Disusun Oleh :
FEBIOLA
X MIPA 4
SMA NEGERI BINAAN KHUSUS KOTA DUMAI
T.P 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Kerajaan Sriwijaya ini sesuai
dengan batas waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada
junjungan kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah
menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini.Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini
tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan
rasa terima kasih yang sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa membantu kami selama
proses pembuatan makalah Kerajaan Sriwijaya ini dari awal hingga akhir.Namun, kami
menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum sempurna dan luput dari
perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh
karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah Kerajaan Sriwijaya ini ke
depannya.Akhirnya, besar harapan kami makalah Kerajaan Sriwijaya ini dapat memberikan
manfaat yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut
serta memajukan ilmu pengetahuan.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................. 2
Daftar isi.........................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Berdirinya Kerajaan Sriwijaya..................................................................................6
2.1.1. Awal Mula Berdiri Kerajaan Sriwijaya.........................................................6
2.1.2. Pendiri dari Kerajaan Sriwijaya...................................................................7
2.1.3. Raja - raja di Kerajaan Sriwijaya..................................................................7
2.1.4. Letak Kerajaan Sriwijaya.............................................................................8
2.2 Puncak Kejayaan Sriwijaya.....................................................................................8
2.3 Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya................................................................................9
2.4 Kehidupan Sosial Kerajaan Sriwijaya....................................................................10
2.5 Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya................................................................10
2.6 Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya....................................................................10
2.6.1. Raja yang memerintah.................................................................................11
2.6.2 Cakupan Wilayah / Kekuasaan.....................................................................12
2.6.3 Kerjasama Luar Negeri.................................................................................12
2.7 Kehidupan Agama Kerajaan Sriwijaya.....................................................................13
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................................................14
3.3 Daftar pustaka...........................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
2. Bagaimana kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan agama kerajaanSriwijaya?
3.Kapankah masa keemasan kerajaan Sriwijaya?
4. Bagaimana penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya?
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.1. Berdirinya kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya juga menjadi sebagai sebuah kerajaan yang berhasil berkuasa dalam
mengendalikan jalur perdagangan utama di wilayah Selat Malaka. Serta berhasil pula untuk
menaklukkan berbagai kerajaan yang ada di Pulau Jawa.Sebagai kerajaan yang berada di jalur
perdagangan yang melintasi Selat Malaka, terdapat banyak sekali para pedagang yang singgah
di jalur perdagangan ini guna membeli rempah-rempah. Tidak hanya barang berupa rempah-
rempah saja, awal mula berdirinya kerajaan Sriwijaya juga terjadi pula sebuah pertukaran
kebudayaan yang dibawa oleh para pedagang yang berasal dari India, Arab, dan China yang
membawa dampak terhadap budaya di Pulau Sumatera sampai sekarang ini.Nama Sriwijaya ini
diambil dari bahasa Sansekerta yakni kata “Sri” artinya cahaya atau bercahaya dan kata
“Wijaya” artinya kejayaan atau kemenangan. Dengan begitu, arti nama dari Sriwijaya yaitu
kemenangan yang gemilang.
2.1.1 Awal Mula Berdiri Kerajaan Sriwijaya
Sebuah catatan awal mula berdirinya kerajaan Sriwijaya pertama kali diteliti oleh seorang Pria
kelahiran Perancis pada tahun 1920, bernama George Coedes. Kala itu dirinya memberitahukan
mengenai temuannya dalam sebuah surat kabar berbahasa Indonesia dan Belanda.Kerajaan
Sriwijaya diperkirakan telah berdiri dan pertama kali muncul pada abad ke-7 masehi. Hal itu
dengan didasarkan pada sebuah catatan perjalanan seorang biksu bernama I Tsing yang
menuliskan kisah persinggahan selama 6 bulan di Kerajaan Sriwijaya. Tak hanya itu saja, catatan
mengenai berdirinya kerajaan Sriwijaya ini juga didasarkan pada sebuah penemuan prasasti
abad ke-7 yang cukup banyak.Pada abad ke-7 masehi kerajaan Sriwijaya yang dipimpin oleh
seorang raja bernama Dapunta Hyang Sri Janayasa atau biasa disebut dengan nama Sri
Jayanasa, merupakan seorang raja pertama di kerajaan Sriwijaya. Keterangan itu tertulis dalam
salah satu prasasti yang ditemukan di Kota Kapur, Bangka.Meski begitu, kisah pendirian dari
kerajaan Sriwijaya ini merupakan salah hal yang terkadang cukup sulit untuk dipecahkan oleh
para peneliti. Karena pada sumber-sumber yang telah ditemukan atau dijumpainya tersebut
tidak terdapat sebhah struktur genealogis yang tersusun secara rapi antar raja-raja di kerajaan
Sriwijaya.Di dalam prasasti Kedukan Bukit pada tahun 682 masehi menyebutkan bahwa nama
Dapunta Hyang, merupakan raja di kerajaan Sriwijaya. Lalu, Di dalam prasasti lainnya yaitu
prasasti Talang Tuo pada tahun 684 masehi menyebutkan bahwa nama Dapunta Hyang
diperjelas kembali menjadi nama Dapunta Hyang Sri Janayasa. Kedua prasasti ini dijadikan
sebagai sebuah penjelasan tertua mengenai sosok dari Dapunta Hyang Sri Janayasa dianggap
sebagai seorang pemimpin atau raja di kerajaan Sriwijaya.
Pada prasasti Kedukan Bukit ini pun menceritakan mengenai kisah dari seorang bernama
Dapunta Hyang yang pernah mengadakan sebuah perjalanan dengan membawa sebanyak 20
ribu tentara yang berasal dari Minanga Tamwan menuju ke daerah Palembang, Bengkulu, dan
juga Jambi. Dalam perjalanannya itu, dirinya berhasil untuk menguasai wilayah yang dianggap
6
strategis untuk melakukan perdagangan di kerajaan Sriwijaya sehingga menjadi
makmur.Sementara itu, berdasarkan prasasti Kota ditemukan di Pulau Bangka pada tahun 686
masehi. Isi dalam prasasti tersebut menceritakan mengenai kisah dari kerajaan Sriwijaya yang
diperkirakan telah berhasil dalam menaklukkan wilayah Sumatera bagian selatan, Bangka, dan
juga Belitung. Bahkan hingga ke wilayah Lampung.Bukti itu juga menyebutkan bahwa Sri
Jayanasa mencoba untuk melancarkan ekspedisi militernya guna melakukan serangan terhadap
wilayah Jawa yang dianggapnya sebagai wilayah yang tidak mau berbakti terhadap maharaja
Sriwijaya. Peristiwa tersebut terjadi pada waktu yang hampir mendekati dengan runtuhnya
sebuah kerajaan yang ada di Jawa Barat bernama Kerajaan Tarumanegara dan kerajaan yang
ada di Jawa Tengah bernama Kerajaan Kalingga atau Holing. Serangan itu dapat saja terjadi
dikarenakan oleh adanya serangan atau perlawanan yang dilancarkan oleh kerajaan Sriwijaya.
2.1.2. Pendiri dari Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya mempunyai seorang raja pertama bernama Dapunta Hyang Sri Jayanasa atau
biasa disebut Sri Jayanasa. Nama Dapunta Hyang Sri Jayanasa menjadi raja di kerajaan Sriwijaya
dengan didasarkan pada sebuah catatan dari I Tsing dan catatan dari dua prasasti yakni prasasti
Talang Tuo dan prasasti Kedukan Bukit.Pada catatan I Tsing dan prasasti tersebut menyebutkan
bahwa nama Dapunta Hyang Sri Jayanasa adalah seorang yang diangkat sebagai raja di kerajaan
Sriwijaya setelah melakukan perjalanan suci atau biasa dikenal Siddhayatra memakai sebuah
perahu.Dapunta Hyang Sri Jayanasa memimpin ribuan prajurit dan armada untuk menguasai
sejumlah wilayah di Palembang, Lampung, Jambi, dan Bangka. Sejumlah catatan lain pun
menyebutkan bahwa Dapunta Hyang juga sempat mencoba untuk melakukan penyerangan
terhadap kerajaan yang ada di Pulau Jawa.
2.1.3. Raja-raja di Kerajaan Sriwijaya
Seperti yang telah disampaikan pada pembahasan diatas bahwa struktur genealogis raja-raja di
Sriwijaya banyak yang terputus dan hanya didukung oleh beberapa bukti yang dianggap kurang
kuat.Berikut merupakan nama raja-raja di kerajaan Sriwijaya yang telah disepakati oleh
sejumlah para ahli sesudah masa kekuasaan dari Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Diantaranya
yaitu:
– Sri Indrawarman
– Raja Dharanindra
– Raja Samaratungga
– Rakai Pikatan
– Balaputradewa
– Sri Udayadityawarman
– Sri Culamaniwarman atau Cudamaniwarman
7
– Sri Marawijayatunggawarman
– Sri Sanggramawijayatunggawarman
Akan tetapi, pada dasarnya kerajaan Sriwijaya mengalami masa kekuasaan yang jaya hingga ke
generasi Sri Marawijaya. Hal itu dikarenakan raja-raja sesudah Sri Marawijaya telah disibukkan
oleh peperangan melawan Pulau Jawa di tahun 922 masehi dan 1016 masehi.Kemudian,
dilanjutkan dengan perlawanan menghadapi kerajaan Cola di tahun 1017 sampai tahun 1025
masehi, Raja Sri Sanggramawijaya berhasil ditawan. Pada masa pemerintahan Balaputradewa
hingga dengan Sri Marawijaya, kerajaan Sriwijaya berhasil menaklukkan Selat Malaka yang
menjadi jalur utama perdagangan antara Cina dan India.Tak hanya itu saja, seperti yang dikutip
dari Buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara karya dari Deni Prasetyo, menceritakan
bahwa mereka berhasil memperluas kekuasaan sampai ke wilayah Jawa Barat, Bangka,
8
Kalimantan Barat, Singapura, Malaysia, dan Thailand bagian Selatan. Guna menjaga keamanan
tersebut, kerajaan Sriwijaya membangun sejumlah armada laut yang cukup kuat.Dengan tujuan
agar kapal asing yang hendak melakukan perdagangan di Sriwijaya merasa aman dari adanya
gangguan perompak. Sampai lambat laun, Sriwijaya berkembang sebagai negara maritim yang
sangat kuat.
9
Kehidupan sosial masyarakat di Kerajaan Sriwijaya berbaur dengan para pedagang dari luar,
karena saat itu wilayah tersebut merupakan pelabuhan bagi kapal-kapal asing yang singgah.
Kemungkinan bahasa yang berkembang adalah bahasa melayu kuno, mereka menggunakan
bahasa tersebut untuk berkomunikasi dengan para pedagang.
Budaya asing, khususnya dari India berkembang di wilayah Sriwijaya. Contohnya penggunaan
nama-nama khas India dan pengaruh agama Hindu-Budha semakin menyebar menyeluruh, baik
masyarakat maupun di dalam kerajaan. I Tsing, orang China yang pernah singgah di Kerajaan
Sriwijaya juga menjelaskan bahwa banyak para pendeta dari luar yang berdatangan untuk
berguru/belajar bahasa Sanskerta dan mempelajari kitab suci agama Budha.
10
2.6.1. Raja yang Memerintah
Balaputera Dewa
Tahun 850 M merupakan tahun dimulainya masa pemerintahannya. Beliau menggunakan
strategi dengan meningkatkan kegiatan pelayaran serta perdagangan rakyat untuk
mengembangkan kerajaan.Dari usaha kerasnya dalam pengembangan kerajaan, hingga terlahir
bentuk kerjasama dengan Kerajaan Chola dan Benggala (Nalanda). Selain dalam aspek
pelayaran dan perdagangan, Raja Balaplutera Dewa juga mengembangkan penyebaran agama
Budha, dan kemudian dijadikan sebagai central di kawasan Asia Tenggara.Terlepas dari
perjuangan Raja Balaputera Dewa dalam mengembangkan kerajaan, perlu kita ketahui bahwa
sebenarnya beliau telah menjadi raja di Kerajaan Syailendra.Asal mula beliau bisa sampai
menjadi raja di Kerajaan Sriwijaya karena (telah terjadi peperangan antar saudara yang
bertempat di kawasan Kerajaan Syailendra, dengan hasil Balaputera Dewa mengalami
kekalahan, kemudian Ia lari menuju kerajaan Sriwijaya (dimana waktu itu Raja Dharma Setru
yang memimpin kerajaan adalah kakak dari ibu kandungnya).Kemudian lewat kejadian itu,
Balaputera Dewa menjadi penerus Raja selanjutnya.
11
tunduk terhadap Sriwijaya. Penaklukan ini berhujung pada bukti yang tertulis dalam sebuah
Prasasti Kedukan Bukti. Dengan lpenguasaan wilayah Melayu dan sekitarnya, membuat
Sriwijaya seluruhnya berkuasa atas jalur perdagangan dan pelayaran dari negara-negara Asia
Barat dan India ke Cina, serta sebaliknya.Abad ke 8 M, Kerajaan Sriwijaya terfokus untuk
melakukan perluasan wilayah ke arah utara, mereka mengincar daerah-daerah yang memiliki
hasil lada dan timah yang besar, serta jalur perdagangan antara Cina dan India. Usaha itu
dimulai dengan menduduki wilayah Semenanjung Malaya, kemudian ke Tanah Genting
Kra.Adapun kawasan lain yang berhasil mereka duduki diantaranya : Tulang Bawang (lampung),
kedah (Pantai barat Semenanjung Melayu).Selain itu, terdapat pula berita dari China, yaitu
Sriwijaya berusaha untuk menggusur Kerajaan Kaling agar dapat mengusai pantai utara Jawa,
Sriwijaya merasa bahwa pantai tersebut merupakan salah satu jalur perdagangan yang
penting.Telah tercatat dalam sejarah bahwa, pada akhir abad 8 M Kerajaan Sriwijaya resmi/
telah berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan yang berada di Asia Tenggara, mulai dari
Selat Malaka, Selat Karimata, dan Tanah Genting Kra. Dengan adanya wilayah-wilayah ini,
Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai Kerajaan laut terbesar di seluruh Asia Tenggara.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatera dan
banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan berdasarkan peta
membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat dan
kemungkinan Jawa Tengah. Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti “bercahaya” atau “gemilang”,
dan wijaya berarti “kemenangan” atau “kejayaan”, maka nama Sriwijaya bermakna
“kemenangan yang gilang-gemilang”.Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari
abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun
671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga
berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682. Kemunduran
pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa
peperangan di antaranya tahun 1025 serangan Rajendra Chola I dari Koromandel, selanjutnya
tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya di bawah kendali kerajaan Dharmasraya.
13
3.2 Saran
Berdasarkan dari penjelasan di atas, diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan
mengenai Sejarah Kerajaan Sriwijaya . Dalam mata pelajaran “Sejarah Indonesia”. Karena
Penjelasan di atas masih belum mencakup semua aspek tentang Sejarah yang lengkap
mengenai kehidupan dan kerajaan Sriwijaya , saya mengharapkan Kitik dan Saran yang sifatnya
membangun. Saya ucapkan Terima kasih
14