oleh :
kelompok 6
SMA NEGERI 14
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "kerajaan Sriwijaya" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak Rizky Febrian selaku guru Mata Pelajaran
Sejarah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………… ¡
KATA PENGANTAR………………………………………………………..¡¡
DAFTAR ISI……………………………………………………………...…¡¡¡
PEMBAHASAN……………………………………………………………….
● Latar Belakang Berdirinya Kerajaan……………………….…….
● Masa Masa Raja dan Nama-Nama Raja………………………….
● Masa kejayaan Dalam Bidang…………………………………....
- Politik,
- Sosial,
- Ekonomi, dan
- Budaya.
● Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya……………………………………..
● Bukti bukti Peninggalan………………………………………….....
PENUTUP………………………………………………………………………..
● Kesimpulan……………………………………………………...…
● Saran…………………………………………………………....…...
Daftar Pustaka……………………………………………………………….
2
PEMBAHASAN
3
• Balaputradewa (856 M), memimpin Sriwijaya dengan mendukung pendidikan pendeta
budhis di Nalanda. Di masa kepemimpinannya, Sriwijaya menjadi pengusaha perdagangan di
Melayu.
4
• Sri Udayadityawarman (960 M)
• Sri Wuja atau Sri Udayaditya (961 M)
• Hsiae-she (980 M)
• Sri Cudamani Warmadewa (988 M)
• Malayagiri atau Suwarnadwipa (990 M)
• Sri Marawijayottunggawarman (1008 M)
• Sumatrabhumi (1017 M)
• Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025 M)
• Sri Dewa (1028 M)
• Dharmawira (1064 M)
• Sri Maharaja (1156 M)
• Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1178 M)
5
C. Sanggrama Wijayatunggawarman
Pada masa pemerintahan Sri Sanggrama Wijayatunggawarman, Kerajaan Sriwijaya
mendapat ancaman dari Kerajaan Colamandala. Di bawah pemerintahan Raja Rajendra
Coladewa, Kerajaan Colamandala melakukan serangan dan berhasil merebut Kerajaan
Sriwijaya. Raja Sriwijaya yang bernama Sanggrama Wijayatunggawarman berhasil ditawan
Namun, pada masa pemerintahan Raja Kulotungga I, Raja Sanggrama Wijayatunggawarman
dibebaskan kembali.
2. SOSIAL
Kerajaan Sriwijaya karena letaknya yang strategis dalam lalu lintas perdagangan
internasional menyebabkan masyarakatnya lebih terbuka dalam menerima berbagai pengaruh
asing. Masyarakat Sriwijaya juga telah mampu mengembangkan bahasa komunikasi dalam
dunia perdagangannya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa
pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi, dan Semenanjung
Malaysia.
3. EKONOMI
Dilihat dari letak geografis, daerah Kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang sangat
strategis, yaitu di tengah - tengah jalur pelayaran perdagangan antara India dan Cina. Di
samping itu, letak Kerajaan Sriwijaya dekat dengan Selat Malaka yang merupakan urat nadi
perhubungan bagi daerah - daerah di Asia Tenggara. Hasil bumi Kerajaan Sriwijaya
merupakan modal utama bagi masyarakatnya untuk terjun dalam aktivitas pelayaran dan
perdagangan.
4. BUDAYA
Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha yang terkenal di Asia Tenggara
Pendeta agama Buddha di Sriwijaya yang terkenal, antara lain Sakyakirti, Dharmakirti, dan
Dharmapala. Di Sriwijaya terdapat sebuah perguruan tinggi agama Buddha. Banyak pendeta
Buddha dari mancanegara yang belajar agama di perguruan tersebut, di antaranya l - Tsing
dan Tiongkok dan Atisa dari Tibet. Sebagai pusat agama Buddha, Kerajaan Sriwijaya tidak
banyak bangunan suci. Hal ini karena Sriwijaya termasuk kerajaan maritim. Banyak pemuda
yang dikirim untuk belajar agama Buddha di Perguruan Tinggi Nalanda, Benggala ( India ).
Banyak penganut agama Buddha dari Tiongkok yang akan belajar agama ke India, terlebih
dahulu harus belajar di Sriwijaya selama dua atau tiga tahun. Sebagai pusat agama Buddha
Mahayana untuk Asia Tenggara, ribuan pendeta dan pelajar sudah pernah belajar di Sriwijaya
Selain belajar agama, para pelajar belajar mengenai bahasa Sanskerta. Pada tahun 1011 1023,
datang seorang pendeta agama Buddha dari Tibet bernama Atisa untuk memperdalam
pengetahuan agama Buddha. Sriwijaya menjadi pendidikan dasar sebelum melanjutkan
pendidikan ke India guna memperdalam ilmu agama Buddha.
6
Sejarah Kerajaan Sriwijaya yang terakhir adalah runtuhnya kerajaan. Berdasarkan catatan
sejarah, kerajaan Sriwijaya mulai melemah dan mengalami kemunduran sejak tahun
1178-1225. Melemahnya kekuatan militer menyebabkan beberapa daerah melepaskan diri.
Selain itu, faktor runtuhnya kerajaan Sriwijaya adalah serangan Majapahit pada tahun 990
Masehi terhadap kerajaan Sriwijaya, serangan kerajaan Chola pada tahun 1025 Masehi,
kondisi alam yang berubah, dan masuknya pengaruh Islam.
Letak Kota Palembang sebagai ibukota Kerajaan Sriwijaya semakin jauh dari laut dan
tidak strategis. Hal ini terjadi karena pengendapan lumpur yang dibawa oleh Sungai Musi
yang menyebabkan proses pendangkalan dasar sungai pada Sungai Musi.
Salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya adalah berkurangnya kapal dagang
yang singgah. Semakin sedikitnya kapal dagang yang singgah berakibat pada aktivitas
jual-beli dan perdagangan semakin berkurang. Sehingga, pendapatan Kerajaan Sriwijaya dari
pajak kapal juga semakin menurun.
7
kalimat ini menceritakan tentang pembangunan taman oleh Sri Jayanasa, yang dibuat untuk
rakyat pada abad ke-7.
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Hindu terbesar di Indonesia, bahkan
dijuluki sebagai pusat agama Hindu di luar India.
2. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan yang sangat kuat dan kaya raya. Terbukti dari sebutan
negara maritimnya.
3, Sejarah Kerajaan Sriwijaya dapat diakses dari prasasti-prasasti peninggalan kerajaan baik
di dalam maupun di luar negeri serta dari berita-berita asing
4. Faktor penyebab keruntuhan
a. Berulang kali diserang kerajaan Colamandala
b. Kerajaan taklukan Sriwijaya banyak yang melepaskan diri
c. Terdesak perkembangan kerajaan di Thailand
d. Terdesak pengaruh kerajaan Singosari
e. Mundurnya perekonomian dan perdagangan Sriwijaya
f. Tidak adanya raja yang cakap dan berwibawa
g. Serangan Majapahit dalam upaya penyatuan nusantara
B. Saran
1. Sejarah harus selalu kita kaji agar menjadi sebuah pengetahuan dan motivasi
dalam mengisi kemerdekaan.
2. Lestarikan terus nilai-nilai budaya sejarah bangsa.
9
DAFTAR PUSTAKA
10