Anda di halaman 1dari 2

Kerajaan Sriwijaya

1. Berdirinya Kerajaan Sriwijaya


Kerajaan Sriwijaya lahir pada abad ke-7 Masehi dengan pendirinya yang bernama Dapuntahyang
Sri Jayanasa. Keterangan ini tertulis pada salah satu prasasti yang ditemukan di Kota Kapur, Mendo
Barat, Bangka.
Namun, kisah pendirian kerajaan ini merupakan salah satu bagian yang sulit dipecahkan oleh peneliti.
Sebab dalam sumber-sumber yang ditemukan tidak ada struktur genealogis yang tersusun rapi antar
raja Sriwijaya.
Prasasti Kedukan Bukit (682 Masehi) menyebutkan nama Dapunta Hyang, dan prasasti Talang Tuo
(684 Masehi) memperjelasnya menjadi Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Kedua prasasti ini adalah
penjelasan tertua mengenai seseorang yang dianggap sebagai raja atau pemimpin Sriwijaya.
Dalam Prasasti Kedukan Bukit juga menceritakan bahwa Dapunta Hyang mengadakan perjalanan
dengan memimpin 20 ribu tentara dari Minanga Tamwan ke Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Dalam
perjalanan tersebut, ia berhasil menaklukkan daerah-daerah yang strategis untuk perdagangan
sehingga Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur.
Berdasarkan prasasti Kota (686 M) di Pulau Bangka, Sriwijaya diperkirakan telah berhasil menguasai
Sumatera bagian selatan, Bangka dan Belitung, bahkan sampai ke Lampung.
Bukti ini juga menyebutkan bahwa Sri Jayanasa bahkan mencoba untuk melancarkan ekspedisi militer
menyerang Jawa yang dianggap tidak mau berbakti kepada maharaja Sriwijaya.
Peristiwa ini terjadi pada waktu yang kurang lebih bersamaan dengan runtuhnya kerajaan
Tarumanegara di Jawa Barat dan Kerajaan Holing (Kalingga) di Jawa Tengah yang bisa saja terjadi
karena serangan yang dilancarkan oleh Sriwijaya.

2. Letak Kerajaan Sriwijaya


Letak pasti kerajaan ini masih banyak diperdebatkan. Namun, pendapat yang cukup populer adalah
yang dikemukakan oleh G. Coedes pada tahun 1918 bahwa pusat Sriwijaya ada di Palembang.
Sampai dengan saat ini, Palembang masih dianggap sebagai pusat Sriwijaya. Beberapa ahli
berkesimpulan bahwa Sriwijaya yang bercorak maritim memiliki kebiasaan untuk berpindah-pindah
pusat kekuasaan.
Sebab para ahli ada yang menyimpulakan bahwa Sriwijaya berpusat di Kedah, kemudian Muara
Takus, hingga menyebut kota Jambi.

3. Sistem Pemerintahan Kerajaan Sriwijaya


Kejayaan yang tergambar dalam sejarah Kerajaan Sriwijaya tidak lepas dari sistem pemerintahan
yang dijalankan dengan baik oleh Kerajaan Sriwijaya. Ada beberapa sektor pemerintahan yang
menjadi fokus raja-raja Kerajaan Sriwijaya saat memerintah. Beberapa sektor pemerintahan dan
bagaimana Kerajaan Sriwijaya mengaturnya adalah sebagai berikut:
a. Politik
Sektor politik menjadi salah satu sektor paling penting dalam sistem pemerintahan yang dijalankan
oleh Kerajaan Sriwijaya. Dalam hal ini, sistem politik kerajaan memegang peran penting yang
mempengaruhi perjalanan panjang Kerajaan Sriwijaya.Kerajaan Sriwijaya mulai berkembang pada
abad ke-7 dan dipimpin oleh seorang raja yang besar. Dalam pemerintahannya, sang raja berhasil
memperluas wilayah Kerajaan Sriwijaya ke berbagai daerah.Tidak hanya berada di Pulau Sumatera
saja, wilayah Kerajaan Sriwijaya juga masuk ke Semenanjung Melayu.Tidak hanya memperluas
wilayah, Kerajaan Sriwijaya juga peduli dengan program pendidikan.Mereka mengirimkan putra
terbaik untuk menimba ilmu politik hingga ke India agar bisa membangun Kerajaan Sriwijaya
menjadi lebih besar lagi.

b. Ekonomi
Profesi asli penduduk Kerajaan Sriwijaya sebenarnya adalah bertani. Tanah di Kerajaan Sriwijaya
cukup subur dan bisa menghasilkan beragam tanaman.Namun, karena letaknya berada di hulu Sungai
Musi, Kerajaan Sriwijaya bertransformasi menjadi negeri pedagang.Dalam catatan sejarah Kerajaan
Sriwijaya, wilayah kerajaan Sriwijaya menjadi tempat persinggahan perdagangan
internasional.Karena letaknya yang berada di persimpangan jalan, perdagangan di Kerajaan Sriwijaya
berkembang dengan sangat pesat.Hanya dalam waktu yang tidak terlalu lama, Kerajaan Sriwijaya bisa
menguasai perdagangan nasional.Perkembangan perdagangan Kerajaan Sriwijaya membawa berkah
bagi eksistensi Kerajaan Sriwijaya.Kerajaan ini menjelma menjadi kerajaan maritim yang memiliki
armada laut yang besar dan kuat.

c. Budaya
Sejarah Kerajaan Sriwijaya mencatat bahwa kebudayaan sudah berkembang dengan sangat baik di
wilayah kerajaan. Penduduk Kerajaan Sriwijaya menganut agama Budha dan menjalankan perintah
agama dengan sangat baik.Tidak hanya itu, bahkan Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat studi agama
Budha dan banyak penganut Budha internasional berkunjung.Adanya pusat studi di Kerajaan
Sriwijaya merupakan hasil dari pengiriman putra terbaik untuk belajar ke India.Dalam catatan sejarah
Kerajaan Sriwijaya, ada salah satu pendeta yang sangat terkenal di Kerajaan Sriwijaya bernama
Sakyakirti.

4. Pengaruh Keberadaan Kerajaan Sriwajaya


Pengaruh Kerajaan Sriwijaya bagi masyarakat Indonesia seperti pada; Persebaran Bahasa Melayu
sebagai bahasa Perdagangan dan dasar Bahasa Indonesia, Persebaran Agama Buddha, Peninggalan
seperti Candi Muaro Takus yang menjadi bukti kerberadaan kerajaan Sriwijaya dan sekaligus menjadi
obyek wisata sejarah.
Dengan Demikian pengaruh Kerajaan Sriwijaya paling dominan adalah penyebaran bahasa Melayu ke
seluruh nusantara yang menjadi pondasi dasar bahasa Indonesia, dan persebaran agama Budha di
Nusantara karena pada saat itu Sriwijaya menjadi pusat pendidikan agama Budha di Asia tenggara

Anda mungkin juga menyukai