Anda di halaman 1dari 11

”HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN SAMPINGAN”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
Aldi Setiawan/22010111
All Irfan/22010136
Anjar Wulan/22010107
Asratin/22010125
Rikayanti/22010141
Sahir Samiun/22010127
Winda Prawidya/22010110
Yusman/22010128

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemudahan dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Kami juga berterima
kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini.
Kami harap tugas ini dapat menambah ilmu pengetahuan kawan- kawan yang lain tentang
“Harga Pokok Produk Bersama Dan Sampingan”. Kami menyadari masih banyak kekurangan
pada tugas ini dan jauh dari kata sempurna oleh sebab itu kami berharap adanya kritik, saran, dan
usulan agar kami dapat memperbaiki tugas-tugas yang akan datang, mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa adanya kritik, saran dan usulan yang membangun.
Semoga tugas ini dapat di pahami oleh siapa pun yang membacanya. Sekiranya tugas yang kami
buat ini dapat berguna dan menambah ilmu bagi kawan-kawan semua. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan pada pembuatan tugas ini,
kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakutuh.

Kendari, 25 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………… 2
1.3Tujuan Penulisan……………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian Produk Bersama Dan Produk Sampingan………………………. 3
2.2 Penentuan Harga Pokok Produk Bersama………………………………….. 4
2.3 Metode Alokasi Biaya Produksi Bersama………………………………….. 5
2.4 Biaya Produksi Bersama Tidak Di Alokasikan…………………………….. 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………. 7
3.2 Saran………………………………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produk bersama merupakan beberapa produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian atau seri
produksi secara bersama atau serempak dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead secara bersama. Produk bersama terdiri atas produk utama dan produk sampingan. Dari
proses produksi bersama tersebut akan timbul biaya produksi bersama yang terdiri atas biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang sama dalam satu kali
proses produksi untuk menghasilkan berbagai jenis produk, dimana biaya tersebut tidak dapat
ditelusuri atau dipisahkan pada setiap produknya. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan
pengalokasian biaya pada masing-masing produk, baik produk utama ataupun produk
sampingan.
Alokasi biaya tersebut menjadi sangat penting bagi perusahaan, alokasi biaya tersebut nantinya
dapat digunakan oleh perusahaan untuk tujuan tertentu seperti menghitung harga pokok dan
menentukan nilai persediaan untuk tujuan pelaporan keuangan internal, untuk mengetahui berapa
besar kontribusi masing-masing produk bersama terhadap total pendapatan perusahaan,
mengetahui apakah seluruh biaya produksi yang dibebankan pada masing-masing produk
bersama sudah dihitung dengan seteliti mungkin.
Untuk melakukan pengalokasian biaya membaginya ke sejumlah produk yang dihasilkan. Hal ini
disebabkan karena pemilik pabrik belum memahami perhitungan harga pokok produksi
berdasarkan konsep akuntansi biaya. Sehingga harga pokok produksi menjadi tidak tepat. hasil
perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan ini masih sederhana, biaya-biaya
yang diperhitungkan untuk menghitung harga pokok produksi. Perhitungan biaya overhead
pabrik oleh perusahaan tidak dihitung secara rinci karena perusahaan belum bisa menerapkan
perhitungan harga pokok produksi sesuai dengan kaidah akuntansi biaya, oleh karena itu
beberapa biaya dihitung berdasarkan yang diestimasi oleh pemilik perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian produk bersama dan produk sampingan ?


2. Penentuan harga pokok bersama?
3. Metode alokasi biaya produksi bersama?
4. Biaya produksi bersama tidak dialokasikan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian produk bersama dan produk sampingan


2. Untuk mengetahui penentuan harga pokok bersama
3. Untuk mengetahui bagaimana pengalokasian biaya produksi.bersama
4. Untuk mengetahui terkait biaya produksi bersama tidak di alokasikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produk Bersama Dan Produk Sampingan


Produk bersama atau yang juga dikenal dengan joint product adalah berbagai jenis produk yang
dihasilkan secara bersamaan atau serempak menggunakan satu atau beberapa raw material
(bahan baku), labor, dan fasilitas pabrik yang sama. Maka dari itu, produk bersama memiliki
struktur biaya yang sama satu sama lain karena dibuat dari dan dengan proses yang sama.
Dengan biaya yang bersifat homogen maka nilai atau harga jual serta kuantitas dari masing-
masing produk biasanya sama dan tidak ada produk yang dianggap superior dari produk lain.
Contoh sederhananya adalah ketika proses penyulingan minyak bumi. Produk yang dihasilkan
dari proses bersama tersebut ada tiga yaitu minyak mentah, minyak tanah, solar, hingga bensin.
Bila Anda perhatikan produk-produk tersebut memiliki harga jual yang relatif sama.
Namun, bila dalam sebuah proses produksi menghasilkan dua produk dengan nilai jual serta
kuantitas yang berbeda maka produk-produk tersebut bukan lagi dikategorikan sebagai produk
bersama. Produk tersebut dinamakan dengan produk sampingan dan produk utama. Produk
utama atau main product dianggap sebagai produk yang merupakan tujuan utama perusahaan
beroperasi. Tentunya, main product berkuantitas dan berharga jual lebih tinggi dari produk
sampingan atau by product.
Dari penggolongan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa produk sampingan adalah sebuah
produk yang terbuat dari proses pembuatan produk utama. Produk sampingan bukanlah hasil
utama yang diinginkan perusahaan namun tidak dapat dihindari dari proses pengolahan produk
karena sifat bahan yang digunakan. Oleh karena itu, produk sampingan biasanya akan berharga
lebih kecil dengan kuantitas yang lebih sedikit ketimbang produk utama. Contohnya adalah pada
proses penggergajian kayu. Perusahaan ingin membuat kayu lapis dan papan kayu sebagai
produk utama mereka. Namun, serbuk-serbuk yang dihasilkan selama proses penggergajian
tersebut bisa diolah lalu dijual atau dimanfaatkan sebagai lem pembentuk papan atau pulpen
yang diolah kertas.

2.2 Penentuan Harga Pokok Bersama

Produk bersama adalah produk yang dihasilkan secara bersamaan dengan produk lainnya dengan
mengolah satu bahan baku. Produk-produk bersama biasanya memiliki ciri fisik yang masih
serupa dan dijual dalam harga yang tidak terlalu berbeda. Salah satu contoh paling umum dari
produk bersama adalah pengolahan susu menjadi keju, mentega susu dan krim susu, atau
pengolahan minyak bumi menjadi bahan bakar, bensin dan minyak tanah. Pengolahan minyak
bumi dapat menghasilkan produk bersama berupa nafta, bensin, diesel, minyak tanah dan aspal,
juga turunan petrokimia lainnya.
Perusahaan yang menghasilkan produk bersama pada umumnya menghadapi masalah pemasaran
berbagai macam produknya, karena masing-masing produk mempunyai masalah pemasaran dan
harga jual yang berbeda. Manajemen biasanya ingin mengetahui kontribusi masing-masing
produk pada pendapatan perusahan. Oleh karena itu, perlu diketahui secara teliti biaya yang
dibebankan pada masing-masing produk sebagai dasar perhitungan harga pokok setiap produk.
Alokasi Biaya merupakan pembebanan biaya secara proposional dari biaya tidak langsung atau
biaya bersama ke objek biaya. Biaya bersama sulit diperhitungkan kepada masing-masing
produk, oleh karena itu untuk memudahkan dalam perhitungan diperlukan alokasi biaya.
Manfaat menghitung alokasi biaya dalam produk bersama adalah:
1. Menghitung harga pokok dan menentukan nilai persediaan untuk tujuan pelaporan keuangan
internal dan eksternal.
2. Menilai persediaan untuk tujuan asuransi.
3. Menentukan nilai persediaan jika terjadi kerusakan terhadap nilai barang yang rusak.
4. Biaya bahan yang hancur.
5. Menetukan biaya departemen atau divisi untuk tujuan pengukuran kinerja eksekutif.
6. Pengaturan tarif karena adanya sebagian produk atau jasa yang diproduksi dikenakan
peraturan harga.
7. Mengetahui besarnya kontribusi masing-masing produk bersama terhadap total pendapatan
perusahaan.
8. Mengetahui seluruh biaya produksi yang dibebankan ke masing-masing produk bersama.
9. Biaya produk bersama dialokasikan ke setiap produk bersama menggunakan metode nilai
pasar, rata-rata biaya per satuan, rata-rata tertimbang dan unit kuantitatif.

2.3 Metode Alokasi Biaya Produk Bersama


Terdapat beberapa metode dalam alokasi biaya produk bersama, yaitu :
Metode Nilai Pasar/Nilai Jual Relatif
Metode Rata-rata biaya per satuan
Metode rata-rata tertimbang
Metode unit kuantitatif/satuan fisik
a. Metode Nilai Pasar/Nilai Jual Relatif
Metode ini mengasumsikan setiap produk yang dihasilkan secara bersama mempunyai nilai jual
atau nilai pasar yang berbeda, nilai pasar yang berbeda tersebut disebabkan karena tingkat
pemakaian biaya yang berbeda pada masing- masing produk bersama.Terdiri dari :
1. Metode nilai pasar saat split-off point
Metode ini digunakan ketika produk bersama telah selesai diproduksi dan produk yang
diproduksi dapat diidentifikasi atau dipisahkan dalam masing-masing produk serta harga jual
sudah diketahui pada saat itu. Rumus pembebanan :

jumlah nilai masing−masing produk


Pembebanan = xbiaya bersama
jumlah nilai keseluruhan
2. Metode nilai jual hipotesis

Metode ini digunakan apabila suatu produk tidak bisa dijual kepada titik pisah (batas yang
seharusnya produk tersebut selesai), maka harga jual tidak dapat diketahui pada saat titik
pisah tersebut, karena produk tersebut masih perlu pengolahan tambahan dan mengeluarkan
biaya tambahan untuk memprosesnya. Rumus pembebanannya :

jumlah nilai jual hipotesis masing 2 produk setelah titik pisah


Pembebanan= x biaya
jumlah nilai jual hipotesis seluruh produk setelah titik pisah

b. Metode Rata-Rata Biaya Per Satuan


Metode ini adalah metode yang membebankan produk bersamanya berdasarkan jumlah biaya
bersama dibagi jumlah keseluruhan produk dikalikan jumlah unit masing-masing produk.

Pembebanan = biaya perunit x jumlah unit satuan – masing2 produk

jumlah nilai masing−masing produk


Biaya perunit = xbiaya bersama
jumlah nilai keseluruhan

c. Rata-Rata Tertimbang
Metode ini muncul karena dari beberapa metode lain tidak memperhatikan bobot sebagai
presentasi dari ukuran besarnya unit, kesulitan pembuatan, waktu yang dibutuhkan dan
sebagainya sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama.
jumlah penimbang rata−rata setiap produk
Pembebanan = xbiaya bersama
jumlah penimbang rata−rata seluruh produk

d.Unit Kuantitatif / Satuan Fisik


Metode unit fisik adalah suatu metode dalam pembebanan biaya bersama produk didasarkan atas
unit secara fisik atau output dari suatu produk diungkapkan dalam satuan misal berupa volume,
bobot atau ukuran karakteristik lainnya.
jumlah unit masing−masing produk
Pembebanan = xbiayabersama
jumlah unit keseluruhan produk
2.4 Biaya Produksi Bersama Tidak Di Alokasikan
Metode produksi bersama tidak di alokasikan atau metode tanpa alokasi yakni:
a. Metode Pengakuan Pendapatan Kotor.
Dalam metode ini tidak dilakukan alokasi biaya bersama kepada produk sampingan sehingga
semua biaya bersama dibebankan seluruhnya kepada produk utama. Jumlah pendapatan yang
diperoleh dari hasil penjualan produk sampingan akan disajikan di dalam laporan laba-rugi
sebagai berikut :
1. Pendapatan lain-lain
2. Tambahan pendapatan penjualan utama
3. Pengurangan Hpp produk utama
4. Pengurangan biaya total produksi produk utama
b. Metode Pengakuan Pendapatan Bersih.
Dalam metode ini jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk sampingan
yang akan dikurangi dengan seluruh biaya yang terjadi setelah titik terpisah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Produk bersama merupakan beberapa
produk yang dihasilkan dari suatu rangkaian atau seri produksi secara bersama atau serempak
dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead secara bersama melalui
pengalokasian biaya produksi sebagai faktor utamanya serta terjadi penghambatan atau biaya
produksi tidak di alokasikan apabila tidak terlalu penting untuk digunakan .
3.2 Saran
Saran kami dari pembahasan atau materi ini ialah dengan menggunakan biaya produksi sesuai
dengan kebutuhan dan keperluan atau menggunakan atau mengalokasikan biaya dalam keadaan
genting dan jika dirasa tidak perlu tidak perlu di alokasikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/produk_bersama (di akses tanggal 27-januari-2022)


https://repository.unikom.ac.id/68044/1/14%20JOINT%COSTING (di akses tanggal 25 januari)
sukmayanda, yusi.2020“METODE HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN PRODUK
SAMPINGAN”Jakarta.
team teaching 2016“ PENENTUAN BIAYA PRODUK BERSAMA DAN PRODUK
SAMPINGAN”.Malang.

Anda mungkin juga menyukai