PEGADAIAN
Penulisan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas bisnis dan lembaga
ekonomi islam dan diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat menambah
wawasan.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih kurang sempurna. Oleh karna
itu, segala kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………..
BAB I PEDAHULUAN…………………………………………………………………………………………..
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………………….
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………………….
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………….
A. PENGERTIAN PEGADAIAN……………………………………………………………………………………
B. CIRI-CIRI GADAI……………………………………………………………………………………………………
C. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………………………………………..
D. Dampak positif dan negatif Pegadaian………………………………………………………………….
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pegadaian tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Pegadaian pada dasarnya
sangatlah bermanfaat bagi kita terutama kita yang berada pada kondisi ekonomi yang
tergolong menengah kebawah, karena adanya pegadaian ini bermaksud untuk membantu
masyarakat yang demikian agar bisa menikmati layanan kredit akan tetapi menggunakan
sistem gadai.
Pada era modernisasi ini, pegadaian menjadi salah satu solusi yang digunakan oleh sebagian
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat mendesak. Misalnya kita membutuhkan
sejumlah uang untuk biaya pengobatan, akan tetapi kita hanya mempunyai beberapa gram
emas (perhiasan), nah pegadaian adalah salah satu alternatif yang tepat untuk masalah ini.
Kita bisa menggadaikan perhiasan yang kita miliki agar mendapatkan sejumlah uang yang
bisa membantu biaya pengobatan tersebut dengan catatan kita harus mematuhi syarat dan
ketentuan yang berlaku dalam pegadaian. Untuk lebih lengkapnya, kami akan mengulasnya
dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bisnis dan lembaga ekonomi islam”,
makalah ini juga dapat dipergunakan sebagai penambahan wawasan kita mengenai
pegadaian. Dan kami harapkan makalah ini dapat berguna sebagaimana mestinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEGADAIAN
Banyak masyarakat yang membutuhkan dana cepat mencari alternatif untuk mengatasi
kekurangan dananya dengan mendatangi pegadaian. Di pegadaian, masyarakat dapat
memperoleh dana yang dibutuhkan dengan waktu yang singkat dan tingkat biaya yang
dikenakan juga masih terjangkau. Lembaga pegadaian memiliki keunggulan dari lembaga
keuangan yang lain, yaitu diantaranya: hanya memerlukan waktu yang relatif singkat untuk
mencairkan uang pinjaman tepat pada hari yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan prosedur
pencairan yang tidak berbelit-belit.1 Tugas utama pegadaian adalah untuk mengatasi agar
masyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan rentenir yang bunganya
relatif tinggi. Dengan bengkel, biro perjalanan, dan lain-lain. Secara praktik UMKM sering
an dengan usaha yang memiliki keterbatasan modal. Tidak jarang jenis usaha ini sering kali
dikaitkan dengan bisnis ala rakyat kecil. Namun, tidak sedikit yang berawal dari UMKM
kemudian berkembang menjadi perusahaan yang besar dan maju.
Seiring dengan terus berjalannya usaha-usaha tersebut, tentunya sedikit demi sedikit
mengalami perubahan di dalam profit, keadaan tempat, ataupun produk-produknya. Dengan
demikian, para pelaku usaha tentunya membutuhkan modal tambahan baik untuk memenuhi
kebutuhan produksinya, ataupun tambahan modal untuk memperbaiki tempat usahanya, dan
nantinya akan meningkatkan pendapatan yang akan diperoleh.
Pendapatan terbesar yang diperoleh Pegadaian Syariah adalah berasal dari pinjaman gadai.
Dengan memanfaatkan salah satu keunggulan yang dimiliki, oleh pegadaian syariah dapat
memberikan pembiayaan untuk tambahan modal usaha. Salah satunya dengan menggunakan
produk Ar-Rum BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor). Ar-Rum BPKB adalah
pembiayaan dengan prinsip syariah untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) sesuai fatwa DSN MUI No. 68/DSN-MUI/III/2008.
Awalnya produk Ar-Rum BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor) ini adalah program
dari pemerintah untuk membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam
menambah modal usahanya. Nasabah yang membutuhkan tambahan modal untuk usahanya
bisa mendapatkan pinjaman dengan menjaminkan BPKB kendaraannya, dan kendaran
tersebut masih dapat dipakai untuk berwirausaha.
Pinjaman yang diberikan kepada nasabah tentu telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan
oleh pegadaian. Proses yang ditawarkan pun cukup mudah dan dana akan cair selama tiga
hari. Sebelum nasabah mengajukan pinjaman atau pembiayaan usaha, pertama nasabah harus
melakukan verifikasi dokumen dan analisis usaha. Kedua, juru taksir dari pegadaian syariah
akan melakukan survei tempat dan kondisi usaha. Ketiga, tim mikro menyetujui besaran
pinjaman. Keempat, nasabah akan menerima uang pinjaman.
Dengan demikian keberadaan produk Ar-Rum BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor)
di pegadaian syariah ini sangat membantu dalam meringankan beban para pelaku Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memperoleh tambahan modal usaha untuk
mengembangkan usahanya.
B. Ciri-Ciri Gadai
C. Tujuan Penulisan
Selain untuk memenuhi tugas mat kuliah “Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya”,
makalah ini juga dapat dipergunakan sebagai penambahan wawasan kita mengenai
pegadaian. Dan kami harapkan makalah ini dapat berguna sebagaimana mestinya.
lain:
2. Prosedurnya sederhana;
5. Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga uang dapat diperoleh;
6. Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan;
7. Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga dapat diangsur sesuai
kemampuan;
8. Penetapan bunga dengan sistem bunga menurun. Jadi bunga dibebankan atas dasar sisa
pinjaman;
9. Apabila telah jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum dapat dibayar, maka
jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang, dengan membayar bunga lebih dahulu;
10. Memperoleh tenggang waktu pelunasan 2 minggu setelah jatuh tempo tanpa dibebani
bunga (masa tunggu lelang).
1. Sewa modal Pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga perbankan;