Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEGADAIAN
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt. Yang
telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “PEGADAIAN” ini dengan baik meskipun masih jauh dari
kata sempurna. Makalah ini disusun sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Perbankan & Lembaga Keuangan. Shalawat beserta salam tidak lupa
pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang telah
membawa kita semua dari zaman jahiliah ke zaman yang terang benderang yang
disinari oleh ilmu pengetahuan.
Kami tidak lupa pula mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
membimbing dan mengarahkan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami
juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini.
Kami sadar dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan, untuk
itu kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami
dilain waktu.
Semoga makalah ini dapat ikut andil dalam memberikan informasi bagi
yang membacanya dan bermanfaat bagi kami pada khususnya. Terima kasih.

Banjarmasin, 1 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................................5
A. Pengertian Pegadaian...............................................................................................................5
B. Sejarah Pegadaian....................................................................................................................5
C. Struktur Pimpinan dalam Pegadaian.........................................................................................6
D. Kegiatan Usaha dalam Pegadaian.............................................................................................6
E. Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai................................................................................9
F. Manfaat Pegadaian................................................................................................................12
G. Pegadaian Syariah..................................................................................................................13
BAB III....................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berawal dari adanya mata kuliah Manajemen Perbankan & Lembaga Keuangan, kami
terinspirasi untuk Menyusun makalah ini dengan sub tema “Pegadaian” sesuai dengan
pembagian dari dosen. Pegadaian yang terkenal dengan tag line nya ‘Mengatasi masalah
tanpa masalah’ merupakan Lembaga keuangan non bank yang sudah menjamur di
Indonesia. Lembaga ini juga berperan dalam mengatasi masalah keuangan yang ada di
masyarakat.
Namun, karena sifat kekurangan kami dalam masalah pegadaian, Lembaga ini jarang
kami gunakan sebagai referensi masalah keuangan. Mengingat, saat ini bank sudah
banyak berdiri dan perum pegadaian sedikit terlupakan. Oleh sebab itulah, kami ingin
mengulas lebih dalam lagi mengenai pegadaian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pegadaian
2. Bagaimana sejarah atau awal mula adanya pegadaian ?
3. Bagaimana struktur pimpinan yang ada di perum prgadaian ?
4. Apa saja kegiatan usaha yang dilakukan di pegadaian ?
5. Bagaimana proses pinjaman atas dasar hukum gadai ?
6. Apa manfaat dari pegadaian ?
7. Bagaimana dengan pegadaian syariah ?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian pegadaian
2. Mengetahui sejarah pegadaian
3. Mengetahui struktur pimpinan yang ada di perum pegadaian
4. Menjelaskan kegiatan usaha yang dilakukan pegadaian
5. Memahami proses pinjaman atas dasar hukum gadai
6. Mengetahui manfaat dari pegadaian
7. Memahami proses gadai dalam pegadaian syariah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pegadaian
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Pedata pasal 1150, gadai adalah hak yang
diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak
tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang
atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang
tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang
bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak
dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Dengan bahasa mudahnya, gadai merupakan proses meminjam dana oleh seseorang
kepada sebuah lembaga (perum pegadaian) dengan memberikan jaminan berupa barang
bergerak, seperti BPKB sepeda motor, mobil, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Kashmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,
secara umum pengertian usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang
berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang
dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan
lembaga gadai. Beliau juga menyimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan
2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan
3. Barang yang digadaikan dapat ditebus Kembali

B. Sejarah Pegadaian
Perkembangan lembaga pegadaian dimulai dari Eropa, yaitu negara-negara Italia,
Inggris, dan Belanda. Pengenalan usaha pegadaian di Indonesia diawali pada masa awal
masuknya kolonial Belanda, yaitu sekitar akhir abad ke-19, oleh sebuah bank yang
bernama Bank Van Lening.

Pada zaman kemerdekaan, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih usaha Dinas
Pegadaian dan mengubah status pegadaian menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian
berdasarkan Undang-Undang No 19 Prp. 1990. Perkembangan selanjutnya pada tanggal
11 Maret 1969 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 1969 PN Pegadaian
berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan). Kemudian pada tanggal 10 April 1990
Perjan Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian.

C. Struktur Pimpinan dalam Pegadaian


Kegiatan usaha perum pegadaian dipimpin oleh sebuah dewan direksi yang terdiri dari
seorang direktur utama dan beberapa direktur. Masa jabatan dari masing-masing
anggota dewan direksi adalah 5 (lima) tahun, dan setelah masa jabatan tersebut berakhir
yang bersangkutan dapat diangkat kembali. Di samping dewan direksi yang bertugas
menjalankan dan mengelola kegioatan usaha, Perum pegadaian juga mempunyai
sebuah dewan pengawas yang fungsi utamanya adalah untuk mengawasi pelaksanaan
kegiatan usaha Perum pegadaian agar selalu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
dapat merealisasikan misinya untuk membantu masyarakat dalam bidang pendanaan
atas dasar hukum gadai. Dewan juga bertanggung jawab untuk mengawasi pengelolaan
keuangan Perum Pegadaian agar badan usaha ini tidak mengalami kerugian yang dapat
memberatkan keuangan negara. Anggota dewan direksi dan dewan pengawas diangkat
dan diberhentikan oleh presiden atas usul Menteri Keuangan. Dalam pelaksanaan tugas
yang berkaitan dengan Perum Pegadaian, Menteri Keuangan dibantu oleh sebuah
Direktorat Jendral.

D. Kegiatan Usaha dalam Pegadaian


Kegiatan usaha perum pegadaian dapat diklasifikasikan menjadi tiga, antara lain:

1. Penghimpunan Data

Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan usahanya
berasal dari:

a. Pinjaman jangka pendek dari perbankan

Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari
total dana jangka pendek yang dihimpun)
b. Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang
kepada nasabah, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan
diterima di muka, dan lain-lain
c. Penerbitan obligasi

Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 kali menerbitkan obligasi
yang jangka waktunya masig-masing 5 tahun. Penerbitan pertama pada tahun 1993
sebesar Rp 25 miliar dan penerbitanyang kedua kalinya adalah pada tahun 1994
juga sebesar Rp 25 miliar, sehingga sampai dengan tahun 1994 total nilai obligasi
yang telah diterbitkan adalah Rp 50 miiliar.
d. Modal sendiri
Modal sendiri yang dimiliki Perum Pegadaian terdiri dari :
 Modal awal ; kekayaan negara di luar APBN sebesar Rp 205 miliar
 Penyertaan modal pemerintah
 Laba ditahan : laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak
perusahaan pegadaian ini berdiri pada masa Hindia Belanda.

2. Penggunaan Dana

Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan
usaha Perum Pegadaian, di antaranya adalah :

a. Uang kas dan dana likuid lain

b. Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktiva tetap dan inventaris

c. Pendanaan kegiatan operasional

d. Penyaluran dana

e. Investasi lain.

3. Produk dan Jasa Perum Pegadaian

Berikut adalah beberapa produk dan jasa yang disediakan oleh Perum Pegadaian.

a. Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai

Jumlah atau nilai pinjaman yang diberikan masing-masing peminjam sangat


dipengaruhi opleh nilai barang bergerak yang akan digadaikan. Pinjaman ini
pada dasarnya adalah kredit jangka pendek dengan memberikan pinjaman uang
tunai dari Rp 10.000 hingga Rp 20.000.000 dengan jaminanbenda bergerak
(perhiasan emas, alat rumah tangga, kendaraan, barang elektronik, dan
sebagainya) dengan prosedur mudah dan layanan cepat.

b. Penaksiran nilai barang

Jasa ini diberikan oleh perum pegadaian karena perusahaan ini mempunyai
peralatan penaksir serta petugas-petugas yang sudah berpengalaman dan
terlatih dalam menaksir nilai suatu barang yang akan digadaikan. Atas jasa
penaksiran yang diberikan, perum pegadaian memperoleh penerimaan dari
pemilik barang berupa ongkos penaksiran.

c. Penitipan Barang

Perum pegadaian dapat menyelenggarakan jasa tersebut karena perusahaan


ini mempunyai

d. Jasa lain

 Penjualan koine mas ONH, yaitu emas yang berbentuk koin yang
bisa digunakan untuk tujuan persiapan dana pergi haji bagi
pemiliknya.

 Krasida yaitu Kredit Angsuran Sistem Gadai yang diberikan


kepada para pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka
mengembangkan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian
pinjamannya dilakukan melalui angsuran.

 Kreasi yaiitu Kredit Angsuran Fidusia, pinjaman kepada para


pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka mengembangkan usaha)
dengan kontruksi pinjaman secara fidusia dan pengembalian
pinjamannya dilakukan melalui angsuran.

 Kresna atau Kredit Serba Guna merupakan pemberian pinjaman


kepada pegawai/karyawan dalam rangka kegiatan
produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran.

 Galeri 24 yaitu took emas yang khusus merancang desain dan


menjual perhiasan emas dengan sertifikat.
E. Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai
1. Macam-macam Barang yang dapat digadaikan

a. Barang Perhiasan

Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan batu
mulia

b. Kendraan

Mobil, sepeda motor, sepeda, dan lain-lain

c. Barang elektronik

Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player, televisi dan
lain-lain

d. Barang Rumah Tangga

Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain

e. Mesin-mesin

f. Tekstil

g. Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum Pegadaian

Berikut adalah contoh formular yang digunakan untuk menggadaikan barang di Perum
Pegadaian:
2. Cara Penaksiran

Mengingat besarnya jumlah Megingat besarnya jumlah pinjaman sangat


tergantung pada nilai barnag yang akan digadaikan, maka barang yang diterima
dari calon peminjam terklebvih dulu harus ditaksir nilainya oleh petugas penaksir.
Petugas penaksir adalah orang-orang yang sudah mendapatkan pelatihan khusus
dan berpengalaman dalam melakukan penaksiran barang-barang yang akan
digadaikan. Pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis barangnya
adalah sebagai berikut :

a. Barang Kantong

Emas

 Petugas penaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standar taksiran
logam yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga pedoman untuk
keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan
harga yang terjadi.

 Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat


 Petugas penaksir menentukan nilai taksiran

Permata

 Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah


ditetapakan oleh kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan dengan
perkembangan pasar permata yang ada

 Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas dan berat permata

 Petugas penaksir menentukan nilai taksiran

b. Barang Gudang (mobil, mesin, barang elektronik, tekstil, dan lain-lain)

 Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari barang.


Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan
dengan perkembangan harga yang terjadi

 Petugas penaksir menentuksn nilai taksiran

3. Pemberian Pinjaman

Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama dengan besarnya
pinjaman yang diberikan. Setelah nilai taksiran ditentukan, maka petugas
menentukan jumlah uang pinjaman yang dapat diberikan. Penentuan jumlah uang
pinjaman ini juga berdasarkan persentase tertentu terhadap nilai taksiran, dan
persentase ini juga telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian berdasarkan golongan
yang besarnya berkisar antara 80-90%.

4. Pelunasan
Nasabah dapat melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu tanggal
jatuh tempo. Pelunasan pinjaman besesrta sewa modalnya (bunga) dibayarakan
langsung ke kasir disertai surat gadai.Setelah adanya pelunasan atau penebusan
yang disertai pemenuhan kewajiban nasabah yang lain, nasabah dapat mengambil
kembali barang yang digadaikan.
5. Pelelangan

Pelelangan adalah penjualan barang yang digadai, dilakukan oleh Perum


pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila hal-hal berikut
ini terjadi:

a. Pada saat pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus
barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena
berbagai alas an, dan

b. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan.

Hasil pelelangan barang akan digunakan untuk melunasi seluruh


kewajiban nasabah berupa:

a. Pokok Pinjaman

b. Sewa modal atau bunga

c. Biaya lelang

F. Manfaat Pegadaian
Keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga
keuangan lainnya adalah :

1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu juga.
Hal ini disebabkan prosedurnya yang tidak berbelit-belit;
2. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen
untuk memenuhinya;

3. Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan


untuk apa aja, jadi sesuai dengan kehendak nasabahnya.

Selain keuntungan tersebut, manfaat yang bisa diperoleh nasabah adalah :

1. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang
telah berpengalaman dan dapat dipercaya;
2. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang
diberikan kepada nasabahnya adalah :

1. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh


peminjam dana;
2. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
pemeroleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian;
3. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara
yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada
masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif
sederhana.
4. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh
Perum Pegadaian digunakan untuk :
a. Dana pembangunan semesta (55%)
b. Cadangan umum (20%)
c. Cadangan tujuan (5%)
d. Dana sosial (20%).

G. Pegadaian Syariah
Pada dasarnya, produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti :
a. Tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba
b. Menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang
diperdagangkan
c. Melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi hasil.

Pegadaian syariah atau biasa dikenal dengan istilah rahn, dalam pengoperasiannya
menggunakan metode Fee Based Income (FBI) atau mudharabah (bagi hasil).
Sebagai penerima gadai atau disebut Mutahim, penggadai akan mendapatkan Surat
Bukti Rahn (Gadai) berikut dengan akad pinjam-meminjam yang disebut akad gadai
syariah dan akad sewa tempat. Dalam akad gadai syariah disebutkan bila jangka
waktu akad tidak diperpanjang maka penggadai menyetujui agunan (marhun)
miliknya dijual oleh murtahin guna melunasi pinjaman. Sedangkan akad sewa
tempat (ijarah) merupakan kesepakatan antara penggadai dengan penerima gadai
untuk menyewa tempat untuk penyimpanan dan penerima gadai akan mengenakan
jasa simpan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu
barang bergerak. Dengan menggadaikan barang-barang beergerak seperti
kendaraan, mesin, peralatan rumah tangga, dll dengan prosedur yang telah
ditentukan kita bisa mendapatkan pinjaman jangka pendek dari perum pegadaian
dengan mudah.

Prosedur peminjaman meliputi :


a. Penggadaian barang
b. Penaksiran oleh petugas penaksiran
c. Pemberian pinjaman oleh perum pegadaian
d. Pelunasan oleh nasabah
e. Pelelangan barang barang yang digadaikan apabila nasabah tidak melakukan
pelunasan
DAFTAR PUSTAKA
https://glints.com/id/lowongan/strategi-pemasaran-untuk-bisnis-perusahaan/#cara-
menentukan-strategi-pemasaran
https://www.jurnal.id/id/blog/maksimalkan-strategi-pemasaran-untuk-menyasar-pasar-lebih-luas/

https://www.pinhome.id/blog/makalah-strategi-pemasaran-dan-fungsinya-dalam-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai