Anda di halaman 1dari 12

#PENGAWAS#

•PENGAWASAN
• Tujuan utama Koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para
anggotanya.

• Sesuai UU No. 25/1992. Keberadaan pengawas pada struktur organisasi


koperasi bukan merupakan sesuatu yang di haruskan.

• Artinya, karena pengawasan terhadap koperasi pada dasarnya dilakukan


secara lansung oleh para anggota Koperasi, akan tidak perlu lembaga kusus
yang bertugas melakukan pengawasan.

• Dengan di tingkatakan pengawasan di berbagai aspek kegiatan pengurus,


maka peluang terjadi penyelewengan dan penyimpangan dalam
pengelolaan usaha Koperasi dapat di kurangi.

• Dengan dilakukan pengawasan dengan baik oleh badan pengawas


kepercayaan anggota terhadap Koperasi makin meningkat.
#FUNGSI PENGAWAS#
-Pengawas Koperasi pada dasarnya mempunyai fungsi:

1 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan


Koperasi oleh pengurus

2 Tugas pengawas dalam hal ini adalah mengawasi


pelaksanaan kebijakan Koperasi tersebut oleh pengawas.

3 Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang


telah dilakukan dan menyampaikan kepada rapat anggota.

4 Pengawas harus merahasiakan temuannya tidak boleh


dibocorkan kepada pihak ketiga.
#WEWENANG PENGAWAS#

• Agar para pengawas Koperasi dapat melaksanakan


tugasnya dengan baik, maka mereka harus diberi
wewenang yang cukup untuk mengemban
tanggung jawab tersebut.

• Wewenang pengawas Koperasi dalam garis


besarnya meliputi:

1 Pengawasan terhadap pengelolaan organisasi dan


usaha Koperasi.

2 Memeriksa Kewajaran laporan keuangan.


• Pengawas juga mempunyai wewenang untuk meminta
keterangan yang diperlukan dari pengurus Koperasi atau
pihak-pihak lain yang dianggap perlu.

• Pengawas juga bisa dapat meminta bantuan kepada jasa


audit untuk secara kusus memeriksa kewajaran laporan
keuangan Koperasi.

• Dalam adanya pengawasan ini para anggota Koperasi


dapat mengetahui kemajuan-kemajuan atau kekurangan-
kekurangan pengurus dalam mengelola Koperasi.
• Tugas pengawas adalah mewakili para
anggota dalam mengawasi pengelolaan
Koperasi oleh pengurus.

• Keberadaan pengawas dalam struktur,


dapat di letakan sejajar dengan pengurus,
atau di letakan di atas pengurus,
#SYARAT-SYARAT DIPILIH SEBAGAI PENGAWAS#

Dalam pasal 38 ayat 3 uu no. 25 tahun 1992, syarat-syarat di pilih untuk


.
menjadi anggota pengawas Koperasi harus mampu memenuhi kretaria
sebagai berikut:

1 Mempunyai rasa tanggung jawab dan semangat yang tinggi untuk


memajukan Koperasi.

2 Memahami semua peraturan dan ketentuan yang berkaitan organisasi


dan usaha koperasi, seperti UU Koperasi, anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga Koperasi.

3 Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai makanisme


pengelolaan organisasi dan usaha Koperasi serta mengenai makanisme
pengelolaan keuangan.
4 Akan sangat baik jika seorang pengawas Koperasi
memiliki pengetahuan yang memadai mengenai
akuntansi Koperasi.

5 Memebuhi syarat-syarat khusus lain yang dipandang


relevan sesuai dengan kondisi masing-masing
Koperasi.
#MASA JABATAN PENGAWAS#
- Masa jabatan pengawas diatur secara rinci
diatur dalam anggaran dasar Koperasi.
- Masa jabatan pengawas tiga tahun.

#BENTUK DAN SIFAT PENGAWASAN#


-Bentuk pengawasan terhadap penglolaan
organisasi dan usaha Koperasi dapat dibedakan
menjadi:

1 Pengawasan manajemen,
2 pengawasan keuangan.
Ad.1. Pengawasan manajemen adalah pengawasan yang
dilakukan oleh pengawas untuk memastikan bahwa
kebijakan berbagai kebijakan organisasi dan usaha
Koperasi telah benar-benar ditaati oleh pengurus.

Ad.2. Sedang pengawasan keuangan adalah pengawasan yang


dilakukan oleh pengawas untuk memastikan bahwa
laporan keuangan Koperasi telah disajikan secara wajar.

•Pengawasan dilakukan dengan memeriksa catatan-catatan


keuangan Koperasi.

• Pelaksanaan pemeriksaan dalam hal ini dapat dilakukan


secara menunjuk pihak indenpenden seperti Kantor akuntan
Publik atau Koperasi jasa audit.
#PEMERIKSAAN#
• Pemeriksaan terhadap berbagai catatan yang dimiliki oleh Koperasi
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses pengawasan.

• Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai pedoman dasar


pemeriksaan adalah sebagai Pemeriksaan dilakukan di tempat
kedudukan perkumpulan Koperasi dan juga disemua cabang-cabang
tempat kegiatan Koperasi di lakukansebagai berikut:

1 Pemeriksaan dapat dilakukan menunjuk oleh pengawas dengan


menunjuk pemeriksa independen.

2 Pemeriksaan dapat dilakukan sewaktu-waktu, paling sedikit setiap


triwulan, salah satu di antaranya dilakukan menjelang tutup tahun.

3 Setiap kali diadakan pemeriksaan, pengurus mendampingi anggota tim


pemeriksa untuk memberikan keterangan yang diperlukan.
#Pemeriksaan manajemen dalam garis besarnya menyangkut hal-hal sebagai
berikut:

1.Apakah kegiatan-kegiatan yang telah dijalankan pengurus sejalan dengan


tujuan Koperasi. seperti yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar.

2.Apakah alat-alat pelengkap organisasi Koperasi sudah tersusun dan berjalan


menurut fungsi-fungsinya masing-masing.

3.Apakah buku daftar anggota dan buku daftar pengurus, serta yang
berhubungan dengan organisasi serta administrasi lainnya tersedia, diisi dan
dipelihara dengan baik.

4.Apakah rapat-rapat pengurus dan rapat-rapat anggota telah diadakan sesuai


dengan peraturan yang berlaku dan apakah notulen rapat tersedia .

5.Apakah petunjuk-petunjuk dan bimbingan yang diberikan pejabat Koperasi


ditanggapi dan di patuhi.
-Pemeriksa keuangan dalam garis besarnya meliputi hal-hal sebagai berikut:

1.Apakah sisa uang dan sisa barang sesuai dengan yang tercantum dalam
buku-buku yang bersangkutan.

2.Apakah sisa uang di Bank sesuai dengan sisa dalam buku besangkutan.

3.Apakah penyusutan harta iventaris (tetap dan atau bergerak) sudah


sesuai dengan kebiasaan yang berlaku dalam hal serupa itu, apakah
tidak terahulu tinggi atau terlalu rendah.

4.Apakah piutang-piutang (pemberi pijaman uang atau barang benar-benar


terbukti dan dijamin dengan surat-surat dan anggunan, serta apakah sisa
piutang itu masih dapat ditagih atau tidak.

5.Apakah utang Koperasi benar-benar atas persetujuan rapat anggota atau


rapat pengurus dan guna kepentingan usaha Koperasi.

6.Apakah utang diangsur menurut surat perjanjian utang.

7.Apakah pengeluran biaya-biaya sesuai dengan batas-batas yang disetujui


dalam anggaran belanja koperasi, dengan adanya kuitansi yang dibubuhi
matrai menurut ketentuan yang berlaku.

8.Apakah neraca serta perhitungan rugi laba dan cara pembagian sisa hasil
usaha sudah sesuai dengan angka-angka dalam buku-buku yang diperiksa .

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai