Bab 9

 PROSEDUR PERMINTAAN PEMBELIAN BAHAN

BAKU
 PROSEDUR ORDER PEMBELIAN
 PROSEDUR PENERIMAAN BAHAN BAKU
 PROSEDUR PENCATATAN PENERIMAAN BAHAN
BAKU DI BAGIAN GUDANG
 PROSEDUR PENCATATAN HUTANG YANG
TIMBUL DARI PEMBELIAN BAHAN BAKU
 BIAYA ANGKUT DIPERLAKUKAN SEBAGAI
TAMBAHAN HARGA POKOK BAHAN BAKU
YANG DIBELI
 BIAYA ANGKUT DIPERLAKUKAN SEBAGAI BIAYA
OVERHEAD PABRIK
 Perbandingan Kuantitas Tiap Jenis Bahan Baku
yang dibeli >> jika mempunyai satuan
ukuran yang sama atau dapat disamakan.
 Perbandingan Harga Faktur Tiap Jenis Bahan
Baku Yang dibeli
 Berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka >>
jika biaya angkutan tidak material, selisih
ditutup langsung ke rekening HPP
 Pencatatan pembebanan
Persediaan bahan baku xxx
(Tarif biaya angkut x dasar pembebanan)
Kas xxx
 Pencatatan sesungguhnya
Biaya angkutan xxx
Kas xxx
 Pencatatan selisih
Persediaan Bahan Baku xxx
Persediaan BDP xxx
Persediaan Barang Jadi xxx
HPP xxx
Biaya angkutan xxx
 Awal tahun ditaksir jumlah biaya angkutan
 Jumlah taksiran >>> BOP
 Biaya angkut sesungguhnya dicatat disebelah
debit rekening BOP sesungguhnya
PERHITUNGAN TARIF BIAYA PEMBELIAN PER
BAGIAN
 Jumlah biaya tiap bagian yang terkait
diperkirakan selama satu tahun anggaran
 Ditentukan dasar pembebanan biaya tiap
bagian dan ditaksir berapa jumlahnya dalam
tahun anggaran
 Ditentukan tarif pembebanan biaya tiap
bagian dengan cara membagi biaya tiap
bagian dengan dasar pembebanan
DASAR PEMBEBANAN BIAYA PEMBELIAN
TIAP BAGIAN DALAM PENGADAAN BAHAN
BAKU
TARIF PEMBEBANAN BIAYA
BAGIAN DASAR PEMBEBANAN
PEMBELIAN
Tarif per transaksi pembelian atau
Jumlah frekuensi pembelian atau
Pembelian tarif setiap jumlah harga faktur
volume pembelian
penjualan

Tarif per macam bahan yang

Penerimaan Jumlah macam bahan yang diterima
diterima

Tarif per macam bahan, per meter

Jumlah macam bahan, kuantitas,
Gudang kubik atau per nilai rupiah bahan
atau nilai rupiah
baku yang disimpan di gudang

Akuntansi
Jumlah frekuensi pembelian Tarif per transaksi pembelian
Persediaan
PENCATAN PEMBELIAN HARGA POKOK
BAHAN BAKU ATAS DASAR TARIF
Persediaan xxx
Biaya Bagian Pembelian
xxx
Biaya Bagian Penerimaan xxx
Biaya Bagian Gudang xxx
Biaya Bagian Akuntansi Persediaan
xxx

 Biaya sesungguhnya didebitkan dalam rekening

masing-masing bagian
 Selisih yang terjadi diperlakukan sama dengan
selisih rekening Biaya Angkutan
UNSUR BIAYA BAHAN BAKU IMPOR
HARGA FOB XXX
ANGKUTAN LAUT (OCEAN FREIGHT) XXX +
HARGA C&F
BIAYA ASURANSI (MARINE INSURANCE) XXX +
HARGA C.I & F
BIAYA BANK XXX
BEA MASUK DAN BIAYA PABEAN LAINNYA XXX
PAJAK PENJUALAN IMPOR XXX
BIAYA GUDANG XXX
BIAYA EMKL XXX
BIAYA TRANSPORT LOKAL XXX +
HARGA POKOK BAHAN BAKU XXX
PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU

1. METODE IDENTIFIKASI KHUSUS

2. METODE FIFO
3. METODE LIFO
4. METODE RATA-RATA BERGERAK
5. METODE BIAYA STANDAR
6. METODE RATA-RATA HARGA POKOK BAHAN BAKU
PADA AKHIR BULAN

METODE PENCATATAN
 METODE PERPETUAL
 METODE FISIK
METODE IDENTIFIKASI KHUSUS

 EFEKTIF JIKA BAHAN BUKAN BARANG STANDAR

UNTUK PESANAN TERTENTU
 JUMLAH / JENIS TIDAK BANYAK
 SETIAP JENIS / SETIAP HARGA PER SATUAN
DISIMPAN DAN DIBERI TANDA TERSENDIRI
 METODE PALING TELITI TAPI TIDAK PRAKTIS
PENCATATAN HARGA POKOK BAHAN
 JURNAL PEMBELIAN
Persediaan bahan baku xxx
Utang / Kas
xxx
 JURNAL PEMAKAIAN BAHAN
BDP - Biaya Bahan baku xxx
Persediaan bahan baku
xxx
 JURNAL SELISIH (Metode Biaya Standar)
Persediaan bahan baku xxx
(kuantitas x harga standar/ satuan)
Selisih harga
xxx
CONTOH SOAL : Hitung biaya bahan baku
menggunakan metode FIFO, LIFO, Rata-Rata baik
secara fisik maupun perpetual

Tanggal Keterangan Kuantita Hrg/satua

s n

1-Jan-2017 Saldo awal 600 2.400

400 2.500

6-Jan-2017 Pemakaian 700

15-Jan-
Pembelian 1.200 2.750
2017
17-Jan-
Pembelian 500 3.000
2017
21-Jan-
Pemakaian 11.000
2017
SISA BAHAN