Disusun Oleh :
1. Bayty Asih (1602015105)
2. Nur Adi Putra (1602015132)
3. Selviani Gustari (1602015134)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayat nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PEGADAIAN
SYARIAH”. Makalah ini kami buat dalam rangka sebagai bahan presentasi serta
syarat untuk melengkapi nilai pada mata kuliah Ekonomi Islam. Kami menyadari
bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik
dan saran kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah yang kami buat di masa
mendatang. Kami berharap makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak zaman dahulu kita semua sudah diperkenalkan dengan istilah gadai.
Gadai sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah meminjam uang
dalam batas waktu tertentu dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan, jika
telah sampai pada waktunya tidak ditebus, barang itu menjadi hak yang memberi
pinjaman. Sedangkan menurut Wikipedia, Gadai adalah suatu hak yang diperoleh
seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya
oleh seorang yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan memberikan
kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari
barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang yang berpiutang lainnya;
dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut. dimana seseorang itu
harus menggadaikan barangnya untuk mendapatkan uang.
Dari kedua penjelasan di atas dapat diketahui bahwa Gadai sebuah kegiatan
ekonomi yang melibatkan dua belah pihak. Satu pihak berperan sebagai peminjam
uang dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan. Pihak lainnya berperan
sebagai orang yang meminjamkan uang dan mendapati barang tanggungan sebagai
jaminan atas orang yang meminjam uang.
Dengan adanya kegiatan gadai diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif
dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia.
1
1.5. Metode Penulisan
Sesuai dengan tujuan penulisan makalah ini, maka metode yang kami pakai
dalam mengumpulkan data untuk menyusun makalah ini adalah :
1.5.1. Metode Pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari, dan mengumpulkan
data dari pustakan yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku
ataupun e-book maupun informasi di internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
metode pacth stelsel, yaitu pendirian Pegadaian diberikan kepada umum yang
mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, metode pacth stelsel tetap
dipertahankan. Namun menimbulkan dampak yang sama, di mana pemegang hak
ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.
Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan metode baru yang disebut
dengan cultuur stelsel, di mana kegiatan Pegadaian ditangani sendiri oleh
pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda
mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur
bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901
didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat). Selanjutnya setiap
tanggal 1 April diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang, Gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian
yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan
Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak
banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi
kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian
dalam Bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku, Pimpinan Jawatan Pegadaian
dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang
pribumi yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan
Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang
kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan
Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan
Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola
oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai
Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan
PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan
PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi
Perusahaan Umum (PERUM). Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011,
bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Pada tahun 2003, mulai beroperasi ULGS, Unit Layanan Gadai Syariah di
Jakarta. Memberi alternatif kepada masyarakat yang ingin bertransaksi gadai secara
4
syariah. Respon masyarakat cukup bagus. Akhirnya dibentuk Unit Layanan Gadai
Syariah di kota-kota besar lainnya, seperti Makassar, Surabaya, Bandung,
Semarang, Medan dan kota lainnya. Bahkan untuk Aceh, semua Pegadaian
konvensional dikonversi menjadi Pegadaian Syariah. Perbaikan disana sini,
menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Unit Layanan Gadai Syariah berubah
menjadi SBU (Strategic Bisnis Unit) merupakan Divisi di PT Pegadaian (Persero)
yang menangani bisnis gadai syariah dengan segala keanekaragamannya. Lahirlah
produk-produk seperti Rahn (Gadai Syariah), Arrum Emas dan Arrum BPKB,
Amanah, Arrum Haji.
Akad rahn dibolehkan hanya atas utang-piutang (al-dain) yang antara lain
timbul karena akad qardh, jual-beli (al-bai') yang tidak tunai, atau akad sewa-
menyewa (ijarah) yang pembayaran ujrahnya tidak tunai.
Maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang gadai dan
fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa keuangan lainnya, serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan.
2.6.1. Visi
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu
menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik
untuk masyarakat menengah kebawah.
2.6.2. Misi
5
2.7. Dasar Hukum Dari Al-Quran dan Hadist
A. Rahin adalah nasabah, yang menerima uang pinjaman dari transaksi rahn
dan menyerahkan barang sebagai jaminan.
6
B. Murtahin adalah PT PEGADAIAN (Persero) yang memberikan pinjaman
dan menerima marhun.
C. Kuasa Pemutus Taksiran adalah pejabat Pegadaian yang bertugas
menetapkan nilai taksiran marhun dan menetapkan pinjaman.
D. Penaksir adalah karyawan Pegadaian yang bertugas menentukan nilai
barang jaminan.
Pimpinan Cabang
7
ii. Pimpinan cabang juga melaksanakan usaha-usaha lain yang telah
ditentukan oleh manajemen serta mewakili kepentingan perusahaan
dalam hubungan dengan pihak lain.
iii. Pimpinan cabang sebagai pelaksana teknis dari perusahaan yang
berhubungan langsung dengan masyarakat.
iv. Secara organisatoris pimpinan cabang bertanggung jawab kepada
pimpinan wilayah, selanjutnya pimpinan wilayah akan melaporkan
hasil kegiatan binaan kepada Direksi. Sedangkan Direksi akan
membuat kebijakan pengelolaan kantor cabang pegadaian syariah
danmemberikan respon atau tindak lanjut atas laporan pimpinan
wilayah dengan dibantu oleh Jendral Manajer usaha lain dan
Manajer Pegadaian Pusat.
2.9.2. Penaksir
Penaksir adalah orang yang menaksir barang jaminan untuk
menentukan mutu dan nilai barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam rangka mewujudkan penetapan penaksiran dan uang pinjaman yang
wajar serta citra yang baik bagi perusahaan. Tugas-tugas penaksir :
i. Memberikan pelayanan kepada rahin dengan cepat, mudah dan
aman.
ii. Menaksir barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
iii. Memberikan perhitungan kepada pemimpin cabang penggunaan
pinjaman gadai oleh rahin.
iv. Menetapkan biaya administrasi dan jasa sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2.9.3. Kasir
Kasir adalah orang yang bertugas melakukan penerimaan,
penyimpanan dan pembayaran serta pembuktian sesuai dengan ketentuan
yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan operasional kantor cabang.
2.9.4 Security atau Keamanan
Keamanan bertugas mengamankan harta perusahaan dan rahin dalam
lingkungan kantor dan sekitarnya.
2.9.5. Staf/Office Boy
Staf bertugas memelihara kebersihan, keindahan, kenyamanan gedung
kerja, mengirim dan mengambil surat/dokumen untuk menjaga
kelancaran tugas administrasi dan tugas operasional kantor cabang
8
2.10. Contoh Surat Bukti Rahn di Pegadaian
9
2.12. Alur Proses Pelunasan Pegadaian RAHN
10
2.14. Alur Proses Lelang Pegadaian RAHN
11
2.16. Ragam Produk Pegadaian Syariah
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Kami menyadari pembuatan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kami mengharapkan kritik, dan saran untuk pengembangan lebih lanjut.
Kami berharap agar Makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkan.
Setelah pembuatan Makalah ini, kami hanya bisa memberikan sedikit saran
yang ditujukan kepada pembaca khususnya yang ingin menjadi pengguna
Pegadaian Syariah, bahwa jika ingin menjadi Rahin atau Nasabah Pegadaian
Syariah ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Jangan lupa untuk menyiapkan
persyaratan umum, dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan agar prosesnya
berjalan dengan lancar.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rj
a&uact=8&ved=0ahUKEwivgdS6qLvaAhVKvY8KHbXqCqcQFggnMAA&url=
http%3A%2F%2Fwww.pta-
kupang.go.id%2Flaporan%2Fekosyah%2F17%2520Pegadaian%2520Syariah%25
20M.A%2520rev3%2520black.pptx&usg=AOvVaw1aQSFWqtWGEYv8EWQ4F
SFO Diakses pada Bulan Mei 2018.
http://pegadaiansyariah.co.id/ Diakses pada Bulan Mei 2018.
http://pegadaiansyariah.co.id/rahn Diakses pada Bulan Mei 2018.
http://pegadaiansyariah.com/sejarah-pegadaian-syariah/ Diakses pada Bulan Mei
2018.
http://www.hidayatullahicb.com/2015/01/pegadaian-syariah-menyelesaikan-
masalah.html Diakses pada Bulan Mei 2018.
http://ulfatrenijuliana.blogspot.com/2009/06/pegadaian-syariah.html Diakses pada
Bulan Mei 2018.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0
ahUKEwj5h9r-
nsjbAhVaVH0KHSUdDeAQFggsMAA&url=http%3A%2F%2Frepository.uin-
suska.ac.id%2F6571%2F3%2FBAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw13a71lwL00yLk
FV8djQws8 Diakses pada Bulan Mei 2018.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0
ahUKEwiQ6J3cvcnbAhUMTn0KHR_oDKUQFgg0MAE&url=http%3A%2F%2F
solikhah.blogs.uny.ac.id%2Fwp-
content%2Fuploads%2Fsites%2F1254%2F2017%2F03%2FPEGADAIAN-
MAkalah.pdf&usg=AOvVaw2bd9qlBmBNGbedFQBypgyO Diakses pada 10 Juni
pukul 23.15 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gadai Diakses pada 11 Juni pukul 05.37 WIB.
https://kbbi.web.id/gadai Diakses pada 11 Juni pukul 05.39 WIB.
http://www.fikihkontemporer.com/2016/04/kompilasi-hukum-ekonomi-
syariah.html Diakses pada 11 Juni pukul 09.32 WIB.
http://bumn.go.id/pegadaian/halaman/41/tentang-perusahaan.html Diakses pada 11
Juni pukul 09.44 WIB.
http://pegadaiansyariah.com/sejarah-pegadaian-syariah/ Diakses pada 11 Juni
pukul 09.50 WIB.
14