Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

“PEGADAIAN”

Dosen Pengampu : Heri Susanto, SE., MM.

Untuk Memenuhi Tugas Lembaga Keuangan & Pasar Keuangan

Nama Anggota :
1. Ade Nur Hikmah ( 41206220120009 )
2. Alfionita Septianugrahani ( 41206220120001 )
3. Minggasari Agustina ( 41206220120004 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA BANGSA
BOGOR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“LEMBAGA KEUANGAN NON BANK “PEGADAIAN” dengan baik.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Lembaga Keuangan &
Pasar Keuangan serta kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
informasi mengenai dunia Lembaga Keuangan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Bogor, 06 Mei 2023

Penulis

H a l a m a n 2 | 15
DAFTAR ISI

 
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2 
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 3 
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................ 4 
1.1  Latar Belakang ............................................................................................................ 4 
1.2  Maksud dan Tujuan Penulisan .................................................................................. 5 
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................. 6 
BAB 3 PEMBAHASAN .............................................................................................................. 7 
3.1  Asal Mula Pegadaian di Indonesia ............................................................................ 7 
3.2  Tujuan, Tugas, Fungsi, dan Manfaat Pegadaian ..................................................... 7 
3.3  Sumber Pendanaan ..................................................................................................... 8 
3.4  Mekanisme Kerja Pegadaian ..................................................................................... 9 
3.5  Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya .......................................................................... 9 
3.6  Barang Apa Saja Yang Bisa Dijadikan Barang Gadai di Pegadaian ................... 10 
3.7  Kategori Lembaga Pegadaian dan Perkembangannya di Indonesia.................... 11 
3.8  Hak dan Kewajiban Lembaga Pegadaian ............................................................... 12 
BAB 4 PENUTUP ...................................................................................................................... 13 
4.1  Kesimpulan ................................................................................................................ 13 
4.2  Saran........................................................................................................................... 13 
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 15 

H a l a m a n 3 | 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan sehari-hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau
membayar berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah, terkadang kebutuhan yang
ingin dibeli tidak dapat mencukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah demikian
maka mau tidak mau kita mengurangi untuk membeli berbagai keperluan yang dianggap
tidak penting, namun untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi
dengan berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada.
Jika kebutuhan dana jumlahnya besar, maka dalam jangka pendek sulit untuk
dipenuhi, apalagi jika harus dipenuhi lewat lembaga perbankan. Namun, jika dana yang
dibutuhkan relatif kecil tidak jadi masalah, karena banyak tersedia sumber dana yang
murah dan cepat, mulai dari pinjaman ke tetangga, Lintah darat, sampai pinjaman dari
lembaga keuangan lainnya. Bagi mereka yang memiliki barang-barang berharga,
kesulitan dana dapat segera dipenuhi dengan cara menjual barang berharga tersebut,
sehingga sejumlah uang yang diinginkan dapat terpenuhi. Namun, resikonya barang yang
terjual akan hilang dan sulit untuk kembali. Kemudian, jumlah uang yang diperoleh
terkadang lebih besar dari yang diinginkan sehingga mengakibatkan pemborosan.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, di mana kebutuhan dana dapat dipenuhi tanpa
kehilangan barang-barang berharga, maka masyarakat dapan menjaminkan barang-
barangnya ke lembaga tertentu. Barang yang dijaminkan tersebut pada waktu tertentu
dapat ditebus kembali setelah masyarakat melunasi pinjamannya. Kegiatan menjaminkan
barang-barang berharga untuk memperoleh sejumlah uang dan dapat ditebus kembali
setelah jangka waktu tertentu tersebut dapat kita sebut dengan nama usaha gadai.
Perusahaan yang menjalankan usaha gadai disebut perusahaan pegadaian dan secara
resmi satu-satunya usaha gadai di Indonesia hanya dilakukan oleh perum pegadaian.
Sebagai suatu Lembaga perkreditan kecil yang memiliki fungsi membantu masyarakat,
hal tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor : KEP.39/MK/6/1/1971 pasal 2 (dua) ditetapkan bahwa Pegadaian memiliki tugas
membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar gadai kepada
para petani, nelayan, pedagang kecil, industri kecil yang bersifat produktif, kaum
buruh/Pegawai Negeri yang ekonominya lemah yang bersifat konsumtif. Ikut serta

H a l a m a n 4 | 15
mencegah adanya pemberian pinjaman yang tidak wajar, ijon, Pegadaian gelap dan
praktek riba lainnya disamping menyalurkan kredit, maupun usaha-usaha lainnya yang
bermanfaat terutama bagi pemerintah dan masyarakat.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan


Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga Keuangan & Pasar Keuangan,
makalah ini memiliki tujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai :
1. Bagaimana asal mula Pegadaian berkembang di Indonesia?

2. Apa tujuan, tugas, dan fungsi lembaga Pegadaian di Indonesia?

3. Apa saja keuntungan meminjam di Pegadaian dibandingkan Bank?

4. Dari mana sumber pendanaan Pegadaian?

5. Bagaimana mekanisme kerja Pegadaian?

6. Kegiatan apa saja yang dilakukan lembaga Pegadaian selain memberikan


pinjaman atas barang gadai?

7. Barang apa saja yang bisa dijadikan barang gadai di pegadaian?

8. Termasuk dalam kategori apakah lembaga Pegadaian?

9. Apa saja hak dan kewajiban yang dimiliki oleh lembaga Pegadaian?

H a l a m a n 5 | 15
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Menurut (Kasmir, 2007:233) pegadaian adalah kegiatan menjaminkan barang-
barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan
barang yang akan dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian
antara nasabah dengan lembaga gadai.
2. Menurut (Manurung, Mandala dan Rahardja Pratama, 2004:277) Pegadaian
adalah memberikan pinjaman kepada nasabah, dengan jaminan barang bergerak.
Untuk mendapatkan pinjaman, nasabah wajib memberikan jaminan hartanya
kepada kantor penggadaian.
3. Menurut (Dahlan Siamat, 2005:744) Pegadaian adalah suatu hak yang diperoleh
seorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya
oleh seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya.
4. Menurut Wikipedia pengertian pegadaian adalah hak yang diperoleh seorang
yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak.
5. Menurut Accounting-Media.blgspot.com Pegadaian merupakan salah satu
lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang mempunyai aktifitas
pembiayaan kebutuhan masyarakat, baik bersifat produktif maupun konsumtif,
dengan menggunakan hukum gadai. Pada dasarnya transaksi pembiayaan yang
dilakukan oleh pegadaiam sama dengan prinsip peinjaman melalui lembaga
perbankan, namun yang membedakannya adalah dasar hukum yang digunakan
yaitu hukum gadai.

H a l a m a n 6 | 15
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Asal Mula Pegadaian di Indonesia
Pegadaian awalnya adalah Perusahaan Negara (PN) berdasarkan Undang-undang No.
19 Prp. 1960. Perkembangan selanjutnya pada tanggal 11 Maret 1969 berdasarkan
Peraturan Pemerintah RI No.7 tahun 1969 PN Pegadaian berubah menjadi Perusahaan
Jawatan (perjan). Kemudian pada tanggal 10 April 1990 berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 10 Tahun 1990 Perjan pegadaian berubah menjadi Perusahaan Umum
(Perum) Pegadaian. Sampai saat ini Lembaga yang melakukan usaha berdasarkan atas
hukum gadai hanyalah Perum Pegadaian.

3.2 Tujuan, Tugas, Fungsi, dan Manfaat Pegadaian


Tujuan usaha pegadaian :
1. Membantu orang-orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat mudah.
2. Untuk masyarakat yang ingin mengetahui barang yang dimilikinya, pegadaian
memberikan jasa taksiran untuk mengetahui nilai barang.
3. Menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya.
4. Memberikan kredit kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap seperti
karyawan.
5. Menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas
dasar hukum gadai.

Tugas pokok pegadaian yaitu sebagai berikut :


1. Menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai dan usaha-usaha lain yang
berhubungan dengan tujuan pegadaian atas dasar materi.
2. Memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat
tidak dirugikan oleh kegiatan Lembaga Keuangan non formal yang cenderung
memanfaatkan kebutuhan dana mendesak masyarakat.

Fungsi pokok pegadaian :


1. Mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara mudah,

H a l a m a n 7 | 15
cepat, aman dan hemat.
2. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan bagi
pegadaian maupun masyarakat.
3. Mengelola Keuangan perlengkapan, kepegawaian, Pendidikan dan pelatihan.
4. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian.
5. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolan pegadaian.

Manfaat pegadaian :
 Bagi nasabah
Tersedianya dana dengan prosedur relatif lebih sederhana dan cepat dibanding
kredit perbankan. Selain itu, nasabah juga mendapat fasilitas penitipan barang
yang aman dan dapat dipercaya.
 Bagi perusahaan pegadaian
a) Mendapatkan penghasilan dari sewa modal yang dibayarkan nasabah.
b) Penghasilannya bersumber dari ongkos yang dibayarkan nasabah.
c) Pelaksanaan misi PT Pegadaian sebagai BUMN yang bergerak di bidang
pembiayaan, adalah memberikan bantuan kepada masyarakat yang
memerlukan dana dengan prosedur yang relatif sederhana.

3.3 Sumber Pendanaan


Pegadaian sebagai Lembaga Keuangan tidak diperkenankan menghimpun dana secara
langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya giro, deposito, dan tabungan.
Untuk memenuhi kebutuhan dananya, perum pegadaian memiliki sumber-sumber dana
sebagai berikut :
1. Modal sendiri
2. Penyertaan modal pemerintah
3. Pinjaman jangka pendek dan perbankan
4. Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank Indonesia
5. Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi

H a l a m a n 8 | 15
3.4 Mekanisme Kerja Pegadaian
Cara kerja pegadaian adalah dengan cara orang yang perlu uang datang ke tempat
pegadaian, mereka akan menyerahkan barang yang akan digadaikan, barang yang akan
digadaikan ini akan ditaksir oleh petugas, dan nilai taksirannya akan diberikan dalam
bentuk uang. Sehingga orang yang memerlukan uang itu akan menerima sejumlah uang,
sesuai nilai taksir barang yang digadaikannya. Mereka biasanya menggadaikan barangnya
selama 4 bulan atau 6 bulan, sesuai yang disepakati, tapi biasanya tidak lebih dari 1 tahun.
Tindak pegadaian jika ada nasabah yang tidak dapat mengembalikan pinjaman saat
jatuh tempo adalah nasabah dapat memperpanjang waktu pengembalian pinjaman dengan
syarat tetap membayar sewa modal, biaya titipan dan biaya pemeliharaan barang gadai.
Namun, bila nasabah telah masuk ke dalam kategori (M) atau macet, dan mengabaikan
surat pemberitahuan macet maka barang pinjaman akan digadai ke masyarakat luas.

3.5 Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya


1. Kredit Gadai (Kredit Karyawan)
Kredit gadai adalah fasilitas pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan
pelayanan prosedur mudah, aman, dan cepat. Memberikan kredit bagi karyawan
yang berpenghasilan tetap, pembayaran pinjaman dilakukan dengan memotong
gaji setiap bulannya.

2. Jasa Taksiran dan Jasa Titipan


Jasa taksiran ditawarkan oleh perum pergaidaian kepada masyarakat dengan
dengan tujuan unuk melindungi masyarakat dari kemungkinan pemalsuan para
penjual barang-barang perhiasan emas permata.
Jasa Titipan adalah fasilitas semacam safe deposit box yang ditawarkan oleh
pegadaian kepada masyarakat dengan maksud untuk melindungi surat-surat dan
atau barang-barang berharga lainnya bila pemiliknya meninggalkan rumah.

3. Unit Taksiran Emas (UTE)


Unit taksiran emas perum pegadaian dinamakan Galeri 24. Kegiatannnya adalah
menyediakan perhiasan dengan kualitas yang tinggi dan disain perhiasan yang
modern. Harga emas yang di perhitungkan adalah harga emas yang berlaku pada

H a l a m a n 9 | 15
saat pembelian. Sedangkan kadarnya adalah kadar sesuai Standar Nasional
Indonesia.
4. Kegiatan-kegiatan Usaha Lainnya
Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan aset yang kurang produktif, tetapi nilai
pendapatannya relatif kecil di bandingkan dengan jasa gadai. Misalnya
penyewaan gedung di beberapa tempat di Indonesia.

3.6 Barang Apa Saja Yang Bisa Dijadikan Barang Gadai di Pegadaian
Jenis-jenis barang berharga yang dapat diterima dan dapat dijadikan jaminan oleh
perum pegadaian sebagai berikut :
1. Barang-barang atau benda-benda perhiasan antara lain :
- Emas
- Berlian
- Perak
- Mutiara
- Intan
- Platina
- Jam

2. Barang-barang berupa kendaraan seperti :


- Mobil (termasuk bajaj dan bemo)
- Sepeda biasa (termasuk becak)
- Sepeda motor

3. Barang-barang elektronik antara lain :


- Televisi
- Video Recorder
- Radio
- Komputer
- Kulkas

4. Mesin-mesin seperti :

H a l a m a n 10 | 15
- Mesin jahit
- Mesin kapal motor

5. Barang-barang keperluan rumah tangga seperti :


- Barang tekstil, berupa pakaian, permadani atau kain batik.
- Barang-barang pecah belah dengan catatan bahwa semua barang-barang yang
dijaminkan haruslah dalam kondisi baik dalam arti masih dapat digunakan
atau bernilai.

Jenis-jenis barang yang tidak dapat di gadaikan, antara lain :


1. Binatang ternak
2. Hasil bumi
3. Barang dagangan dalam jumlah besar
4. Barang yang amat kotor
5. Barang yang cepat rusak, susut dan busuk
6. Kendaraan yang sangat besar
7. Barang-barang seni yang sulit di taksir
8. Barang yang mudah terbakar
9. Senjata api, amunisi, dan mesiu
10. Barang yang disewa belikan
11. Barang milik pemerintah
12. Barang ilegal

3.7 Kategori Lembaga Pegadaian dan Perkembangannya di Indonesia


Peum Pegadaian mempunyai pelayanan yang dapat dikatagorikan sebagai Lembaga
Keuangan Mikro (LKM). Perum Pegadaian merupakan LKM terbesar di Indonesia,
kerena asetnya paling besar, sedangkan jaringan pelayanannya paling luas. Perum
Pegadaian pada tahun 2004 mempunyai aktiva tetap Rp 3.167.910 juta. Sampai tahun
2019 jumlah cabang Perum Pegadaian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia adalah
4.300 unit.

H a l a m a n 11 | 15
3.8 Hak dan Kewajiban Lembaga Pegadaian
Hak dan kewajiban pemegang gadai :

HAK : KEWAJIBAN :
1. Bertanggung jawab terhadap
1. Menahan barang yang dijaminkan sampai waktu
hilangnya/kemunduran harga barang jaminan,
utang dilunasi, baik yang mengenai jumlah pokok
jika hal itu disebabkan kelalaiannya.
maupun bunga.
2. Harus memberi tahu kepada orang yang
2. Mengambil pelunasan dari hasil penjualan
berutang apabila ia hendak menjual barang
barang tersebut, apabila orang yang berutang tidak
jaminan.
menepati kewajibannya. Penjualan barang ini
3. Harus memberikan perhitungan tentang
dapat dilakukan sendiri atau minta perantaraan
pendapatan penjualan barang itu dan setelah ia
hakim.
mengambil pelunasan utangnya, maka ia harus
3. Berhak meminta ganti biaya yang telah
menyerahkan kelebihannya kepada si berutang.
dikeluarkan untuk menyelamatkan barang
(Suyatno, 2003: 93)
tanggungan itu.
4. Berhak menggadaikan lagi jaminan itu

H a l a m a n 12 | 15
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pegadaian sebagai lembaga perkreditan milik pemerintah tentunya mempunyai
kelebihan maupun kekurangan dibandingkan dengan bank. Adapun kelebihan-kelebihan
tersebut antara lain:
1) Persyaratan ringan dan mudah;
2) Prosedurnya sederhana;
3) Tidak dipungut biaya administrasi;
4) Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito ataupun giro;
5) Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga uang dapat diperoleh;
6) Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan;
7) Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga dapat diangsur sesuai
kemampuan;
8) Penetapan bunga dengan sistem bunga menurun. Jadi bunga dibebankan atas dasar
sisa pinjaman;
9) Apabila telah jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum dapat dibayar, maka
jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang, dengan membayar bunga lebih dahulu;
10) Memperoleh tenggang waktu pelunasan 2 minggu setelah jatuh tempo tanpa dibebani
bunga (masa tunggu lelang).

Adapun kelemahan Pegadaian yaitu:


1) Sewa modal Pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga perbankan;
2) Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang mempunyai nilai;
3) Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke Pegadaian, sehingga barang
tersebut tidak dapat dimanfaatkan selama digadaikan; dan
4) Jumlah kredit gadai yang dapat diberikan masih terbatas.

4.2 Saran
Bagi nasabah pada perum pegadaian, harus dapat mematuhi ketentuan yang berlaku
pada pegadaian serta ketentuan yang tercantum dalam surat gadai, agar nasabah tidak
mengalami kerugian akibat kelalaian yang dilakukan sendiri. Oleh karena itu ketika mau

H a l a m a n 13 | 15
meminjam di pegadaian tentunya harus ada perhitungan mengenai kemampuan
membayar angsuran, sehingga barang jaminan tidak sampai dilelang oleh pihak
pegadaian.
Bagi pihak pegadaian, harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dan
melakukan pekerjaan secara professional, sehingga jangan sampai merugikan nasabah.
Apabila pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh nasabah maka perum pegadaian
akan senantiasa diminati oleh masyarakat, dan senantiasa maju dan berjaya dikemudian
hari.
Agar dapat mengantisipasi masalah-masalah yang timbul, maka disarankan Perum
Pegadaian semakin meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan kepada
masyarakat.

H a l a m a n 14 | 15
DAFTAR PUSTAKA

Anonymus, (2007). Laporan Tahunan Perkembangan Usaha Perum Pengadaian.


Website. Perum Pegadaiaan. Jakarta.

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
2006. Yogyakarta: Salemba Empat.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian

http://www.scribd.com/doc/17614549/Pegadaian-Konvensional

https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/23/120000469/pegadaian--tujuan-
manfaat-dan-jenisnya?page=all

https://pratama1989.wordpress.com/2012/06/04/kelebihan-dan-kekurangan-
pegadaian/

H a l a m a n 15 | 15

Anda mungkin juga menyukai