PENDAHULUAN
1
seharusnya disajikan pada interval waktu yang tepat guna dapat menjelaskan
perubahan yang terjadi dalam sebuah perusahaan yang memungkinkan adanya
perubahan informasi dalam membuat prediksi dan pengambilan keputusan (Dura,
2017).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi audit report lag diantaranya adalah
profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan dan lain sebagainya.
Profitabilitasadalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan,
profitabilitas juga merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Tingkat profitabilitas akan mempengaruhi para investor dalam
menanamkan modalnya. Jika tingkat profitabilitas lebih tinggi maka para investor
tidak berfikir panjang untuk menanamkan modalnya pada suatu perusahaan dan
sebaliknya jika tingkat profitabilitas perusahaan rendah maka para investor akan
berfikir dua kali untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan.Perusahaan
yang memperoleh laba lebih tinggi cenderung akan mempublikasikan laporan
keuangannya lebih cepat dibandingkan perusahaan yang mengalami kerugian
karena harus menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik. Yang nantinya
akan dipergunakan oleh pihak pihak yang membutuhkan. Penelitian Sastrawan
dan latrine (2016) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negative terhadap
audit report lag. Dewangga dan laksito (2015) menyatakan juga bahwa
profitabilitas berpengaruh negative terhadap audit report lag. Sedangkan menurut
Lianto dan Kusuma (2010) dan Darmawan (2018) Profitabilitas berpengaruh
terhadap Audit report lag.
2
solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag. Dewangga dan laksito
(2015) menyatakan juga bahwa solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit
report lag. Hal ini bertentangan dengan Darmawan (2018) yang menyatakan
bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit report lag.
3
2. Bagaimana pengaruh solvabilitas terhadap audit report lag pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018
?
3. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit report lag pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018
?
1. Bagi Investor
2. Bagi Perusahaan
4
solvabilitas dan ukuran perusahaan terhadap audit report lag. Serta
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
keuangan yang berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, dan arus kas
perusahaan dan dapat menunjukkan hasil kinerja manajemen dalam mengelola
sumber daya dalam perusahaan. Dalam penyajiannya, laporan keuangan harus
memenuhi empat karakteristik yaitu:
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai
maksud ini, diasumsikan pemakai pengetahuan yang memadai tentang
aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan ekonomi
pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi
mereka di masa lalu.
3. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau
yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi
dan kinerja keuangan.Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan
keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu,
pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa
lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan
tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang
berbeda.
7
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan yang dapat digunakan
untuk melihat kondisi keuangan dan menggambarkan kinerja keuangan
suatu perusahaan pada periode akuntansi. Laporan keuangan terdiri dari
laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lainnya, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan. Laporan keuangan juga merupakan suatu pertimbangan
dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak tertentu. Oleh
sebab itu laporan keuangan yang dibuat harus dapat dimahami, relevan,
andal dan dapat diperbandingkan.
Menurut Knechel dan Payne (2001) dalam Indriyani (2012), audit report lag
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Scheduling lag, yaitu selisih waktu antara tahun penutupan buku
perusahaan dengan dimulainya pekerjaan lapangan auditor.
8
2. Fieldwork lag, yaitu selisih waktu antara dimulainya pekerjaan lapangan
dan saat penyelesaiannya
3. Reporting lag, yaitu selisih waktu antara saat penyelesaian pekerjaan
lapangan dengan tanggal laporan auditor.
Lamanya scheduling lag dapat menunjukkan bahwa manajemen perusahaan
turut andil dalam mempengaruhi jangka waktu audit report lag. Fieldwork lag
dan reporting lag menunjukkan bahwa penyebab audit report lag lainnya
merupakan tanggung jawab auditor sebagai pihak yang melakukan proses
pekerjaan lapangan sampai dengan pembuatan laporan auditor.
2.1.4 Profitabilitas
Prihadi (2012:164) menyatakan bahwa Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset,
dan modal saham tertentu. Profitabilitas merupakan salah satu indikator
keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi
profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba bagi perusahaanya.
Tingkat profitabilitas biasanya diukur dengan menggunakan rasio
profitabilitas. Rasio profitabilitas dapat berupa rasio ROE (Return on common
Equity) atau ROA (Return onAssets). ROE merupakan rasio yang
membandingkan laba bersih dengan ekuitas yang didapatkan perusahaan, yang
berguna untuk mengetahui seberapa banyak keuntungan yang dihasilkan
perusahaan dibanding dengan modal yang telah disetorkan dari para investor.
Sedangkan, ROA merupakan rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak
dengan total aset yang dimiliki perusahaan (Septyani, 2016)
2.1.5. Solvabilitas
Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan di likuidasi. Pada penelitian
ini solvabilitas dapat diketahui dengan cara menggunakan rasio total utang (debt
ratio). Rasio total utang (debt ratio) diukur dengan cara total utang yang ada
dibagi dengan total aset (Septyani, 2016)
9
2.1.6. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala dimana dapat
diklasifikasikan besar kecil perushaan dengan berbagai cara antara laindinyatakan
dalam total aktiva, nilai pasar saham dan lain-lain (Setiawan, 2013). Dalam
penelitian Moduge,et al. (2012), dijelaskan bahwa total aset mencerminkan
seberapa besar kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan serta mencerminkan
ukuran dari perusahaan tersebut. Puspitasari (2012), menyatakan bahwa aset yang
dimiliki perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap audit report lag,
dimana pengaruh ini ditunjukkan dengan semakin besar nilai aset suatu
perusahaan maka semakin pendek audit report lag.
Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep. 11/PM/1997 menyebutkan
perusahaan kecil menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukum
yang memiliki total aktiva tidak lebih dari seratus miliar, sedangkan perusahaan
besar adalah badan hukum yang total aktivanya di atas seratus miliar. Ukuran
perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan keuangan karena semakin
besar suatu perusahaan maka perusahaan akan melaporkan hasil laporan keuangan
yang telah diaudit semakin cepat karena perusahaan memiliki banyak sumber
informasi dan memiliki sistem pengendalian internal perusahaan yang baik
sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan
keuangan yang memudahkan auditor dalam melakukan audit laporan keuangan.
(Chrisna, 2014)
Ukuran perusahaan klien dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
perusahaan kecil, perusahaan menengah, dan perusahaan besar.Berdasarkan
Undang-Undang No.9 tahun 1995, ukuran perusahaan dikelompokkan sebagai
berikut.
1. Perusahaan kecil yaitu perusahaan yang memiliki aset kurang dari
Rp.200.000.000,- diluar tanah dan bangunan
2. Perusahaan menengah yaitu perusahaan yang memiliki aset labih dari
Rp.200.000.000,- dan kurang dari Rp. 5.000.000.000,- diluar tanah dan
bangunan.
3. Perusahaan besar yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari
Rp.5.000.000.000.
10
Ukuran perusahaan klien dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan
kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva penjualan dan kapitalisasi pasar
maka semakin besar peusahaan tesebut. Ketiga vaiabel ini digunakan untuk
menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa basar perusahaan
tersebut.Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang di tanam,
semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang, dan semakin
besar kapitalisasi pasar semakin besar pula perusahaan dikenal masyarakat. Pada
penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva guna
memudahkan dalam mengelola dan mencari data karena nilai aktiva realatif stabil
dibandingkan dengan nilai perusahaa dan kapitalisasi pasar (Bangun,2014).
11
Perusahaan perusahaan
Consumer berpengaruh
Good signifikan terhadap
Industry dan audit report lag
Perusahaan sedangkan variabel
Finance rasio hutang dan jenis
yang industri tidak
Terdaftar di berpengaruh
Bursa Efek signifikan terhadap
Indonesia. audit report lag.
3. Arga Faktor-Faktor Independen : Secara parsial ukuran
Dewangga yang Profitabilitas, perusahaan, opini audit,
dan Herry berpengaruh Solvabilitas, dan umur perusahaan
Laksito terhadap Ukuran berpengaruh terhadap
(2015). Audit Perusahaan, audit report lag.
Report Lag Opini Audit, profitabilitas,
Umur solvabilitas, dan
Perusahaan, spesialisasi industri
Spesialisasi auditor tidak
industri auditor berpengaruh terhadap
Dependen : audit report lag.
Audit Report Secara simultan
Lag memperlihatkan bahwa
keseluruhan variabel
secara serempak
mempunyai pengaruh
signifikan terhadap
audit report lag.
4. I Putu Pengaruh Independen : Profitabilitas
Sastrawan Profitabilitas, Profitabilitas, Berpengaruh Negatif
Dan Made Solvabilitas, Solvabilitas, Terhadap Audit Report
Yenni Dan Ukuran Dan Ukuran Lag, Solvabilitas
Latrini Perusahaan Perusahaan Berpengaruh Positif
(2016) Terhadap Dependen : Terhadap Audit Report
Audit Report Audit Report Lag Dan Ukuran
Lag Lag Perusahaan Tidak
Pada Berpengaruh Terhadap
Perusahaan Audit Report Lag.
Manufaktur
12
5. Rizal Pengaruh Independen : Profitabilitas
Muhammad profitabilitas, profitabilitas, berpengaruh terhadap
Darmawan solvabilitas solvabilitas dan Audit report lag,
(2018) dan ukuran ukuran solvabilitas tidak
Perusahaan perusahaan. berpengaruh terhadap
terhadap Dependen : audit report lag, ukuran
audit report Audit report lag perusahaan
lag berpengaruh terhadap
(Studi audit report lag.
Empiris
Perusahaan
Retail Trade
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia.
Sumber : Data diolah peneliti
13
Dalam penelitian ini audit report lagdipengaruhi oleh tingkat
profitabilitas, solvabilitas dan ukuran perusahaan pada perusahaan property dan
real estate.
Profitabilitas
(X1)
Ukuran Perusahaan
(X3)
14
H1: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Audit Report Lag
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2013:118).Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara purposive sampilng dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang
16
representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria yang
digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:
2. Solvabilitas
17
Solvabilitas merupakan gambaran kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini diukur dengan
membandingkan total utang dengan total aktiva. Sehingga rasio ini menunjukkan
sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva.
Rumus Solvabilitas:
3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang
ditunjukkan dari total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan, dan rata-rata
total aktiva. Ukuran besar atau kecilnya perusahaan dihitung dengan
menggunakan logaritma natural dari total aset. Semakin besar jumlah aset
perusahaan, maka semakin besar ukuran perusahaan.(Tiono dan Jogi. 2013).
18
Audit Report Lag = Tanggal Laporan Audit –Tanggal Laporan Keuangan
Sumber: Lianto dan Kusuma (2010)
19
Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas (independen) secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013). Kriteria yang digunakan untuk menentukan ada atau
tidaknya pengaruh yang signifikan yaitu didasari oleh:
1. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 5% maka Ha diterima, yang
berartimenunjukkan bahwa variabel independen secara individual
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikansi lebih besar sama dengan 5%, maka Ha ditolak,
yang berarti menunjukkan bahwa variabel independen secara
individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
20