Anda di halaman 1dari 12

KERAJAAN KALINGGA

Oleh:

Kelompok 5

1. Arindi Ulfa Salsabila


2. Devarim tri Wasti Bahamba
3. Mildawati
4. Oskar Erari
5. Vaega Mandowen

X4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah tugas sejarah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan
sebagaimana yang diharapkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, makalah ini masih jauh dalam
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada supaya tidak terulang
kembali.

Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Manokwari, 20 Februari 2024

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................3

A. Latar Belakang..........................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4

A. Sejarah Kerajaan Kalingga........................................................................4


B. Kehidupan Masyarakat Kerajaan Kalingga..............................................4
C. Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Kalingga...........................................5
D. ...................................................................................................................7

BAB III PENUTUP...........................................................................................10

A. Kesimpulan.............................................................................................10
B. Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dinamika kehidupan masyarakat, peran lembaga keuangan menjadi


krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan dana
masyarakat. Salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting adalah
pegadaian. Pegadaian, sebagai lembaga yang memberikan pinjaman dengan
menggunakan jaminan barang, memiliki dampak signifikan terhadap perputaran
ekonomi dan akses keuangan masyarakat.

Pegadaiann terlalu sering dikaitkan dengan kemiskinan. Umumnya, kita


menghubungkan kegiatan pegadaian dengan pihak-pihak yang membutuhkan uang
dalam jumlah kecil, terdesak, dan tentunya mereka berasal dari kelompok miskin atau
kelompok marjin. Pegadaian sebagai sumber alternatif pasokan dana jangka pendek
untuk memperkuat usaha maupun memenuhi kebutuhan biaya hidup.

Pada era modern ini, pegadaian bukan hanya menjadi solusi untuk memenuhi
kebutuhan dana mendesak, tetapi juga membuka peluang bagi pengusaha kecil untuk
mengembangkan usahanya. Dalam konteks inovasi keuangan, peran pegadaian
menjadi semakin relevan dalam mendukung inklusi keuangan dan memberikan
alternatif pembiayaan bagi mereka yang sulit mengakses layanan keuangan
konvensional. Makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai
pengertian, fungsi, peran, dan mekanisme operasional pegadaian

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan Pegadaian di Indonesia?


2. Apa yang dimaksud dengan lembaga keuangan pegadaian?
3. Bagaimana dan seperti apa fungsi dan peran pegadaian?
4. Bagaimanakah mekanisme operasional pegadaian?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah pegadaian

Sejarah Pegadaian dimulai saat VOC mendirikan Bank Van Leening sebagai
lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai pada tahun 1746.
Kemudian, pada 1811 Pemerintah Inggris mengambil alih dan membubarkan Bank Van
Leening, masyarakat di beri keleluasaan mendirikan usaha pergadaian. Adapun tanggal
berdirinya Pegadaian adalah 1 April 1901. Ini diambil dari peristiwa didirikan Pegadaian
negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 1 April 1901.

Pada 1905, pegadaian berbentuk lembaga resmi jawatan 1905. Kemudian pada
1961, bentuk badan hukum berubah dari jawatan ke perusahaan negara (pn). Ini
berdasarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) no. 19 tahun 1960 jo
peraturan pemerintah (pp) no. 178 tahun 1961. Lantas pada tahun 1969 bentuk badan
hukum berubah dari pn ke perjan berdasarkan peraturan pemerintah (pp) no. 7 tahun
1969. Bentuk badan hukum berubah lagi dari perjan ke perum berdasarkan peraturan
pemerintah (pp) no. 10 tahun 1990 yang diperbarui dengan peraturan pemerintah (pp) no.
103 tahun 2000. Lalu di tahun 2012, pegadaian menjadi persero pada tanggal 1 april 2012
berdasarkan peraturan pemerintah (pp) no. 51 tahun 2011. Terakhir, tahun 2021 bentuk
badan hukum berubah dari persero ke perseroan terbatas pada tanggal 23 september 2021
berdasarkan peraturan pemerintah (pp) no. 73 tahun 2021.

B. Pengertian pegadaian
Pegadaian adalah sebuah lembaga keuangan yang memberikan layanan
peminjaman uang dengan jaminan barang bergerak, seperti emas, perhiasan, kendaraan,
elektronik, dan lain-lain. Pegadaian juga menyediakan produk dan jasa lainnya, seperti
investasi emas, pengiriman uang, jasa taksiran, jasa titipan, dan sebagainya. Pegadaian di
Indonesia merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang beroperasi di bawah
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Atau lebih simpelnya, pegadaian adalah
badan atau organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa peminjaman uang
dengan menggadaikan suatu barang sebagai jaminannya. Nasabah yang ingin

4
mendapatkan uang pinjaman harus menggadaikan barang sebagai jaminan. Berikut
pengertian pegadaian menurut beberapa Sumber dan ahli:

1. Menurut (Kasmir, 2007:233), pegadaian adalah kegiatan menjaminkan barang-barang


berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang
akan dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah
dengan lembaga gadai.
2. Menurut (Manurung, Mandala dan Rahardja Pratama, 2004:277), Pegadaian adalah
memberikan pinjaman kepada nasabah, dengan jaminan barang bergerak. Untuk
mendapatkan pinjaman, nasabah wajib memberikan jaminan hartanya kepada kantor
penggadaian.
3. Menurut (Dahlan Siamat, 2005:744), Pegadaian adalah suatu hak yang diperoleh
seorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh
seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya.
4. Menurut Sigit Triandaru & Totok (2006), Pegadaian adalah satu-satunya Badan usaha
di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan Kegiatan
lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke Masyarakat
atas dasar hukum gadai.
5. Menurut Wikipedia, pengertian pegadaian adalah hak yang diperoleh seorang yang
mempunyai piutang atas suatu barang bergerak.
6. Menurut Accounting-Media.blgspot.com, Pegadaian merupakan salah satu lembaga
keuangan bukan bank di Indonesia yang mempunyai aktifitas pembiayaan kebutuhan
masyarakat, baik bersifat produktif maupun konsumtif, dengan menggunakan hukum
gadai. Pada dasarnya transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh pegadaiam sama
dengan prinsip peinjaman melalui lembaga perbankan, namun yang membedakannya
adalah dasar hukum yang digunakan yaitu hukum gadai.

C. Fungsi dan Peran pegadaian

1. Fungsi pegadaian
a. Pembiayaan dengan Jaminan Barang: Pegadaian memberikan pinjaman dengan
menggunakan barang berharga sebagai jaminan. Peminjam dapat memberikan
emas, perhiasan, sertifikat tanah, atau barang berharga lainnya untuk mendapatkan
pinjaman.

5
b. Memudahkan Akses Pembiayaan: Pegadaian memudahkan masyarakat yang tidak
memiliki akses ke lembaga keuangan formal untuk mendapatkan pembiayaan
dengan jaminan yang dimiliki.
c. Memberikan Likuiditas Segera: Pemilik barang berharga dapat dengan cepat
mendapatkan dana tunai tanpa harus menjual kepemilikan barang tersebut.
d. Mengelola Risiko: Pegadaian memiliki mekanisme untuk menilai nilai barang
jaminan dan mengelola risiko pembiayaan dengan cermat.
e. Memberikan Kepemilikan Barang yang Aman: Pemilik barang jaminan tetap
memiliki kepemilikan atas barang tersebut selama masa pinjaman dan dapat
menebusnya kembali setelah melunasi pinjaman.
f. Menyediakan Layanan Gadai Mikro hingga Makro: Pegadaian melayani berbagai
lapisan masyarakat mulai dari gadai mikro hingga makro, memberikan
kemudahan akses pembiayaan untuk berbagai kebutuhan.
g. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat: Dengan memberikan akses pembiayaan
kepada masyarakat yang kurang terlayani oleh lembaga keuangan formal,
Pegadaian turut berperan dalam pemberdayaan ekonomi.
h. Mendukung Pengembangan Usaha: Pinjaman yang diberikan oleh Pegadaian
dapat digunakan untuk pengembangan usaha, investasi, atau pemenuhan
kebutuhan mendesak lainnya.
i. Memberikan Alternatif Pembiayaan: Pegadaian menjadi alternatif pembiayaan
selain lembaga keuangan formal lainnya, terutama bagi mereka yang tidak
memiliki jaminan yang sesuai untuk pinjaman bank.
j. Mengoptimalkan Nilai Barang Jaminan: Pegadaian berusaha mengoptimalkan
nilai barang jaminan dengan penilaian yang objektif untuk memberikan pinjaman
yang sesuai dengan nilai sebenarnya.

2. Peran pegadaian

Melalui fungsi-fungsi diatas, Pegadaian memiliki peran penting dalam


mendukung kebutuhan finansial masyarakat dengan memanfaatkan barang berharga
sebagai jaminan

Pegadaian memiliki peran penting dalam masyarakat sebagai lembaga


keuangan yang menyediakan layanan gadai untuk membantu individu atau bisnis
mendapatkan dana secara cepat dengan menggunakan agunan. Ini dapat membantu

6
memenuhi kebutuhan finansial mendesak dan memberikan akses ke modal bagi
mereka yang mungkin sulit memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan lainnya.

Pegadaian juga memiliki peran krusial dalam mendorong perekonomian


masyarakat Indonesia. Melalui akses ke kredit yang mudah, dukungan terhadap
UMKM, peningkatan literasi keuangan, penyediaan likuiditas, dan dukungan terhadap
sektor pertanian dan pedesaan, Pegadaian membantu memperkuat ekonomi negara
dan masyarakatnya secara keseluruhan. Untuk terus berkontribusi secara positif,
Pegadaian harus tetap mengembangkan inovasi, meningkatkan layanan, dan
beradaptasi dengan dinamika ekonomi dan kebutuhan masyarakat Indonesia yang
terus berkembang.

D. Mekanisme Pegadaian
1. Mekanisme dan Cara Kerja Pegadaian
Pegadaian mengintegrasikan mekanisme evaluasi nilai barang dengan cara
kerja yang melibatkan peminjam dan lembaga pegadaian dalam proses
pendaftaran, negosiasi, penyimpanan, pembayaran, dan potensi penjualan barang
jaminan jika pembayaran tidak dilakukan tepat waktu.
a. Pendaftaran dan Jaminan
 Peminjam mendaftarkan diri dengan membawa barang berharga sebagai
jaminan, seperti perhiasan atau elektronik.
 Lembaga pegadaian melakukan pendaftaran dan meminta dokumen
identitas peminjam.
b. Penilaian Nilai Barang
 Penilai berpengalaman menilai nilai barang jaminan dengan
mempertimbangkan kondisi, jenis barang, dan nilai pasar.
 Penilaian ini menjadi dasar untuk menentukan jumlah pinjaman yang
dapat diberikan.
c. Negosiasi Persyaratan
 Peminjam dan lembaga pegadaian bernegosiasi mengenai jumlah
pinjaman, tingkat bunga, dan jangka waktu pembayaran.
 Persyaratan pinjaman disesuaikan sesuai kesepakatan antara kedua belah
pihak.

7
d. Penyimpanan Barang
 Barang jaminan disimpan dengan aman oleh lembaga pegadaian selama
jangka waktu pinjaman.
 Lembaga pegadaian bertanggung jawab menjaga keamanan dan integritas
barang.
e. Pinjaman dan Pengembalian
 Peminjam menerima dana pinjaman berdasarkan kesepakatan.
 Peminjam berkewajiban untuk membayar pinjaman sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditentukan.
f. Pembayaran dan Pengambilan Barang
 Peminjam melunasi pinjaman, termasuk bunga, sesuai dengan perjanjian.
 Setelah pelunasan, peminjam dapat mengambil kembali barang jaminan.
g. Pengembalian dan Penjualan Barang
 Jika peminjam gagal membayar, lembaga pegadaian memiliki hak untuk
menjual barang jaminan.
 Hasil penjualan digunakan untuk menutup pinjaman dan biaya lainnya;
sisa, jika ada, dikembalikan kepada peminjam.

2. Program Pegadaian
Setiap program pegadaian memiliki karakteristik dan persyaratan yang
unik, memberikan opsi yang lebih luas kepada peminjam untuk memilih sesuai
dengan kebutuhan dan jenis barang yang mereka jaminkan.

a. Pinjaman Tunai

Peminjam membawa barang berharga seperti perhiasan, elektronik,


atau perangkat lain sebagai jaminan. Proses cepat, biasanya dengan penilaian
nilai barang yang langsung dilakukan di tempat.Jangka waktu pinjaman dapat
bervariasi, dan pembayaran biasanya dalam bentuk tunai.

b. Gadai Syariah
Mengikuti prinsip-prinsip syariah Islam, tanpa memberlakukan
bunga.Biaya layanan atau keuntungan mungkin dikenakan sebagai gantinya.
Prosess penilaian dan persetujuan tetap mempertahankan standar etika syariah.

8
c. Gadai Mikro
Menyediakan pinjaman dengan nilai kecil, sering kali untuk barang-
barang sehari-hari seperti gadget atau perhiasan. Proses persetujuan yang lebih
mudah dan cepat dibandingkan dengan pinjaman besar.
d. Program Emas
Menitikberatkan pada gadai emas sebagai jaminan. Penawaran bunga
atau biaya layanan disesuaikan dengan jenis emas dan nilai pasar saat itu.
e. GadaiGadai Kendaraan
Peminjam memberikan kendaraan bermotor sebagai jaminan untuk
mendapatkan pinjaman. Proses penilaian mencakup kondisi kendaraan dan
dokumentasi kepemilikan.
f. Gadai Elektronik
Barang elektronik seperti laptop, smartphone, atau kamera digunakan
sebagai jaminan. Penawaran pinjaman dapat bergantung pada kondisi dan nilai
pasar elektronik.
g. Gadai Tanah dan Bangunan
Properti seperti tanah atau bangunan dijadikan jaminan untuk pinjaman
besar. Proses penilaian melibatkan penilaian properti oleh ahli properti.
h. Program Khusus Perhiasan
Menawarkan pinjaman dengan fokus pada jenis perhiasan tertentu,
seperti berlian atau perak. Penawaran disesuaikan dengan jenis dan nilai pasar
perhiasan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Pegadaian adalah badan atau organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan
jasa peminjaman uang dengan menggadaikan suatu barang sebagai jaminannya.
Pegadaian memiliki peran penting dalam mendukung kebutuhan finansial masyarakat
dengan memanfaatkan barang berharga sebagai jaminan, Pegadaian berfungsi
memberikan pinjaman dengan menggunakan barang berharga sebagai jaminan. Peminjam
mendapatkan dana tunai, dan jika gagal membayar, lembaga pegadaian dapat menjual
barang jaminan untuk menutup pinjaman. Ini memberikan solusi finansial dengan
memanfaatkan aset barang sebagai bentuk keamanan.

B. Saran
Setelah membahas makalah tentang pengertian, fungsi, peran dan mekanisme
pegadaian, kami menemukan bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaannya sangat kami
harapkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/9500487/Tugas_Makalah_pegadaian
 https://repository.uin-suska.ac.id/8703/3/BAB%20II.pdf
 https://money.kompas.com/read/2022/01/30/090248026/mengenal-apa-itu-pegadaian-
pengertian-sejarah-dan-produknya?page=all
 http://eprints.umpo.ac.id/5751/3/BAB%2Oll.pdf
 https://jogja.disway.id/read/654481/peran-pegadaian-dalam-mendorong-
perekonomian-masyarakat-indonesia-berikut-penjelasannya
 https://www.perbanas.ac.id/index.php/id/det/1253-webinar-%E2%80%9Cruang-
lingkup-dan-peran%C2%A0pegadaian-pada%C2%A0perekonomian-indonesia
%E2%80%9D#:~:text=Peran%20pegadaian%20yang%20berorientasi
%20untuk,utamanya%20yaitu%20menyalurkan%20pembiayaan%20gadai
 https://kumparan.com/berita-bisnis/cara-kerja-pegadaian-dan-tujuannya-
20pp8XjAxgV

11

Anda mungkin juga menyukai