Anda di halaman 1dari 39

1

METODE HARGA
POKOK PROSES
KELOMPOK 3
Hasmi wirianti
Nurul mawaddah
Saripah hanum
Syarifahaini
Syamsurizal

Akuntansi Biaya
Pengertian metode pokok proses
 Metode Harga Pokok Proses yang merupakan metode pengum
pulanbiaya produksi yang
digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara
massa. Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan unt
uk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya prod
uksi persatuandihitung dengan cara membagi total biaya
produksi dalam proses tertentu,selama periode tertentu
dengan jumlah satuan produk yang
dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang
bersangkutan.
Karakter Metode Harga Pokok
Proses
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk
standar.
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan

adalah sama.
3. Kegiatan produksi dimulai dengan
diterbitkannya perintah produksi yang berisi
rencana produksi produk standar untuk jangka
waktu tertentu.
Contoh : Pabrik semen, pabrik tahu, pabrik tempe
Perbedaan Metode Harga Pokok Proses
dg Metode Harga Pokok Pesanan
 Manfaat informasi harga pokok proses
 1. Menentukan harga jual produk
 2. Memantau realisasi biaya produksi
 3. Menghitung laba atau rugi periodik
 4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
prosesyang disajikan dalam neraca
 Manfaat Informasi Harga Pokok Proses

 *Ciri ciri harga pokok proses


1. Produk yang dihasilkan bersifat standar atau homogen, dan biasanya
dihasilkan dalam jumlah besar (mass production).
2. Produk dihasilkan terus menerus karena tujuan menghasilkan produk
adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar.
ARUS PRODUK PADA HARGA POKOK
PROSES
 Produk dapat bergerak di pabrik dengan
berbagai cara.
 Tiga bentuk arus atau aliran produk yang

berkaitan dengan perhitungan harga pokok


proses yaitu :
 Arus Produk berurutan (Sequential Product Flow)
 Arus Produk Sejajar (Parallel Product Flow)
 Arus Produk Selektif (Selective Product Flow)
Manfaat informasi harga pokok
proses
 Menentukan harga jual produk
 Memantau realisasi biaya produksi

 Menghitung laba atau rugi periodik

 Menentukan harga pokok persediaan

produk jadi dan produk dalam proses yang


disajikan dalam neraca
Menentukan Harga Jual Produk

Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu Rp XX


Taksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentu XX +

Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentu Rp XX


Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu XX :

Taksiran harga pokok produk per satuan Rp XX


Laba per unit yang diinginkan XX +

Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli Rp XX

T aksiran Biaya BB Rp XX
T aksiran Biaya T KL XX
T aksiran Biaya FOH XX +

Taksiran biaya produksi Rp XX


Memantau realisasi biaya
 Manajemen memerlukan informasi biaya
produksi yang sesungguhnya dikeluarkan
dalam pelaksanaan rencana produksi ketika
rencana untuk jangka waktu tertentu tersebut
telah diputuskan
 Akuntansi biaya digunakan untuk
mengumpulkan informasi tersebut (apakah
total biaya produksi sesuai dengan yang telah
diperhitungkan (sesuai rencana) atau tidak
 Metode yang dilakukan adalah HP.Proses
Rumus :

Biaya Produksi Sesungguhnya Bulan ……….


Biaya BB Sesungguhnya Rp XX
Biaya TK Sesungguhnya XX
Biaya FOH Sesungguhnya XX +

Total biaya produksi sesungguhnya bulan ………. Rp XX


Menghitung Laba Atau Rugi Periodik
 Informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan
digunakan untuk mengetahui apakah kegiatan
produksi perusahaan dalam periode tertentu
menghasilkan laba atau justru rugi
 Laba atau rugi digunakan untuk mengetahui
kontribusi produk dalam menutup biaya non produksi
dan menghasilkan Laba atau rugi
 Metode HP.Proses digunakan oleh manajemen untuk
mengumpulkan informasi biaya produksi yang
sesungguhnya dikeluarkan pada periode tertentu
guna menghasilkan informasi Laba atau rugi pada tiap
periode.
Rumus :
Hasil Penjualan (harga jual per satuan X volume produk yang dijual) Rp XX

Persediaan produk jadi awal Rp XX


Persediaan produk dalam proses awal Rp XX

Biaya Produksi :
Biaya BB Sesungguhnya Rp XX
Biaya TKL Sesungguhnya XX
Biaya FOH Sesungguhnya XX +

Total biaya produksi XX +


XX
Persediaan produk dalam proses akhir XX -

Harga pokok produksi XX +

Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual XX


Persediaan produk jadi akhir XX -

Harga pokok produk yang dijual XX -


Laba kotor Rp XX
Menghitung HP.Prsd .Produk Jadi dan
Produk dlm Proses yang akan disajikan
dalam neraca
 Lap.Keuangan sbg pertanggungjawaban manajemen
(salah satunya adalah neraca)
 Dlm neraca harus ada informasi HP.Prsd.Prdk.Jadi dan
HP.Produk yang ada pada tanggal neraca masih dalam
proses, shg perlu catatan biaya produksi tiap periode
 Catatan biaya produksi tiap periode berguna bagi
manajemen untuk menentukan biaya produksi yang
melekat pada produk jadi yang belum laku dijual
(HP.Prsd.Prdk Jadi) dan produk yang masih dalam
proses pengerjaan (HP.Prsd.Prdk.Dlm Proses) pada
tanggal neraca
AKUNTANSI BAHAN, TENAGA KERJA,
DAN BIAYA OVERHEAD
 Pada perusahaan manufaktur, proses produksi
dapat berlangsung melalui beberapa departemen.
 Biaya-biaya dikumpulkan pada masing-masing

departemen pada suatu periode.


 Pada arus produk yang berurutan, produk selesai

dari departemen 1 akan menjadi bahan baku


(input) departemen 2 dan produk selesai di
departemen 2 menjadi persediaan barang selesai
yang siap dijual.
LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Pengertian Laporan biaya produksi


Merupakan media untuk menyajikan informasi
mengenai jumlah biaya yang harus
dipertanggungjawabkan oleh sebuah
departemen dan pertanggungjawabannya, juga
menjadi dokumen sumber untuk untuk
menjurnal biaya yang ditransfer dari suatu
departemen ke dapartemen lainnya atau ke
persedian barang jadi.
Isi Laporan Biaya Produksi

Menyajikan :
 Biaya total dan per unit produk yang diterima dari
satu atau lebih departemen
 Biaya bahan baku, tenaga kerja dan Overhead
pabrik yang ditambahkan oleh departemen yang
bersangkutan
 Biaya persediaan produk dalam proses (BDP) awal
dan akhir
 Biaya yang transfer ke departemen berikutnya atau
ke persedian barang selesai
Isi Laporan Biaya Produksi

Laporan Biaya Produksi dibagi dalam 3 bagian


 Memuat data kuantitas
 Memuat jumlah biaya total dan per unit yang harus
dipertanggung jawabkan
 Memuat pertanggungjawaban biaya
Data Kuantitas
 Data kuantitas menunjukan jumlah unit
produksi yang diproses dalam suatu
departemen dalam satu periode dan hasil
pemrosesan terhadap unit produk
 Data dinyatakan dalam unit produk
(misalnya, buah, liter dan kilogram), tidak
dalam satuan bahan
Biaya yang harus
Dipertanggungjawabkan
 Menyajikan informasi mengenai biaya total dan
per unit yang diakumulasikan dalam suatu
departemen
 Jumlah tersebut yang harus

dipertanggungjawabkan oleh departemen yang


bersangkutan.
 Jenis biaya yang diakumulasikan di departemen

hanya atas biaya produksi yang ditambahkan


oleh departemen tersebut.
Unit Ekuivalen
 Yaitu yang menyatakan banyaknya
unit yang telah menggunakan biaya
bahan, tenaga kerja langsung,
overhead pabrik dalam satu periode.
 Unit Ekuivalen = Unit selesai + (Unit
dalam proses akhir X % penyelesaian)
Pertanggungjawaban Biaya

 Menyajikan informasi pertanggungjawaban


biaya yang diakumulasikan dalam sebuah
departemen.
 Jumlah biaya yang dipertanggungjawabkan

dalam bagian ini harus sama besarnya dengan


jumlah biaya yang harus
dipertanggungjawabkan dalam bagian kedua
laporan.
Laporan Biaya Produksi
PT. TIARA PERMATA
Laporan Biaya Produksi Bulan Februari 2006

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 2,500

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 2,000


Produk dalam proses akhir 500

Jumlah produk yang dihasilkan 2,500

Biaya yang dibebankan dalam bulan Februari 2006


Total Per kg

Biaya BB Rp 5,000,000 Rp 2,000


Biaya B.Penolong 7,500,000 3,000
Biaya TK 11,250,000 5,000
Biaya FOH 16,125,000 7,500

Jumlah Rp 39,875,000 Rp 17,500

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang


2000 kg @ Rp 17500 Rp 35,000,000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya BB Rp 1,000,000
Biaya B.Penolong 1,500,000
Biaya T K 1,250,000
Biaya FOH 1,125,000
4,875,000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan bulan Februari 2006 Rp 39,875,000
Metode HP.Proses – Tanpa Memperhitungkan
Persediaan Produk dalam Proses Awal
Perusahaan yang produknya diolah melalui
satu departemen
Perusahaan yang produknya diolah melalui
lebih dari satu departemen.
Pengaruh terjadinya produk yang hilang
dalam proses terhadap perthitungan harga
pokok produksi per satuan dengan
anggapan:
a) Produk hilang pada awal proses
b) Produk hilang pada akhir proses
Metode Harga Pokok Proses
Produk melalui Satu Departemen
(TIDAK ADA BDP AWAL)
PT. Risa Rimendi mengolah produknya secara massal melalui
satu departemen produksi. Biaya yang dikeluarkan selama
bulan Jan 19x1 adalah:
Biaya bahan baku 5.000.000
Biaya Bahan Penolong 7.500.000
Biaya Tenaga Kerja 11.250.000
Biaya Overhead pabrik 16.125.000
Total 39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan adalah:
 Barang jadi 2.000 kg
 Barang dalam Proses (100% BBB dan BB.
Penolong, 50% BTK, 30% BOP) 500 kg
Laporan Biaya Produksi
PT. RISA REMEDI
Laporan Biaya Produksi Bulan Februari 2006

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 2.500

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 2.000


Produk dalam proses akhir 500

Jumlah produk yang dihasilkan 2.500

Biaya yang dibebankan dalam bulan Februari 2006


Total Per kg

Biaya BB Rp 5.000.000 Rp 2.000


Biaya B.Penolong 7.500.000 3.000
Biaya TK 11.250.000 5.000
Biaya FOH 16.125.000 7.500

Jumlah Rp 39.875.000 Rp 17.500

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang


2000 kg @ Rp 17500 Rp 35.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya BB Rp 1.000.000
Biaya B.Penolong 1.500.000
Biaya TK 1.250.000
Biaya FOH 1.125.000
4.875.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan bulan Februari 2006 Rp 39.875.000
Metode HP.Proses Produk
melalui lebih dari satu departemen
Untuk Departemen I, perhitungan
biaya produksinya sama dengan
untuk satu departemen
Untuk departemen berikutnya
perhitungannya bersifat kumulatif
HP.Produk departemen setelah
departemen I meliputi: Biaya produksi
yang dibawa dari departemen I dan
Biaya produksi departemen setelah
departemen I (Dep.ybs)
Pengaruh Produk Hilang Dalam Proses
Terhadap Perhitungan HP.Produk Per Satuan

 Tidak semua produk yang diolah dapat


menjadi produk yang baik dan memenuhi
standart yang ditetapkan, ada kemungkinan
terjadinya produk yang hilang
 Berdasarkan saat terjadinya kehilangan :
* Hilang di awal proses
* Hilang di akhir proses
Hilang di awal proses

 Produk yg hilang diawal proses, dianggap


tidak ikut menyerap biaya produksi yg
dikeluarkan oleh departemen yg
bersangkutan, sehingga tidak diikut
sertakan dalam perhitungan unit ekuivalen
produk
 Dalam dept produksi pertama, produk yg
hilang pada awal proses berakibat
menaikkan harga pokok produksi persatuan
Hilang di awal proses

 Dalam dept setelah dept produksi


pertama, produk yg hilang pada awal
proses mempunyai dua akibat:
– Menaikkan harga pokok produksi per unit
produk yg diterima dari dept produksi
sebelumnya
– Menaikkan harga pokok produksi per satuan
yg ditambahkan dlm dept produksi stlh dept
produksi yg pertama
Contoh: (HILANG AWAL PROSES)

PT RAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga


pokok proses, melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan
penyusunan laporan biaya produksi sbb:
Data Produksi

Keterangan Departemen 1 Departemen 2


Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
Produk hilang awal 5.000 Unit 5.000 Unit
Tingkat Penyelesaian BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 75% 50%
Hilang di akhir proses
 Produk yang hilang di akhir proses sudah
ikut menyerap biaya produksi yang
dikeluarkan dalam departemen yang
bersangkutan, sehingga harus
diperhitungkan dalam perhitungan unit
ekuivalensi

UE = total produk selesai + % PDP akhir +


P.hilang
Contoh: (HILANG AKHIR PROSES)
PT RAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses_
melalui 2 departernen produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan laporan biaya
produksi sbb

Keterangan Departemen 1 Departemen 2


Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
Produksi
Hilang akhir 5.000 Unit 5.000 Unit
Tingkat Penyelesaian BDP akhir: 100% 100%
Biaya bahan
Biaya konversi 75% 50%
Biaya Produksi

Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2

Bahan Rp 5.000.000 __

Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000

Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp. 3.800.000


Penambahan Bahan Pada
33
Departemen Lanjutan
Penambahan biaya bahan pada
departemen lanjutan dapat mempengaruhi :
1. Kenaikan unit yang dihasilkan.
2. Kenaikan biaya per unit, tetapi unit
yang dihasilkan tidak mengalami
perubahan.
3. Kenaikan biaya per unit dan unit yang
dihasilkan.
METODE HARGA POKOK
PROSES
Ada 2 metode biaya untuk
mengkalkulasi biaya produksi barang
dalam proses, dengan perhitungan unit
ekuivalen produksi berbeda :
 Metode Harga pokok rata-rata
(Average Costing)
 Metode Harga pokok pertama masuk
pertama keluar (FIFO Costing)
Metode Harga Pokok Rata-rata
(Weighted Average)
 Dihitung total biaya untuk masing-masing jenis biaya
produksi, yaitu : biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik dengan cara biaya yang melekat
pada persediaan barang dalam proses awal ditambah
biaya-biaya periode berjalan.
 Dihitung jumlah unit ekuivalen produksi yang
dihasilkan dalam periode yang bersangkutan : Barang
jadi (yang ditransfer ke departemen berikutnya) ditambah
barang dalam proses akhir menurut unit ekuivalen.
 Harga pokok rata-rata kemudian dihitung berdasarkan
total biaya dibagi jumlah unit ekuivalen.
Metode Harga Pokok FIFO
(First - In, First - Out)
 Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal tidak
digabungkan dengan elemen biaya yang terjadi dalam
periode yang bersangkutan.
 Produksi ekuivalen = (Produksi dalam proses awal x
tingkat penyelesaian yang dibutuhkan) + Produksi Current
+ (Produk dalam proses akhir x Tingkat penyelesaian yang
sudah dinikmati).
 Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitung
sebesar elemen biaya yang terjadi pada periode yang
bersangkutan dibagi jumlah produksi ekuivalen dari elemen
biaya yang bersangkutan.
39

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai