Anda di halaman 1dari 11

I.

METODE HARGA POKOK PROSES

1. Pengertian Metode Harga Pokok Proses

Metode harga pokok proses secara umum merupakan metode pengumpulan


biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara
massa.
Riasmo (1994 : 90), Mengemukakan bahwa harga pokok proses adalah
pengumpulan biaya produksi melalui departemen produksi dan pusat
pertanggungjawaban biaya, yang umumnya diterapkan pada perusahaan yang
menghasilkan produk secara massa.
Zaki Baridwan (1991 :253), Mengemukakan bahwa proses Cost System
adalah sebagai berikut :
1. Laporan biaya produksi digunakan untuk mengumpulkan, meringkas dan
menghitung biaya produksi.
2. Biaya-biaya produksi dibebankan ke rekening barang dalam proses setiap
departemen.
Dari beberapa pengertian harga pokok proses tersebut di atas, maka peneliti
dapat menyimpulkan harga pokok proses adalah harga pokok produksi yang
mengumpulkan biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik) untuk memproduksi suatu produk dihitung perdepartemen
produksi atau pusat biaya pada akhir periode akuntansi.
Didalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses
selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara
membagi total biaya produksi dalam periode tertentu dengan jumlah satuan
produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang
bersangkutan.
2. Pengertian Barang Standar
Standar barang adalah sistem moneter di mana nilai uang dijamin sama
dengan berat tertentu barang (emas atau perak). Setiap nilai uang yang beredar
dijamin dengan barang tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Standar barang ini diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
1) standar emas (the gold standard),
2) standar perak (the silver standard),
3) standar kembar (emas dan perak).
3. Ciri-ciri Metode Harga Pokok Proses
Secara ringkas, metode perhitungan Harga Pokok Proses memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
b) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.
c) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang
berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
Selain tiga ciri-ciri metode harga pokok proses diatas, disamping itu ada
juga ciri-ciri atau karakteristik metode harga pokok proses lainnya yaitu sebgai
berikut:
a. Pengumpulan biaya produksi per departemen produksi per periode
akuntansi.
b. Perhitungan HPP per satuan dengan cara membagi total biaya produksi
yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk
yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan.
c. Penggolongan biaya produksi langsung dan tak langsung seringkali tidak
diperlukan.
d. Elemen yang digolongkan dalam BOP terdiri dari biaya produksi selain
biaya bahan baku dan biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja (baik
yang langsung maupun tidak langsung). BOP dibebankan berdasarkan
biaya yang sesungguhnya terjadi.
4. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses

a. Penentuan harga pokok produk pada perusahaan yang memproduksi


barang secara masal atau berkesinambungan, seperti perusahaan semen,
perusahaan mie instant, perusahaan pengolah gandum, dan perusahaan
pembuat sepeda motor, sangat cocok menggunakan sistem harga pokok
proses.

b. Dalam sistem harga pokok proses, biaya produksi dikumpulkan untuk


setiap periode. Harga pokok produk ditetapkan pada akhir periode.
c. Jika dalam sistem harga pokok pesanan digunakan buku pembantu kartu
harga pokok pesanan (job order cost sheet) yang dibuat untuk setiap
pesanan, maka dalam sistem harga pokok proses buku pembantu dibuat
untuk setiap jenis biaya pada masing-masing departemen terjadinya biaya
tersebut (pusat biaya)dan Departemen tempat terjadinya biaya, dapat
merupakan departemen produksi atau departemen pembantu.

d. Metode harga pokok proses digunakan oleh perusahaan yang mengolah


produknya secara massa.

e. Dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap roses selama
jangka waktu tertentu.

f. Biaya produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya


produksi dalam proses tertentu selama periode tertentu, dengan jumlah
satua produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu
yang bersangkutan.

Karasteristik Metode Harga Pokok Proses adalah sebagai berikut :

1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

2. produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

3. kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang


berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
5. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok
Pesanan
Berikut merupakan perbedaan antara metode harga pokok pesanan dan metode
harga pokok proses :

Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses

1. Pengumpulan Berdasarkan pesanan Per departemen produksi per


Biaya Produksi periode akuntansi

2. Perhitungan harga Total biaya untuk pesanan Total biaya selama periode
pokok produksi per tertentu : jumlah produk yang tertentu, jumlah produk yang
satuan dihasilkan dalam pesanan dihasilkan selama periode
bersangkutan. bersangkutan
Perhitungan dilakukan saat Perhitungan dilakukan setiap
pesanan selesai diproduksi akhir periode akuntansi (akhir
bulan)

3. Penggolongan Biaya produksi langsung Biaya overhead pabrik


biaya produksi berdasarkan biaya yang dibebankan atas dasar biaya
sesungguhnya terjadi yang sesungguhnya terjadi

Biaya produksi tidak langsung Sering tidak diperlukan


dibebankan berdasarkan tarif pembedaan biaya produksi
yang ditentukan di muka (langsung/tidak langsung)

Unsur yang Biaya produksi, selain biaya Biaya produksi, selain biaya
digolongkan dalam bahan baku & biaya tenaga bahan baku, biaya bahan
Biaya Overhead kerja langsung penolong & biaya tenaga
kerja (baik langsung maupun
Pabrik
tidak langsung)

6. Manfaat Metode Harga Pokok Proses


Manfaat perhitungan Harga Pokok dengan Metode Harga Pokok Proses :
a. Menentukan harga jual produk
b. Memantau realisasi biaya produksi
c. Menghitung laba atau rugi periodic
d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
yang disajikan dalam neraca.
7. Contoh Perusahaan yang MenggunakanMetode Harga Pokok Proses
Beberapa contoh perusahaan yang menggunakan metode harga pokok
proses antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan tekstil
2. Industri garmen
3. Pabrik air minum
4. Pabrik kertas seperti buku paperline dan sinar dunia
5. Pabrik semen
8. Tahapan dalam Perhitungan Metode Harga Pokok Proses
Dokumen utama pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses secara
umum adalah laporan biaya produksi. Laporan biaya produksi meringkas jumlah
unit fisik dan unit ekuivalen dari satu departemen, biaya yang dikeluarkan selama
periode bersangkutan, serta biaya yang dibebankan ke unit yang selesai ditransfer
maupun persediaan akhir barang dalam proses. Penyusunan laporan biaya
produksi meliputi lima tahapan yaitu :
1. Menganalisis arus fisik dari unit produksi
Menentukan jumlah unit di awal proses pekerjaan, yang jumlah unit mulai
ke produksi (atau diterima dari departemen sebelumnya), jumlah unit selesai, dan
jumlah unit dalam mengakhiri persediaan dalam proses. Analisis unit fisik
meliputi akuntansi untuk kedua input dan unit output. Unit Masukan termasuk
persediaan barang dalam proses dan semua unit yang masuk departemen produksi
selama periode akuntansi. Unit keluaran termasuk unit yang lengkap dan
ditransfer keluar dari bagian produksi dan unit dalam persediaan barang dalam
proses berakhir.
2. Menghitung Unit Ekuivalen untuk Setiap Biaya Produksi
Tujuan dari perhitungan unit setara dengan produksi untuk bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik adalah untuk
mengukur kerja total pengeluaran produksi selama akuntansi periode. Unit fisik
sebagian lengkap diubah menjadi jumlah setara seluruh unit.
3. Menentukan Total Biaya Untuk Setiap Elemen Biaya Produksi
Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya (bahan, tenaga kerja, dan
overhead) termasuk saat ini biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan unit
dalam proses awal. Besarnya biaya ini diperoleh dari permintaan resmi materi,
kartu waktu kerja, dan lembar alokasi biaya overhead pabrik. Biaya produksi total
untuk setiap elemen biaya juga disebut total biaya untuk menjelaskan. Total biaya
yang ditentukan pada langkah ketiga harus setuju dengan total biaya ditugaskan
pada langkah 5.
4. Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen untuk Setiap Elemen Biaya produksi
Tujuan dari komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki produk
yang tepat biaya dan penentuan pendapatan untuk periode akuntansi, yang
meliputi unit baik lengkap dan tidak lengkap.
5. Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit Yang telah Selesai dan
persediaan Akhir Barang dalam proses
Tujuan dari laporan biaya produksi untuk menentukan biaya produksi total
yang dikeluarkan untuk unit diselesaikan selama periode dan unit yang masih
dalam proses pada akhir.
Pada umumnya perusahaan membagi laporan biaya produksi lima tahap ini
kedalam tiga bagian :
(1) informasi jumlah produksi,
(2) penentuan biaya perunit,
(3) pembebanan biaya.
Bagian pertama mencakup tahap 1, yaitu menganalisis arus unit fisik, serta
tahap 2, yaitu menghitung unit ekuivalen. Bagian kedua mencakup tahap 3, yaitu
menentukan total biaya yang akan diperhitungkan, serta tahap 4 yaitu menghitung
biaya per unit ekuivalen. Bagian ketiga mencakup tahap 5 yaitu pembebanan total
biaya produksi (perhitungan total biaya).
9. Pengertian Unit Equivalensi

Menurut Sistem Indormasi Akuntansi, yang dimaksudkan dengan Unit


Ekuivalen adalah istilah yang umum digunakan pada metode perhitungan biaya
berdasarkan proses. Lantas pada metode proses, semua unit yang diperhitungkan
dalam penentuan biaya produksi per unit adalah unit ekuivelen. Lantas besarnya
unit ekuivalen yang diperhitungkan tergantung pada besarnya tingkat
penyelesaian yang telah dicapai dalam kegiatan produksi, maka dengan demikian
semakin besar tingkat penyelesaian maka semakin besar pula unit ekuivalennya.
Sementara itu tingkat penyelesaian itu sendiri menunjukkan seberapa besar unit
tersebut sudah dibebani biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, serta
biaya tenaga kerja lansgung dan biaya overhead pabriknya.

Unit ekuivalen merupakan jumlah unit yang sama atau setara dengan
produk selesai pada periode yang bersangkutan. Unit ekuivalen tidak sama dengan
unit fisik. Misalnya dalam periode berjalan, perusahaan memproses 1500 unit
produk, dimana 1000 unit telah selesai pada akhir periode tetapi 500 unit baru
selesai 50%. Unit ekuivalen periode tersebut adalah 1.250 (1.000 x 100%) + (500
x 50%). Unit ekuivalen harus dihitung untuk setiap elemen biaya produksi
(BBB,BTKL,BOP) karena proporsi untuk setiap elemen biaya produksi dalam
work in process tidak selalu sama.
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, S, dan Imelfina, M. 2017. Akuntansi biaya semester IV program studi


agribisnis jurusan budidaya tanaman pangan politeknik pertanian negeri
payakumbuh. Payakumbuh. 54 halaman.
Darmiati. 2016. http://ssukmaa.blogspot.co.id/2016/04/contoh-kasus-akuntansi-
biaya-metode.html. Diakses pada tanggal 12 Mei 2017.
Mexico, M. 2011. Pengertian Produk Bersama, Produk Sekutu, dan Produk
Sampingan.http://menixcomanik.blogspot.co.id/2011/01/pengertian-produk-
bersama-produk-sekutu.html. Diakses pada tanggal 12 Mei 2017.
II. PENENTUAAN HARGA POKOK PRODUK BERSAMA &
PRODUK SAMPINGAN

1. Pengertian Produk Bersama


Produk bersama adalah beberapa macam produk yang dihasilkan bersama
atau serempak dengan menggunakan suatu macam atau beberapa macam bahan
baku, tenaga kerja dan fasilitas pabrik yang sama dan masukan (input) tersebut
tidak dapat diikuti jejaknya pada setiap macam produk tertentu (R.A. Supriyono,
1997,238).
Produk bersama (Joint-product) adalah dua produk atau lebih yang
diproduksi lebih secara serentak dengan serangkaian proses dengan proses
gabungan (Mulyadi, 1993, 358).
Pengertian produk bersama adalah beberapa produk yang dihasilkan dalam
beberapa rangkaian atau seri produk secara bersama atau serempak dengan
menggunakan bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead secara bersama. Biaya
tersebut tidak dapat ditelusuri atau dipisahkan pada setiap produk dan setiap
produk memiliki nilai jual atau kuantitas yang relatif sama.
2. Pengertian Biaya Pesanan
Biaya bersama dapat diartikan sebagai biaya overhead bersama (joint
overhead cost) yang harus dialokasikan kebagian departemen, baik dalam
perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan maupun yang kegiatan
produksinya yang dilakukan secara massa.
3. Karakteristik Produk Bersama
Karakteristik produk bersama antara lain adalah sebagai berikut :
a. Merupakan produk-produk utama yang dihasilkan dengan sengaja
sesuai dengan tujuan produksi, melalui suatu proses atau serangkaian
proses dan dilakukan secara simultan.
b. Nilai penjualan adalah relatif lebih besar bila dibandingkan dengan
produk-produk sampingan yang dihasilkan, dan relatif sama diantara
produk-produk umum.
c. Biasanya dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang besar.
d. Seringkali memerlukan pengolahan lebih lanjut dan pembungkusan.
e. Salah satu produk tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi yang
lain.
4. Contoh Produk Bersama
Contoh produk bersama salah satunya adalah Produksi susus segar yang
dapat menghasilkan krim dan skim cair, selanjutnya krim dapat diolah lebih lanjut
menjadi krim mentega dan skim cair kemudian diolah lagi menjadi susu. Contoh
yang kedua adalah pada pabrik penggergajian kayu, kayu lapis dan papan kayu
merupakan produk utama, sedangkan serbuk gergaji dan kayu bakar merupakan
produk sampingan. Contoh yang ketiga adalah pada pabrik penyulingan minyak
mentah (crude oil) menghasikan minyak siap dikonsumsi berupa minyak gasolin,
karosine, minyak diesel(solar), minyak bakar, minyak tanah,dll.
5. Masalah yang Timbul pada Produk Bersama
Masalah akuntansi dalam produk bersama adalah masalah alokasi biaya
bersama. Alokasi tersebut bertujuan untuk penetuan harga pokok dan penentuan
nilai persediaan. Denga kata lain tujuan akhir alokasi biaya bersama adalah untuk
memberikan informasi kepada manajemen baik untuk kepentingan penyusunan
laporan keuangan maupun kepentingan pengambilan kepentingan.
6. Pengertian Produk Sampingan
Produk sampingan adalah suatu produk dengan total nilai yang relatif kecil
dan dihasilkan secara simultan atau bersamaan dengan suatu produk lain yang
total nilainya lebih besar. Produk dengan nilai yang lebih besar tersebut, biasanya
disebut produk utama (main product), biasanya diproduksi dalam jumlah yang
lebih besar dibandingkan dengan produk sampingan(biasanya, produsen hanya
memiliki sedikit kendali atas jumlah produk sampingan).
7. Masalah yang Timbul pada Produk Sampingan
Masalah akuntansi terhadap produk sampingan adalah pengakuan terhadap
adanya produk sampingan. Pengakuan adanya produk sampingan ini menyangkut
perlakuan terhadap harga pokok produk sampingan, biaya untuk memproses
produk sampingan, dan hasil penjualan produk sampingan.

8. Contoh Produk Sampingan


Beberapa contoh produk sampingan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Penggilingan padi yang dapat menghasilkan beras mempunyai sisa dalam
bentuk dedak. Beras merupakan produk utama sedangkan dedak produk
sampingan
2. Pengilangan minyak bumi yang dapat menghasilkan sisa dalam bentuk
aspal. Minyak bumi merupakan produk utama sedangkan aspal produk
sampingan.
3. pada pabrik penggergajian kayu, kayu lapis dan papan kayu merupakan
produk utama, sedangkan serbuk gergaji dan kayu bakar merupakan
produk sampingan.
4. Kerosin merupakan produk sampingan dalam pembuatan bensin.
5. Perca kain dalam produksi garmen.
6. Papan dan balok dalam produksi kayu.

Anda mungkin juga menyukai