Anda di halaman 1dari 36

Harga Pokok Proses -

Pengantar
CEPI SAEPULOH, SE., M.AK., AK., CPMA.
KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES
Karakteristik Perusahaan 1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar;
2. Produk yang dihasilkan dari bulan kebulan adalah sama;
3. Kegiatan produksi dimulai dgn menerbitkan perintah
produksi yang berisi rencana produksi produk standar
untuk jangka waktu tertentu.

Perbedaan Metode Harga Pokok Proses vs Harga Pokok Pesanan


Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses
Pengumpulan Biaya Produksi Per Pesanan Per Departemen dan Per Periode
Perhitungan Harga Pokok Prosuksi Membagi ∑ By. Produksi dgn ∑ Produk yg Membagi ∑ By. Produksi dgn ∑ Produk yg
per Satuan dihasilkan dalam 1 pesanan dihasilkan dalam akhir periode akuntansi
By. Langsung --> By. Sesungguhnya, By. By. Langsung dan Tdk Langsung --> By.
Penggolongan Biaya Produksi
Tdk Langsung --> By. Taksiraan Sesungguhnya
Unsur Pengelompokan Biaya Berdasarkan biaya yg sesungguhnya
Berdasarkan tarif yang ditentukan diawal
Overhead Pabrik terjadi
Menentukan harga jual produk

MANFAAT Memantau realisasi biaya produksi


INFORMASI
HARGA POKOK
PRODUKSI Menghitung laba atau rugi bruto periodik

Menentukan harga pokok produk jadi dan


produk dalam proses di neraca
METODE HARGA POKOK PROSES
Tanpa Memperhitungkan Persediaan Produk Dalam Proses Awal

Metode harga pokok pesanan yang diterapkan dalam perusahaan yang produksinya diolah
hanya melalui satu departemen produksi

Metode harga pokok pesanan yang diterapkan dalam perusahaan yang produksinya diolah
melalui lebih dari satu departemen produksi

Pengaruh produk hilang selama proses produksi terhadap perhitungan harga pokok produksi
per satuan
Metode harga pokok
pesanan yang
diterapkan dalam
perusahaan yang
produksinya diolah
hanya melalui satu
departemen produksi
Contoh:
PT Risa mengolah produknya secara masa melalui satu department produksi. Jumlah biaya yang
dikeluarkan selama bulan Januari 20X1 disajikan seperti berikut:

Data produksi dan Biaya PT Risa bulan Januari 20X1


Biaya bahan baku 5.000.000
Biaya bahan penolong 7.500.000
Biaya tenaga kerja 11.250.000
Bagaimana
Biaya overhead pabrik 16.125.000
menghitung
Total biaya produksi 39.875.000
harga pokok
Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut: produk jadi dan
Produk jadi 2.000 kg produk dalam
Produk dalam proses pada akhir bulan, dengan tingkat 500 kg proses???
penyelesaian sebagai berikut:
Biaya bahan baku 100%; Biaya bahan penolong 100%
Biaya tenaga kerja 50%; Biaya overhead pabrik 30%
Tingkat penyelesaian  Tingkat penyerapan biaya yang sudah
di serap oleh suatu produk khususnya untuk produk yang
masih dalam proses pengerjaan pada akhir periode.
1 Menentukan unit ekuivalensi ∑ Produk yg telah selesai diproduksi + (∑ Produk yang
dan Biaya Produksi per masih dalam proses x % tingkat penyelesaian)
Satuan

Bahan baku: Bahan Tenaga Kerja:


2.000 + (500 x 100%) = 2.500 2.000 + (500 x 50%) = 2.250

Bahan Penolong: Bahan Overhead Pabrik:


2.000 + (500 x 100%) = 2.500 2.000 + (500 x 30%) = 2.150

Perhitungan Harga Pokok Produksi per Satuan Untuk menentukan biaya per satuan :
Jumlah Biaya per Jenis : Unit ekuivalensi per jenis biaya

Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi By per Satuan


Bahan baku 5.000.000 2.500 2.000
Bahan penolong 7.500.000 2.500 3.000
Tenaga kerja 11.250.000 2.250 5.000
Harga Pokok
Overhead pabrik 16.125.000 2.150 7.500
Produksi Per
Total 39.875.000 17.500 Satuan
2 Menghitung jumlah biaya pokok produk jadi dan biaya pokok produk dalam proses

Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses
Harga Pokok Produk Jadi : 2.000 x Rp. 17.500 35.000.000
Harga Pokok Produk Dalam Proses
BBB: 100% x 500 x Rp. 2.000 1.000.000
BBP: 100% x 500 x Rp. 3.000 1.500.000
BTK: 50% x 500 x Rp. 5.000 1.250.000
BOP: 30% x 500 x Rp. 7.500 1.125.000
4.875.000
Jumlah Biaya Produksi bulan Januari 20X1 39.875.000
Laporan Biaya Pokok Produksi
PT Risa
3 Membuat Laporan Biaya Pokok Produksi Bulan Januari 20X1
Laporan Biaya Data Produksi:
Pokok Produksi Dimasukan dalam proses 2.500
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 2.000
Produk dalam proses akhir 500
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500

Per kg  Harga per satuan biaya produksi (tahap 1) Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Biaya bahan baku 5.000.000 2.000
Biaya bahan penolong 7.500.000 3.000
Biaya tenaga kerja 11.250.000 5.000
Biaya overhead pabrik 16.125.000 7.500
Jumlah 39.875.000 17.500
Perhitungan Biaya
Harga pokok yang ditransfer ke gudang 35.000.000
(2.000kg @ Rp. 17.500 )
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Biaya bahan baku 1.000.000
Biaya bahan penolong 1.500.000
Biaya tenaga kerja 1.250.000
Biaya overhead pabrik 1.125.000
4.875.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan Januari 20X1 39.875.000
3 Membuat Jurnal Biaya Produksi

1 Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku 5 Jurnal untuk harga pokok produk jadi yg di trfansfer ke gudang
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku 5.000.000 Persediaan Produk Jadi 35.000.000
Persediaan Bahan Baku 5.000.000 Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku 4.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong 6.000.000
2 Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja 10.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong 7.500.000 Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik 15.000.000
Persediaan Bahan Penolong 7.500.000
6 Jurnal untuk harga pokok produk dalam proses
3 Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja Persediaan Produk Dalam Proses 4.875.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja 11.250.000 Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku 1.000.000
Gaji dan Upah 11.250.000 Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong 1.500.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja 1.250.000
4 Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik 1.125.000
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik 16.125.000
Berbagai rekening yang dikredit 16.125.000
Metode harga pokok
pesanan yang
diterapkan dalam
perusahaan yang
produksinya diolah lebih
dari satu departemen
produksi
Contoh:
PT Eliona memiliki dua departemen: departemen A dan B untuk menghasilka prdouknya. Data produksi
dan biaya kedua departemen tesebut dalam bulan Januari 20X1 adalah sebagai berikut:

Data Produksi dan Biaya Departemen A dan Departemen B


Departemen A Departemen B
Dimasukan kedalam proses 35.000 kg
Produk selesai yang di transfer ke Dep. B 30.000 Bagaimana
Produk selesai yang di transfer ke Gudang 24.000 kg menghitung
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg harga pokok
Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 20X1
produk jadi dan
Biaya bahan baku 70.000 -
produk dalam
biaya tenaga kerja 155.000 270.000
proses???
biaya overhead pabrik 248.000 405.000
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir:
Harga pokok yang terbentuk di
Biaya utama 100% - departemen sebelumnya  harga
Biaya konversi 20% 50% pokok/bahan baku di departemen
selanjutnya
Perhitungan Departemen A

1 Menentukan unit ekuivalensi ∑ Produk yg telah selesai diproduksi + (∑ Produk yang


dan Biaya Produksi per masih dalam proses x % tingkat penyelesaian)
Satuan Departemen A

Bahan baku: Bahan Tenaga Kerja: Bahan Overhead Pabrik:


30.000 + (5000 x 100%) = 35.000 30.000 + (5.000 x 20%) = 31.000 30.000 + (5.000 x 20%) = 31.000

Perhitungan Harga Pokok Produksi per Satuan


Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi By per Satuan
Bahan baku 70.000 35.000 2
Tenaga kerja 155.000 31.000 5
Overhead pabrik 248.000 31.000 8 Harga Pokok
Total 473.000 15 Produksi Per
Satuan Dep A
2 Menghitung Harga Pokok Produk yg di Transfer dan Produk Dalam Proses

Perhitungan Harga Pokok Produk yang di Trf ke Dep B dan Produk Dalam Proses
Harga pokok produk yang di trf ke Dep. B 450.000
(30.000 @ Rp. 15 )
Harga pokok persedian produk dalam proses akhir:
BBB : 100% x 5.000 x Rp. 2 10.000
BTK : 20% x 5.000 x Rp. 5 5.000
BOP : 20% x 5.000 x Rp. 8 8.000
23.000
Jumlah biaya produksi departemen A Januari 20X1 473.000
Laporan Biaya Pokok Produksi
PT Eliona
3 Membuat
Laporan Biaya Pokok Produksi Departemen A
Laporan Biaya Bulan Januari 20X1
Pokok Produksi Data Produksi:
Dimasukan dalam proses 35.000
Produk jadi yang ditransfer ke Dep B 30.000
Produk dalam proses akhir 5.000
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000
Biaya yang dibebankan Departemen A dalam bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Biaya bahan baku 70.000 2
Biaya tenaga kerja 155.000 5
Biaya overhead pabrik 248.000 8
Jumlah 473.000 15
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk yang di trf ke Dep. B 450.000
(30.000 @ Rp. 15)
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Biaya bahan baku 10.000
Biaya tenaga kerja 5.000
Biaya overhead pabrik 8.000
23.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep A dalam bulan Januari 473.000
3 Membuat Jurnal 1 Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep A 70.000
Biaya Produksi
Persediaan Bahan Baku 70.000
2 Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep A 155.000
Gaji dan Upah 155.000
3 Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep A 248.000
Berbagai rekening yang dikredit 248.000
4 Jurnal untuk harga pokok produk jadi yg di trfansfer ke Dep B
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep B 450.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep A 60.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep A 150.000
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep A 240.000
5 Jurnal untuk harga pokok produk dalam proses
Persediaan Produk Dalam Proses Dep A 23.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep A 10.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep A 5.000
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep A 8.000
Perhitungan Departemen B

1 Menentukan unit ekuivalensi dan Biaya Produksi per Satuan Departemen B

Unit ekuivalensi Departemen B hanya pada Biaya Konversi, dengan tingkat penyelesaian 50%.
Maka unit ekuivalensinya adalah 24.000 + (6.000x50%) = 27.000

Perhitungan Harga Pokok Produksi per Satuan Departemen B


Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi By per Satuan
Tenaga kerja 270.000 27.000 10
Overhead pabrik 405.000 27.000 15 Harga Pokok
Total 675.000 25 Produksi Per
Satuan Dep B
2 Menghitung Harga Pokok Produk yg di Transfer dan Produk Dalam Proses

Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Produk Dalam Proses Dep B
Harga pokok produk yang di trf ke Gudang
Harga pokok dari Dep. A: 24.000 x Rp.15 360.000
Biaya yang ditambahkan oleh Dep. B: 24.000 x Rp. 25 600.000
Total harga pokok produk jadi yang di transfer
Departemen B ke Gudang: 24.000 x Rp. 40 (15+25) 960.000

Harga pokok persedian produk dalam proses akhir:


Harga pokok dari Dep. A: 6.000 x Rp. 15.000 90.000
Biaya yang ditambahkan Dep. B
BTK : 50% x 6.000 x Rp. 10 30.000
BOP : 50% x 6.000 x Rp. 15 45.000 75.000
165.000
Jumlah biaya produksi kumulatif departemen B Januari 20X1 1.125.000
Laporan Biaya Pokok Produksi
PT Eliona
3 Membuat
Laporan Biaya Pokok Produksi Departemen B
Laporan Biaya Bulan Januari 20X1
Pokok Produksi Data Produksi:
Diterima dari Departemen A 30.000
Produk jadi yang di trf ke gudang 24.000
Produk dalam proses akhir 6.000
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000
Biaya kumulatif yang dibebankan Departemen B dalam bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Harga pokok dari Departemen A 450.000 15
Biaya yang ditambahkan Departemen B
Pada laproan Biaya tenaga kerja 270.000 10
Departmen B tidak ada Biaya overhead pabrik 405.000 15
Bahan Baku karena Jumlah biaya yang ditambahkan 675.000 25
Total biaya kumulatif di Dep. B 1.125.000 40
menerima inputan dari
Perhitungan Biaya
Dep. A sehingga yg di
Harga pokok produk jadi yang di trf ke Gudang 960.000
tambahkan adalah (24.000 @ Rp. 40)
Harga Pokok Dep. A Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Harga pokok dari Dep. A 90.000
Biaya yang ditambahkan Departemen B
Biaya tenaga kerja 30.000
Biaya overhead pabrik 45.000
165.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep B dalam bulan Januari 1.125.000
3 Membuat Jurnal 1 Jurnal untuk mencatat penerimaan produk dari Dep. A
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep B 450.000
Biaya Produksi Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep A 60.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep A 150.000
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep A 240.000
2 Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
Satu jurnal dgn Jurnal
no. 4 di Dep A Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep B 270.000
Gaji dan Upah 270.000
3 Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep B 405.000
Berbagai rekening yang dikredit 405.000
4 Jurnal untuk harga pokok produk jadi yg di trfansfer ke gudang
Persediaan Produk Jadi 960.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep B 360.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep B 240.000
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep B 360.000
5 Jurnal untuk harga pokok produk dalam proses
Persediaan Produk Dalam Proses Dep B 165.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep B 90.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep B 30.000
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep B 45.000
Pengaruh Barang Hilang Dalam Proses Terhadap Harga
Pokok Produk Per Satuan

Pada Awal Proses Produksi

Pada Akhir Proses Produksi


Produk Hilang Pada Awal Proses Produksi

Produk yang hilang pada awal proses dianggap


belum ikut menyerap biaya produksi yang
dikeluarkan dalam departemen bersangkutan,
sehingga tidak di ikutsertakan dalam unit
Pengaruh hilang nya produk dalam ekuivalensia.
proses produksi

Menaikan harga pokok


Departemen pertama produksi per satuan
1. Menaikan harga pokok persatuan dr dep.
Departemen setelah dep. pertama Sblm nya;
2. Menaikan harga poko produksi yg
ditambahkan pd dep. Setelah dep pertama
Contoh:
PT Eliona Sari memiliki dua departemen produksi untuk menghasilkan produknya yaitu Departemen A dan
Departemen B. Data produksi selama Januari 20X1 sbb: Unit yg dimasukan untuk produksi : 1.000
kg
Dept A
DATA DEPARTEMEN A Produk jadi + Produk dlm proses:
700 + 200 = 900
Data Produksi dan Biaya Departemen A dan Departemen B
Departemen A Departemen B
Dimasukan kedalam proses 1.000 kg
Produk selesai yang di transfer ke Dep. B 700 kg
Produk selesai yang di transfer ke Gudang - - 400 kg
Produk dalam proses akhir bulan
Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 20X1
Biaya bahan baku 22.500 -
Biaya bahan penolong 26.100 16.100
biaya tenaga kerja 35.100 22.500
biaya overhead pabrik 46.800 24.750
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir:
Biaya bahan baku & penolong 100%, biaya konversi 40% 200 kg
Biaya bahan penolong 60%, biaya konversi 50% - 100 kg
Produk yang hilang pada awal proses 100 kg 200 kg
1. Menghitung Harga Pokok Produksi Per Satuan
Perhitungan Harga Pokok Produksi per Satuan
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi By per Satuan
Bahan baku 22.500 700 + (200*100%) 900 25 Produk yg hilang tidak
Bahan penolong 26.100 700 + (200*100%) 900 29 di hitung dlm unit
Tenaga kerja 35.100 700 + (200*40%) 780 45 ekuivalensia.
Overhead pabrik 46.800 700 + (200*40%) 780 60 1.000 – 700 – 200 = 100
Total 130.500 159

2. Mengitung Harga Pokok Produk dalam Proses dan Produk Jadi


Perhitungan Harga Pokok Produk yang di Trf ke Dep B dan Produk Dalam Proses
Harga pokok produk yang di trf ke Dep. B 111.300
(700 @ Rp. 159 )
Harga pokok persedian produk dalam proses akhir:
BBB : 100% x 200 x Rp. 25 5.000
BBP : 100% x 200 x Rp. 29 5.800
BTK : 40% x 200 x Rp. 45 3.600
BOP : 40% x 200 x Rp. 60 4.800
19.200
Jumlah biaya produksi departemen A Januari 20X1 130.500
Laporan Biaya Pokok Produksi
PT Eliona
3. Membuat Laporan Laporan Biaya Pokok Produksi Departemen A
Bulan Januari 20X1
Biaya Pokok Produksi
Data Produksi:
Dimasukan dalam proses 1.000
Produk jadi yang ditransfer ke Dep B 700 kg
Produk dalam proses akhir (BBB & BBP 100%, Konversi 40%) 200
Produk yang hilang pada awal proses 100
Jumlah produk yang dihasilkan 1.000
Biaya yang dibebankan Departemen A dalam bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Biaya bahan baku 22.500 25
Biaya bahan penolong 26.100 29
Biaya tenaga kerja 35.100 45
Biaya overhead pabrik 46.800 60
Jumlah 130.500 159
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk yang di trf ke Dep. B 111.300
(700 @ Rp. 159)
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Biaya bahan baku 5.000
Biaya bahan penolong 5.800
Biaya tenaga kerja 3.600
Biaya overhead pabrik 4.800
19.200
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep A dalam bulan Januari 130.500
DATA DEPARTEMEN B
Karena terdapat produk yang hilang pada proses departemen B, maka harga pokok produk yg di transfer dari
Departemen A ke Departemen B harus di hitung ulang (adjustment).
Perhitungan Penyesuaian Harga Pokok Per Unit dari Departemen A
Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari Dep A Rp. 111.300 : 700 159,00
Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari Dep A Rp. 111.300 : 700
setelah adanya produk yang hilang sebanyak 200kg (111.300 : (700-200) 222,60
Penyesuaian harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari Dep A 63,60

1. Menghitung Harga Pokok Produksi Per Satuan


Perhitungan Harga Pokok Produksi per Satuan
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi By per Satuan
Bahan penolong 16.100 400 + (100*60%) 460 35
Tenaga kerja 22.500 400 + (100*50%) 450 50
Overhead pabrik 24.750 400 + (100*50%) 450 55
Total 63.350 140
2. Mengitung Harga Pokok Produk dalam Proses dan Produk Jadi

Perhitungan Harga Pokok Produk yang di Trf ke Dep B dan Produk Dalam Proses
Harga pokok produk yang di trf ke Gudang 145.040
(400 @ Rp. 362,6 [222,6 + 140] )
Harga pokok persedian produk dalam proses akhir (100 kg):
Harga pokok dari Departemen A : 100kg x Rp. 222,6 22.260
BBP : 60% x 100 x Rp. 35 2.100
BTK : 50% x 100 x Rp. 50 2.500
BOP : 50% x 100 x Rp. 55 2.750
29.610
Jumlah biaya produksi departemen B Januari 20X1 174.650

Menggunakan harga yang


telah di adjustment + biaya
produksi dep B
Laporan Biaya Pokok Produksi
PT Eliona
3. Membuat Laporan Laporan Biaya Pokok Produksi Departemen B
Biaya Pokok Produksi Bulan Januari 20X1
Data Produksi:
Jumlah produk yang diterima dari Departemen A 700
Jumlah produk yang ditransfer ke Gudang 400
Jumlah produk dalam proses akhir bulan dgn tingkat penyelesaian:
Biaya bahan penolong 60%; biaya konversi 50% 100
Jumlah produk yang hilang pada awal proses 200
700
Biaya yang dibebankan Departemen B dalam bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Harga pokok produk yang diterima dari Departemen A 111.300,00 159,00
Penyesuaian harga pokok per satuan krn adanya produk yang hilang dlm proses 63,60
111.300,00 222,60
Biaya yang ditambahkan dalam Departemen B
Biaya bahan penolong 16.100,00 35,00
Biaya tenaga kerja 22.500,00 50,00
Biaya overhead pabrik 24.750,00 55,00
Jumlah biaya yang ditambahkan dalam Departemen B 63.350,00 140,00
Jumlah biaya produksi kumulatif dalam Departemen B 174.650,00 362,60
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk yang selesai di transfer ke gudang : 400kg x Rp. 362,6 145.040,00
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (100 kg)
Harga pokok produk dari Departemen A : 100kg x Rp. 222,6 22.260,00
Harga pokok yang ditambahkan dalam Departemen B
Biaya bahan penolong 2.100,00
Biaya tenaga kerja 2.500,00
Biaya overhead pabrik 2.750,00
29.610,00
Jumlah biaya produksi kumulatid dalam Departemen B bulan Januari 174.650,00
Produk Hilang Pada Akhir Proses Produksi

Produk yang hilang pada akhir proses sudah


ikut menyerap biaya produksi yang dikeluarkan
dalam departemen bersangkutan, sehingga
harus diperhitungkan dalam menentukan unit
ekuivalensinyaa.

Harga pokok produk yang hilang dihitung dan diperlakukan


Pengaruh hilang nya produk dalam
sebagai tambahan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke
proses produksi departemen selanjutnya ataupun ke Gudang. Hal tersebut
mengakibatkan harga pokok per satuan produk selesai yang di
transfer menjadi lebih tinggi.
Contoh dari yang sebelumnya dirubah menjadi hilang pada akhir proses produksi.

DATA DEPARTEMEN A

Data Produksi dan Biaya Departemen A dan Departemen B


Departemen A Departemen B
Dimasukan kedalam proses 1.000 kg
Produk selesai yang di transfer ke Dep. B 700 kg
Produk selesai yang di transfer ke Gudang - - 400 kg
Produk dalam proses akhir bulan
Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 20X1
Biaya bahan baku 22.500 -
Biaya bahan penolong 26.100 16.100
biaya tenaga kerja 35.100 22.500
biaya overhead pabrik 46.800 24.750
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir:
Biaya bahan baku & penolong 100%, biaya konversi 40% 200 kg
Biaya bahan penolong 60%, biaya konversi 50% - 100 kg
Produk yang hilang pada akhir proses 100 kg 200 kg
1. Menghitung Harga Pokok Produksi Per Satuan
Perhitungan Harga Pokok Produksi per Satuan
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi By per Satuan
Bahan baku 22.500 700+(200*100%)+100 1.000 22,50
Bahan penolong 26.100 700+(200*100%)+100 1.000 26,10
Tenaga kerja 35.100 700+(200*40%)+100 880 39,89
Overhead pabrik 46.800 700+(200*40%)+100 880 53,18
Total 130.500 141,67

Perbandingan Harga Pokok per Satuan Hilang dalam Awal vs Akhir Proses
By per Satuan By per Satuan
Unsur Biaya Produksi Total Biaya
Hilang dlm awal proses Hilang dlm akhir proses
Bahan baku 22.500 25,00 22,50
Bahan penolong 26.100 29,00 26,10 Harga pokok per satuan u/
Tenaga kerja 35.100 45,00 39,89 produk yg hilang dalam akhir
Overhead pabrik 46.800 60,00 53,18 proses lebih kecil karena
Total 130.500 159,00 141,67 produk hilang di perhitungkan
dalam unit ekuivalensi
2. Mengitung Harga Pokok Produk dalam Proses dan Produk Jadi

Perhitungan Harga Pokok Produk yang di Trf ke Dep B dan Produk Dalam Proses
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dep B: 700 kg x Rp. 141,67 99.169,00
Penyesuaian harga pokok produk selesai karena adanya produk hilang
pada akhir proses: 100kg x Rp. 141,67 14.167,00
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dep B setelah disesuaikan 113.336,00
Harga pokok produk dalam proses akhir bulan (200kg):
BBB : 100% x 200 x Rp. 22,5 4.500,00
BBP : 100% x 200 x Rp. 26,1 5.220,00
BTK : 40% x 200 x Rp. 39,89 3.190,91
BOP : 40% x 200 x Rp. 53,18 4.254,55
17.165,45
Jumlah biaya produksi departemen A Januari 20X1 130.500,00

Jumlah biaya produksi dibulatkan


Laporan Biaya Pokok Produksi
PT Eliona
3. Membuat Laporan Laporan Biaya Pokok Produksi Departemen A
Biaya Pokok Produksi Bulan Januari 20X1
Data Produksi:
Dimasukan dalam proses 1.000
Produk jadi yang ditransfer ke Dep B 700 kg
Produk dalam proses akhir (BBB & BBP 100%, Konversi 40%) 200
Produk yang hilang pada akhir proses 100
Jumlah produk yang dihasilkan 1.000
Biaya yang dibebankan Departemen A dalam bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Biaya bahan baku 22.500 22,50
Biaya bahan penolong 26.100 26,10
Biaya tenaga kerja 35.100 39,89
Biaya overhead pabrik 46.800 53,18
Jumlah 130.500 141,67
Pd laporan biaya pokok Perhitungan Biaya
produksi dgn produk hilang Harga pokok produk yang di trf ke Dep. B : 700kg x Rp. 141,67 99.168
di akhir proses. Penyesuaian Penyesuaian karena adanya produk hilang pd akhir proses: 100kg x 141,67 14.167
dilakukan pada departemen Harga pokok produk selesai yang di transfer 113.335
pertama. Harga pokok per Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir (200kg)
satuan menjadi Rp. Rp. Biaya bahan baku 4.500
113.335 : 700kg = 161,91 Biaya bahan penolong 5.220
Biaya tenaga kerja 3.191
Biaya overhead pabrik 4.255
17.165
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep A dalam bulan Januari 130.500
DATA DEPARTEMEN B
1. Menghitung Harga Pokok Produksi Per Satuan
Perhitungan Harga Pokok Produksi per Satuan
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi By per Satuan
Bahan penolong 16.100 400+(100*60%)+200 660 24,39
Tenaga kerja 22.500 400+(100*50%)+200 650 34,62
Overhead pabrik 24.750 400+(100*50%)+200 650 38,08
Total 63.350 97,09

Perhitungan Harga Pokok Produk yang di Trf ke Dep B dan Produk Dalam Proses
2. Mengitung Harga
Harga pokok produk yang di trf ke Gudang
Pokok Produk dalam Harga pokok Dep. A: 400kg x Rp. 161,91 64.764
Proses dan Produk Harga pokok yg ditambahkan dlm Dep. B: 400 x Rp. 97,09 38.836
Jadi Harga pokok produk yang hilang pd akhir proses : 200 x (161,91+97,09) 51.800
Harga pokok yang ditransfer ke Gudang : 400kg x Rp. 388,5 155.400
Harga pokok persedian produk dalam proses akhir (100 kg):
Tambahan harga Harga pokok dari Departemen A : 100kg x Rp. 161,91 16.191
pokok produk hilang BBP : 60% x 100 x Rp. 24,39 1.464
BTK : 50% x 100 x Rp. 34,62 1.731
BOP : 50% x 100 x Rp. 38,08 1.904
21.289
Jumlah biaya produksi departemen B Januari 20X1 176.689
Laporan Biaya Pokok Produksi
PT Eliona
3. Membuat Laporan Laporan Biaya Pokok Produksi Departemen B
Bulan Januari 20X1
Biaya Pokok Produksi
Data Produksi:
Jumlah produk yang diterima dari Departemen A 700
Jumlah produk yang ditransfer ke Gudang 400 kg
Jumlah produk dalam proses akhir bulan dgn tingkat penyelesaian:
Biaya bahan penolong 60%; biaya konversi 50% 100
Jumlah produk yang hilang pada akhir proses 200
700
Biaya yang dibebankan Departemen B dalam bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Harga pokok produk yang diterima dari Departemen A 111.300,00 161,91
Biaya yang ditambahkan dalam Departemen B
Biaya bahan penolong 16.100,00 24,39
Biaya tenaga kerja 22.500,00 34,62
Biaya overhead pabrik 24.750,00 38,08
Jumlah biaya yang ditambahkan dalam Departemen B 63.350,00 97,09
Jumlah biaya produksi kumulatif dalam Departemen B 174.650,00 259,00
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk yang selesai di transfer ke gudang : 400kg x Rp. 161,91 64.764,00
Harga pokok yg ditambahkan dlm Dep. B: 400 x Rp. 97,09 38.836,00
Harga pokok produk yang hilang pd akhir proses : 200 x (161,91+97,09) 51.800,00
Harga pokok yang ditransfer ke Gudang : 400kg x Rp. 388,5 155.400,00
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (100 kg)
Harga pokok produk dari Departemen A : 100kg x Rp. 161,91 16.191,00
Harga pokok yang ditambahkan dalam Departemen B
Biaya bahan penolong 1.464,00
Biaya tenaga kerja 1.731,00
Biaya overhead pabrik 1.903,00
21.289,00
Jumlah biaya produksi kumulatid dalam Departemen B bulan Januari 176.689,00
Click icon to add picture

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai