Anda di halaman 1dari 29

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya
Bahasa sansekerta yaitu sri
berarti “bercahaya” atau
“gemilang” dan wijaya berarti
“kemenangan” atau “kejayaan”,
makna dari kerajaan sriwjaya
adalah “kemenangan yang
gemilang-gemilang”
1. Lokasi dan sumber
sejarah

Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha yang berdiri di pulau
Sumatera. Meskipun dikenal kuat secara ekonomi dan militer, nyaris
tidak ada bukti yang menunjukan letak persisi kerajaan ini. Sriwijaya
menjadi pusat pembelajaran agama Buddha. Terdapat 1.000 pendeta
yang belajar agama Buddha pada Sakyakiriti, seorang pendeta
terkenal di Sriwijaya.

Banyak pedagang Arab melakukan kegiatan perdagangan di kerajaan


Sriwijaya bahkan dipusat kerajaan ditemukan perkampungan
sementara orang Arab.
KEDUKAN BUKIT

 Dapunta Hyang yang


menaiki perahu dan
mengisahkan mengenai
kemenangan Sriwijaya.
 Pusat kekuatan Sriwijaya
di Muara Takus lalu di
pindahkan ke palembang
demi memudahkan
penguasaan daerah KEDUKAN BUKIT
seperti Jambi, Bangka,
dan jawa barat.
2. Kondisi Sosial dan
Budaya
• Sriwijaya yang merupakan kerajaan besar penganut
agama Buddha, serta merupakan pusat agama Buddha
yang penting di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Menurut berita dari Tibet, seorang pendeta bernama
Atica datang dan tinggal di Sriwijaya (1011-1023 M)
untuk belajar agama Buddha dari seorang guru
bernama Dharmapala. Hal itu diketahui berdasarkan
catatan I-Tsing, yang menjadi catatan tertua tentang
Prasasti Talang Tuo
Sriwijaya.

• Budaya asing, khususnya dari India berkembang di


wilayah Sriwijaya. Contohnya penggunaan nama-nama
khas India dan pengaruh agama Hindu-Buddha
semakin menyebar menyeluruh, baik masyarakat
maupun di dalam kerajaan.
3. Kehidupan
Ekonomi
Beberapa faktor yang mendukung perdagangan
Sriwijaya
• Letak wilayah strategis sebagai jalur perdagangan internasional. seperti
Selat Sunda, Selat Malaka, Laut Natuna dan Laut Jawa.
• Kekuatan militer Kerajaan Sriwijaya yang sangat kuat
• Sriwijaya menguasai jalur-jalur perdagangan seperti selat malaka, selat
sunda, semenanjung melayu dan tanah genting kra
• Hasil bumi tanah Sriwijaya yang sangat melimpah seperti kayu gaharu,
pala, cengkeh, kapur barus, gading, kepulaga, emas, dan timah
• Banyak nya wilayah taklukan dari kerajaan Sriwijaya dan pelabuhan-
pelabuhan Sriwijaya
3. Masa kejayaan
Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Masa Kejayaan kerajaan Sriwijaya Letak kerajaan Sriwijaya yang


adalah saat dipimpin oleh raja strategis yaitu di jalur perdagangan
Balaputradewa pada abad ke 9. antara Cina dan India dan membuat
Awalnya kerajaan ini adalah kerajaan perdagangan di Sriwijaya menjadi
yang kecil namun kelamaan menjadi maju, dan menjadi pengendali jalur
kerajaan besar menaklukan kerajaan- perdagangan.
kerajaan kecil.
4. Hubungan
Diplomasi
Dapunta Hyang Sri Jayanasa
Merupakan pendiri Sriwijaya pada abad ke-7 di tepi sungai Musi,
Palembang. Dalam beberapa catatan perdagangan mancanegara
menjelaskan bahwa Sriwijaya merupakan kota dengan pusat
perdagangan di asia tenggara, terdapat banyak orang yang
berkomunikasi dengan berbagai Bahasa seperti Arab, Persia, China,
India dan Yunani. Dalam catatan sejarah China, dinasti Sung bahwa
Sriwijaya menjalin perdagangan dengan bangsa asing .
Kerja sama Sriwijaya dengan kerajaan
lain saat berada pada masa keemasannya ,
tepatnya di bawah pemerintahan
Balaputradewa, kerajaan Sriwijaya
melakukan ekspansi ke berbagai daerah
di luar Sumatera. Kebesaran Sriwijaya
yang terkenal hingga mancanegara, yang
menjalin kerja sama antar kerajaan
sriwijaya dengan negara lain seperti
India, Burma, Kamboja hingga ke Afrika. Prasasti Nalanda

Bukti kerja sama dengan India dapat


dilihat di prasasti Nalanda
Prasasti ini berasal dari abad ke-9 ditulis dengan huruf
Dewanagari dan Bahasa Sansekerta. Prasasti ini menceritajan
tentang Raja Devapaladeva dari kerajaan Palla di India yang
mengabulkan permintaan Sri Maharaja Balaputradewa dari
Sriwijaya untuk membangun sebuah biara Buddha di Nalanda.

Prasasti Leiden ditulis pada lempengan


tembaga berbahasa Sansekerta dan
Tamil menjelaskan hubungan baik
Dinasti Chola dari India dengan Dinasti
Syailendra dari Sriwijaya
Prasasti Leiden
Prasasti Ligor yang ditemukan di Thailand bagian Selatan,
ditulis dengan aksara Pallawa dan Bahasa Sansekerta.
Prasasti ini menceritakan Raja Sriwijaya yang merupakan
raja darisemua raja di dunia, mendirikan Trisamaya Caitya
untuk Karaja
Prasasti Ligor
kerajaan sriwijaya memperluas wilayahnya sampai ke pulau
jawa dengan mengalahkan tarumanegara menurut prasasti kota
kapur tetapi tidak melenyapkan keturunan dari kerajaan
tarumanegara namun justru mempererat hubungan sriwijaya
dengan tarumanegara dengan tindakan Pernikahan Politik
dapunta hyang dengan anak dari linggawarman. Prasasti Kota Kapur
5. Raja-raja yang
Berpengaruh Besar
Raja-raja yang berpengaruh besar di Kerajaan
Sriwijaya adalah :
• Dapunta Hyang Srijaya
• Sri Cudamani Warmadewa
• Sri Sudamaniwarmadewa
• Balaputradewa
• Sanggrama Wijayattunggawarman
Dapunta Hyang Srijayanasa
Ia adalah sosok dibalik berdirinya
kerajaan Sriwijaya. Ia melakukan kekuasaan hingga ke
Minangtamwan. Ia juga berhasil menaklukan beberapa
wilayah. Dan sebuah perkampungan dan berkembang
menjadi pusat kedutaan Sriwijaya.

Dalam prasasti Talang Tuwo, dikata kan


bahwa Dapunta Hyung membangun taman Srikestra
yang dihiasi kolam , kanal dan bebrapa jenis pohon
yang buahnya bias dimakan.
Balaputradewa
merupakan raja yang mampu membawa Sriwijaya pada puncak Kejayaannya.
Berdasarkan prasasti itu juga, Balaputradewa disebut sebagai raja Suwarnadipa.
Kejayaan Sriwijaya dapat dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang,
seperti maritim, politik, dan ekonomi. Raja ini membangun sebuah asrama bagi
pelajar dan siswa yang sedang belajar di Nalanda.

Hal tersebut menandakan bahwa Balaputradewa memperhatikan ilmu


pengetahuan bagi generasi mudanya. Balaputradewa memiliki sikap
kepemimpinan yang menjadikannya sukses memimpin Sriwijaya. Dalam
prasasti Nalanda, disebutkan bahwa Balaputradewa adalah raja besar Kerajaan
Sriwijaya.
Sanggrama wijayattunggawarman
Sanggrama Wijayattunggawarman adalah salah
satu raja terkenal dari Kerajaan Sriwijaya.
Berdasarkan prasasti Tanjore tahun 1030, kerajaan
Sriwijaya pernah diserang oleh kerajaan Chola dari
India, dipimpin Raja Rajendra Chola. Namun Raja
Sanggrama tidak dapat menangkis serangan
tersebut. Ia ditangkap dan ditahan. Lalu pada masa
Raja Kulotungga I Kerajaan Chola, Raja
Sanggrama pun dibebaskan.
6. Kehancuran
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya mengalami keruntuhan pada abad ke-12. Tiga fackor utama
penyebab kehancuran kerajaan Sriwijay antara lain:

• Diserang oleh kerajaan lain


• Wilayah kekuasaan mulai melepaskan diri
• Masuknya ajaran Islam

Faktor lain adalah raja yang tidak dapat memimpin dengan baik, jauhnya letak
Palembang dari lautan, kurangnya aktivitas perdagangan, sector militer
melemah
Diserang oleh Medang Kamulan
Diserang oleh Kerajaan Medang kamulan ‘Jawa
Timur’ oleh raja Sudamaniwarwadewa 990M.
serangan ini dilangsungkan demi tujuan
mendapatkan kembali kekuasaan terhadap
pusat-pusat perdagangan yang dikuasai oleh
kerajaan sriwijaya. Namun serangan ini gagal
untuk menaklukan Sriwijaya.
Diserang oleh Dinasti Chola
Diserang oleh Dinasti Chola yang dipimpin
oleh Rajendra Chola I. Yang melatarbelakangi
serangan ini adalah pajak tinggi pada kapal-

kapal pedagang selat Malaka. Hal ini membuat


kapal Colamandala merasa dirugikan dan
menyerang kerajaan Sriwijaya. Dampak nya
adalah Sriwijaya mengalami kemunduran besar,
dan wilayahnya diambil alih
Diserang oleh Kerajaan Majapahit
Kerajaan terakhir yang melakukan serangan
terhadap kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan
Majapahit pada tahun 1477M. serangan ini di
pimpin oleh Adityawarman atas perintah dari
Gajah Mada Untuk mewujudkan dari rencana
menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan
Majapahit. ini lah penyebab hancurnya kerajaan
Sriwijaya.
Wilayah kekuasaanya mulai melepas diri
Serangan dari Dinasti Chola memperlemah
kondisi kerajaan terutama politik. Banyak
daerah di kerajaan Sriwijaya melepaskan
diri seperti Ligor, Tanah Genting, Kra,
Kelantang, Jambi Pahang. Ini menyebabkan
kemunduran ekonomi dan perdagangan
karena bandar pentingnya ikut melepaskan
diri. Menipisnya pendapatan dari pajak.
Masuknya ajaran Islam
Masuknya agama Islam yang
perkembanganya sangat pesat dan
pengaruh Islam berkembang pesat di
Nusantara. Pada saat itu terdapat kerajaan
bercorak Islam seperti kerajaan Aceh,
Malaka, Pasai yang mulai menguasai
kerajaan Sriwijaya dan akhirnya runtuh.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai