“KERAJAAN SRIWIJAYA”
-Muhamad Nizwan Az
-Muhamad Haykal M
-Muhamad Rafi
-Agim
-Sulistiawati
-Aviyanti
SMAN1 RUMPIN
Puji syukur berkat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dalam bentuk keselamatan dan juga
kesempatan yang diberikan-Nya, saya bisa menyusun makalah ini dengan semaksimalmungkin untuk
mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.Terima kasih juga kepada Ibu Choryna Dewi yang telah
memberikan saya arahan untuk tugas pembuatan makalah ini dan menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini.Makalah ini saya susun dengan cara mencari di internet dan buku. Semoga dengan
diberikannyatugas ini saya dan pembaca mendapatkan wawasan yang lebih luas lagi.
BAB IPENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Wilayah Indonesia terdiri dari pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh selat dan laut,hal ini
menyebabkan sarana pelayaran merupakan lalu lintas utama penghubung antar pulau.Pelayaran ini
dilakukan dalam rangka mendorong aktivitas perdagangan. Pelayaran perdaganganyang dilakukan oleh
bangsa Indonesia, bukan hanya dalam wilayah Indonesia saja, tetapi telah jauh sampai ke luar wilayah
Indonesia.
Pelayaran dan perdagangan di Asia semakin ramai setelah ditemukan jalan melalui lautantara Romawi
dan China. Rute jalur laut yang dilalui dalam hubungan dagang China denganRomawi telah mendorong
munculnya hubungan dagang pada daerah-daerah yang dilalui,termasuk wilayah Indonesia. Karena
posisi Indonesia yang strategis di tengah-tengah jalurhubungan dagang China dengan Romawi, maka
terjadilah hubungan dagang antara Indonesia danChina beserta India.
Agama Hindu-Budha diperkirakan masuk ke Indonesia pada awal Tarikh Masehi, dibawaoleh para
musafir dari India. Raja-raja dan para bangsawan yang pertama kali menganut agama inikemudian
membangun kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha seperti Kerajaan Kutaiyang terletak di
Kalimantan Timur, Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, Kerajaan Holing,Kerajaan Melayu di Sumatra
Selatan dan berpusat di Jambi, Kerajaan Sriwijaya, KerajaanMataram Kuno, Kerajaan Kediri, Kerajaan
Singasari, Kerajaan Bali dan Pajajaran, serta KerajaanMajapahit.
Masing-masing kerajaan tentu memiliki sejarah dan peninggalan-peninggalan yang haruskita ketahui.
Salah satunya adalah Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan yang terletak di Sumatera Selatandan beribukota di
Palembang ini memiliki nilai sejarah yang tinggi untuk kita ketahui sepertihistoriografi, sejarah
berdirinya, lokasi kerajaan, prasasti-prasasti peninggalan, hubungan regionaldan luar negeri, masa
kejayaannya, masa kemunduran maupun aspek-aspek kehidupan apa sajayang terkandung dalam
kerajaan ini.
Rumusan Masalah
1. Dimana letak Kerajaan Sriwijaya?2. Bagaimana berdirinya Kerajaan Sriwijaya?3. Apa bukti-bukti
Kerajaan Sriwijaya?4. Bagaimana sistem Kerajaan Sriwijaya?5. Apa penyebab keruntuhan Kerajaan
Sriwijaya?6. Apa peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya?
C.
Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.
Mengetahui aspek kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya dalam pemerintahanKerajaan
Sriwijaya.
5.
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang Kerajaan Sriwijaya.
BAB IIPEMBAHASAN
A.
Lokasi Kerajaan
Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah membawa kejayaan kepulauan Nusantaradi
masa lampau. Bukan saja dikenal di wilayah Indonesia, tetapi hampir setiap bangsayang berada jauh di
luar Indonesia mengenal Kerajaan Sriwijaya. Hal ini disebabkan karena letakSriwijaya yang sangat
strategis dan dekat dengan jalur perdagangan antar bangsa yakni SelatMalaka. Selat Malaka pada masa
itu adalah jalur perdagangan ramai yang menghubungkan pedagang-pedagang Cina dengan India
maupun Romawi.
George Coedes, seorang sejarawan, menulis karangan berjudul Le Royaume de Crivijaya padatahun
1918 M. Coedes kemudian menetapkan bahwa Sriwijaya adalah nama sebuah kerajaan diSumatera
Selatan. Lebih lanjut, Coedes juga menetapkan bahwa letak ibukota Sriwijaya adalahPalembang, dengan
bersandar pada anggapan Groeneveldt dalam karangannya, Notes on theMalay Archipelago and
Malacca, Compiled from Chinese Source, yang menyatakan bahwa, San-fo-
ts‘I adalah Palembang yang terletak di Sumatera Selatan, yaitu tepatnya di tepi Sungai Musi
Dari tepian Sungai Musi di Sumatera Selatan, pengaruh Kerajaan Sriwijaya semakin meluas.Mencakup
wilayah Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Bangka, Laut Jawa bagian barat, Bangka,Jambi Hulu, Jawa Barat
(Tarumanegara), Semenanjung Malaya hingga ke Tanah Genting Kra.
4
B.
Sejarah berdirinya Kerajaan Sriwijaya yang mendukung keberadaan Kerajaan Sriwijaya berasal dari
berita asing dan prasasti-prasasti.
Berikut beberapa sumber dari luar negeri dan dalam negeri :1. Sumber Cina
Kunjungan I-sting, seorang peziarah Budha dari China pertama kali pada tahun 671 M. Dalamcatatannya
disebutkan bahwa saat itu terdapat lebih dari seribu orang pendeta Budha di Sriwijaya.Aturan dan
upacara para pendeta Budha tersebut sama dengan aturan dan upacara yang dilakukanoleh para
pendeta Budha di pusat ajaran agama Budha, India. I-tsing tinggal selama 6 bulan diSriwijaya untuk
belajar bahasa Sansekerta, setelah itu ia berangkat ke Nalanda, India. Setelah lama belajar di Nalanda,
tahun 685 I-tsing kembali ke Sriwijaya dan tinggal selama beberapa tahununtuk menerjemahkan teks-
teks Budha dari bahasa Sansekerta ke bahasa Cina. Catatan Cina yanglain menyebutkan tentang utusan
Sriwijaya yang datang secara rutin ke Cina, yang terakhir padatahun 988 M.
2. Sumber Arab
Orang-orang Arab sering menyebut Sriwijaya dengan nama Sribuza, Sabay atau Zabaq.
Mas‘udi, seorang sejarawan Arab klasik menulis catatan tentang Sriwijaya pada tahun 955 M.
Dalam catatan itu, digambarkan Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan besar, dengan tentara
yangsangat banyak. Hasil bumi Sriwijaya adalah kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, kayu cendana, pala,
kardamunggu, gambir dan beberapa hasil bumi lainya. Bukti lain yang mendukung adalahditemukannya
perkampungan-perkampungan Arab sebagai tempat tinggal sementara di pusatKerajaan Sriwijaya.
3.
Sumber India
Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja-raja dari kerajaan-kerajaan di Indiaseperti
Kerajaan Nalanda dan Kerajaan Chola. Dengan Kerajaan Nalanda disebutkan bahwa RajaSriwijaya
mendirikan sebuah prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Nalanda. Dalam prasastitersebut
dinyatakan bahwa Raja Nalanda yang bernama Raja Dewa Paladewa berkenanmembebaskan 5 desa dari
pajak. Sebagai gantinya, kelima desa tersebut wajib membiayai paramahasiswa dari Kerajaan Sriwijaya
yang menuntut ilmu di Kerajaan Nalanda. Di sampingmenjalin hubungan dengan Kerajaan Nalanda,
Kerajaan Sriwijaya juga menjalin hubungan dengan
Kerajaan Chola (Cholamandala) yang terletak di India Selatan. Hubungan ini menjadi retak setelahRaja
Rajendra Chola ingin menguasai Selat Malaka.
4. Sumber lain
Pada tahun 1886, Beal mengemukakan pendapatnya bahwa Shih-li-fo-shih merupakan suatudaerah
yang terletak di tepi Sungai Musi. Sumber lain, yakni Kern, pada tahun 1913 M telahmenerbitkan tulisan
mengenai Prasasti Kota Kapur, prasasti peninggalan Sriwijaya yangditemukan di Pulau Bangka. Namun,
saat itu, Kern menganggap Sriwijaya yang tercantum pada prasasti itu adalah nama seorang raja, karena
Cri biasanya digunakan sebagai sebutan atau gelarraja.5. Sumber Lokal atau Dalam Negeri
Sumber dalam negeri berasal dari prasasti-prasasti yang dibuat oleh raja-raja dari KerajaanSriwijaya.
Prasasti-prasasti dari Kerajaan Sriwijaya sebagian besar menggunakan huruf Pallawadan bahasa Melayu
Kuno. Prasasti itu antara lain sebagai berikut.
Prasasti ini merupakan yang paling tua, bertarikh 682 M, menceritakan tentang kisah perjalanan suci
Dapunta Hyang dari Minana dengan perahu, bersama dua laksa (20.000)tentara dan 200 peti
perbekalan, serta 1.213 tentara yang berjalan kaki. Sumber lainmenyatakan prasasti ini berisi tentang
penaklukan Bumi Jawa yang tidak setia kepadaSriwijaya. Prasasti Kota Kapur ditemukan di Pulau Bangka.
2.
Prasasti berangka tahun 683 M itu menyebutkan bahwa raja Sriwijaya bernama DapuntaHyang yang
membawa tentara sebanyak 20.000 orang berhasil menundukan Minangatamwan.Dengan kemenangan
itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksudMinangatamwan itu kemungkinan
adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi. Daerah itusangat strategis untuk perdagangan.
3.
Prasasti Talangtuo
Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan tentang pembuatan Taman Srikesetra atas perintah
Raja Dapunta Hyang.
Prasasti berangka tahun 686 M itu ditemukan di daerah pedalaman Jambi, yangmenunjukan
penguasaan Sriwijaya atas daerah itu.
5.
Prasasti Ligor
Prasasti berangka tahun 775 M itu menyebutkan tentang ibu kota Ligor yang difungsikanuntuk
mengawasi pelayaran perdagangan di Selat Malaka.
6.
Prasasti Nalanda
Prasasti itu menyebutkan Raja Balaputra Dewa sebagai Raja terakhir dari DinastiSyailendra yang terusir
dari Jawa Tengah akibat kekalahannya melawan Kerajaan Mataramdari Dinasti Sanjaya. Dalam prasasti
itu, Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agarmengakui haknya atas Kerajaan Syailendra. Di
samping itu, prasasti ini juga menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 buah
desa dari pajak untuk membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda.
7.
Prasasti ini ditemukan di sekitar Palembang pada tahun 1918 M. Berbentuk batu lempengmendekati
segi lima, di atasnya ada tujuh kepala ular kobra, dengan sebentuk mangkuk kecildengan cerat (mulut
kecil tempat keluar air) di bawahnya. Menurut para arkeolog, prasasti inidigunakan untuk pelaksanaan
upacara sumpah kesetiaan dan kepatuhan para calon pejabat.Dalam prosesi itu, pejabat yang disumpah
meminum air yang dialirkan ke batu dan keluarmelalui cerat tersebut. Sebagai sarana untuk upacara
persumpahan, prasasti seperti itu biasanyaditempatkan di pusat kerajaan, maka diduga kuat Palembang
merupakan pusat KerajaanSriwijaya.
C. Sistem Pemerintahan
Menurut Wikipedia, sistem pemerintahan kerajaan Sriwijaya adalah Monarki. dimanaseorang Raja atau
penguasa menjadi kepala negara sampai akhir hayatnya. jadi Raja akandigantikan ketika sudah
meninggal dunia.Penguasa Sriwijaya disebut Dapunta Hyang (Maharaja). ada lagi yang disebut
yuvarāja
atauPutra Mahkota,
(pewaris berikutnya).Rajakumara lah yang akan menggantikan posisi Maharaja jika sudah tiba
waktunya.Kerajaan Sriwijaya menerapkan struktur birokrasi yang bersifat langsung, karena raja
berperan penting dalam pengawasan terhadap tempat-tempat yang dianggap strategis. Raja dapat
memberikan penghargaan terhadap penguasa daerah yang setia dan sebaliknya dapat
menjatuhihukumanterhadap penguasa daerah yang tidak setia kepada kerajaan.
Sejumlah peninggalan prasasti kerajaan Sriwijaya menyebutkan bahwa kerajaan inimemperluas wilayah
dengan jalan ekspansi militer. Adapun birokrasinya memperhatikan betul pelaksanaan berbagai aturan
dalam menjamin ketertiban dan ketenangan dalam negeri. Beberapa prasasti juga memuat keterangan
mengenai penguasa daerah yang tunduk pada Sriwijaya tidakdiberi keleluasaan memerintah.Sistem
pemerintahan yang dianut oleh Sriwijaya menjadikan mereka kerajaan maritim yang besar dengan
wilayah yang luas. Pengaruh Sriwijaya juga dikenal cukup kuat tak hanya padakerajaan yang bertetangga
tetapi juga dengan kerajaan jauh yang ada di China, India dan Vietnam.Sistem pemerintahan tersebut
tak hanya memiliki pengaruh besar di masa silam tetapi hinggasaat ini. Keberhasilan pemerintah
Sriwijaya mempersatukan banyak wilayah di nusantara menjadiroh bagi persatuan dan kesatuan
Indonesia. Sriwijaya juga menjadi ilham bagi Indonesia dalammengembangkan diri sebagai poros
maritim dunia.
D. Silsilah Kerajaan
1. Dapunta Hyang Sri Jayanaga (683 M).2. Indravarman (702 M).3. Rudra Vikraman atau Lieou-t`eng-wei-
kong (728 M).4. Dharmasetu (790 M).5. Wisnu (795 M)6. Samaratungga (792 M).7. Balaputra Sri
Kaluhunan (Balaputradewa) (835 M).8. Sri Udayadityawarman (960 M).9. Sri Wuja atau Sri Udayadityan
(961 M).10. Hsiae-she (980 M).11. Sri Cudamaniwarmadewa (988 M).12. Sri Marawijayottunggawarman
(1008 M).13. Sumatrabhumi (1017 M).14. Sri Sanggramawijayottunggawarman (1025).15. Sri Deva (1028
M).16. Dharmavira (1064 M).17. Sri Maharaja (1156 M).
Scribd
Opsi Berbagi
Ratna Isnanita
kevinreinier
fahiranabila
Majalah
Podcast
Lembar Musik
DEANNA
DEANNA
Aliah
slampack
alfianalghifari
Iridium Phosphor
Yudi Wahyono
Tampilkan lebih banyak
Menu Footer
Kembali ke atas
Tentang
Tentang Scribd
Media
Blog kami
Hubungi Kami
Undang teman
Hadiah
Hukum
Syarat
Privasi
Hak Cipta
Preferensi Cookie
Dukungan
Aksesibilitas
Bantuan pembelian
AdChoices
Penerbit
Sosial
Instagram
Buku
Buku audio
Majalah
Podcast
Lembar Musik
Dokumen
Snapshots
Bahasa:
Bahasa Indonesia
Pelajari selengkapnya
Navigasi cepat