Anda di halaman 1dari 25

METODE HARGA POKOK

PROSES-PENGANTAR
PERTEMUAN 3
APA ITU METODE HARGA POKOK
PROSES?
Merupakan metode
biaya per satuan dihitung
dengan cara membagi total
biaya produksi dalam proses
pengumpulan biaya
biaya produksi dikumpulkan tertentu, selama periode
produksi yang digunakan
untuk setiap proses selama tertentu, dengan jumlah
oleh perusahaan yang
jangka waktu tertentu. satuan produk yang
mengolah produknya secara
dihasilkan dari proses
massa.
tersebut selama jangka
waktu yang bersangkutan.
KARAKTERISTIK METODE HARGA
POKOK PROSES
Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi


yang berisi rencana produksi yang berisi rencana produksi produk
standar untuk jangka waktu tertentu.
PERBEDAAN METODE HARGA POKOK PROSES
DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN
Metode harga pokok proses Metode harga pokok pesanan
Pengumpulan biaya produksi mengumpulkan biaya produksi per mengumpulkan biaya produksi per
departemen produksi per periode pesanan.
akuntansi
Perhitungan harga pokok produksi membagi total biaya produksi yang membagi total biaya yang
per satuan dikeluarkan selama periode dikeluarkan untuk pesanan
tertentu dengan jumlah satuan tertentu dengan jumlah satuan
produk yang dihasilkan selama produk yang dihasilkan dalam
periode yang bersangkutan. pesanan yang bersangkutan.
perhitungan dilakukan setiap akhir
periode akuntansi (biasanya
bulanan).
Lanjutan...
Penggolongan biaya produksi pembedaan biaya langsung dan biaya produksi harus dipisahkan
tidak langsung tidak diperlukan, menjadi biaya produksi langsung
terutama jika perusahaan hanya dan biaya produksi tidak langsung.
menghasilkan satu macam produk
seperti (semen, pupuk, bumbu
masak). karena harga pokok per
satuan produk dihitung setiap akhir
bulan, maka umumnya BOP
dibebankan kepada produk atas
dasar biaya sesungguhnya terjadi.
Unsur yang digolongkan dalam BOP BOP terdiri dari biaya selain BBB BOP terdiri dari biaya bahan
dan biaya bahan penolong dan penolong, BTKTL, dan biaya
biaya tenaga kerja (baik langsung produksi lainnya selain BBB dan
maupun tidak langsung). BOP BTKL. BOP dibebankan kepada
dibebankan kepada produk sebesar produk atas dasar tarif yang
biaya yang sesungguhnya. ditentukan dimuka.
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK
PRODUKSI
Menentukan harga jual produk

Memantau realisasi biaya produksi

Menghitung laba atau rugi periodik

Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam


proses yang disajikan dalam neraca
METODE HARGA POKOK PROSES- TANPA
MEMPERHITUNGKAN PERSEDIAAN PRODUK DALAM
PROSES AWAL

Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah hanya melalui
satu departemen produksi.

Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari
satu departemen produksi.

Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per
satuan, dengan anggapan:
- Produk hilang pada awal proses
- Produk hilang pada proses akhir
Laporan biaya produksi bulan Januari 20X1
Jurnal pencatatan biaya produksi
#Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku
BDP-BBB Rp 5.000.000
Persediaan bahan baku Rp 5.000.000

#Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong


BDP-Biaya bahan penolong Rp 7.500.000
Persediaan bahan penolong Rp 7.500.000

#Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja


BDP-BTK Rp 11.250.000
Gaji dan upah Rp 11.250.000

#Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik


BDP-BOP Rp 16.125.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 16.125.000
Lanjutan...
#Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang
ditransfer ke gudang
Persediaan produk jadi Rp 35.000.000
BDP-BBB Rp 4.000.000
BDP-BBP Rp 6.000.000
BDP-BTK Rp 10.000.000
BDP-BOP Rp 15.000.000

#Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk


dalam proses yang belum selesai diolah pada akhir bulan
Januari 20X1
Persediaan produk dalam proses Rp 4.875.000
BDP-BBB Rp 1.000.000
BDP-BBP Rp 1.500.000
BDP-BTK Rp 1.250.000
BDP-BOP Rp 1.125.000
METODE HARGA POKOK PROSES-PRODUK
DIOLAH MELALUI LEBIH DARI SATU
DEPARTEMEN PRODUKSI
Metode ini menggunakan perhitungan yang bersifat kumulatif karena
produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama
merupakan produk jadi dari departemen sebelumnya, yang membawa
biaya produksi dari departemen produksi sebelumnya, maka harga
pokok produk terdiri dari:
1. biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya
2. biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah
departemen pertama
Jurnal pencatatan biaya produksi
Departemen A
#Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku
BDP-BBB Rp 70.000
Persediaan bahan baku Rp 70.000

#Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja


BDP-BTK Rp 155.000
Gaji dan upah Rp 155.000

#Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik


BDP-BOP Rp 248.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 248.000
Lanjutan...
#Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang
ditransfer ke Dept B
BDP-BBB Dept B Rp 450.000
BDP-BBB Dept A Rp 60.000
BDP-BTK Dept A Rp 150.000
BDP-BOP Dept A Rp 240.000

#Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk


dalam proses yang belum selesai diolah dalam Dept A
pada akhir bulan Januari 20X1
Persediaan produk dalam proses Rp 23.000
BDP-BBB Dept A Rp 10.000
BDP-BTK Dept A Rp 5.000
BDP-BOP Dept A Rp 8.000
PERHITUNGAN HP DEPT B
Jurnal pencatatan biaya produksi
Departemen B
#Jurnal untuk mencatat penerimaan produk dari dept A
BDP-BBB Dept B Rp 450.000
BDP-BBB Dept A Rp 60.000
BDP-BTK Dept A Rp 150.000
BDP-BOP Dept A Rp 240.000
#Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
BDP-BTK Dept B Rp 270.000
Gaji dan upah Rp 270.000

#Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik


BDP-BOP Dept B Rp 405.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 405.000
Lanjutan...
#Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang
ditransfer oleh Dept B ke gudang
Persediaan produk jadi Rp 960.000
BDP-BBB Dept B Rp 360.000*
BDP-BTK Dept B Rp 240.000**
BDP-BOP Dept B Rp 360.000***
* 24.000 kg x Rp 15
** 24.000 kg x Rp 10
*** 24.000 x Rp 15

#Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk


dalam proses yang belum selesai diolah dalam Dept B
pada akhir bulan Januari 20X1
Persediaan produk dalam proses Dept B Rp 165.000
BDP-BBB Dept B Rp 90.000
BDP-BTK Dept B Rp 30.000
BDP-BOP Dept B Rp 45.000

Anda mungkin juga menyukai