PROPOSAL
BAB I
PENDAHULUAN
Dari data yang terlampir pada tabel 1.1 bisa kita lihat,bahwasannya
penyerapan penggunaan perangkat Zahir Accounting di Kota Pekanbaru masih
dibawah dari harapan terbesar pihak Zahir Accounting Akuntakita Pekanbaru.
Dimana pihak Zahir Accounting Pekanbaru sendiri beranggapan, setidaknya
mereka mampu memasarkan produk perangkat Zahir Accounting ini sedikitnya
mencapai 10% penyerapannnya dari jumlah pelaku usaha dagang yang ada di
Kota Pekanbaru. Namun pada kenyataannya, saat ini pihak Zahir Accounting
Pekanbaru sendiri masih berada pada angka 85 User atau sekitar 4 % saja dari
jumlah pemilik SIUP yang ada, dalam penyerapan pengguna perangkat Zahir
Accounting untuk kategori retailer pada Usaha Dagang yang ada di Kota
Pekanbaru.
Hal ini pun menjadi salah satu permasalahan yang cukup mengundang
perhatian bagi pihak Zahir Accounting sendiri, terkait masih cukup jauh nya
angka penyerapan penggunaan Zahir Accounting di Kota Pekanbaru dari yang
mereka harapkan. Menurut penuturan Bpk Agus Trianto selaku Manager Zahir
Accounting Akuntakita Pekanbaru menegaskan, bahwasannya permasalahan
terberat mereka saat ini dalam memasarkan produk masih terletak pada kurangnya
pemahaman para pelaku usaha dagang terhadap pentingnya laporan keuangan.
Dan masih banyaknya para pelaku usaha yang mengambil keputusan bisnis atas
dasar asumsi saja bukan berdasarkan fakta yang terukur melalui laporan
keuangan. Sehingga hal ini masih faktor pemicu utama sulitnya mereka
memasarkan produk Zahir Accounting, dan mereka juga lebih terfokus
memasarkan produk Zahir ini pada pelaku usaha yang melek terhadap teknologi
saja. Karena beliau sendiri berasumsi, akan jauh lebih mudah menawarkan produk
Zahir Accounting ini kepada mereka yang melek teknologi, daripada mereka yang
tidak menyadari bahwa pentingnya perkembangan teknologi dan laporan
keuangan terhadap kebutuhan suatu usaha bisnis.
2. Bagi peneliti
Sikap Terhadap
Perilaku(Attitude
Toward Behavior)
Minat Perilaku Perilaku
(Behavior (Behavior)
Norma Subjektif Intention)
(Subjective Norm )
TAM juga merupakan model yang paling populer dan paling sering
digunakan oleh para peneliti, karena TAM secara konsisten telah terbukti dapat
menjalaskan faktor yang mempengaruhi penerimaan penggunaan teknologi
(Vanketesh dan Davis, 2000) Legris et al (2003) sebagaimana dikutip oleh
Sekundera (2006) menyatakan model TAM terbukti menjadi model teoritis yang
sangat berguna dalam membantu memahami dan menjelaskan perilaku pemakai
dalam implemetansi sistem informasi.
Dalam penelitian Sun dan Zhang (2011) dalam Wibowo dan Rosmauli
(2015) mengidentifikasikan dimensi dari persepsi kemudahan yaitu :
Computer attitude dapat dinilai dari beberapa aspek. Menurut Loyd dan
Gressard (1984) dalam Devi (2015) terdapat tiga aspek yang terkait dengan
computer attitude, yaitu :
1) Optimism
2) Pessimism
3) Intimidation
harapan, model yang sedang berlaku, harga pasar dan selera konsumen.
2. Kembalian dan keringanan harga jual (return), yaitu kos yang melekat
pada barang yang diserahkan kepada pelanggan karena penjualan. Kos barang
meliputi semua pengeluaran yang terjadi sampai barang siap dijual.
6. Kos pengankutan pembelian, kos ini menambah kos barang terjual, oleh
karenanya jumlahnya akan didebit kalau bertambah.
7. Sediaan barang dagang, kos yang belum terjual pada akhir periode akan
ditampung dalam akun ini dan jumlahnya akan tampak dalam neraca sebagai
sediaan barang dagangan (inventory of Merchandise).
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu juga menjadi salah satu acuan bagi peneliti dalam
melakukan penelitian selanjutnya, sehingga penulis dapat memperkaya teori yang
digunakan dalam mengkaji terkait penelitian yang dilakukan. Berikut ini
merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal yang terkait dengan
penelitian yang akan dilakukan penulis :
Penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi dan Juliarsa (2017) menunjukkan
bahwa computer attitude berpengaruh positif terhadap keahlian menggunakan
aplikasi komputer akuntansi hal ini berarti bahwa mahasiswa akuntansi merasa
terbantu dengan adanya aplikasi komputer akuntansi sehingga dengan
meningkatnya computer attitude akan memberikan efek meningkatnya keahlian
mahasiswa akuntansi dalam menggunakan aplikasi komputer akuntansi. Hasil
penelitian tersebut sependapat dengan Cahyono (2014) dan Kumara, Adiputra dan
Sulindawati (2014) menyatakan bahwa computer attitude memiliki pengaruh
positif pada keahlian berkomputer. Namun, penelitian yang dilakukan oleh
Diartono dan Nurhayati (2003), dan Devi (2015) menyatakan hasil yang berbeda
dimana computer attitude tidak berpengaruh terhadap keahlian berkomputer.
Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Computer Self Efficacy (CSE) didefinisikan oleh Compeau dan Higgins (1995)
dalam Rustiana (2004: 29) sebagai penilaian kapabilitas dan keahlian komputer
seseorang untuk melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan teknologi
informasi.Teori tersebut diuji oleh Chandra dan Rahmawati (2016) dan Putra dan
Nugroho (2016) menyatakan bahwa computer self efficacy berpengaruh signifikan
terhadap minat menggunakan software akuntansi. Hal tersebut dapat berarti bahwa
apabila computer self efficacy seseorang itu tinggi maka secara langsungakan
meningkatkan minat menggunakan software akuntansi, yang mana software
akuntansi berhubungan dengan komputer dan teknologi informasi. Dengan begitu
seseorang dengan tingkat computer self efficacy tinggi maka minat menggunakan
software akuntansi akan pada tingkat yang tinggi juga. Sehingga hipotesis yang
diusulkan adalah:
Menurut Ismail dan King (2007) dalam konteks AIS, pemilik / manajer
dengan pengetahuan TI dan akuntansi berada pada posisi yang lebih baik dari
pada mereka yang tidak memiliki pengetahuan ini, karena mereka dapat
memahami persyaratan AIS perusahaan dan kemudian menggunakan TI mereka
pengetahuan untuk menentukan penyebaran TI yang sesuai dengan kebutuhan
informasi perusahaan.
Menurut Seyal dkk. (2000), Thong (1999) dan Hussin dkk. (2002) dalam
Ismail dan King (2007) menyatakan bahwa dalam konteks UMKM pengetahuan
IT pemilik / manajer dapat menentukan keberhasilan atau kegagalannya proyek
komputerisasi karena mereka memainkan peran dominan dalam keputusan bisnis.
Sehingga hipotesis yang diusulkan adalah:
H5 : Pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap minat menggunakan
Zahir Accounting.
Persepsi Kemudahan
Penggunaan
Computer Attitude
s
Facilitating Conditions
Pengetahuan Akuntansi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki populasi
yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2017). Penentuan jumlah sampel
yang akan diolah dari jumlah populasi harusdilakukan dengan teknik pengambilan
sampling yang tepat. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 karyawan bagian
akuntansi perusahaan dagang yang bersekala UKM yang ada di wilayah Kota
Pekanbaru.Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah non probability sampling yaitu pengambilan sampel secara tidak acak,
elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih
menjadi sampel (Hair dkk., 2010). Dalam non probability sampling terdapat
beberapa teknik untuk pengambilan sampel, pada penelitian ini menggunakan
sampel berdasarkan kemudahan (convinience sampling) yaitu teknik pengambilan
sampel dari elemen populasi yang datanya mudah ditemui oleh peneliti.
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen nilainya
akan berubah jika variabel yang mempengaruhi berubah (Sugiyono,
2010). Variabel dependen yang diteliti dalam penelitian ini adalah minat
menggunakan zahir accounting (Y).
a. Variabel Independen
Variabel independen dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruh
negative (Sugiyono, 2010). Variabel independen yang diteliti dalam
penelitian ini adalah persepsi kemudahan penggunaan, computer attitude,
computer self efficacy, facilitating conditions dan pengetahuan akuntansi.
1. Uji Normalitas
3. Uji Heterosskedastisitas
Y=a+b1X1+b2X2+X3+b4X4+e
Y = Keputusan Investasi
a = Konstanta
X1 = Cognitive Dissonance Bias
X2 = Representativeness Bias
X3 = Overconfidence Bias
X4 = Herding Bias
e = error
2. Uji statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dala model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Dalam membandingkan
probabilitas denga taraf nyarta kurang dari 0,05. Jika frobabilitas ≥ 0,05
maka model ditolak jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.
3. Uji statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas dan independen secara indivu dalam menerangkan variasi
dependen. Apakah pariabel independen berpengaruh secara nyata atau
tidak (Ghozali, 2013). Dasar pengambilan keputusan yaitu:
a. Jika frobabilitas > 0,05 maka model ditolak
b. Jika probabilitas ≤0,05 maka model diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya dan Wardhana. (2016). Pengaruh perceived usefulness dan perceived ease
of use terhadap behavioral intention dengan pendekatan technology acceptance
model (tam) pada pengguna instant messaging line di indonesia. Jurnal Siasat
Bisnis Vol 20, No 1 Januari 2016, Hal 24-32.
Sunyoto. (2010). Uji khi kuadrat & regresi untuk penelitian. Graha Ilmu.
Putra dan Nugroho. (2016). Pengaruh computer anxiety computer attitude dan
computer self efficacy terhadap minat menggunakan software akuntansi. Jurnal
Profita Edisi 6 Tahun 2016.
Rahmawati, 2008. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan
teknologi informasi. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol. 5 No. 1, April,
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta