
tetapi produk tersebut nilai kuantitasnya lebih rendah dibandingkan dengan produk lain
(produk utamanya) Contoh: Perca kain dalam produksi tekstil.
Uraian Materi

Metode Penentuan Biaya Produk


Sampingan
Biaya produksi bersama tidak dialokasikan ke produk sampingan (tanpa alokasi).
a. Metode pengakuan pendapatan kotor
b. Metode pengakuan pendapatan bersih

Biaya produksi bersama dialokasikan kepada produk sampingan (dengan


alokasi)
Uraian Materi

Metode Tanpa Alokasi Biaya

a. Metode Pengakuan Pendapatan Kotor

Dalam metode ini tidak dilakukan alokasi biaya bersama


kepada produk sampingan sehingga semua biaya
bersama dibebankan seluruhnya kepada produk utama.
Jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan
produk sampingan akan disajikan di dalam laporan laba
rugi sbb:
1. Pendapatan lain-lain
2. Tambahan pendapatan penjualan utama
3. Pengurangan hpp produk utama
4. Pengurangan biaya total produksi produk utama
Uraian Materi

Pendapatan Produk Sampingan Sebagai Pendapatan Produk Sampingan Sebagai


Pendapatan lain Tambahan Pendapatan Penjualan
Uraian Materi

Pendapatan Produk Sampingan Sebagai Pendapatan Produk Sampingan Sebagai


Pengurang Harga Pokok Penjualan Pengurang Biaya Produksi
Uraian Materi

Metode Tanpa Alokasi Biaya Metode biaya pengganti


Metode ini diterapkan pada perusahaan yang
produk sampingannya digunakan sebagain
b. Metode Pengakuan Pendapatan Bersih
bahan dalam proses produksinya sehingga
Dalam metode ini, jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan tidak perlu membeli bahan baku
dari hasil penjualan produk sampingan akan dikurangi dan/atau penolong tertentu dari pemasok luar.
dengan seluruh biaya yang terjadi setelah titik terpisah.
Metode Biaya Reversal
Dalam metode ini, sebagian biaya produksi bersama Metode ini, jumlah biaya bersama dialokasikan
akan dialokasikan kepada produk sampingan.
Untuk menentukan jumlah biaya bersama yang
kepada produk sampingan dengan cara yang
dialokasikan kepada produk sampingan dapat berbeda.
digunakan 2 metode, yaitu: Dalam metode ini,biaya bersama yang
1. Metode biaya pengganti (replacement cost) dialokasikan kepada produk sampingan adalah
2. Metode biaya reversal (reversal cost) sebesar taksiran biaya produk sampingan pada
saat titik terpisah.
Uraian Materi

Contoh Lain 2) Pendapatan produk sampingan mengurangi harga pokok penjualan?


PT. Sejahtera Abadi mengolah produk secara bersama dan data 3) Pendapatan produk sampingan sebagai pendapatan diluar usaha?
yang terkait dengan proses produksi sebagai berikut: 4) Pendapatan produk sampingan mengurangi biaya produksi?
Produksi 40.000 Unit
Penjualan 35.000 Unit Penyelesaian
Pers. Awal 2.000 Unit
Harga Jual Rp. 2.800/unit
Biaya Produksi Rp. 2.000/unit
Biaya pemasaran produk utama Rp. 4.000.000,-
Biaya administrasi & umum produk utama Rp. 3.000.000,-
Biaya proses lanjutan produk sampingan Rp. 750.000,-
Biaya pemasaran produk sampingan Rp. 500.000,-
Biaya administrasi & umum produk sampingan Rp. 250.000,-
Produk sampingan terjual Rp. 5.000.000

Pertanyaan:
a) Hitunglah pendapatan bersih produk sampingan?
b) Buatlah laporan laba-rugi dengan asumsi:
1) Pendapatan produk sampingan menambah pendapatan produk
utama?
Uraian Materi
Uraian Materi
Uraian Materi

Laihan
PT. Latihan Abadi mengolah produk secara bersama dan data yang terkait dengan proses produksi
sebagai berikut:
Produksi 4X.000 Unit
Penjualan 3X.X00 Unit
Pers. Awal 2.000 Unit
Harga Jual Rp. 3.000/unit
Biaya Produksi Rp. 2.000/unit
Biaya pemasaran produk utama Rp. 3.500.000,-
Biaya administrasi & umum produk utama Rp. 2.800.000,-
Biaya proses lanjutan produk sampingan Rp. 800.000,-
Biaya pemasaran produk sampingan Rp. 600.000,-
Biaya administrasi & umum produk sampingan Rp. 300.000,-
Produk sampingan terjual Rp. 3.000.000

Pertanyaan:
a) Hitunglah pendapatan bersih produk sampingan?
b) Buatlah laporan laba-rugi dengan asumsi:
1) Pendapatan produk sampingan menambah pendapatan produk utama?
2) Pendapatan produk sampingan mengurangi harga pokok penjualan?
3) Pendapatan produk sampingan sebagai pendapatan diluar usaha?
4) Pendapatan produk sampingan mengurangi biaya produksi?

Anda mungkin juga menyukai