Anda di halaman 1dari 41

Pertemuan 9-11

Prosses Costing
Oleh : Fety Nurlia Muzayanah, SE., M.Si
Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
• Produk yang dihasilkan merupakan produk standar
• Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
• Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi
yang berisi rencana produksi produk standar dalam jangka waktu
tertentu
Harga Pokok Proses Vs Harga Pokok Pesanan
Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses
Pengumpulan Biaya Produksi Biaya produksi menurut pesanan Biaya produksi per departemen produksi per
periode akuntansi
Perhitungan HP Produksi per Membagi total biaya per pesanan Membagi total biaya produksi yang
satuan dengan jumlah satuan produk yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan
dihasilkan dalam pesanan yg jumlah satuan produk yang dihasilkan selama
bersangkutan periode bersangkutan (akhir periode
akuntansi/akhir bulan)
Penggolongan Biaya Produksi Biaya poduksi langsung (dibebankan Tidak diperlukan pembagian biaya langsung
berdasarkan biaya yg sesungguhnya) dan tidak langsung terutama jika produk yang
dan tidak langsung (dibebankan dihasilkan hanya 1 jenis. Biaya OH dibebankan
berdasarkan tariff dimuka) atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi)
Unsur yang digolongkan dalam Biaya bahan penolong, biaya tenaga Biaya produksi selain biaya bahan baku dan
BOP kerja tidak langsung dan biaya bahan penolong dan biata tenaga kerja (baik
produksi lain selain BB dan BTKL langsung maupun tidak langsung). BOP
(dibebankan atas dasar tariff yang dibebankan sesuai biaya yang sesungguhnya
ditentukan dimuka) terjadi
Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
1. Menentukan Harga Jual
Taksiran biaya bahan baku Rpxx
Taksiran biaya TKL xx
Taksiran biaya OH pabrik xx +
Taksiran biaya produksi utk jangka waktu tertentu Rpxx
Taksiran biaya nonproduksi utk jk. Waktu tertentu xx +
Taksiran total biaya utk jk. Waktu tertentu Rpxx
Jumlah produk yang dihasilkan untuk jk. Waktu tertentu xx :
Taksiran harga pokok produk per satuan Rpxx
Laba per unit produk yang dihasilkan xx +
Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kpd pembeli Rpxx
Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
2. Memantau Realisasi Biaya Produksi
Biaya produksi sesungguhnya bulan….
Biaya bahan baku sesungguhnya Rpxx
Biaya tenaga kerja sesungguhnya xx
Biaya OH pabrik sesungguhnya xx +
Total biaya produksi sesungguhnya bulan… Rpxx
3. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk dalam
Proses
4. Mamantau Laba atau Rugi Bruto Periode Tertentu
Hasil penjualan (harga jual per satuan x volume produk yang dijual) Rpxx
Persediaan produk jadi awal Rpxx
Persediaan produk dalam proses awal Rpxx
Biaya Produksi:
Biaya bahan baku sesungguhnya Rpxx
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya xx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx +
Total Biaya Produksi xx +
xx
Persediaan produk dalam proses akhir xx -
Harga pokok produksi xx +
Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual xx
Persediaan produk jadi akhir xx -
Harga pokok produk yang dijual xx
Laba Bruto Rpxx
Metode Harga Pokok Proses-Diolah melalui
Satu Departemen Produksi
PT Risa Rimendi mengolah produknya secara massa melalui satu
departemen produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan
Januari 20X1 disajikan dalam Gambar.
Data Produksi PT Risa Rimendi Bulan Januari 20X1
Bulan Januari 20X1
Masuk ke dalam proses: 2.500 kg
!...........................................................................................!
Produk jadi: 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 500 kg
Lima langkah dalam Process Costing

Step 1: Meringkas aliran unit fisik dari output.

Step 2: Hitung unit equivalen (unit yang terselesaikan


yang dapat diproduksi dengan input manufaktur yang telah dilakukan dalam
periode acuan)
Step 3: Hitung biaya per unit equivalen.

Step 4: Hitung total biaya.

Step 5: Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk


Dalam Proses (alokasi total biaya)
Unit fisik (Step 1)
Aliran Produksi:
• Produk dalam proses awal 0
• Dimasukkan dalam proses 2.500
Jumlah untuk diperhitungkan 2.500

• Selesai dan ditransfer ke gudang 2.000


• Produk dalam proses akhir 500
Jumlah untuk diperhitungkan 2.500
Hitung unit ekuivalen (Step 2)
• Bahan Baku
Produk jadi 2.000
Produk dalam proses akhir (100%) 500
Unit ekuivalen 2.500 kg

• Bahan Penolong
Produk jadi 2.000
Produk dalam proses akhir (100%) 500
Unit ekuivalen 2.500 kg
Hitung unit ekuivalen (Step 2)
• Biaya Tenaga Kerja
Produk jadi 2.000
Produk dalam proses akhir (50%)  50% x 500 250
Unit ekuivalen 2.250 kg

• Biaya Overhead Pabrik


Produk jadi 2.000
Produk dalam proses akhir (30%)  30% x 500 150
Unit ekuivalen 2.150 kg
Hitung biaya per unit equivalen (Step 3)
Unit Biaya Produksi per satuan
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Ekuivalen unit ekuivalen
(1) (2) (3) (2) : (3)
Bahan Baku Rp 5.000.000 2.500 Rp 2.000
Bahan Penolong Rp 7.500.000 2.500 Rp 3.000
Tenaga Kerja Rp 11.250.000 2.250 Rp 5.000
Overhead Pabrik Rp 16.125.000 2.150 Rp 7.500
Total Rp 39.875.000 Rp 17.500

Total Biaya yang


Diperhitungkan (Step 4)
Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan
Persediaan Produk Dalam Proses
Harga pokok produk jadi: 2.000 x Rp17.500 Rp35.000.000
Harga pokok persediaan barang dalam proses:
BBB : 100% x 500 x Rp2.000 = Rp1.000.000
BBP : 100% x 500 x Rp3.000 = Rp1.500.000
BTK : 50% x 500 x Rp5.000 = Rp1.250.000
BOP : 30% x 500 x Rp7.500 = Rp1.125.000
4.875.000
Jumlah Biaya Produksi pada bulan Januari Rp39.875.000
Ket: BBB: biaya bahan baku BTK : Biaya tenaga kerja
BBP: biaya bahan penolong BOP: biaya overhead pabrik
Laporan Biaya Produksi Bulan Januari
PT Risa Rimendi
Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 20X1
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 500
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500 kg
Biaya yang Dibebankan dalam Bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Biaya bahan baku Rp 5.000.000 Rp2.000
Biaya bahan penolong 7.500.000 3.000
Biaya tenaga kerja 11.250.000 5.000
Biaya overhead pabrik 16.125.000 7.500
Jumlah Rp39.875.000 Rp17.500

Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
2.000 @Rp17.500 Rp35.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Biaya bahan baku Rp1.000.000
Biaya bahan penolong Rp1.500.000
Biaya tenaga kerja Rp1.250.000
Biaya overhead pabrik Rp1.125.000
Rp4.875.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dlm bulan Januari Rp39.875.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
• Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp5.000.000
Persediaan Bahan Baku Rp5.000.000
• Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Rp7.500.000
Persediaan Bahan Penolong Rp7.500.000
• Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp11.250.000
Gaji dan Upah Rp11.250.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
• Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
Barang Dalam Proses-Biaya OH Pabrik Rp16.125.000
Berbagai Rekening yang Dikredit Rp16.125.000
• Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yg ditransfer ke gudang
Persediaan Produk Jadi Rp35.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp4.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong 6.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja 10.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya OH Pabrik 15.000.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
• Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang
belum selesai diolah pada akhir periode Januari 20X1
Persediaan Produk Dalam Proses Rp4.875.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp1.000.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong 1.500.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja 1.250.000
Barang Dalam Proses-Biaya Biaya OH Pabrik 1.125.000
Metode Harga Pokok Proses-
Produk Diolah Melalui Lebih Dari
Satu Departemen
• Perhitungan harga pokok departemen pertama sama dengan
perhitungan pada produksi pada 1 departemen
• Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah
departemen pertama terdiri dari:
1. Biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya
2. Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah
departemen pertama
Contoh:
PT Eliona Sari memiliki dua departemen produksi: Departemen A dan
Departemen B untuk menghasilkan produknya.
Data Biaya produksi dan biaya kedua departemen tersebut dalam bulan
Januari adalah sbb:
Data Produksi dan Biaya Departemen A dan B

Departemen A Departemen B
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke Dep B 30.000
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg
Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 20X1
Biaya bahan baku Rp 70.000 Rp -
Biaya tenaga kerja Rp 155.000 Rp 270.000
Biaya Overhead pabrik Rp 248.000 Rp 405.000
Tingkat penyelesaian produk dalam proses
Biaya bahan baku 100% -
Biaya konversi 20% 50%
Perhitungan Harga Pokok Produksi di Departemen A
Unit fisik (Step 1)
Aliran Produksi:
• Produk dalam proses awal 0
• Dimasukkan dalam proses 35.000
Jumlah untuk diperhitungkan 35.000

• Selesai dan ditransfer ke departemen B 30.000


• Produk dalam proses akhir 5.000
Jumlah untuk diperhitungkan 35.000
Hitung unit ekuivalen (Step 2)
• Bahan Baku
Produk jadi 30.000
Produk dalam proses akhir (100%) 5.000
Unit ekuivalen 35.000 kg
• Biaya Tenaga Kerja
Produk jadi 30.000
Produk dalam proses akhir (20%) 20% x 5000 1.000
Unit ekuivalen 31.000 kg
• Biaya overhead pabrik
Produk jadi 30.000
Produk dalam proses akhir (20%) 20% x 5000 1.000
Unit ekuivalen 31.000 kg
Hitung biaya per unit equivalen (Step 3)
Biaya Produksi
per satuan
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalen unit ekuivalen
(1) (2) (3) (2) : (3)
Bahan Baku Rp 70.000 35.000 Rp 2
Tenaga Kerja Rp 155.000 31.000 Rp 5
Overhead Pabrik Rp 248.000 31.000 Rp 8
Total Rp 473.000 Rp 15

Total Biaya yang


Diperhitungkan (Step 4)
Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan
Persediaan Produk Dalam Proses (step 5)
Harga pokok produk yg ditransfer ke Dep B : Rp450.000
30.000 x Rp15
Harga pokok persediaan barang dalam proses:
BBB : 100% x 5.000 x Rp2 = Rp10.000
BTK : 20% x 5000 x Rp5 = Rp5.000
BOP : 20% x 5000 x Rp7 = Rp8.000
23.000
Jumlah Biaya Produksi pada bulan Januari Rp473.000
Ket: BBB: biaya bahan baku BTK : Biaya tenaga kerja
BOP: biaya overhead pabrik
Laporan Biaya Produksi Bulan Januari
PT Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen A
Bulan Januari 20X1
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke Dep B 30.000 kg
Produk dalam proses akhir 5.000
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg
Biaya yang Dibebankan Departemen A dalam Bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Biaya bahan baku Rp 70.000 Rp2
Biaya tenaga kerja 155.000 5
Biaya overhead pabrik 248.000 8
Jumlah Rp473.000 Rp15

Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Dep B
30.000 @Rp15 Rp450.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Biaya bahan baku Rp10.000
Biaya tenaga kerja Rp 5.000
Biaya overhead pabrik Rp 8.000
23.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dlm bulan Januari Rp473.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
• Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep A Rp70.000
Persediaan Bahan Baku Rp70.000

• Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja


Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep A Rp155.000
Gaji dan Upah Rp155.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
• Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
Barang Dalam Proses-Biaya OH Pabrik Dep A Rp248.000
Berbagai Rekening yang Dikredit Rp248.000
• Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yg ditransfer ke Dep B
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep B Rp450.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep A Rp60.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep A 150.000
Barang Dalam Proses-Biaya OH Pabrik Dep A 240.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
• Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang
belum selesai diolah dalam Dep A pada akhir periode Januari 20X1
Persediaan Produk Dalam Proses-Dep A 23.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep A Rp10.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep A 5.000
Barang Dalam Proses-Biaya OH Pabrik Dep A 8.000
Perhitungan Harga Pokok Produksi di Departemen B
Unit fisik (Step 1)
Aliran Produksi:
• Produk dalam proses awal 0
• Dimasukkan dalam proses 30.000
Jumlah untuk diperhitungkan 30.000

• Selesai dan ditransfer ke gudang 24.000


• Produk dalam proses akhir 6.000
Jumlah untuk diperhitungkan 30.000
Hitung unit ekuivalen (Step 2)

• Biaya Tenaga Kerja


Produk jadi 24.000
Produk dalam proses akhir (50%) 50% x 6000 3.000
Unit ekuivalen 27.000 kg
• Biaya overhead pabrik
Produk jadi 24.000
Produk dalam proses akhir (50%) 50% x 6000 3.000
Unit ekuivalen 27.000 kg
Hitung biaya per unit equivalen (Step 3)

Biaya Produksi
per satuan
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalen unit ekuivalen
(1) (2) (3) (2) : (3)
Tenaga Kerja Rp 270.000 27.000 Rp 10
Overhead Pabrik Rp 405.000 27.000 Rp 15
Total Rp 675.000 Rp 25

Rp450.000 (dari dep A) + 675.000 (dep B) = Rp1.125.000


Total Biaya yang
Diperhitungkan (Step 4)
Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan
Persediaan Produk Dalam Proses Dep B (Step 5)
Harga pokok produk selesai yg ditransfer Dep B ke gudang :
HP dari Dep A 24.000 x Rp15 Rp360.000
Biaya yg ditambah oleh Dep B: 24.000 x Rp25 600.000
Total harga pokok produk jadi yg ditransfer:
Dep B ke gudang: 24.000 x Rp40 Rp960.000
Harga pokok persediaan barang dalam proses akhir:
Harga pokok dari Dep A: 6.000 x Rp15 Rp90.000
Biaya yg ditambahkan oleh Dep B
BTK : 50% x 6000 x Rp10 = Rp30.000
BOP : 50% x 6000 x Rp15 = Rp45.000 Rp75.000
Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dep B 165.000
Jumlah Biaya Produksi pada bulan Januari Rp1.125.000
Laporan Biaya Produksi Bulan Januari
PT Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen B
Bulan Januari 20X1
Data Produksi
Dimasukkan dari Dep A 30.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir 6.000
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg
Biaya kumulatif yang Dibebankan Departemen B dalam Bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Harga pokok dari Dep A (30.000 kg) Rp450.000 Rp15
Biaya yang ditambahkan Dep B
Biaya tenaga kerja 270.000 10
Biaya overhead pabrik 405.000 15
Jumlah biaya yg ditambahkan Dep B Rp675.000 Rp25
Total biaya kumulatif di Dep B Rp1.125.000 Rp40
Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
24.000 @Rp40 Rp960.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Harga pokok dari Dep A : Rp15 x 6000 Rp90.000
Biaya yg ditambahkan Dep B
Biaya tenaga kerja 30.000
Biaya overhead pabrik 45.000
165.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep B bulan Januari 20X1 Rp1.125.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
• Jurnal untuk mencatat penerimaan produk dari Dep A
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep B Rp450.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep A Rp60.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep A 150.000
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Dep A 240.000

• Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja


Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep B Rp270.000
Gaji dan Upah Rp270.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
• Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
Barang Dalam Proses-Biaya OH Pabrik Dep B Rp405.000
Berbagai Rekening yang Dikredit Rp405.000
• Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yg ditransfer Dep B ke gudang
Persediaan produk jadi Rp960.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep B Rp360.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep B 240.000
Barang Dalam Proses-Biaya OH Pabrik Dep B 360.000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi
• Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang
belum selesai diolah dalam Dep B pada akhir periode Januari 20X1
Persediaan Produk Dalam Proses-Dep B Rp165.000
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dep B Rp90.000
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dep B 30.000
Barang Dalam Proses-Biaya Biaya OH Pabrik Dep B 45.000
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai