Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN AKHIR

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS TERHADAP LAPORAN


KEUANGAN PADA PT ADHI KARYA
(PERSERO) TBK

Diajukan Oleh:

DEVI L.T BUTARBUTAR


2005081024

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
i
ii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di


padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang, Ia
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-
Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut
bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang
menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan
dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam
dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

MAZMUR 23:1-6
Terimakasih kuucapkan kepada Bapak saya Tohonan Butarbutar, ibu saya Rista
Panjaitan, dan saudara-saudari saya bang doni, kak Winda, adikku Lely dan Edo
untuk kasih, semangat dan dukungan yang sudah diberikan kepada saya. Aku
sangattttttttt mengasihi kalian “no one can replace u all in my little heart, I love u
more and Forever.”

Dan untuk diriku “don’t stop, let do your best and God do the rest”.

iii
ABSTRAK
Judul dari penelitian ini merupakan “Analisis Rasio Likuiditas Terhadap Laporan
Keuangan Pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk”. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk
mengetahui arah perkembangan kinerja keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk
periode 2018-2022 ditinjau dari rasio likuiditas. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu laporan posisi keuangan PT Adhi Karya
(oersero) Tbk, dari tahun 2018-2019. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan Teknik dokumentasi dan pengolahan data menggunakan Teknik
analisis rasio. Hasil penelitian ini apabila ditinjau dari rasio likuiditasnya, arah
perkembangan kinerja keuangan PT Adhi karya dari hasil current asset dikategorikan
baik karna angka rasio nya berada diatas 100%, dari segi Quick Ratio arah
perkembangan kinerja perusahaan dalam kondisi tidak baik karena angka rasionya
berada dibawah 100, dan dari segi cash ratio arah perkembangan kinerja perusahaan
juga tidak baik karena angka rasionya berada dibawah 100%
Kata kunci: Laporan Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Lancar, Rasio Cepat,
Rasio Kas

iv
ABSTRACT
The title of this study is "Analysis of Liquidity Ratio to Financial Statements at PT
Adhi Karya (Persero) Tbk". This study aims to determine the direction of the
development of PT Adhi Karya (Persero) Tbk's financial performance for the
2018-2022 period in terms of liquidity ratio. The type of data used in this study is
secondary data, namely the statement of financial position of PT Adhi Karya
(persero) Tbk, from 2018-2019. Data collection in this study uses documentation
techniques and data processing using ratio analysis techniques. The results of this
study v viewed from the liquidity ratio, the direction of the development of PT
Adhi Karya's financial performance from the results of current assets is
categorized as good because the ratio is above 100%, in terms of Quick Ratio the
direction of the company's performance development is in bad condition because
the ratio is below 100, and in terms of cash ratio the direction of the company's
performance development is also not good because the ratio is below 100%.

Keywords: Financial Statements, Liquidity Ratio, Current Ratio, Quick Ratio,


Cash Ratio

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
berkat dan karunia-Nya yang tidak terkira seperti kesehatan, kesempatan,
pengetahuan, serta pengalaman sehingga Tugas Akhir ini diselesaikan tepat pada
waktunya dengan judul “Analisis Rasio Likuiditas Laporan Keuangan Pada
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.”
Laporan Akhir ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari website Bursa
Efek Indonesia (BEI) PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang dilaksanakan pada bulan
April 2023 hingga bulan Agustus 2023, dan merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program diploma tiga pada Program Studi Akuntansi
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan.
Dalam Penyusunan Laporan Akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak secara moril maupun materil. Untuk
itu, rasa terimakasih yang tulus dan teristimewa disampaikan kepada kedua orang
tua tercinta yaitu Tohonan Butarbutar dan Ibunda Rista Panjaitan yang selalu
memberikan doa restu, nasihat, bimbingan dan dukungan. Pada kesempatan ini,
ucapan terimakasih juga disampaikan kepada:
1. Abdul Rahman, S.E., Ak., M.Si., Direktur Politeknik Negeri Medan.
2. Marlya Fatira AK, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Medan.
3. Selfi Afriani Gultom, S.E. Ak., M.Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Medan.
4. Jojor Lisbet Sibarani, S.E., M.Si., Kepala Program Studi Akuntansi Politeknik
Negeri Medan.
5. Susilawati, S.E. Ak., M.Si., Sekretaris Program Studi Akuntansi Politeknik
Negeri Medan.
6. Ratna, S.E., M.Si., Dosen Pembimbing dalam menyusun laporan Akhir.
7. Dr. Rini Indahwati, S.E., Ak., M.Si., CA., CBV., CERA., Dosen wali kelas
AK-6D.
8. Seluruh Dosen dan Staf pengajar khususnya Program Studi Akuntansi Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Medan.

vi
9. Saudara terkasih bang Doni, kak Winda, adikku Lely dan Edo, terimakasih atas
doa, motivasi, dukungan dan materi yang telah diberikan selama ini sehingga
Laporan Akhir ini dapat diselesaikan.
10. Desi Monicasari, Terimakasih atas Motivasi, Doa dan Kasih yang diberikan
selama 3 Tahun ini terlebih saat penyusunan Laporan Akhir ini.
11. Teman Akuntansi 6D serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan
satu per satu yang telah mendukung, serta mendoakan dalam penyusunan
laporan Akhir ini.

Laporan Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak kekurangan
yang masih harus ditinjau ulang. Oleh karena itu, sangat diharapkan masukan dari
semua pihak yang dapat membangun untuk kesempurnaan Laporan Akhir ini.
Akhir kata semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, 11 Juli 2023

DEVI L.T BUTARBUTAR


NIM 2005081024

vii
DAFTAR ISI

Halaman
PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 3
1.4 Tujuan Laporan Akhir ................................................................................... 3
1.5 Manfaat Laporan Akhir ................................................................................. 3
1.6 Sistematika Laporan ...................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 5
2.2 Landasan Teori .............................................................................................. 6
2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan .......................................................... 6

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan ................................................................ 6

2.2.3 Jenis Jenis Laporan Keuangan .......................................................... 7

2.2.4 Pihak-pihak berkepentingan pada laporan keuangan ........................ 8

2.3 Kinerja Keuangan ........................................................................................ 10


2.3.1 Pengertian Kinerja Keuangan ............................................................ 10

2.3.2 Tujuan Kinerja Keuangan .................................................................. 10

2.4 Analisis Laporan Keuangan ......................................................................... 11

viii
2.4.1 Pengertian Analisis.......................................................................... 11

2.4.2 Pengertian Analisis Laporan keuangan ........................................... 11

2.4.3 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan ........................... 11

2.4.4 Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan ................................... 12

2.5 Rasio Keuangan ........................................................................................... 13


2.5.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan .............................................. 13

2.5.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Rasio Keuangan ............................... 13

2.5.3 Bentuk-bentuk Analisis Rasio Keuangan........................................ 14

2.6 Rasio Likuiditas ........................................................................................... 15


2.6.1 Pengertian Rasio Likuiditas ............................................................ 15

2.6.2 Jenis jenis rasio likuiditas adalah sebagai berikut: .......................... 15

2.6.3 Tujuan Dan Manfaat Anlisis Rasio Likuiditas ................................ 17

2.6.4 Standar Rata-Rata Rasio Likuiditas ................................................ 18

BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................... 19


3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 19
3.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 20
3.3.1 Jenis Data ........................................................................................ 20

3.3.2 Sumber Data .................................................................................... 20

3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 20


3.4 Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 21
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 23
4.1 Hasil ............................................................................................................. 23
4.1.1 Profil Perusahaan ................................................................................ 23

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ..................................................................... 24

4.1.3 Struktur Organisasi PT Adhi Karya (persero) Tbk. ............................. 26

4.2 Hasil dan Pengumpulan Data ...................................................................... 27


4.3 Pembahasan ................................................................................................... 33
4.3.1 Angka Rasio Likuiditas ........................................................................ 33

4.3.2 Interprestasi Perubahan Angka Rasio Likuiditas ................................ 38

ix
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 43
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 43
5.2 Saran ............................................................................................................ 44
LAMPIRAN .......................................................................................................... 47

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3. 1 Waktu Kegiatan Penulisan LaporanAkhir ........................................... 19
Tabel 4. 1 komposisi Komisaris PT ADHI ........................................................... 27
Tabel 4. 2 komposisi Direksi PT ADHI ................................................................ 27
Tabel 4. 3 Tabel elemen-elemen Rasio Likuiditas Tahun 2018-2022 .................. 28
Tabel 4. 4 Rekapitulasi Perhitungan Rasio Likuiditas 2018-2022 ........................ 32
Tabel 4. 5 Perubahan Angka Rasio Likuiditas 2018-2022 ................................... 32
Tabel 4. 6 Tabel Perubahan Angka Rasio Lancar 2018-2022 .............................. 39
Tabel 4. 7 Tabel Perubahan Angka Rasio Cepat 2018-2022 ................................ 40
Tabel 4. 8 Tabel Perubahan Angka Rasio Kas 2018-2022 ................................... 41

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4. 1 Logo PT Adhi Karya (Persero) Tbk ................................................. 25


Gambar 4. 2 Grafik Rasio Lancar Tahun 2018-2022 ............................................ 33
Gambar 4. 3 Grafik Rasio Tahun 2018-2022 ........................................................ 35
Gambar 4. 4 Grafik Rasio Kas Tahun 2018-2022................................................ 37
Gambar 4. 5 Grafik Rekapitulasi Rasio Tahun 2018-2022 .................................. 38

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Laporan Posisi keuangan 2018 ......................................................... 47


Lampiran 2 Laporan Posisi keuangan 2018 (Lanjutan) ....................................... 48
Lampiran 3 Laporan Posisi keuangan 2019-2020 ................................................ 49
Lampiran 4 Laporan Posisi keuangan 2019-2020 (Lanjutan) .............................. 50
Lampiran 5 Laporan Posisi keuangan 2021-2022 ................................................ 51
Lampiran 6 Laporan Posisi keuangan 2021-2022 (Lanjutan) .............................. 52

xiii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan saat ini mengalami perkembangan yang sangat cepat, hal ini
menyebabkan rivalitas antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan menyadari
perkembangan IPTEK disertai dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi,
sehingga perusahaan mengeluarkan peraturan yang memberikan peluang untuk
menciptakan perusahaan baru dengan hadirnya berbagai macam barang produksi
yang bermacam-macam yang dapat menimbulkan persaingan yang kompetitif
sesama perusahaan seperti perusahaan dengan barang produksi yang sejenis.

Setiap badan usaha pasti berusaha menciptakan manajemen yang efektif dan
efisien. Keefektifan dan keefisieanan perusahaan dapat terlihat dari bagaimana
perusahaan dapat memanajemen keuangannya. Salah satunya adalah laporan
keuangan. Laporan keuangan merupakan media untuk mengukur rasio keuangan
dari setiap perusahaan, yang nantinya kemudian menampilkan kinerja perusahaan
untuk setiap periodenya

PSAK No. 1 Tahun 2020 menyatakan Laporan keuangan adalah penyajian


terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuanagan suatu entitas”. Salah satu
kondisi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan adalah menyajikan
kondisi liabilitas perusahaannya, sehingga sukses tidaknya kinerja sebuah
perusahaan dapat di lihat dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan beberapa rasio namun, dalam
penulisan laporan akhir ini yang akan dibahas hanya liquidity ratio saja. Kasmir
(2023:130) mengatakan “Rasio likuiditas atau pada umumnya disebut dengan
nama rasio modal kerja merupakan rasio yang dipakai untuk menghitung tingkat
likuid suatu perusahaan”.

Sekarang ini banyak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghadapi
masalah keuangan sehingga tidak menutup kemungkinan perusahaan mengalami
kerugian apalagi kerugian yang diakibatkan aktivitas operasional dan kinerja
keuangan perusahaan yang kurang baik dan tepat seperti PT Wastika Karya
(persero) Tbk, Waskita Karya memiliki utang mencapai Rp 90 triliun hingga akhir

1
2019 hal ini dikarenakan banyak nya proyek jalan tol yang dikerjakan tidak
memiliki perkembangan. Adapun PT Perkebunan Nusantara juga memiki utang
sebesarnya Rp 43 Triliun yang diamna mengharuskan PTPN untuk meningkatkan
produksinya agar arus kas perusahaan bisa terjaga, sehingga bisa melunasi
utangnya.

PT Adhi Karya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang salah satu
aktivitasnya bergerak dibidang jasa kontruksi. PT Adhi Karya sempat mengalami
lonjakan utang yang membuat rasio utang terhadap modal naik dari tahun ke tahun.
Hal ini disebabkan karena adanya beberapa proyek seperti pembuatan jalan tol,
pembuatan jembatan dan proyek proyek lainnya yang sempat terhenti atau tertunda
akibat pandemi, beberapa perusahaan juga terpaksa memilih untuk menunda
melakukan investasi baik investasi dari dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga
hal ini berdampak pada ketidakstabilan kinerja keuangan pada PT Adhi karya yang
menyebabkan meningkatnya jumlah biaya perusahaan tersebut dan turunnya laba
perusahaan sebesar 96% atau sekitar Rp 200 Milyar. Kondisi ini tentu akan
mempengaruhi likuid tidaknya perusahaan tersebut.

Dalam hal ini PT ADHI dijadikan sebagai tempat penilitian dan dirasa perlu
meneliti kasus ini agar terlihat seberapa besar kemampuan aset PT Adhi Karya
(Persero) Tbk dalam memenuhi utang lancarnya untuk menjamin besarnya
likuiditas perusahaan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian Laporan Akhir
dengan judul “Analisis Rasio Likuiditas Terhadap laporan Keuangan Pada PT
Adhi Karya (Persero) Tbk.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya maka rumusan


masalah dalam penulisan laporan akhir ini adalah “Bagaimana Tingkat
perkembangan Likuiditas PT Adhi Karya (Persero) Tbk dari Tahun 2018
sampai dengan 2022 yang diukur dengan metode Analisis Rasio Likuiditas?”

2
1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dibuat agar ruang lingkup penelitian lebih terarah dan mudah
dipahami sehingga pembahasan yang dibahas hannya pada batasan penelitian
saja.

Berikut ini yang menjadi batasan penelitian dalam tugas akhir ini adalah:

1. Data yang dibahas dalam penulisann tugas akhir ini adalah data
sekunder seperti data keuangan yaitu neraca PT Adhi Karya (Persero) Tbk
pada periode 2018-2022 yang telah diperiksa (audit).
2. Jenis rasio yang dipakai dalam penelitian yaitu sebagai berikut
dalam Kasmir (2023:134) adalah:
1. Rasio lancar (Curret ratio)
2. Rasio cepat (quick ratio)
3. Rasio kas (cash ratio)

1.4 Tujuan Laporan Akhir

Adapun dilakukannya penelitian sesuai dengan rumusan masalah adalah untuk


mengetahui tingkat likuiditas pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk dari Tahun
2018 sampai dengan 2022.

1.5 Manfaat Laporan Akhir

Yang menjadi benefit dari penulisan Laporan akhir ini yaitu:

1. Bagi Peneliti
Menambah ilmu dan wawasan mengenai teori terlebih untuk mengetahui
pemahaman akan teori rasio likuiditas yang didapat selama kuliah dengan
membandingkannya terhadap kondisi aslinya serta meningkatkan wawasan
dan pengetahuan yang didapat selama berkuliah.
2. Bagi Perusahaan
Mempermudah perusahaan dalam mengambil keputusan terhadap kinerja
perusahaan dengan menilai likuiditas perusahaannya serta dapat dijadikan
sebagai landasan pemecahan kesenjangan yang terjadi di perusahaan

3
3. Bagi Politeknik Negeri Medan (POLMED)
Sebagai referensi untuk peneliti lain yang menindak lanjuti penilitian ini
khususnya mahasiswa/mahasiswi jurusan akuntansi Polmed.

1.6 Sistematika Laporan

Adapun sistematika penyusunan laporan akhir yang dibagi menjadi 5 bagian


BAB 1 PENDAHULUAN
Mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan laporan
akhir, dan manfaat laporan akhir serta sistematika laporan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


Bab yang membahas tentang penelitian terdahhulu dan landasan teori yang
digunakan. Pada penelitian terdahulu menjelaskan menegenai perkembangan
teraktuan berdasarkan topik laporan akhir yang bersumber dari jurnal ilmiah
yang telah dipublikasi. Landasan teori berisikan tentang informasi/teori/data
yang menjadi dasar pembahaasan masalah laporan akhir.

BAB 3 METODE PENELITIAN


Bab yang membahas tentang tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber
data yang digunakan, Teknik pengumpulan data dan Teknik pengolahan data.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


Berisikan hasil/output penelitian, profil PT Adhi Karya Karya (Persero) Tbk,
dan terdiri dari pembahasan yang diteliti

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN


Bab ini memuat kesimpulan/jawaban dari permasalahan dan saran yang
dianjurkan sebagai bahan pertimbangan.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan untuk membandingkan dalam hal kekurangan


maupun kelebihan suatu penelitian yang pernah ada sebelumnya dan juga
mencari informasi dari buku atau jurnal ilmiah untuk menerima informasi
tentang teori yang berhubungan dengan judul untuk memperoleh landasan
teori.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu


No Nama & Judul Hasil Penelitian
Tahun Penelitian

1 Masnurip Analisis Rasio Berdasarkan penelitian ini, PT Prodia


a Likuiditas Widyahusada Tbk berdasarkan rasio lancar
Harahap Sebagai Alat dinyatakan “cukup”, sesuai dengan perhitungan
(2018) Penilaian Untuk rasio lancar selama 4 tahun, dibawah 200% yaitu
Mengukur Kinerja 128,29%. Berdasarkan standar industry rasio
Keuangan Pada lancar yang paling baik adalah 200%, rasio cepat
PT Prodia dinyatakan “baik”, karena mendekati angka 150%
Widyahusada Tbk yaitu 112,43%. Berdasarkan standar industri rasio
cepat yang paling baik adalah minimal 150%

2 Crusyta Analisis Laporan Berdasarkan penelitian tersebut dilihat arah


(2019) Keuangan pertumbuhan lukuiditasnya PT Bank SUMUT
Berdasarkan dari hasil investing policy ratio, banking ratio,
Rasio Likuiditas, assets to loan ratio dan loan to deposit
Rentabilitas, ratiomengalami flktuasi, sedangkan rasio lancar
Solvabilitas Dan dan rasio cepat turun
Aktivitas Pada PT
Bank SUMUT

3 Adhi Analisis Rasio Berdasarkan penelitian tersebut dilihat dari rasio


Heriyant Likuiditas Pada lancar (current rato) dinyatakan cukup karna
o.S PT Bumi Karsa selama 3 tahun berturut-turut berada dibawah

5
(2019) Kota Makasar 200% yaitu sebesar 131,4 . Quick Ratio
dinyatakan “baik” karena dalam 3 tahun berturut-
turut hamper mencapai angka 150% yaitu
114,00%. Cash Ratio dinyatakan “baik” karena
perhitungan ccash ratio dalam waktu 3 tahun
berturut-turut berada dibawah angka 50% yaitu
sebesar 31,16

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan berhubungan erat dengan divisi akuntansi.
Penyusunan laporan keuangan dapat diguunkam sebagai media
pengambilan keputusan manajemen di dalam maupun di luar
perusahaan.

Menurut Kasmir (2023:7). “Laporan keuangan adalah laporan yang


menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam
suatu periode tertentu”. Adapun Kieso (2017:4) menyatakan “Laporan
Keuangan merupakan sarana utama untuk menyampaikan Informasi
keuangan kepada pihak luar perusahaan”.

Sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah informasi


keuangan yang dibuat untuk pihak pihak yang berkepentingan dalam
membuat keputusan.

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan begitu dibutuhkan dalam mengukur kinerja dan


pertumbuhan perusahaan dari periode ke periode dan untuk
memberitahu sudah sejauh mana perusahaan dalam mencapai
tujuaannya. PSAK No.1 Tahun 2020 menyatakan tujuan laporan
keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi Sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan
akademik. Adapun Kasmir (2023:10) menyatakan “Secara umum

6
Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan,
baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu”.

2.2.3 Jenis Jenis Laporan Keuangan

Adapun Warrent dkk (2016:17) menyatakan “semua laporan keuangan


perlu diidentifikasi dengan nama perusahaan, judul laporan keuangan
dan tanggal atau periode tertentu”. Data yang disajikan dalam laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas adalah
untuk periode waktu tertentu. Sedangkan data yang disajikan dalam
laporan neraca adalah untuk tanggal tertentu.
1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menyajikan pendapatan dan beban untuk suatu


periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan
(matching concept). Laporan laba rugi menyajikan selisih lebih
pendapatan terhadap beban yang terjadi. Jika pendapatan lebih
besar dari beban, selisih tersebut disebut sebagai laba bersih (net
income atau net profit). Jika beban lebih besar dari pendapatan
maka, selisihnya disebut sebagai laba bersih (net loss).
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan perubahan dalam modal
pemilik dalam periode tertentu. laporan ini dibuat setelah laporan
laba rugi dan sebelum laporan posisi keuangan, karena jumlah
modal pemilik pada akhir periode akan dilaporkan di laporan
posisi keuangan. Perubahan ekuitas sering dilihat sebagai
penghubung antara laporan laba rugi dan laporan neraca.

3. Laporan posisi keuangan


Laporan posisi keuangan dibuat untuk menampilkan jumlah aset,
liabilitas, dan ekuitas. Bagian aset dari laporan posisi keuangan
biasanya menyajikan aset berdasarkan urutan pos paling mudah
diubah menjadi uang tunai atau digunakan dalam operasional
perusahaan. Sedangkan disampingnya disajikan pos utang dan
juga ekuitas sama hal nya dengan aset, liabilitas juga dibuat

7
berdasarkan urutan pos lancar lalu diikuti dengan modal.

4. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian, seperti:
1. Aktivitas Operasi, melaporkan penerimaan dan pembayaran
kas dari aktivitas operasi
2. Aktivitas Investasi, yang melaporkan transaksi kas untuk
pembelian dan penjualan dari aset yang sifatnya tida lancar
seperti tanah, bangunan, mobil dan lain-lain.
3. Aktivitas pendanaan, yang melaporkan transaksi kas yang
berkaitan dengan investasi kas pemilik, peminjaman, dan
prive.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2019:30) “Catatan atas laporan keuangan
merupakan laporan yang memberikan informasi apabila ada
laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu”.

2.2.4 Pihak-pihak berkepentingan pada laporan keuangan

Pihak pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan


adalah mereka yang berhungan dengan dunia bisnis, hubungan
penyertaan modal, hubungan kerja dan lain-lain. Menurut Harahap
(2018) yang merupakan pihak pihak yang berkepentingan pada
laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Investor
Investor adalah pihak yang menginvestasikan uangnya pada
perusahaan dengan maksud untuk memperoleh laba. Investor
berkepentingan dan membutuhkan laporan keuangan perusahaan
sebagai alat untuk pertimbangan dan evaluasi atas investasi yang
telah dilakukannya serta membandingkan injvestasi yang telah
dilakukannya serta untuk membandingkan investasi yang telah
dilakukannya dengan peluang investasi pada perusahaan sejenis.

8
2. Manajemen dan karyawan
Manajemen dan karyawan adalah pihak internal perusahaan yang
setiap hari menjalankan operasional perusahaan serta melakukan
kegiatan manajerial lainnya. Perusahaan serta melakukan kegiatan
manjerial lainnya. Manajemen dantenaga kerja memiliki
kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan diantaranya
sebagai alat pertanggung jawaban kepada pemilik perusahaan,
sebagai parameter kinerja usaha terutama pencapaian pendapatan
dan pengeluaran, sebagai dasar pengambilan kebijakan pada
periode selanjutnya serta sebagai sarana pemenuhan kebutuhan
atas regulasi yang dipersyaratkan oleh pihak pemerintah terutama
untuk perusahaan yang telah go public.
3. Supplier
Supplier berperan sebagai supplier bahan buku, perlengkapan
maupun hal lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Supplier
berkepentingan pada laporan keuangan sebagai alat evaluasi dan
pertimbangan Kerjasama bisnis pada periode yang akan datang.
4. Pemerintah
Pemerintah sebagai media untuk menentukan besarnya pajak,
kepatuhan atas isi dan konten penyajian laporan keuangan
sehingga tercipta lingkungan usaha yang baik.

5. Kreditur
Kreditur berperan atas laporan keuangan perusahaan sebagai
standar pertimbangan dan evaluasi pemberian nilai kredit dan
jangka waktu kredit dan hal lain yang berkaitan dengan kredit
perusahaan.

6. Masyarakat Umum
Masyarakat umum mempunyai kepentingan pada laporan
keuangan sebagai media kontrol sosial terkhusus untuk
perusahaan-perusahaan BUMN.

7. Akademisi dan Peniliti

9
Akademisi dan peneliti berkepentingan terhadap laporan keuangan
sebagai media dan sumber informasi yang dijadikan input dan
diproses pada kegiatan penelitian sehingga menghasilkan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat.

2.3 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan tolak ukur kesuksesan suatu perusahaan


dalam mengembangkan usahanya. Kinerja keuangan perusahaan dapat
dilihat dari informasi yang termuat dalam laporan keuangan.
2.3.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Sujarweni (2022:71) mengatakan “kinerja keuangan adalah hasil
evaluasi terhadap pekerjaan yang sudah selesai dilakukan, hasil
pekerjaan tersebut dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan
bersama” pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan
menggunakan laporan keuangan sebagai standar dalam melakukan
pengukuran kinerja.

2.3.2 Tujuan Kinerja Keuangan


Tujuan kinerja keuangan yaitu memudahkan setiapperusahaan dalam
mengetahui keadaan keuangan perusahaannya disetiap periode baik
yang menyangkut aspek penghimpunan ataupun penyaluran dana.
Tujuan dari melakukan kinerja keuangan menrut Sujarweni (2022:71-
72) yaitu:
1. Mengetahui tingkat likuditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam
membayar utangnya.
2. Mengetahui tngkat solvabilitas, kemapuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya pada saat terjadinya dilikuidasi.
3. Mengetahui tingkat rentabilitas, kemampuan perusahaan untuk
memeperoleh keuntungan di setiap periode
4. Mengetahui tingkat stabilitas, kemampuan perusahaan dalam
menjaga kestabilannya untuk membayar kewajibannya secara
tepat waktu.

10
2.4 Analisis Laporan Keuangan

2.4.1 Pengertian Analisis


Analisis adalah aktivitas pemecahan atau penyelesaian suatu unit
menjadi bagian yang lebih kecil. Sehingga dapat diartikan bahwa
analisis adalah menguraikan suatu komponen dalam satu keseluruhan
yang terpadu sehingga dapat mengetahui tanda-tanda komponen,
hubungan satu dengan yang lain, dan mengetahui fungsi masing-
masing (Harahap, 2018:189)

2.4.2 Pengertian Analisis Laporan keuangan


Analisis laporan keuangan adalah aktivitas analisa suatu laporan
keuangan menggunakan konsep dan standar akuntansi keuangan.
Adapun V. Wiranta Sujarweni (2022:6) menyebutkan “bahwa analisis
laporan keuangan adalah suatu proses dalam rangka membantu
menganalisis dan mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan, hasil
operasi perusahaan masa lalu dan masa depan”.

2.4.3 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan


Adapun beberapa tujuan dan manfaat secara umum dilakukannya
analisis laporan keuangan terhadap suatu perusahaan Kasmir
(2023:68) menyebutkan yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui keuangan perusahaan dalam setiap periode
tertentu, baik Aktiva, liabilitas, ekuitas, maupun ouput usaha yang
telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Mengetahui kekurangan perusahaan
3. Mengetahui kelebihan yang dimiliki
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan yang berhubungan dengan keadaan keuangan
perusahaan saat ini
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah
perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau
tidak
6. Sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang output

11
yang mereka tempuh.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa secara garis
besar tujuan dilakukannya analisis laporan keuangan yaitu untuk
mengetahui informasi, memahami situasi keuangan perusahaan..

2.4.4 Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan


Adapun jenis_jenis teknik analisis laporan keuangan Kasmir
(2023:70-72) adalah sebagai berikut:
1) Analisis Perbandingan Antara Laporan Keuangan, yaitu analisis
dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari
satu periode
2) Analisi Trend, yaitu Analisis Laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam persentase tertentu
3) Analisis Persentase Per Komponen, yaitu analisis yang dilakukan
untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu
laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laporan laba
rugi.
4) Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana, yaitu analisis yang
dilakukan untuk mengetahui sumber sumber dana perusahaan dan
penggunaan dana dalam suatu periode.
5) Analisis Sumber Dan Penggunaan Kas, yaitu analisis yang
digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan
penggunaan uang kas dalam suatu periode.
6) Analisis rasio, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau
pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
7) Analisis Kredit, yaitu analisis yang digunakan untuk menilai layak
tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti
bank.
8) Analisis Laba Kotor, yaitu analisis yang digunakan untuk
mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu periode.
9) Analisis Titik Pulang Pokok yaitu, analisis titik impas atau break
event point.

12
2.5 Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah media yang digunakan untuk menilai kinerja


dan keadaan keuangan perusahaan yang nantinya akan
menggambarkan pertumbuhan usahanya. Adapun Kasmir (2023:104)
menyatakan “rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi
satu angka dengan angka lainnya”.

Hery (2018:138) menyatakan “Rasio keuangan adalah angka yang


diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan
dengan lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan
signifikan”.

2.5.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan


Alat analisis keuangan yang dapat dilakukan suatu perusahaan untuk
menilai kinerja perusahaannya yaitu dengan membandingkan data
laporan keuangan yang satu dengan pos laporan keuangan lainnya
yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan yang sekarang
kemudian perbandingan tersebut akan memperlihatkan kondisi
keuangan perusahaan serta menafsirkan kinerja keuangan perusahaan
dimasa yang akan datang.
Analisis Rasio Keuangan adalah suatau aktivitas yang
membandingkan elemen satu dengan elemen lainnya yang terdapat
pada laporan keuangan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
diantara akun sehingga menggambarkan baik buruknya kondisi
perusahaan tersebut (Sujarweni, 2022:59).

2.5.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Rasio Keuangan


Adapun tujuan analisis rasio keuangan yaitu:
1. Untuk kebutuhan pengukuran kerja keuangan secara menyeluruh
(overall measure).
2. Untuk kebutuhan pengukuran profitabiloitas atau rentabilitas,
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari operasinya

13
(Profitability measure).
3. Untuk kebutuhan Pengujian Investasi (test of invesement
utilization).
4. Untuk kebutuhan pengujian kondisi keuangan anatara lain tentang
tingkat likuiditas dan solvabilitas (test of finance condition).

2.5.3 Bentuk-bentuk Analisis Rasio Keuangan


Jenis rasio keuangan yang dipakai untuk mengukur kinerja keuangan
suatu perusahaan, dimana setiap jenis rasio tersebut sudah memliki
defenisi dan manfaat tersendiri. Menurut Kasmir (2023:110-115),
rasio keuangan terdiri dari beberapa golongan yaitu:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), merupakan rasio yang
menggambarkan kekuatan perusahaan dalam memenuhi likuidtas
lancarnya. Rasio likuiditas atau sering juga disebut rasio modal
kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
likuidnya suatu perusahaan.
2. Rasio Leverage (Leverage Ratio), merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang.

3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio), merupakan rasio yang digunakan


untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya
perusahaan (penjualan, sediaan, penagihan piutang, dan lainnya)
atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari.
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio), merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau
laba dalam periode tertentu.
5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio), merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan
ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor
usahanya.

14
6. Rasio Penilaian (Valuation Ratio), yaitu rasio yang memberikan
ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya
sitas biaya investasi.

2.6 Rasio Likuiditas

2.6.1 Pengertian Rasio Likuiditas


Rasio Likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang
menggambarkan seberapa likuidnya suatu perusahaan menurut Kasmir
(2023:130). Yang artinya kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban yang sudah jatuh tempo baik didalam unit perusahaan
maupun diluar perusahaan dengan cara membadingkan komponen
yang ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dibandingkan dengan total
utang lancar. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas
merupakan kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi
kewajiban (utang) pada saat jatuh tempo sehingga dapat dinilai
perkembangan likuiditas perusahaan dari periode ke periode
berikutnya.
2.6.2 Jenis jenis rasio likuiditas adalah sebagai berikut:

a) Rasio Lancar (current ratio)


Rasio ini digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar utang lancarnya yang akan jatuh
tempo pada saat ditagih secara menyelutruh (Kasmir 2023:134).
Yang artinya seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk
memenuhi utang jangka pendek yang segera jatuh tempo dengan
membandingkan total aktiva lancar dengan pasiva lancar.

Dari hasil perbandingan rasio tersebut, apabila rasio lancar


rendah, maka kondisi perusahaan dikatakan tidak cukup modal
untuk melunasi kewajibannya. Namun apabila hasil rasio tinggi,
tidak menjamin kondisi perusahaan tersebut juga baik. Biasanya
kondisi ini dapat terjadi apabila kas tidak dikelola dengan baik.

Rumus menghitung Current Ratio adalah sebagai beriikut:

15
Aktiva Lancar
Current Ratio =
Utang Lancar

b) Rasio Cepat (Quick Ratio)


Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan kekuatan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar utang lancarnya
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan
menurut Kasmir (2023:136).

Rumus untuk menghitung Quick Ratio adalah sebagi beriikut:

Aktiva Lancar Persediaan


Quick Ratio
Utang Lancar

c) Rasio Kas (Cash Ratio)


Menurut Kasmir (2023:138) rasio kas merupakan media ukur
yang dipakai perusahaan dalam menghitung seberapa besarnya
uang kas yang ada untuk membayar sejumlah utang jangka
pendek. Rasio ini dapat menilai kemampuan perusahaan dalam
membayar utang jangka pendeknya dengan membandingkan
asset perusahaan yang paling likuid yaitu kas dengan
kewajiban lancarnya

Rumus untuk menghitung Cash Ratio adalah sebagi beriikut:

Kas Setara Kas


Cash Ratio
Utang Lancar

16
d) Rasio Perputaran Kas (Cash turn Over)
Menurut Kasmir (2023:140) rasio perputaran kas merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan
modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar
tagihan dan membiayai penjualan.

Penjualan Bersih
Cash Turn Over
Modal Kerja Bersih

e) Inventory to Net Working Capital


Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang
ada dengan modal kerja perusahaan

Persediaan
Inventory to NWC
Aset Lancar - Utang Lancar

2.6.3 Tujuan Dan Manfaat Anlisis Rasio Likuiditas


adapun tujuan dan manfaat dilakukannya analisis rasio likuiditas
Kasmir (2023:132) yaitu:
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi utang
yang sudah seharusnya dibayarkan sesuai jangka waktu
pembayaran yang sudah ditentukan
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka
pendek dengan asset lancar secara keseluruhan.
3. Untuk mengukur kemampuan perusaaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek dengan asset lancar tanpa
memperhitungkan persediaaan (inventory) atau piutang (account

17
receivable).
4. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan
yang ada dengan modal kerja perusahaan.
5. Mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk memenuhi
kewajiban.
6. Sebagai alat perencanaan (planning) dimasa yang akan datang
terutama yang berhubungan dengan kas dan utang.
7. Memperlihatkan keadaan dan posisi likuiditas perusahaan dari
masa ke masa dengan membandingkannya untuk beberapa
periode.
8. Melihat kekurangan yang dimiliki perusahaan dari tiap komponen
yang ada di asset lancar dan utang lancar.
9. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki
kinerjanya, denga menganalisa rasio likuiditas yang ada saat ini.
2.6.4 Standar Rata-Rata Rasio Likuiditas

Secara umum rasio keuangan digunakan sebagai landasan atau patokan


yang memudahkan pebisnis membuat perbandingan yang membantu
menentukan keadaan dalam industri dan mengevaluasi kinerja
keuangan usaha yang nantinya akan menentukan posisi keuangan
perusahaan tersebut apakah dalam kondisi baik atau tidak.
Standar rasio likuiditas yaitu rasio lancar (current ratio), rasio cepat
(quick ratio), rasio kas (cash ratio) menurut Kasmir (2023) yaitu:
1. Rasio lancar (current ratio)
Rata-rata Industri untuk Rasio Lancar agar perusahaan tersebut
dikatakan baik dalam memenuhi kewajibannya adalah 200%.
2. Rasio cepat (quick ratio)
Rata-rata Industri untuk Rasio Cepat agar perusahaan tersebut
dikatakan baik dalam memenuhi kewajibannya adalah 150%.
3. Rasio kas (cash ratio)
Rata-rata Industri untuk Rasio kas agar perusahaan tersebut
dikatakan baik dalam memenuhi kewajibannya adalah 50%.

18
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dengan
mengunjungi alamat website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu:
https://www.idx.co.id/id.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam periode waktu kurang lebih 5 bulan, yakni
dari bulan Maret 2023 hingga bulan Agustus 2023 yang melalui proses
pengajuan judul Laporan akhir, penyusunan laporan akhir, konsultasi dan
bimbingan, menyususn konsep laporan akhir hingga pengadaan laporan
akhir. Berikut jadwal kegiatan penelitian dan penulisan laporan akhir
sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Waktu Kegiatan Penulisan LaporanAkhir

Waktu Kegiatan Penulisan Laporan Akhir


No Kegiatan Mar April Mei Juni Juli Agt
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Pengajuan
Judul
1
Laporan
Akhir
penyusunan
2
proposal
Bimbingan
3 Dengan
Doping
Menyusun
4
Konsep LA
Bimbingan
5
LA
6 Sidang LA

Revisi
7
Penguji
Pengecekan
Plagiarisme
8
dan
penjilidan
Sumber: Jurusan Akuntansi POLMED 2023

19
3.2 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian PT Adhi Karya (Persero) Tbk
adalah data kuantitatif. Menururt Sugiyono (2019:16) penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, anallisis data bersifat
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan,

3.3.2 Sumber Data

Menurut Sugiyono (2019:193) ada dua jenis sumber data penelitian yaitu:

1. Data Primer
Data Primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya dengan melakukan wawancara.

2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu sumber yang secara tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya data yang didapat dari catatan, buku,
laporan pemerintah dll.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian perusahaaan PT Adhi Karya


(Persero) Tbk adalah data sekunder. Data sekunder PT Adhi Karya (Persero)
Tbk dapat dilihat dari website resmi BEI yaitu https://www.idx.co.id/id .

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik
pengumpulan data dokumenter. Menurut Sugiyono (2019:476) Teknik
dokumentasi merupakan suatau cara yang digunakan untuk memperoleh data
dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar
yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
Adapun dokumen-dokumen yang diperoleh yaitu laporan keuangan PT Adhi
Karya tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 dan profil perusahaan.

20
3.4 Teknik Pengolahan Data

3.4.1 Analisa Rasio

Analisa rasio merupakan metode analisa yang digunakan perusahaan untuk


mengetahui kinerja keuangan berdasarkan perbandingan data keuangan
yang terdapat pada laporan keuangan. Menurut Samryn (2015:363)
Analisa rasio keuangan merupakan suatu cara yang membuat
perbandingan, data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti. Untuk itu
sebelum sampai kepada analisis rasio laporan keuangan adapun Teknik
pengolahan data yang digunakan untuk menyelesaikan kasus ini yaitu
sebagai berikut:

1. Data laporan keuangan yang dibandingkan dalam laporan akhir ini


adalah berupa neraca PT Adhi Karya (persero) tbk dari tahun 2018-
2022.
2. Laporan keuangan yang telah dikumpulkan kemudian disusun
berdasarkan pos-pos rasio likuiditas yang akan dibahas pada laporan
akhir ini.
3. Mengitung pos-pos rasio likuditas
4. Metode dan Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis
Horizontal dengan mengadakan perbandingan laporan posisi keuangan
tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 untuk mengetahui
perkembangannya dan rasio yang diabndingkan terdiri dari rasio lancar
(current ratio), rasio sangat lancar (quick ratio), rasio kas (cash ratio).
5. Standar rasio yang digunakan yaitu didasarkan pada catatan kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan tahun-tahun yang telah lampau.
6. Setelah data laporan keuangan diperoleh Langkah selanjutnya adalah
menghitung rasio likuiditas. Dengan menggunakan rumus yaitu:
1. Rumus untuk rasio lancar (current ratio)

Asset lancar
Current Ratio
Utang Lancar

21
2. Rumus untuk Rasio Cepat (quick Ratio)

Aktiva Lancar Persediaan


Quick Ratio
Utang Lancar

3. Rumus untuk rasio kas (cash Ratio)

Kas Setara Kas


Cash Ratio
Utang Lancar

7. Membuat tabel dan grafik rasio likuiditas.


8. Menafsirkan penyebab dari perubahan grafik rasio likuiditas.
9. Menganalisis perubahan rasio likuiditas

3.4.2 Metode Statistik Deskriptif


Metode statistik deskriptif adalah metode analisis yang digunakan
perusahaan untuk menganalisis data dengan cara mendefenisikan atau
memproses data yang terkumpul sebagaimana faktanya tanpa membuat
rangkuman yang berlaku umum atau generalisasi (Sanusi, 2017:115).

3.4.3 Membandingkan Hasil Perhitungan Rasio


Laporan keuangan yang dimanfaatkan kemudian dianalisis dan
diperhitungkan antara rasio antar periode dengan metode analisis
perkembangan rasio keuangan untuk mengetahui pertumbuhan rasio
tersebut lalu membandingkan data yang ada pada laporan keuangan
perusaahaan dengan mebandingkan selisih rasio pada tahun yang
bersangkutan.

22
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Profil Perusahaan


PT Adhi Karya (Persero) Tbk (IDX: ADHI) berdiri sejak tanggal 1 Juni
1974 dan memulai usaha komersialnya di Tahun 1960 yaitu dengan
jalannya perusahaan borongan milik Belanda Bernama Architecten-
ingenieursen Aannemersbedrift. Di tahun 1960, berdasarkan PP RI Nomor 2
Tahun 1960 tentang Penentuan Pemborongan Milik Belanda yang
dikenakan nasionalisasi, yang diundangkan di Jakarta pada tanggal 16
Januari 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
nomor 5 Tahun 1960 tanggal 11 Maret 1960. Pada tahun itu juga perusahaan
bangunan bekas milik belanda telah dinasionalisasikan yaitu Associate NV
dipecahkan menjadi Adhi Karya.

Kantor pusat PT Adhi Karya (Persero) Tbk beralamat di Jl. Raya Pasar
Minggu KM.18, Jakarta 12510-Indonesia. Pemilik saham pengendali PT
Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan Pemerintah Indonesia dengan besar
kepemilikan nya adalah sebsar 51%.

Status Perseroan ADHI sebagai perseroan terbatas mendorong ADHI untuk


terus memberikan yang terbaik.. ADHI telah mampu menunjukkan
kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara
melalui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan
proyek konstruksi yang sudah dijalankan. Keberhasilan usaha yang sudah
diraih ADHI bukan berarti tanpa dukungan dan peran serta masyarakat,
untuk itu ADHI berperan aktif dalam mengembangkan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan Perseroan

Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan serta


kegiatan usaha perseroan adalah melakukan usaha dalam bidang kontruksi,
serta beroperasi juga dibidang jasa kontruksi,energi, property, industry dan
investasi. Perseroan memulai kegiatan operasinya pada tanggal 11 Mei
1960.

23
Ruang lingkup kegiatan perusahaan

Akta No. 12 tanggal 4 Mei 2018 tentang Perubahan Anggaran Dasar, ruang
lingkup bidang usaha yang diajalan ADHI adalah sebagai berikut:

1. Konstruksi

Melakukan pembangunan pekerjaan sipil maupun Gedung bertingkat


termasuk fasilitas umum seperti bandara, Pelabuhan, dermaga, jalan dan
jembatan, bendingan dan saluran irigasi, fasilitas olahraga dan lainnya.

2. Engineering procurement & Construction (EPC)

Lini bisnis ini ditangani oleh departemen EPC dan terbagi atas dua tahap
yaitu engineering (basic design, detail design, instrument design dan
commissioning design termasuk didalamnya kegiatan Procurement) dan
tahap konstruksi (civil work dan non-civil work).

3. Properti

Dalam hal ini perseroan juga berfokus dalam bidang property seperti
pengembangan Kawasan Gedung bertingkat, perkantoran maupun hotel.

4. Industri

PT Adhi Karya juga menggarap industry manufaktur melalui anak


perusahaannya yaitu PT Adhi Beton (APB) dengan memproduksi dan
memperdagangkan beton pra cetak serta bidang kegiatan usaha yang
terkait.

5. Investasi

Adapun PT Adhi Karya melakukan inkvestasi pada proyek air bersih


dan proyek-proyek infrastruktur lainnya.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan


Adapun yang menjadi visi dan misi PT Adhi karya (Persero) Tbk yaitu:

1. Visi

Menjadi korporatif, inovatif dan berbudaya unggul untuk pertumbuhan


berkelanjutan.

24
2. Misi

a) Membangun insan yang unggul, professional, amanah dan berjiwa


wirausaha

b) Mengembangkan bisnis konstruksi, rekayasa, properti, industri, dan


investasi yang bereputasi

c) Mengembangkan inovasi produk dan proses untuk memberi solusi


serta impact bagi stakeholders

d) Menjalankan organisasi dengan tata Kelola perusahaan yang baik

e) Menjalankan sistem manajemen yang menjamin pencapaian sasaran,


kualitas, keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja.

f) Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai


sarana untuk pembuatan dan pengelolaan risiko korporasi

4.1.1 Logo perusahaan

Gambar 4. 1 Logo PT Adhi Karya (Persero) Tbk


Sumber: merdeka.com/adhi-karya/profil

Gambar atau logo perusahaan PT Adhi Karya hannya terdiri dari tipografi,
kata kata individual, slogan atau bentuk geometris sederhana. Terdapat
tulisan besar yaitu “adhi” yang merupakan inisial nama dari PT Adhi Karya
itu sendiri. Dengan kata Mutiara perusahaan yang sekaligus motto
perusahaan yang berbunyi “Beyond Construction” (di luar konstruksi) yang
artinya perusahaan milik negara ini juga bergerak dibidang lain selain
bidang konstruksi seperti properti, industri dan investasi.

25
4.1.3 Struktur Organisasi PT Adhi Karya (persero) Tbk.
Tata Kelola perusahaan PT Adhi karya (Persero) Tbk digambarkan melalui
tata Kelola yaitu sebagi berikut:

1. Hak-hak pemegang saham

1) Hadir dalam rapat pemegang saham dan menggunakan hak pilihnya

2) Menerima bagian keuntungan perusahaan

3) Memperoleh penjelasan lengkap mengenai segala informasi yang


menyangkut perusahaan

4) Memperoleh informasi mengenai perusahaan secara ontime dan


teratur.

5) Memperoleh penjelasan menegenai penerapan tata Kelola


perusahaan yang baik.

6) Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan


Direksi.

7) Menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi

8) Menetapkan auditor independent berdasarkan usulan yang diterima


dari Dewan Komisaris.

9) Menetapkan Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit atas


laporan keuangan perseroan

10) Menetapkan remunerasi dewan komisaris dan direksi.

2. Dewan Komisaris

Dewan komisaris merupakan organ penting perusahaan yang berperan


sebagai pengawas atas pengelolaan perusahaan oleh direksi yang
dibantu oleh komite-komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab
kepada komisaris.

26
Tabel 4. 1komposisi Komisaris PT ADHI
Nama Direksi Jabatan

Mayjend TNI (Purn) Dody Usodo Hargo Komisaris Utama

Yustinus Prastowo Komisaris

Widiarto Komisaris

Erwin Moeslimin S Komisaris independent

Abdul Muni Komisaris independent

Hironimus Hilapok Komisaris independent

Sumber: adhi.co.id/manajemen/komisaris

3. Direksi

Direksi sebagagi oragan eksekutif tertinggi diperusahaan yang


bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan dalam rangka
pencapaian visi dan tujuan perusahaan.

Tabel 4. 2 komposisi Direksi PT ADHI


Nama Direksi Jabatan

Entus Asnawi Mukshon Direktur Utama

A Suko Widigdo Direktur Operasi I

Pundjung Setya Brata Direktur opererasi II

Bambang Kriminarno Direktur Keuangan dan Manajemen


Risiko

Ki Syahgolang Permata Direktur Human Captial dan Sitem

Vera Kirana Direktur QHSE dan pengembangan


Bisnis

Sumber: adhi.co.id/manajemen/direksi

4.2 Hasil dan Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan kemudian akan diolah sehingga akan terlihat hasil
pengolahan data tersebut.

27
4.2.1 Pengumpulan Data

1. Jenis Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian perusahaaan PT Adhi
Karya (Persero) Tbk adalah sumber data sekunder yaitu laporan posisi
keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada periode tahun 2018 sampai
dengan periode tahun 2022. Sumber data sekunder PT Adhi Karya
(Persero) Tbk dapat dilihat dari website resmi BEI yaitu
https://www.idx.co.id/id.
2. Menguraikan Elemen-Elemen Rasio Likuiditas
Adapun elemen-elemen yang digunakan untuk menghitung rasio
likuiditas yaitu aset lancar,utang lancar, kas, setara kas dan persediaan.
Lebih lengkapnya akan digambarkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Tabel elemen-elemen Rasio Likuiditas Tahun 2018-2022

Sumber: Laporan posisi keuangan PT adhi Karya (persero) Tbk, 2023(data


diolah)

4.2.2 Pengolahan Data

Metode pengolahan data yang digunakan adalah metode horizontal. Meotde


Analisa horizontal merupakan metode analisis dengan membandingkan
laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga dapat dilihat bagaimana
perkembangan perusahan dari tahun ke tahun.

28
1. Rasio Lancar (Current ratio)

Rasio ini digunakan untik menunjukkan kemampuan perusahaan dalam


memebayar kewajiban jangka pendeknya atau utang yang akan segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Aktiva Lancar
Rasio lancar
Utang Lancar

Berdasarkan data laporan keuangan yang sudah didata sebelumnya maka


rasio lancar perusahaan pada tahun 2018, 2019, 2020, 2021, 2022 yaitu
sebagai berikut:

Rp. 25.386.859.425.078
Rasio Lancar 2018
Rp. 18.934.699.447.638

= 134,07%

Rp. 30.315.155.278.021
Rasio Lancar 2019
Rp. 24.493.176.968.328

= 123,76%

Rp. 30.090.503.386.345
Rasio Lancar 2020
Rp. 27.069.198.362.836

= 111,16%

Rp. 31.600.942.926.217
Rasio Lancar 2021
Rp. 31.127.451.942.313

= 101,52%

29
Rp. 29.593.503.866.970
Rasio Lancar 2022
Rp. 24.618.080.064.517

= 120,21%

2. Rasio Cepat (Quick ratio)


Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau
membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan
aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.

Aktiva Lancar- Persediaan


Rasio cepat
Utang Lancar

Berdasarkan data laporan keuangan yang sudah didata sebelumnya maka


rasio cepat perusahaan pada tahun 2018, 2019, 2020, 2021, 2022 dapat
dihitung sebagai berikut:

Rasio cepat 2018

= 111,04 %

Rasio cepat 2019

= 104,25 %

Rasio cepat 2020

= 87,80 %

30
Rasio cepat 2021

= 77,58 %

Rasio cepat 2022

= 91,82 %

3. Rasio kas (Ratio Cash)


Rasio ini menunjukkan porsi kas yang dapat menutupi utang lancar.

Kas Setara Kas


Cash Ratio
Utang Lancar

Berdasarkan data laporan keuangan yang sudah didata sebelumnya maka


rasio cepat perusahaan pada tahun 2018, 2019, 2020, 2021, 2022 dapat
dihitung sebagai berikut:

Rasio kas 2018

= 17,23 %

Rasio kas 2019

= 13,28 %

Rasio kas 2020

= 8,73 %

31
Rasio kas 2021

= 10,12 %

Rasio cepat 2022

= 17,61%

Dari perhitungan diatas rasio likuiditas dengan formula rasio lancar, rasio
cepat, dan rasio kas dapat diketahui angka rasio sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Rekapitulasi Perhitungan Rasio Likuiditas 2018-2022


Rasio 2018 2019 2020 2021 2022

Rasio Lancar 134.07% 123,76% 111,16% 101,52% 120,21%

Rasio Cepat 111,04% 104,25% 87,80% 77,58% 91,82%

Rasio kas 17,23% 13,23% 8,73% 10,12% 17,61%

Sumber: data diolah 2023

Berdasarkan tabel rekapitulasi perhitungan rasio likuiditas di atas dapat


dilihat kenaikan ataupun penururnan angka rasio dari periode satu ke
periode lainnya. Perubahan angka rasio likuiditas tahun periode 2018
sampai dengan tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 5 Perubahan Angka Rasio Likuiditas 2018-2022


2019 2020 2021 2022

Rasio (2019-2018) (2020-2019) (2021-2020) (2022-2021)

Rasio Lancar -10,31% -12,60% -9,64% 18,69%

Rasio Cepat -6,79% -16,45% -10,22% 14,24%

Rasio kas -4,00% -4,50% 1,39% 7,49%

Sumber: data diolah 2023

32
4.3 Pembahasan

Pembahasan dan pemecahan masalah mengungkapkan berbagai


penyelesaian dan memberikan jawaban terhadap masalah yang nantinya
akan mengarahkan kepada keputusan yang akan di ambil.

4.3.1 Angka Rasio Likuiditas


1. Rasio Lancar

Gambar 4. 2 Grafik Rasio Lancar Tahun 2018-2022


Sumber: Data diolah, 2023

Angka rasio lancar pada table 4.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2018
angka rasio lancar PT Adhi Karya (persero) Tbk sebesar 134,07% atau
0,67:1 ini berarti bahwa jumlah asset ada 134,07% dari jumlah liabilitas
lancar atau untuk setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar
sebesar Rp 0,67.

Pada tahun 2019 angka rasio lancar PT Adhi Karya (persero) Tbk sebesar
123,76% atau 0,61 : 1 ini berarti bahwa jumlah asset ada 123,76% dari
jumlah liabilitas lancar atau untuk setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin
oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,61.

33
Pada tahun 2020 angka rasio lancar PT Adhi Karya (persero) Tbk sebesar
111,16% atau 0,55: 1 ini berarti bahwa jumlah asset ada 111,16% dari
jumlah liabilitas lancar atau untuk setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin
oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,55.

Pada tahun 2021 angka rasio lancar PT Adhi Karya (persero) Tbk sebesar
101,52% atau 0,50: 1 ini berarti bahwa jumlah asset ada 101,52% dari
jumlah liabilitas lancar atau untuk setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin
oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,50.

Pada tahun 2022 angka rasio lancar PT Adhi Karya (persero) Tbk sebesar
120,21% atau 0,60: 1 ini berarti bahwa jumlah asset ada 120,21% dari
jumlah liabilitas lancar atau untuk setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin
oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,60.

Dari hasil perbandingan angka rasio lancar, dapat dilihat bahwa angka
rasio tersebut kurang baik karena angka rasio berada dibawah 200% yang
artinya setiap liabilitas lancar yang dimiliki perusahaan hannya dapat
dijamin kurang dari satu aset lancar, sehingga dapat dikatakan bahwa
perusahaan PT Adhi karya (Persero) Tbk dalam keadaan tidak likuid.

34
2. Rasio cepat

Gambar 4. 3 Grafik Rasio Tahun 2018-2022


Sumber: Data diolah, 2023

Angka rasio pada table 4.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2018 angka
rasio cepat yang terdapat pada PT Adhi Karya (persero) Tbk, sebesar
111,04% atau 0,74: 1 yang artinya bahwa jumlah aset lancar setelah
dikurangi persediaan ada 111,04% dari jumlah liabilitas lancar atau untuk
Rp1,00 liabilitas lancar dijamin oleh Rp0,74 aset lancar dikurangi
persediaan.

Pada tahun 2019 angka rasio cepat yang terdapat pada PT Adhi Karya
(persero) Tbk, sebesar 104,25% atau 0,69: 1 yang artinya bahwa jumlah
aset lancar setelah dikurangi persediaan ada 104,25% dari jumlah liabilitas
lancar atau untuk Rp 1,00 liabilitas lancar dijamin oleh Rp 0,69 aset lancar
dikurangi persediaan.

Pada tahun 2020 angka rasio cepat yang terdapat pada PT Adhi Karya
(persero) Tbk, sebesar 87,80% atau 0,58: 1 yang artinya bahwa jumlah
asset lancar setelah dikurangi persediaan ada 87,80 % dari jumlah liabilitas
lancar atau untuk Rp 1,00 liabilitas lancar dijamin oleh Rp 0,58 aset lancar
dikurangi persediaan.

35
Pada tahun 2021 angka rasio cepat yang terdapat pada PT Adhi Karya
(persero) Tbk, sebesar 77,58% atau 0,51: 1 yang artinya bahwa jumlah
aset lancar setelah dikurangi persediaan ada 77,58 % dari jumlah liabilitas
lancar atau untuk Rp 1,00 liabilitas lancar dijamin oleh Rp 0,51 aset lancar
dikurangi persediaan.

Pada tahun 2022 angka rasio cepat yang terdapat pada PT Adhi Karya
(persero) Tbk, sebesar 91,82% atau 0,61: 1 yang artinya bahwa jumlah
aset lancar setelah dikurangi persediaan ada 91,82% dari jumlah liabilitas
lancar atau untuk Rp 1,00 liabilitas lancar dijamin oleh Rp 0,61 aset lancar
dikurangi persediaan.

Dari hasil perbandingan angka rasio lancar, dapat dilihat bahwa angka
rasio tersebut kurang baik karena angka rasio berada dibawah 150% yang
artinya setiap liabilitas lancar yang dimiliki perusahaan hannya dapat
dijamin kurang dari satu aset lancar dikurangi persediaan, sehingga dapat
dikatakan bahwa perusahaan PT Adhi karya (Persero) Tbk dalam keadaan
tidak likuid.

36
3. Rasio Kas

Gambar 4. 4 Grafik Rasio Kas Tahun 2018-2022


Sumber: Data diolah, 2023

Angka rasio kas pada table 4.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2018
angka rasio kas terdapat pada PT Adhi Karya (persero) Tbk, sebesar
17,23% atau 0,34: 1 yang artinya bahwa jumlah kas dan setara kas ada
17,23% dari jumlah liabilitas lancar atau untuk Rp 1,00 liabilitas lancar
dijamin oleh Rp 0,34 kas dan setara kas

Pada tahun 2019 angka rasio kas terdapat pada PT Adhi Karya (persero)
Tbk, sebesar 13,23% atau 0,26: 1 yang artinya bahwa jumlah kas dan
setara kas ada13,23% dari jumlah liabilitas lancar atau untuk Rp 1,00
liabilitas lancar dijamin oleh Rp 0,26 kas dan setara kas.

Pada tahun 2020 angka rasio kas terdapat pada PT Adhi Karya (persero)
Tbk, sebesar 8,73% atau 0,17: 1 yang artinya bahwa jumlah kas dan setara
kas ada 8,73% dari jumlah liabilitas lancar atau untuk Rp 1,00 liabilitas
lancar dijamin oleh Rp 0,17 kas dan setara kas.

37
Pada tahun 2021 angka rasio kas terdapat pada PT Adhi Karya (persero)
Tbk, sebesar 10,12 % atau 0,20: 1 yang artinya bahwa jumlah kas dan
setara kas ada 10,12% dari jumlah liabilitas lancar atau untuk Rp 1,00
liabilitas lancar dijamin oleh Rp 0,20 kas dan setara kas.

Pada tahun 2022 angka rasio kas terdapat pada PT Adhi Karya (persero)
Tbk, sebesar 17,61% atau 0,35: 1 yang artinya bahwa jumlah kas dan
setara kas ada 17,61% dari jumlah liabilitas lancar atau untuk Rp 1,00
liabilitas lancar dijamin oleh Rp 0,35 kas dan setara kas.

Dari hasil perbandingan angka rasio kas diatas dapat dikatakan bahwa
angka tersebut tidak baik karena angka rasio kas selama 5 tahun berturut-
turut berada dibawah 50%, yang artinya perusahaan tidak dapat membayar
atau menjamin liabilitas lancarnya dengan kas dan setara kas.

Gambar 4. 5 Grafik Rekapitulasi Rasio Tahun 2018-2022


Sumber: Data diolah, 2023

4.3.2 Interprestasi Perubahan Angka Rasio Likuiditas


1. Rasio Lancar

Berikut adalah perkembangan rasio lancar dapat dilihat pada table sebagai
berikut:

38
Tabel 4. 6 Tabel Perubahan Angka Rasio Lancar 2018-2022

Sumber: data diolah,2023

Rasio lancar pada tahun 2018 sebsar 134,07% dan pada tahun 2019 rasio
nya sebesar 123,76% artinya rasio lancar mengalami penurunan sebesar
10,31% adapun faktor yang menyebabkan penurunan tersebut adalah
meningkatnya total aset lancar sebesar Rp. 4.928.295.852.943 kemudian
diikuti peningkatan total utang lancar yang cukup signifikan sebesar Rp.
5.558.477.520.690.

Rasio lancar pada tahun 2020 sebesar 111,16% dan pada tahun 2019 rasio
nya sebesar 123,76% artinya rasio lancar mengalami penurunan sebesar
12,60% adapun faktor yang menyebabkan penurunan tersebut adalah
menurunnya total aset lancar sebesar Rp. 224.651.891.676 kemudian diikuti
peningkatan total utang lancar yang cukup signifikan sebesar Rp.
2.576.021.394.508

Rasio lancar pada tahun 2021 sebesar 101,52% dan pada tahun 2020 rasio
nya sebesar 111,16% artinya rasio lancar mengalami penurunan sebesar
9,64% adapun faktor yang menyebabkan penurunan tersebut adalah
meningkatnya total aset lancar sebesar Rp. 1. 510.439.539.872 kemudian
diikuti peningkatan total utang lancar yang cukup signifikan sebesar Rp.
4.058.253.579.477.

Rasio lancar pada tahun 2022 adalah sebesar 120,21% dan pada tahun 2021
rasionya sebesar 101,52% artinya rasio lancar mengalami peningkatan
sebesar 18,69% adapun faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut

39
adalah menurunnya total aset lancar sebesar Rp.2.007.439.059.247
kemudian diikuti penurunan total utang lancar yang cukup signifikan
sebesar Rp. 6.509.371.877.796.

2. Rasio Cepat

Berikut adalah perkembangan rasio cepat dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:

Tabel 4. 7 Tabel Perubahan Angka Rasio Cepat 2018-2022

Sumber: data diolah,2023

Rasio pada tahun 2018 adalah sebsar 111,04% dan pada tahun 2019 rasio
nya sebesar 104,25% artinya rasio cepat mengalami penurunan sebesar
6,79% adapun faktor yang menyebabkan penurunan tersebut adalah
meningkatnya total aset lancar dikurangi persediaan sebesar Rp.
4.510.594.494.746 kemudian diikuti peningkatan total utang lancar yang
cukup signifikan sebesar Rp. 5.558.477.520.690.

Rasio cepat pada tahun 2020 sebesar 87,80% dan pada tahun 2019 rasio nya
sebesar 104,25% artinya rasio cepat mengalami penurunan sebesar 16,45%
adapun faktor yang menyebabkan penurunan tersebut adalah menurunnya
total aset lancar dikurangi persediaan sebesar Rp. 1.767.103.229.938
kemudian diikuti peningkatan total utang lancar yang cukup signifikan
sebesar Rp. 2.576.021.394.508

Rasio cepat pada tahun 2021 sebesar 77,58% dan pada tahun 2020 rasio nya
sebesar 87,80% artinya rasio cepat mengalami penurunan sebesar 10,22%
adapun faktor yang menyebabkan penurunan tersebut adalah meningkatnya

40
total aset lancar dikurangi persediaan sebesar Rp. 380.442.267.308
kemudian diikuti peningkatan total utang lancar yang cukup signifikan
sebesar Rp. 4.058.253.579.477.

Rasio cepat pada tahun 2022 adalah sebesar 91,82% dan pada tahun 2021
rasio nya sebesar 77,58% artinya rasio cepat mengalami peningkatan
sebesar 14,24% adapun faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut
adalah menurunnya total asset lancar dikurangi persediaan sebesar
Rp.1.544.692.151.436 kemudian diikuti penurunan total utang lancar yang
cukup signifikan sebesar Rp. 6.509.371.877.796.

3. Rasio kas

Berikut adalah perkembangan rasio kas dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:

Tabel 4. 8 Tabel Perubahan Angka Rasio Kas 2018-2022

Sumber: data diolah,2023

Rasio kas pada tahun 2018 adalah sebsar 17,23% dan pada tahun 2019 rasio
nya sebesar 13,28% artinya rasio kas mengalami penurunan sebesar
4,00% adapun faktor yang menyebabkan penurunan tersebut adalah
menurunnya total kas dan setara kas sebesar Rp. 8.026.762.624 kemudian
diikuti peningkatan total utang lancar yang cukup signifikan sebesar Rp.
5.558.477.520.690.

Rasio kas pada tahun 2020 sebesar 8,73% dan pada tahun 2019 rasio nya
sebesar 13,28% artinya rasio kas mengalami penurunan sebesar 4,50%

41
adapun faktor yang menyebabkan penurunan tersebut adalah menurunnya
total kas dan setara kas sebesar Rp. 891.360.799.581 kemudian diikuti
peningkatan total utang lancar yang cukup signifikan sebesar Rp.
2.576.021.394.508

Rasio kas pada tahun 2021 sebesar 10,12% dan pada tahun 2020 rasio nya
sebesar 8,73% artinya rasio kas mengalami penurunan sebesar 1,39%
adapun faktor yang menyebabkan penurunan tersebut adalah meningkatnya
total kas dan setara kas sebesar Rp. 788.629.684.697 kemudian diikuti
peningkatan total utang lancar yang cukup signifikan sebesar Rp.
4.058.253.579.477.

Rasio cepat pada tahun 2022 adalah sebesar 17,61% dan pada tahun 2021
rasio nya sebesar 10,12% artinya rasio kas mengalami peningkatan
sebesar 7,49% adapun faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut
adalah meningkatnya total kas dan setara kas sebesar
Rp.1.184.622.282.502 kemudian diikuti penurunan total utang lancar yang
cukup signifikan sebesar Rp. 6.509.371.877.796.

42
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan Analisis Rasio Likuidtas PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dari


tahun 2018-2022 maka dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas pada
perusahaan tersebut kurang baik dikarenakan dari tahun ke tahun rasio
likuditas perusahaan tersebut mengalami ketidakstabilan. Ketidakstabilan
perusahaan PT Adhi Karya (Persero) tbk dapat dilihat dari ketidak mampuan
perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya secara rasio lancar,
rasio cepat dan secara rasio kas. Ketidakstabilan tersebut Dapat dijelaskan
sebagai berikut:

a. Angka rasio lancar pada tahun 2018 adalah 134,07%, tahun 2019 sebesar
123.76%, Tahun 2020 sebesar 111,16%, tahun 2021 sebesar 101,52%, dan
pada tahun 2022 sebesar 120,21% yang artinya selama 5 tahun berturut-
turut rasio lancar berada dibawah 200%, penurunan angka rasio ini
dikarenakan meningkatnya ketersediaan aset lancar perusahaan namun
diikuti dengan kenaikan utang lancar yang cukup signifikan sehingga
apabila diukur dari rasio lancar perusahaan masih dalam keadaan tidak
likuid.
b. Angka rasio cepat pada tahun 2018 adalah sebesar 111,04% turun menjadi
104,25% pada tahun 2019, turun lagi pada tahun 2020 menjadi 87,80%,
ditahun 2021 mengalami penurunan juga menjadi 77,58% dan ditahun
2022 naik 14,24% sehingga angka rasio likuiditas secara rasio cepat
mencapai angka 91,82%. Dapat disimpulkan ketidakstabilan ini terjadi
karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola ketersediaan aset
lancarnya di ikuti peningkatan utang lancar perusahaan yang cukup
signifikan sehingga apabila diukur dari standar rata rata industri, tingkat
likuiditas rasio cepat pada PT Adhi Karya (Persero) tbk masih dibawah
150%. Hal ini berarti perusahaan masih dalam kondisi tidak likuid..
c. Angka rasio kas pada tahun 2018 adalah sebesar 17,23%, lalu menurun di

43
tahun 2019 menjadi 13,23%, menurun lagi di tahun 2020 menjadi 8,73%
lalu naik ditahun 2021 menjadi 10,12% lalu mengalami kenaikan yang
cukup signifikan ditahun 2022 menjadi 17,61 %. Meskipun mengalami
kenaikan di tahun 2021sampai dengan tahun 2022 perusahaan PT Adhi
Karya masih tidak dalam kondisi likuid karna berdasarkan standar yang
berlaku perusahaan akan dalam kondisi likuid apabila angka rasio kas
perusahaan berada di angka 50% namun yang terjadi angka rasio kas
perusahaan masih diabawah 50%. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan
perusahaan dalam mengelola uang kasnya diikuiti dengan kenaikan utang
lancar perusahaan yang cukup signifikan sehingga membuat perusahaan
tidak dalam kondisi likuid

5.2 Saran

Dari hasil penelitian pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk saran yang dapat
diberikan kepada perusahaan yaitu sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan
lagi kinerja keuangan perusahaan sehingga likuiditas perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya dapat terjamin dengan baik.

44
DAFTAR PUSTAKA
Crusyta. (2019). Analisis Laporan Keuangan Berdasarkan Rasio Likuiditas,
Rentabilitas, Solvabilitas Dan Aktivitas Pada PT Bank SUMUT.
Effendi,N.I. et al. (2022). Manajemen Keuangan. Padang: PT Global Eksekutif
Teknologi.
Hery.2018. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Gramedia.
Harahap. (2018). Mengukur Kinerja Perusahaan Melalui Analisis Laporan
Keuangan.Eureka Media Aksara. Diakses 2022.
Harahap,Masnuripa. (2018). Analisis Rasio Likuiditas Sebagai Alat Penilaian
Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT Prodia Widyahusada Tbk.
Heryanto S. Adhi. (2019) Analisis Rasio Likuiditas pada PT Bumi Karsa Kota
Makasar.
Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK No.1 Tentang Laporan Keuangan-edisi revisi
2020. Penerbit Dewan Standar Akuntansi Keuangan: PT. Raja Grafindo
Intan, Novia. 2021. Cara Praktis Menulis Daftar Pustaka. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
Kasmir.2023. Analisis laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield. 2017. Intermediete
Accounting, Volume 1, IFRS Edition. Diterjemahkan Oleh Nia Pramita Sari
dan Muhammad Rifai. Jakarta: Salemba Empat.
Munawir. 2019. Analisis laporan keuagan.Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Werner R. Murhadi. 2019. Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Malang:
Index
Putu Eka Nopiyani. (2022). Analisis Rasio Likuiditas Dan Profitabilitas Untuk
Menilai Kinerja Keuangan Pada Kpn Wiyata. Artha Satya Dharma, 14(2),
43–50. https://doi.org/10.55822/asd.v14i2.216
Sanusi, A. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta:Salemba empat.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
V, Wiratna Sujarweni. 2022. Analisis Laporan Keuangan Teori Aplikasi Dan
hasil
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

45
Warren. Carl S, Reeve, James M. Reeve, Jonathan E. Duchac, Ersa Tri Wahyuni,
Amir Abadi Yusuf. 2017. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia, Edisi
4. Diterjemahkan oleh: Tim eEditor Penerbit Salemba. Jakarta: Salemba
Empat

46
LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Posisi keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2018

47
Lampiran 2 Laporan Posisi keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2018
(Lanjutan)

48
Lampiran 3 Laporan Posisi keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2019-2020

49
Lampiran 4 Laporan Posisi keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2019-2020
(Lanjutan)

50
Lampiran 5 Laporan Posisi keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2021-2022

51
Lampiran 6 Laporan Posisi keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2021-2022
(Lanjutan)

52
BIODATA PENULIS
LAPORAN AKHIR

Identitas Diri
Nama Lengkap : Devi L.T Butarbutar
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Maret 2002
Jurusan / Program Studi : Akuntansi/ Akuntansi
NIM : 2005081024
Alamat Rumah : Marom, Onan dalan
No Telepon / HP : 081396353755
Alamat E-mail : devibutar32@gmail.com
Judul Laporan Akhir :Analisis Rasio Likuiditas Terhadap Laporan
Keuangan Pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Nama Dosen Pembimbing : Ratna, S.E., Ak., Msi.

1. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Nama Sekolah Tempat Tahun Ijazah
1 SD Sederajat SDN 173680 Marom Marom 2014
2 SMP Sederajat SMP N 2 Uluan Sigaol 2017
3 SMA Sederajat SMK N 2 Balige Balige 2020

2. Kegiatan Kemahasiswaan yang Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1 UKM KMK POLMED Kordinasi 26 Agustus 2022 (RP
YAKPM)
2 Seminar Muda Paham Fintech partisipan 24 Februari 2023
(Gedung Z
Polmed

3. Penghargaan / Prestasi yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Juara 1 Lomba Polmed Got talent BEM POLMED 2022

Medan, 11 juli 2023

(Devi L.T Butarbutar)

53

Anda mungkin juga menyukai